Demonstrasi yang Egois

Kemarin pagi saya membuka detik.com dah walah, ternyata ada brita demo lagi. Tapi kali ini ada yang beda sedikit, ternyata ada “jawaban” atas demo kali ini!!

Seorang WNI di Mesir terusir dari kerjanya bukan karena Mubarak, tapi karna bangsanya sendiri! Bangsa yang tidak pernah bisa tidak ikut campur urusan orang lain, terutama Mahasiswanya yang hobi demonstrasi. Lucunya, suami dari WNI tersebut ternyata Mahasiswa di Mesir.

Sudah sejak lama saya tidak suka yang namanya demonstrasi aneh-aneh, terutama demonstrasi yang tidak pernah memikirkan konsekuensinya, sepertinya bagi mereka kalau ditabok polisi itu keren, mungkin. Dan seringkalinya, para demonstran kurang memahami perbedaan antara “Urusan sendiri” dan “Urusan orang lain”.

Sepertinya yang namanya demokrasi bagi mereka berarti “kalau setuju kata2 saya, itu demokrasi, kalo tidak, demonstrasi”. Demonstrasi pada tingkat wajar itu oke, tapi kalau sudah menggangu publik dan anarki? Berarti mereka sudah kehilangan tujuan awal dari demonstrasi tersebut dan simpati publik pun dijamin menghilang.

Bayangkan, para demonstran enak2 dibayar 50-200rb per demonstrasi, sementara para pekerja kerah putih dan biru yang terjebak macet karena para manusia tidak tahu diri itu memblokir jalan, apakah para manusia tidak tahu diri itu peduli? TIDAK! Yang penting eksis di koran kali yah harapan mereka. Harusnya mereka ingat kata-kata ini,”Hidup itu harus membantu orang, kalo tidak bisa membantu, setidaknya jangan bikin susah orang”.

berita WNI tersebut dikutip dari: http://www.detiknews.com/read/2011/02/08/063958/1562184/10/demo-anti-mubarak-di-bundaran-hi-dibalas-pengusiran-wni-di-kairo?9911012

8 thoughts on “Demonstrasi yang Egois”

  1. jadi Anda men-justified perlakuan dari majikan tersebut? wew…

    mgk tulisan ini perlu difokuskan terlebih dahulu. jika Anda tidak setuju dengan demonstrasi mahasiswa di jalanan, itu bisa jadi satu topik diskusi tersendiri. saya kira tidak bisa begitu saja mengaitkan, pengusiran WNI, demonstrasi mahasiswa, demonstran bayaran, kemacetan, dll sekaligus jadi satu dan menghasilkan kesimpulan seperti paparan Anda ini.

    Reply
  2. kl nulis komen aja ketentuannya macem2,yang nulis opini juga disaring dong,,,jangan yang provokatif contoh:”Bayangkan, para demonstran enak2 dibayar 50-200rb per demonstrasi’ data drmana ?penulis emang pernah ikutan demo yang dibayar

    Reply
  3. tulisan ini provokatif. sama kyk detik. sumbernya saja detik. sorry no offense, tp memang anda sengaja mnciptakan kekisruhan baru..

    Reply
  4. Saudara Azwald, demonstrasi yang anda maksud demonstrasi yang mana dan kapan?
    Sepengetahuan saya, aksi yang dilakukan oleh kesatuan mahasiswa muslim di Bundaran HI baru-baru ini adalah berdasarkan rasa solidaritas yang dibentuk sesama global civil society, bukan maksud mencampuri urusan orang lain seperti yang anda katakan. Lagi pula, banyak saudara kita sesama warga negara Indonesia yang berada di Mesir, dengan turunnya Mubarak, mereka juga akan mendapat kebaikan seperti yang dicita-citakan rakyat Mesir, hidup mereka akan lebih sejahtera tentunya (dari segi ekonomi, politik, dan sosial).
    Saudara Azwald yang saya hormati, berita yang anda jadikan patokan agaknya kurang jelas dan perlu diklarifikasi kembali. Sepengetahuan saya, aksi di Bundaran HI dilaksanakan pada hari minggu yang mana pada hari itu, manusia berkerah putih dan biru yang anda maksud pastinya tidak masuk bekerja (pada umumnya).
    O ya, dan lagi mohon dicek ulang, mahasiswa yang melakukan aksi di bundaran HI Tidak menginjak-injak foto Hosni Mubarak seperti yang di detik.com paparkan.
    Tolong tanyakan juga pada hati kecil anda, bagaimana bisa kita membiarkan saudara kita berada dibawah ketiranian?
    Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih, VIVA DEMOKRATIA!

    Reply
  5. “Dan seringkalinya, para demonstran kurang memahami perbedaan antara “Urusan sendiri” dan “Urusan orang lain”.”

    maaf, tolong jelasin maksud urusan sendiri dan urusan org lainnya donk…

    “Seorang WNI di Mesir terusir dari kerjanya bukan karena Mubarak, tapi karna bangsanya sendiri! Bangsa yang tidak pernah bisa tidak ikut campur urusan orang lain, terutama Mahasiswanya yang hobi demonstrasi. Lucunya, suami dari WNI tersebut ternyata Mahasiswa di Mesir.”

    anda bisa menyimpulkan ato minimal berhipotesa kalo bangsa indonesia seperti itu darimana ya?

    what so funny bout being an indonesian(abroad) student in egypt?

    anarki itu apa ya mas?
    saya ga ngerti, mungkin ente yg nulis bisa jelasin..bolehlah bawa2 proudhon ama bakunin dikiit….

    Reply
  6. opini yang ‘menarik’ tapi sayang, sama sekali tidak berlandaskan fakta di lapangan.toh anda tidak melihat langsung demonstrasi bukan?! media massa saat in memang senang provokasi, bung… wah,anda ikut termakan juga ternyata. terlihat dari tulisan di atas, seolah2 anda menelan bulat2 berita dari detik.com tersebut. saya sepakat dengan saudari fadlin. dua hal yang ingin saya tanyakan :
    1. yang dimaksud dengan ikut campur itu seperti apa ya definisinya?
    2. anda bilang bahwa para demonstran tersebut dibayar 50-200 ribu?
    astaghfirullah,sudah ada buktinya belum bung? kita mahasiswa dan kalau bicara harus didukung bukti.

    Reply

Leave a Comment