Ilustrasi: Mahasiswa Berprestasi (ditambahkan oleh Admin)
“Mahasiswa adalah representasi kelompok kecil bernama “pemuda” itu. Di antara klasifikasi pemuda yang lainnya, mahasiswa adalah kelompok yang dianugerahi kelebihan yang signifikan: kesempatan untuk mengembangkan intelektualitas. Sebagai konsekuensinya, seharusnya mahasiswa adalah garda depan dalam membangun masyarakat adil-makmur yang dicita-citakan oleh proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Sayang, banyak mahasiswa yang kita lihat sekarang bukanlah pilar kokoh bangsa itu. Di antara mereka ada yang asyik dengan aktivitas “bersenang-senang” –karena sekarang yang tidak memiliki cukup dana untuk “bersenang-senang” tidak mampu menjadi mahasiswa, sementara sebagian yang lain terjebak dalam “menara gading” pendidikan yang justru menjauhkannya dari realitas masyarakat. Ada sebagian kecil yang memiliki komitmen untuk memperjuangkan masyarakatnya, namun banyak di antara mereka pun memiliki masalah akademik sehingga suaranya sulit didengarkan oleh elit intelektual maupun elit politik di negeri ini.”
Shofwan al-Banna Choiruzzad
Kata Pengantar makalah yang diajukan untuk Kompetisi Mapres UI 2006
Shofwan membagi pemuda menjadi dua, mahasiswa dan bukan mahasiswa. Dia mengatakan bahwa mahasiswa adalah kelompok elit dari apa yang kita sebut sebagai “pemuda”. Kemudian Shofwan membagi lagi tipikal-tipikal dari mahasiswa.
Pertama, mereka yang “asyik dengan aktivitas ‘bersenang-senang’”.
Kedua, mahasiswa yang “ terjebak dalam ‘menara gading’ pendidikan yang justru menjauhkannya dari realitas masyarakat”.
Dan ketiga adalah “sebagian kecil (mahasiswa) yang memiliki komitmen untuk memperjuangkan masyarakatnya, namun banyak di antara mereka pun memiliki masalah akademik sehingga suaranya sulit didengarkan oleh elit intelektual maupun elit politik di negeri ini.”
Tipikal Pertama.
Tipikal mahasiswa pertama kurang terdengar baik. Malah terkesan buruk. Ia tidak memikirkan apa-apa kecuali kesenangan dirinya sendiri. Dan gawatnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak mahasiswa yang bertipe seperti ini.
Saya pikir bersenang-senang itu tidak terlarang. Hidup selalu butuh keseimbangan. Ada waktunya belajar, ada waktunya tidur. Ada waktunya olahraga, ada waktunya istirahat. Ada waktunya bekerja, ada waktunya bersenang-senang. Namun, adalah menjadi masalah ketika “bersenang-senang” itu dilakukan dengan berlebihan, apalagi hingga menjadi filosofi hidup. Belakangan, kita mengenalnya dengan istilah hedonisme.
Tipikal Kedua
Bisa jadi yang dimaksud Shofwan adalah mereka yang study-oriented. Tipikal mahasiswa ini adalah tipikal mahasiswa yang kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Apakah tipikal mahasiswa ini buruk? Tidak selalu begitu, saya rasa. Kita perlu merincinya lagi, apakah si mahasiswa itu melakukan study-oriented karena berpikir bahwa itulah jalan perjuangannya, ataukah ia study-oriented karena memang dirinya egois dan “yang penting gue seneng”? Hemat saya, konteks yang Shofwan maksud adalah tipikal study-oriented karena keegoisan mahasiswa itu. Itulah yang dia kritik.
Tipikal Ketiga
Maka, selain dua tipikal mahasiswa di atas, Shofwan mengajukan tipikal mahasiswa ketiga, yakni sekelompok kecil mahasiswa yang mempunyai kepedulian, tetapi mereka terganjal oleh akademisnya sehingga suaranya kurang didengar.
Well, saya akan mengulang kalimat di atas, kali ini dengan sedikit penekanan. “SEKELOMPOK KECIL mahasiswa yang mempunyai kepedulian, tetapi mereka TERGANJAL OLEH AKADEMISNYA sehingga suaranya kurang didengar”
Apakah teman-teman mendapat suatu hal yang menarik? Tipikal mahasiswa ini hanya ada sedikit, begitu Shofwan merumuskannya. Mereka yang mempunyai kepedulian ini hanya ada “sekelompok kecil”. Selain itu, mereka “terganjal oleh akademisnya”.
Niat mahasiswa-mahasiswa ini jelas sungguh baik. Mereka sudah mencoba peduli dengan masyarakatnya, dengan bangsanya. Mereka melakukan sekuat tenaga, berjuang dengan apa yang mereka bisa. Yah, mereka adalah pemimpin-pemimpin masa depan bangsa ini. Namun, mereka tidak sempurna, belum ideal. Konsekuensi dari kekurangan akademis mereka adalah suara mereka kurang didengar oleh para elit intelektual dan elit politik negeri ini.
Kita Butuh Mahasiswa Tipikal Keempat
Maka, untuk menutupi kekurangan mahasiswa tipikal ketiga, kita butuh mahasiswa tipikal keempat. Tipikal mahasiswa yang tidak disinggung secara eksplisit oleh Shofwan, tapi kita tahu bahwa mereka ada. Masalahnya, mahasiswa jenis ini sangat langka, mungkin di Universitas Indonesia tercinta ini pun tipikal mahasiswa seperti mereka hanya ada dalam hitungan jari. Mereka, mahasiswa tipikal keempat ini adalah mahasiswa yang kemampuan akademisnya excellent dan kepeduliannya pun excellent.
Dengan anugerah luar biasa yang dititipkan Allah pada dirinya, dengan sendirinya ia pun memiliki tanggung jawab yang besar untuk lingkungan dan bangsanya. Kata-kata paman Peter Parker dalam Spiderman mungkin perlu kita renungkan, “kekuatan yang besar mendatangkan tanggung jawab yang besar”.
Mereka adalah harapan kita, harapan Indonesia. Mahasiswa tipikal keempat ini biasanya bekerja lebih keras, belajar lebih keras, berjuang lebih keras. Ia menyedikitkan waktu tidurnya, menyingkat waktu bermainnya, walaupun ia tahu bahwa nanti hisabnya akan jauh lebih lama.
Kawan, jika kau ingin meraih surga, berdoalah pada Allah untuk meraih jannah tertinggi di Firdaus. Jika kau ingin masa kuliahmu mempunyai arti, jangan tanggung-tanggung. Jadilah mahasiswa tipikal keempat, mahasiswa ideal yang dapat menggabungkan antara kepedulian terhadap bangsa dengan akademisnya. Dengan izin-Nya, kau pasti mampu.
Dan ngomong-ngomong, kutipan dari Shofwan Al-Banna di atas ada lanjutannya. Inilah dia:
“Latar belakang itulah yang membuat saya memutuskan untuk mengajukan diri menjadi Mahasiswa Berprestasi Utama FISIP UI 2006: untuk menunjukkan bahwa gap antara “menara gading akademik” dan aktivisme –bukan aktivisme yang berorientasi pribadi seperti aktif di organisasi untuk mengisi Curriculum Vitae– bisa berjalan beriringan.”
Rekomendasi:
30 Values of A Leader to Become Young On Top Perkenalkan, saya Kenny Lischer adalah salah satu Young On Top Campus Ambassador dari Universitas Indonesia. Selain itu masih ada 12 orang lainnya yang berasal dari UI dan 80 orang lagi…
Review Xbox Series X, Loading Cepat Game Berlimpah anakui.com - Temukan puncak dari upaya permainan Microsoft dalam ulasan Xbox Series X kami. Xbox Series X adalah puncak dari upaya permainan Microsoft, menggabungkan janji kinerja generasi berikutnya yang kuat dengan…
Review Valve Index, Juara Baru Headset VR 2022 anakui.com - Headset dan pengontrol Valve Index VR menghadirkan pengalaman visual yang menakjubkan dan pelacakan terbaik di kelasnya. Rangka berkualitas tinggi dan pengontrol Indeks tidak diragukan lagi merupakan solusi terbaik…
Review Monitor Gaming OLED Alienware AW5520QF 55 Inci anakui.com - Alienware menjembatani garis antara TV dan monitor. Alienware AW5520QF 55-inci OLED melintasi batas antara monitor gaming kelas atas dan TV premium, menghadirkan performa gaming PC yang luar biasa…
[Resensi Buku] Menyemai Karakter Bangsa Sastra adalah bagian dari banyak hal yang tersingkirkan dan terpinggirkan di Indonesia. Sastra telah terposisikan sebagai sesuatu yang aneh dan tak berguna. Bahkan sama sekali tidak memikat, menghibur, apalagi memberikan…
Sekedar Konsumerisme untuk Tradisi, Kenapa Tidak?! Ketika mendengar kata konsumerisme, seketika yang muncul dalam benak kita adalah ha-lhal terkait makanan, minuman, atau hal lain yang mengenyangkan. Bagi sebagian orang yang lain, akan mengasosiasikan istilah tersebut dengan…
Review JLab Epic Air Sport ANC, Headset Sport Peredam Suara anakui.com - JLab Epic Air Sport ANC menawarkan banyak fitur dan masa pakai baterai dengan harga terjangkau. Dengan harga Rp. 1,5 jutaan, JLab Epic Air Sport ANC wajib dimiliki oleh…
Review PS5, Masa Depan Game Konsol Saat Ini anakui.com - PS5 adalah lompatan generasi yang sangat besar dari PS4. PS5 juga merupakan lompatan generasi sejati, menawarkan waktu pemuatan yang sangat cepat dan pengontrol baru yang revolusioner yang dapat…
12 Rekomendasi Earphone Noise Cancelling Terbaik 2023 anakui.com - Earphone noise cancelling terbaik yang kami uji secara aktif membungkam dunia di sekitar. Peredam bising aktif (ANC) telah menjadi fitur yang harus dimiliki oleh banyak earbud modern, tetapi tidak…
30+ Contoh CV (Daftar Riwayat Hidup) Terbaru 2020 Siap… Apakah saat ini Anda sudah membuat CV yang bagi Anda bagus, lalu sudah melamar pekerjaan di perusahaan baik startup maupun multinasional, namun belum kunjung dipanggil untuk interview? Di artikel ini…
Mungkin Lebih Baik Indonesia Tidak Merdeka: Surat Untuk… Degup semangat sahut menyahut dalam malam di sebuah tempat megah: gedung FK UI, yang saat itu bernama STOVIA. Pemicunya adalah seorang pensiunan dokter yang tiba-tiba berkeliling Batavia menggalang dana. Mas…
Panggilan Untuk Mereka Yang Mengaku Mahasiswa dan Pemuda… SEMINAR KEBANGKITAN INTELEKTUAL MUDA “Refleksi Peran Mahasiswa Pasca 11 Tahun Reformasi” Senin-Selasa 5-6 Oktober 2009 di Auditorium Gedung IX FIB UI Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FIB UI 2009…
Bekpeker Gadungan (Season 2) ---sebenernya, tulisan ini tadinya hanya berupa note saja, tapi demi meramaikan anakui.com, maka saya ikut posting juga disini--- Sabtu, 5 April 2009 BEKPEKER GADUNGAN: KEDIRI, KAMI DATANG (DAY 2) tips…
9 Headphone dan Headset Terbaik 2022 untuk WFH anakui.com - Headphone dan headset terbaik untuk bekerja dari rumah memberikan audio yang jernih untuk panggilan suara dan video. Headset dan headphone terbaik untuk bekerja dari rumah menawarkan kualitas suara…
Merambah Ideologi Mahasiswa (Universitas) Indonesia “Refleksi Perjuangan Soe Hok Gie dan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara” Oleh : Mang Oejank Indro, tinggal di http://mangoejankindro.blogspot.com fb : mang oejank Indro / twitter : @mang_oejank Padepokan Ki Hadjar…
15 Headset Gaming Terbaik 2022 yang Nyaman Dipakai anakui.com - Headset gaming terbaik akan membuat game favorit semakin imersif. Jika ingin membenamkan diri sepenuhnya dalam permainan, sobat pasti menginginkan salah satu headset gaming terbaik di luar sana. Hampir semua…
Marketisasi Pergerakan Mahasiswa: Sebuah Reposisi Utuh Di era berkembangnya jejaring sosial dan komunitas dalam kehidupan masyarakat yang kian urban (atau dijadikan urban?), serta di tengah kemajuan pesat teknologi yang perlahan tapi pasti mulai menata ulang kehidupan…
11 Rekomendasi Laptop HP Terbaru untuk Mahasiswa 2022 anakui.com - Sobat mahasiswa sekalian bisa menemukan laptop HP terbaru di ulasan kami kali ini. Mulai dari model bisnis dasar hingga workstation portabel kelas atas. Dengan adanya ulasan ini, kami…
Perspektif Mahasiswa UI Yang Menikah Saat Masih Berkuliah… Kurang lebih satu bulan yang lalu, ada sepasang suami-istri yang 'katanya' selebgram mengunggah sebuah konten di youtube bertemakan perjalanan cinta mereka. Dilengkapi dengan judul yang menarik perhatian viewers, pasangan ini…
Manifesto teruntuk: kaum intelegensia bebas "...dan mereka menjadi saksi kita berkumpul di sini, memeriksa keadaan. Orang berkata, 'Kami punya maksud baik.' Dan kita bertanya, 'Maksud baik Saudara untuk siapa? Saudara berdiri…
10 Rekomendasi Headset Gaming Murah Terbaik 2022 anakui.com - Headset gaming murah menawarkan suara yang bagus dengan harga lebih murah. Headset gaming termurah dapat menghadirkan semua suara yang menarik dan kinerja mikrofon yang tajam dari periferal yang…
Sikap Akhir BEM UI terkait RUU BPJS “Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat” (Pasal 28H (3) UUD 1945) Pada 19 Oktober 2004, tercetuslah Undang-Undang No.40 Tahun 2004…
Dialektika/Diateknika? “Karena diam dalam pergerakan adalah pengkhianatan!” (Agus Taufiq) “Pembinaan ibarat air yang senantiasa mengalir, jernih, dan tidak tersumbat apapun. Air yang tersumbat akan kotor dan tercemar.” (M. Ivan RIansa) …
Kritik Terhadap Epistemologi Thomas Aquinas Kebenaran merupakan tema utama dari epitemologi Thomas Aquinas dan menurut Aquinas kebenaran ontologis dapat diketahui oleh manusia. Thomas Aquinas mendefinisikan kebenaran adalah kesesuaian antara akal dan realitas. Untuk mengetahui kebenaran…
Perubahan Itu Ada di Tangan Kita, Para Pemuda: Inspirasi… Teruntuk Seluruh Sahabat Saya, Pemuda Indonesia... Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan izin dan hidayah-Nya akhirnya di akhir tahun 2009 ini salah satu pencapaian pribadi saya…
Pemuda, Ubahlah Diri Anda Sendiri untuk Mengubah Bangsa Ini “Beri aku seribu orang, dan dengan mereka aku akan menggerakkan Gunung Semeru. Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia” -Ir.Soekarno- Sejarah bangsa…
Review PlayStation VR, Headset yang Nyaman dan Mudah Dipakai anakui.com - Kesenangan serius dengan harga wajar. PlayStation VR menghadirkan permainan yang menarik dalam headset yang nyaman dan mudah digunakan yang tidak akan merusak anggaran. Spesifikasi PlayStation VR PlayStation VR…
Ayo Bangkit Pemuda! Judul diatas terkesan provokatif sekaligus terasa standar di tengah hegemoni permasalahan-permasalahan aktual seperti euforia terpilihnya Jokowi menjadi Gubernur DKI, KPK vs Polisi, Korupsi yang tak kunjung henti dan berita-berita lain…
Peran Mahasiswa Indonesia Paling Ideal: Creator of Change,… memang agaknya, essay ini sangat jadul, jadul karena di ulang atau jadul karena isunya klasik. tapi entahlah, apapun itu alasannya, saya tetap menulis essay ini lantaran saya begitu prihatin akan hal…
7 Monitor Terbaik 2022 untuk Berbagai Keperluan anakui.com - Ini adalah monitor terbaik untuk bekerja, bermain, dan segala sesuatu di antaranya. Monitor terbaik dapat membangun ruang kerja PC ideal atau memutakhirkan meja dan meningkatkan pengalaman komputasi secara…
8 thoughts on “Dicari: Mahasiswa yang Kemampuan Akademis dan Kepedulian Sosialnya Excellent!”
Tipikal keempat?? Tsk…utopis bgt deh kedengarannya, tapi possible juga.
Sumpah, hati saya langsung bergetar pas baca artikel ini! sepertinya amanat pd setiap mahasiswa bukan hal main-main. Bagaimana dong? Level saya baru sampai tipikal kedua. Membuat hati dan pikiran utk tergerak mnjadi peka terhadap lingkungan sosial, bgmana caranya???
hmm, di UI seakan2 organisasi begitu penting, banyak anak juga terjebak di sini…
mereka yang ikut organisasi karena lingkungan seperti itu, padahal mungkin ada beberapa yang kurang cocok berkontribusi di organisasi…ada jalan lain yang lebih cocok untuknya … yang bisa membuat dia lebih bermanfaat …
Hidup itu pilihan, menurut saya sih Mas Shofwan perlu memahami keragaman ya … hidup adalah pilihan … jadi diri sendiri … bukan egois, tapi harus berprinsip …
Tipikal keempat?? Tsk…utopis bgt deh kedengarannya, tapi possible juga.
Sumpah, hati saya langsung bergetar pas baca artikel ini! sepertinya amanat pd setiap mahasiswa bukan hal main-main. Bagaimana dong? Level saya baru sampai tipikal kedua. Membuat hati dan pikiran utk tergerak mnjadi peka terhadap lingkungan sosial, bgmana caranya???
Smoga bs menjadi mahasiswa yg tdk lupa untk belajar di kelas,berdoa,dan bermain..
hmm, di UI seakan2 organisasi begitu penting, banyak anak juga terjebak di sini…
mereka yang ikut organisasi karena lingkungan seperti itu, padahal mungkin ada beberapa yang kurang cocok berkontribusi di organisasi…ada jalan lain yang lebih cocok untuknya … yang bisa membuat dia lebih bermanfaat …
Hidup itu pilihan, menurut saya sih Mas Shofwan perlu memahami keragaman ya … hidup adalah pilihan … jadi diri sendiri … bukan egois, tapi harus berprinsip …
kalo shofwan mah memang tipikal keempat 🙂
seperti sebelum2nya, tulisan Wahyu “ngena”. makasih lagi ya
Jadiiii, tahun depan siap nyalon jadi peserta ILDP kan Yu? 😀
eh, maksudnya “mencalonkan diri”, nanti dikira nyalon di mana pula…Maaf atas kesalahan saya dlm memilih kata