Cerita Penutupan Pintu-pintu UI Tahun 1987-1988

Semalam, @jgnpanggildinda memention anakUI.com di Twitter, nyeritain bahwa ada satu akun twitter bernama @MentinovWadasky (sepertinya beliau Alumni UI) yang cerita tentang penutupan pintu Barel.

Dari cerita singkat bersambung lewat twitter ini, kita yang anakUI generasi sekarang bisa tahu gambaran tentang UI zaman generasi dulu, khususnya di akhir masa 80an..

Silakan dibaca:

Dulu pintu ke kukusan mau di ttp Prof.Sujudi sekitar 1987-88. #

Forkom SM-BPM UI protes ke Prof. Sujudi. #

Protes gagal krn Prof Sujudi punya alasan yg masuk akal. #

Protes gagal krn Prof Sujudi berhasil kasih alasan yg tepat. #

Wkt itu pintu ke kukusan bisa dilalui mobil, kemudian dipagar. #

Prof Sujudi blng kalau yg punya mobil hrs mutar sedikit tdk apa2. #

Tapi kalau mhs yg jalan kaki harus memutar, Rektor nya yg gila. #

Jawaban Prof Sujudi tsb dimuat dalam Koran Warta UI. #

Bbrp bulan kemudian, kita melihat aktivitas pemagaran di #barel. #

Kita kmdian menyurati Prof.Sujudi,dgn lampiran Warta UI tsb. #

entah krn surat itu, yg pasti pagar di #Barel dibuatkan pintu. #

Entah krn surat itu atau hal lain, pagar di #Barel dibuatkan pintu. #

Intinya, Prof Sujudi: Kalau mhs yg jalan kaki hrs memutar,rektornya gila. #

Silahkan dicari koran Warta UI ttg itu. Sekian ttg #Barel. #

Dengan ini saya jadi tahu:

  • kalau dulunya mobil bisa lewat Kukusan
  • penutupan pagar2 di sekeliling itu dimulai sejak 87-88
  • dulu ada toh yang namanya Warta UI (ini majalah apa koran atau apa ya?)

Bagaimana pendapat teman-teman tentang hal ini? Terutama disambungin dengan pintu barel yang ditutup oleh UI sejak beberapa minggu terakhir? Yang menimbulkan penolakan keras dari warga di Barel..

Komentarnya ditunggu! 😀

10 thoughts on “Cerita Penutupan Pintu-pintu UI Tahun 1987-1988”

  1. setahu gw, sebelum UI Update, ada majalah-majalah kampus sebelumnya…ada namanya majalah “University”, majalah “Universitas Indonesia”, dan majalah “Warta UI” ini…info ini gw dapet dari pak Ketut (dulu dia penanggung jawab kantor Komunikasi UI)

    Cuma pas gw ngaduk-ngaduk gudang rektorat karena disuruh pak Ketut (gw kerja di UI Update), gw cuma nemu majalah “Universitas Indonesia” dan majalah “University”. Majalah “Warta UI” kagak dapet..kayaknya emang jadul banget dah tuh majalah…

    Reply
  2. Oh, saya anak Barel. Jadi tahu persis lah seperti apa yang terjadi disana. Bisa dibilang, memang rektor kita agak g**a.

    Reply

Leave a Comment