Hasil Mufakat Bersama: Kelulusan 32 Mahasiswa Prodi Arab di Depan Mata

Beberapa pekan lalu beredar kabar tak mengenakan dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI, Prodi Arab 2012. Kabarnya, mereka terancam batal lulus tahun ini, padahal semua urusan akademik dan non-akademik sudah selesai. Tetapi karena terjadi miskomunikasi dan mismanajemen SKS yang diterapkan Prodi Arab, menyebabkan 32 mahasiswa Arab angkatan 2012 dianggap belum bisa lulus karena kekurangan 3 SKS yang merupakan mata kuliah wajib.

Kabar tersebut menyorot perhatian banyak pihak, terutama mahasiswa yang merasa dirugikan. Musyawarah dengan pihak prodi sampai dengan aksi solidaritas mahasiswa pun dilakukan.

Tepat tanggal 25 Januari 2016, mahasiswa Prodi Arab dan pihak Rektorat UI mengadakan audiensi untuk menyelesaikan perkara ini. Audiensi dihadiri oleh mahasiswa, Wakil Rektor UI Bambang Wibawarta, dekan, dan kaprodi. Pertemuan yang berlangsung selama 30 menit ini pun menghasilkan keputusan yang sangat bijaksana. Berikut hasil audiensi antara kedua belah pihak:

  1. Tiga puluh dua mahasiswa Prodi Arab yang bersangkutan diwajibkan untuk menuntaskan mata kuliah Perkembangan Sastra Arab (mata kuliah wajib yang tertinggal) dengan membuat makalah yang wajib dikumpulkan pada Jumat, 29 Januari 2016.
  2. Status kelulusan mahasiswa Arab tersebut akan diumumkan secepatnya, setelah mahasiswa mengumpulkan makalah tersebut.
  3. Mahasiswa Prodi Arab UI angkatan 2012 lainnya, diwajibkan untuk mengambil mata kuliah Perkembangan Sastra Arab di semester genap ini.

Hasil tersebut merupakan kesepakatan bersama antar kedua belah pihak. Pihak prodi tidak bisa melepaskan mahasiswa yang bersangkutan dengan menyisakkan 3 SKS. Akan tetapi, mahasiswa pun keberatan jika harus menunda kelulusan dan menambah satu semester hanya untuk menuntaskan 3 SKS tersisa. Maka hasil tersebut dianggap paling sesuai dan tidak merugikan keduanya.

Mahasiwa pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu, memberi dukungan, serta mengawal kasus ini dari awal sampai akhir. Kasus ini baiknya dijadikan pelajaran agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Leave a Comment