Sebuah kebiasaan yang dilakukan para mahasiswa khususnya dari Universitas Indonesia adalah memaksimalkan waktu liburan adalah untuk tidur. Tidur semacam kebiasaan pokok yang dilakukan untuk mengistirahatkan diri setelah seharian beraktivitas. Waktu tidur dipengaruhi oleh kebiasaan dan aktivitas sehari-hari masing-masing orang. Jika melakukan aktivitas fisik keras tentunya lebih lama dibandingkan dengan orang yang sedikit beraktivitas. Hal ini terjadi sebaliknya, ketika aktivitas yang dilakukan adalah sedikit maka waktu tidur yang dibutuhkan semakin lama.
Tengoklah para mahasiswa yang menghabiskan sebagian waktu liburannya untuk tidur. Tidur disini dianggap sebagai bentuk aktivitas sebagai pelarian tidak adanya kegiatan yang dikerjakan. Jika pada hari biasa waktu yang digunakan untuk tidur hanya 8 jam, maka pada waktu liburan bisa mencapai 12 jam atau bahkan lebih.
Jika 8 jam saja kita tidur, artinya sepertiga waktu liburan kita habiskan di atas tempat tidur adalah 10 hari. Sepuluh hari disini dapat dilihat kita dalam posisi -0- (nol). Aktivitas yang kita lakukan hampir tidak mempengaruhi rencana-rencana kita di masa depan. Selama sepuluh hari ini seyogyanya dapat dimaksimalkan dalam kegiatan yang terencana atau aktivitas yang berguna pada masa depan setiap orang nantinya.
Jika waktu yang kita habiskan untuk tidur lebih dari12 jam, dan ini sering dilakukan oleh kawan-kawan mahasiswa tak terkecuali penulis sendiri. Kegiatan ini dapat dilihat sebagai upaya pelampiasan dalam mengahadapi kebingungan dan puncak aktivitas istirahat. Kebingungan ini datang dari karena tidak adanya rencana dalam menghadapi liburan. Sebagian dari kita hanya senang-senang menghadapi liburan tanpa adanya rencana yang matang. Kalaupun ada rencana itupun hanya sebatas beberapa hari saja, dan tidak sampai 10 hari. Setelah kegiatan itu kita lakukan semua kita mulai melakukan kegiatan di luar agenda yang terencana dan pada akhirnya kita hanya tidur.
Kadang waktu tidur liburan sebagai upaya pelampiasan setelah beraktivitas dan malakukan kegiatan dengan keras. Liburan ini akhirnya hanya digunakan sebagai ajang bermalas-malasan dalam kosan, rumah, atau tempat rekreasi. Jika agenda malas-malasan kita habiskan di dalam kosan atau rumah maka sebagian dari kegiatan itu adalah tidur. Tidur dalam hal ini biasanya lebih dari 10 jam bahkan lebih dari 12 jam. Jika kita menghitung lebih jauh maka kita akan kehilangan waktu 15 hari atau setengah dari liburan kita selama sebulan. Kegiatan apakah yang membutuhkan waktu istirahat cukup lama dengan tidur dan bermalas-malasan? Apakah kegiatan kuliah yang hanya 3 bulan efektif, apakah aktivitas organisasi di lengan baju dan hal lain yang hanya ada dibenak masing-masing.
Kita akan terkaget ketika menyadari bahwa seminggu lagi akan kuliah. Aktivitas rutin akan segera dimulai dan tugas menumpuk sudah di depan mata. Sikap kaget di sini sebagai akibat bahwa tidak adanya agenda yang terencana dalam setiap kegiatan kita. Khususnya kegiatan kita sewaktu liburan. Kita merasa waktu yang kita lewatkan sangat sebentar padahal itu sudah 1/12 dari tahun ini. Tahun 2009 kita awali dengan bermalas-malasan dan habis dengan mata terpejam.
Saya menulis ini berawal dari kebiasaan saya sendiri dan melihat kebiasaan saya jika liburan. Kawan-kawan dapat menilai sendiri apakah liburan yang masih akan dijalani, sedang dijalani, sudah terlewatkan akan berjalan biasa-biasa saja dengan kebiasaan lama kita. Cita-cita dan harapan kita akan berlalu dengan sia-sia jika sebagian waktu yang kita jalani dengan mata terpejam di atas kasur. Ketika terbangun waktu kita tinggal beberapa detik lagi dan harapan kita tinggal mimpi yang terbuang.
Kita dapat memilih hal terbaik apa yang akan kita lakukan dan upaya terbaik kita menghabiskan waktu yang diberikan Sang Pemberi. Waktu yang diberikan sama, 24 jam, 12 bulan, dan 1 tahun. Namun hasil yang didapatkan akan berbeda-beda. Perbedaan ini terjadi karena sebuah perjalanan yang kita lalui tergantung cara yang kita pilih dan alat yang kita gunakan dalam mencapai tujuan.
Salam gerah setelah tidur.
Bangun Pemuda Indonesia!!!
Selamat berjuang dan semoga SUKSES selalu…
(Suara Mahasiswa: SUMA UI – suma.ui.edu)
Hmm… siap-siap ajah dari sekarang : 20 hari lagi kita kuliah. 🙂
judulnya otoriter banget yak.
kasihan juga kalo dilarang tidur selama liburan
Kalo cara nyari duit sambil liburan yang bisa pake internet jadi gak harus ninggalin kamar itu apa ya? hihihi!! (intinya, tetep males keluar kamar)
Anyone?
Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia.
yah….klo ga tidur2an sekarang ini, ntr ga ada waktu lagi buat tidur2an n nyantai….soalnya kn klo udah kuliah kakyak biasa, banyak tugas n LTM setiap harinya…
jd lebih baik menggendutkan dan berpuas-puas dulu sebelum bertarung dengan tugas kuliah…
tapi, jika mimpi tanpa realisasi adalah nol besar. sama saja artinya kita sudah ditaklukan dunia. segala hal yang berlebihan selalu lebih banyak dampak negatifnya. tidur memang kebutuhan, tetapi tidur berlebihan hanya membuat fisik yang tidak sehat. akhirnya, keinginan untuk mewujudkan impian jadi tidak terealisasi.
ini ada artikel bagus ttg Tidur, silakan di download.
http://kangmasjuqi.files.wordpress.com/2009/01/17_how_to_sleep_less_and_have_more_energy_than_you_ever_had_before.pdf
semoga bermanfaat…
~diambil dari scele.cs.ui.ac.id
menurut tidur tu sbyah kharusan
sayang kan da waktu luang g di manfaatin
emang susah juga yah meninggalkan tiduran di waktu liburan gitu! hahah
tidur terlalu menggiurkan..
sekaligus ajang balas dendam saat kuliah kmarenn,
apalagi klo uda ujan. hahahaha