Ditulis oleh Dzatul Lu’lu
Ka.Dept AdKesma BEM FIB UI 2010
Hal inilah yang saat ini sedang hangat di kalangan mahasiswa. Mengapa demikian??
Sebab telah dikeluarkannya SK No 1346/SK/R/UI/2009 tentang BOP untuk tahun akademik 2010/2011 yang isinya sangat memberatkan bagi mahasiswa baru kelak. Hal ini terdapat dalam BAB II pasal 2 sk tersebut yang diperjelas dengan adanya lampiran sk yang menuliskan bahwa biaya pendidikan untuk rumpun ilmu sosial dan humaniora 5.000.000 dan untuk rumpun kesehatan, sains, dan teknologi 7.500.000.
Ini sungguh hal yang sangat menggelayuti pikiran mahasiswa karena UI yang dijuluki KAMPUS RAKYAT ternyata biaya pendidikannya seMAHAL itu. Sedangkan awal lahirnya BOPB (biaya operasional pendidikan berkeadilan) di tahun 2008, biaya pendidikan memiliki range, yaitu 100 ribu sampai 5 juta untuk rumpun ilmu sosial dan humaniora dan 100 ribu sampai 7,5 juta untuk rumpun kesehatan, sains, dan teknologi.
Mau yang lebih menghebohkan lagi..?
Teman-teman bisa mengeceknya di website ui bahwa BOPB adalah beasiswa, BEASISWA kawan. Ini sungguh sudah sangat jauh dari filosifis lahirnya BOPB sebagai sebuah sistem pembayaran di UI untuk mahasiswa S1 Reguler. Secara logika apabila BOPB ini adalah sistem maka seluruh maba (red: mahasiswa baru) program S1 reguler harus menyerahkan berkas-berkas yang kemudian maba tersebut akan mengetahui berapa besaran biaya pendidikan yang harus dibayarkannya setiap semester. Kalau dalam publikasi saja sudah dinyatakan bahwa BOPB adalah beasiswa, maka sangat jelas ini hayha diperuntukan bagi teman-teman yang, maaf, kurang mampu.
Lalu, bagaimana nasib teman-teman dari kalangan mengengah??
ya..mau tak mau, suka tak suka akan dikenakan biaya 5 juta untuk rumpun il. sosial dan humaniora/7,5 juta untuk rumpun kesehatan, sains,dan teknologi.
Teman-teman,
ini adalah masalah besar.
Ini bukan hanya masalah adkesma.
ini bukan hanya masalah kaspol (red: kastrat)
ini bukan hanya masalah Bem.
Tapi ini adalah masalah kita bersama karena kita adalah mahasiswa UI.
So, saya sangat berharap teman-teman bisa bergabung bersama untuk menyelesaikan permasalahan besar ini.
mari kita kaji lebih dalam tentang hal ini, klarifikasikan betul mengenai mekanisme dan proseduralnya.
gt aja koq repot… tinggal tagih sk doank jg.. thn 2008, sk 432a ditemenin ama sk 432b. 2009, sk 271 ditemenin sk 272. Udah.. Intinya kalian tggl butuh sk ttg beasiswa. Kdua, pastiin publikasi d web dibenerin, minimal hrs nyantumin jaminan kuliah d ui walo g sanggup. Udah, itu aja.. Klo publikasi g kunjung dibenerin, demo aja.. Itu aja. Dr pada lo sibuk ngmgn sk. Oi, masyarakat g ngliat sk! Sk beres tp publikasi gak beres gmn??
@ jago : woi …… masalah biaya kuliah tuh bukan cuma masalah SK & Publikasi….
Inget coy….. Negara Wajib mencerdaskan kehidupan bangsa….. tapi, kok bayar kuliah mahal…..
Loe semua kejebak sama hal-hal teknis…. kalau cuma nyentuh SK & Publikasi doang mah… elo pada udah kejebak sama “permainan”.
@ ay : cuy, loe jg jgan terjebak dalam paradigma yg salah dan sejarah…kampus rakyat bukan cuma UI doang…kalo lo bilang gitu, sama aja lo mengatakan bahwa kampus Unand , unsyiah , unbraw,dll..bukan kampus rakyat padahal statusnya masih dibawah campur tangan pemerintah. UI yang udah BHMN masih aja lo bilang kampus rakyat. Sejarah tinggal sejarah cuy…
selama ini pemerintah terlalu banyak kasih perhatian sama UI , iTB , UGM…sedangkan universitas negeri diluar jawa sana masih banyak tertinggal kualitasnya…dgn menjadikan ketiga institusi pendidikan terbaik ini “mandiri”, pemerintah bisa memfokuskan untuk mengembangkan universitas di luar jawa…dan gw pikir itu udah nunjukkin pemerintah peduli dgn pencerdasan bangsa…
apa UI satu2nya t4 kuliah yg bisa mencerdaskan bangsa??? kalo UI udah mahal, trus pemuda bangsa ini gak mau kuliah lagi??? jangan berpikiran sempit cuy
Sungguh ironis skali, sperti menyayat urat nadi sendiri
sayang gak bisa di up yah 🙁