Mahasiswa, jika mendengar kata ini maka wajar jika kita membayangkan seseorang dengan kemampuan intelektual di atas rata-rata, kelihaian berkomunikasi, dan memiliki karakter yang kuat sebagai seorang agen perubahan. Terlebih jika ia adalah seorang Mahasiswa Universitas Indonesia yang jelas-jelas sudah membawa-bawa nama Indonesia di setiap langkah kakinya, dan tidak heran jika kita berharap lebih padanya. Ya, kita ini sudah dikirim oleh rakyat untuk belajar dan menjadi seorang pembelajar sejati yang nantinya akan bisa membantu mereka menuju kemakmuran, mencapai kesejahteraan atau setidaknya lepas dari kemiskinan, kelaparan, dan kesakitan. Bagaimana mungkin rakyat bisa dikatakan ‘mengirim’ kita? tentu bisa, karena tanpa pajak masyarakat, maka kita tidak mungkin menikmati pendidikan saat ini dengan biaya yang relatif ringan.
Dan kita juga harus sadar bahwa kita ini milik rakyat, karena kita sudah dengan jelas mengenakan nama Indonesia di almamater kita. Kita ini sadar atau tidak sudah menjadi barang publik yang harus mampu menempatkan diri dengan bijak. Bagaimana sekeras mungkin kita berusaha untuk mengurangi ruang privat kita, karena kita harus lebih banyak bergerak di ruang publik, untuk masyarakat kita, untuk bangsa kita.
Dan terakhir adalah pesan dari Aa Gym yaitu, “mulailah dari hal kecil, dari diri sendiri, dan dari sekarang juga”. Kita tidak boleh menjadi mahasiswa yang think globally and do nothing, kita harus bisa menjadi seseorang yang bertindak nyata. Dan pada kenyataannya adalah bahwa benar adanya jika hari ini kita barus bisa melakukan hal-hal kecil semata. Tapi percayalah, perubahan itu bukan perihal besar atau kecilnya dampak yang kita berikan, tapi ini adalah menganai ada atau tidaknya peran kita, kontribusi kita untuk kemajuan bangsa kita. Begitu banyak mahasiswa yang berkata, “Nanti saja, nanti saja jika saya sudah sukses, saya akan berbuat hal besar untuk bangsa ini.” Hati-hatilah, dengan paradigma seperti itu, karena banyak di antara kita yang pada akhirnya tidak melakukan apa-apa di masa depan karena memang kita tidak terbiasa melakukan apa-apa. (Aji Agus Permadi, FEUI 2010)
mantap…