Pada hari Rabu tanggal 21 November 2007 silam, kedua pasangan calon ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) untuk periode 2008 – 2009 yaitu (1) Basori – Toha dan (2) Edwin – Pongki berkesempatan untuk mengadakan diskusi dan debat di lobi kampus perjuangan UI Salemba, Jakarta Pusat.
Sebelum pasangan Basori – Toha dan Edwin – Pongki beraksi, seorang calon perwakilan mahasiswa untuk Majelis Wali Amanat (MWA) UI serta seorang calon DPM UI telah lebih dulu berkampanye yang semuanya dimulai pada sekitar pukul 4 sore, lebih kurang 30 menit mulur dari waktu yang ditentukan dan selesai sekitar pukul 9 malam dengan lancar.
Diketahui bahwa acara ini merupakan rutinitas tahunan di kampus UI Salemba, yang terutama terdiri dari mahasiswa fakultas kedokteran (FK) dan fakultas kedokteran gigi (FKG) dan selalu ramai dihadiri oleh mahasiswa FK maupun FKG dari jenjang D3 maupun S1. Demikian pula acara ini dihadiri perwakilan dari BEM UI periode 2007 – 2008, yang sayangnya tidak diwakili langsung oleh ketua BEM UI, dan panitia pemilihan raya (PEMIRA) dari UI Depok.
Tersebutlah kabar bahwa kampanye berbentuk debat terbuka di kampus tersebut berlangsung ricuh dan konyol. Hal ini diketahui dari tersebarnya video cuplikan kampanye tersebut yang terpampang di website video hosting terkemuka, YouTube.
Dalam video tersebut, tampak Basori dan Edwin diperlakukan tidak selayaknya seorang calon ketua BEM UI yang seharusnya tampil berwibawa dan mengayomi. Edwin berusaha menguasai keadaan dengan mengajak hadirin menyanyikan mars “Totalitas Perjuangan” namun ditolak mentah-mentah oleh seorang hadirin karena dianggap menghina jalannya PEMIRA sebagai pesta demokrasi. Tampak pula hadirin di lobi bawah kampus perjuangan itu berbuat aneh-aneh seperti menari-nari ketika Basori membacakan puisi diiringi nyanyian dari pasangannya, Toha, demi menghibur hadirin di UI Salemba.
Berbagai respon muncul atas pemuatan video ini di website YouTube, sebagian besar berpendapat bahwa video ini justru menunjukkan bahwa mahasiswa UI Salemba yang selama ini dicap terbaik, berinteligensia tinggi dan sebagainya ternyata tidak benar karena telah berbuat konyol sesuai yang terekam di video.
Penulis di sini yang merupakan mahasiswa FKUI, yang juga menghadiri acara kampanye debat terbuka tersebut, yang juga menjadi panelis untuk acara kampanye debat terbuka tersebut walaupun kemudian dikosongkan, yang juga turut membuat riuh suasana, yang juga merekam video tersebut melalui piranti telepon seluler, yang juga menyunting video tersebut di komputer dan yang juga memuat video tersebut ke website YouTube, akan berusaha meluruskan apa yang sebenarnya terjadi pada kampanye debat terbuka tersebut.
Sekitar pukul 4 sore, lobi bawah FKUI sudah dipenuhi berbagai hadirin terutama mahasiswa FKG UI, mahasiswa D3 FKUI, mahasiswa S1 FKUI dari angkatan 2007 hingga 2002 serta rekan-rekan dari UI Depok yang terdiri atas panitia PEMIRA dan perwakilan dari BEM UI periode 2007 – 2008 yang seingat penulis adalah koordinator publikasi dan humas BEM UI. Demikian pula para kandidat yang berhubungan dengan PEMIRA ini seperti kedua pasangan calon ketua dan wakil ketua BEM UI, seorang calon wakil mahasiswa untuk MWA UI dan seorang calon DPM UI.
Sebagai panelis telah hadir ketua BPM FKUI periode 2007 – 2008, mantan ketua Senat Mahasiswa (SM) FKUI periode 2006 – 2007, ketua SMFKGUI periode 2007 – 2008, ketua SMFKUI periode 2007 – 2008 dan penulis sendiri menggantikan koordinator Kastrat SMFKUI periode 2006 – 2007.
Rangkaian acara PEMIRA ini dibuka langsung dengan kampanye calon wakil mahasiswa untuk MWA UI, yang sayang sekali penulis lupa namanya. Ketika memasuki sesi tanya jawab, wakil untuk MWA ini terkesan tidak mengetahui permasalahan yang terjadi di kampus UI Salemba, tidak mampu mengakomodasi tuntutan mahasiswa dan tidak mampu mengidentifikasi komponen yang diperlukan dalam pekerjaannya sebagai MWA kelak. Bagaimana mungkin seorang perwakilan mahasiswa di MWA UI yang terdiri dari berbagai elemen tidak mengetahui apa-apa yang harus dikerjakannya. Tentu saja hadirin yang terutama adalah mahasiswa UI Salemba demikian kecewa dan menunjukkan kekecewaannya dengan berbagai cemooh, taburan botol galon dan sebagainya.
Sekitar pukul 5 sore, kemudian calon DPM UI mendapat giliran untuk kampanye. Hal ini tidak berlangsung lama karena panelis serta hadirin dikecewakan oleh kehadiran calon DPM UI yang hanya satu orang saja dari seharusnya tujuh orang. Belum sempat calon DPM UI itu mengemukakan programnya secara tuntas, ia diminta untuk menghentikan kampanyenya karena secara umum panitia PEMIRA dan calon DPM UI telah tidak menghormati mahasiswa UI Salemba karena ketidak hadiran keenam calon lainnya, ditambah lagi calon DPM UI yang hadir itu menggunakan sandal jepit yang semakin memperkuat kesan bahwa mahasiswa UI Salemba disepelekan.
Barulah acara puncak dimulai pada pukul 5.30 sore yaitu kampanye debat terbuka calon ketua BEM UI. Pada saat ini penulis mengundurkan diri sebagai panelis untuk kemudian dikosongkan karena tidak ada yang ingin mengisi bangku panelis. Suasana kembali relatif tenang selama kedua pasangan calon itu mempresentasikan program kerja mereka.
Suasana kembali panas ketika sesi tanya jawab panelis dimulai, ketika program kerja kedua calon dianggap sudah tidak relevan dengan situasi yang terjadi di UI Salemba seperti renovasi Wismarini Otista Jakarta Timur, lomba penelitian ilmiah dan sebagainya. Suasana semakin panas ketika kedua pasangan tidak memiliki pendapat yang teguh mengenai perpindahan UI Salemba ke Depok dan masalah yang menyertainya seperti ketersediaan RS bagi mahasiswa dan dosennya, terutama bagi mahasiswa klinik dan D3.
Kedua pasangan calon semakin tidak dapat menguasai keadaan walaupun relatif tenang tanpa ada kekerasan fisik. Hadirin semakin tidak menaruh kepercayaan kepada kedua pasangan calon ketika mereka ditanyakan pertanyaan sederhana namun penting terhadap sinergisitas komponen dari keseluruhan program kerja. Ketika ditanyakan berapa jumlah suara yang diharapkan dari FKG dan FK, salah satu calon menjawab jumlah suara yang melebihi jumlah mahasiswa fakultas tersebut. Ketika ditanyakan badan apa saja yang ada di FK, salah satu calon menjawab “pecinta alam”. Suasana pun seketika hampir mencapai pada klimaks panas. Sebagai klimaks ketidak tahuan kedua pasangan calon mengenai profil UI Salemba, mereka tidak mengetahui dekan FKG dan FK serta ketua dewan guru besar UI sebagai pertanyaan bonus.
Tampaknya komunikasi dan silaturahmi antara UI Depok dan Salemba kembali menjadi dasar permasalahan kesemuanya. Tersebutlah salah satu calon berjanji akan memperbaiki hubungan komunikasi antara UI Depok dan Salemba, tersembullah ke permukaan betapa BEM UI periode 2007 – 2008 tidak beritikad baik memperbaiki hubungan kemahasiswa UI Depok dan Salemba seperti ketidak hadiran ketua BEM UI dalam acara bertema pergerakkan mahasiswa Stov-Ex beberapa waktu silam serta tidak diundangnya Tim Bantuan Medis (TBM) FKUI dalam aksi demonstrasi beberapa waktu silam sebagai salah satu komponen aksi selama bertahun-tahun.
Penulis lantas menekankan kepada salah satu calon bahwa publikasi bukanlah hal main-main bagi hubungan UI Depok – Salemba karena masalah ini jauh sudah ada mungkin sebelum jaman Rico Marbun masih berkampanye menuju kursi ketua BEM UI ketika penulis baru berstatus sebagai mahasiswa.
Hal ini cukup menohok sehingga koordinator publikasi BEM UI periode 2007 – 2008 pun tidak lama meninggalkan acara, setelah sempat berdebat mengenai keburukan BEM UI tersebut yang harusnya tidak boleh terjadi pada BEM UI berikutnya.
Selama kampanye ini berlangsung hingga pukul 9 malam, galon air, sepatu, tempat sepatu, bambu tandu beterbangan yang untungnya tidak mengenai anggota tubuh para pasangan calon. Dengan bantuan megafon maupun melalui bacot alami hadirin kerap meneriakkan rasa kecewanya. Panelis juga berulang kali menyarankan para calon untuk pulang karena BEM UI dianggap tidak berguna bagi kelangsungan UI Salemba.
Dengan situasi yang sudah demikian “terbuka”, mengingat nama acara ini adalah debat terbuka, kedua pasangan calon pun diminta untuk menghibur hadirin UI Salemba. Pada saat itulah penulis baru sadar untuk merekam kampanye debat terbuka ini secara alakadarnya selama 12 menit karena faktor fasilitas, untuk kemudian dimuat di YouTube sebagai peringatan.
Kampanye dengan nuansa seperti ini sebenarnya telah terjadi bertahun-tahun dan kebetulan saja terekam oleh penulis pada tahun ini. Walau demikian, nampaknya kedua pasangan calon ini tidak memiliki informasi dan persiapan menghadapi “debat terbuka” di UI Salemba ini.
Peringatan bahwa pemilihan ketua BEM UI juga melibatkan UI Salemba yang tentunya tidak kalah antusias dengan rekan di UI Depok. Bahwa BEM UI sebelum berorientasi kepada masyarakat harus mampu mengayomi semua unsur mahasiswa, tidak berdasarkan agama, kepentingan politik dan organisasi, tingkat kemampuan ekonomi, latar belakang akademis dan sebagainya.
Video ini merupakan luapan kekecewaan mahasiswa UI Salemba yang telah turun temurun dianggap sebagai penambah suara PEMIRA belaka oleh kepentingan tertentu dari UI Depok. Hal ini sudah terjadi bertahun-tahun dan sudah sepantasnya kedua pihak untuk membuka komunikasi dan silaturahim.
iR,
Webmaster Jadul Community Forum (http://www.jadul.org),
mahasiswa FKUI S1 angkatan 2002 (http://www.fkui02.net/)
Referensi :
- http://myquran.org/forum/index.php/topic,2600.msg798152.html#msg798152
- http://verinurhansyah.wordpress.com/2007/11/22/pemira-ikm-uicermin-apatisme-mahasiswa-ui/
- http://franova.blogspot.com/2007/11/pemira-bem-ui-ppsdms-vs-etos.html
- http://suma.ui.edu/?pilih=lihat&id=118
- http://uk.youtube.com/watch?v=aIC3GkQUYro
- http://uk.youtube.com/watch?v=woZEfequ_Oc
menurut gw, klip ini belum berkembang luas deh.. buktinya aja anak2 Fasilkom (baca: GW =P) yang biasanya nomer 1 dalam hal akses informasi di internet aja belum pada tahu.. view videonya aja pas gw tulis ini baru antara 200-300an.. dengan ditulis di sini, ini bikin klip itu makin populer deh..
memang, begitu pertama gw nonton cuplikan video itu, yang terlintas di kepala gw adalah, “kok anak FK kaya gini?”.. mudah-mudahan temen-temen yang baru tahu video itu setelah baca anakUI.com bisa integral pemahamannya dalam melihat heboh kampanye ini, dan nggak ngecap buruk satu pihak aja (misalnya kandidatnya aja atau anak2 FKnya aja)..
betul man!!!
setau gw, bukan cuma mahasiswa salemba aja yang pernah membabi-buta! fakultas lain juga pernah… itu merupakan bentuk kekecewaan, yang mungkin memang kurang sesuai dengan etika..
sekarang waktunya ketua BEM terpilih lebih kongkrit.. supaya ke depannya ga ada lagi kejadian seperti ini..
tetap semangat!
waduh,,, ramai juga ya keadaan di sana. Ya, memang komunikasi itu penting banget. G ngerti kok kenapa ank FK & FKG kecewa banget karena calon ketua bem ui waktu itu ternyata ga tahu banyak tentang fakultas mereka.
Untuk kepengurusan BEM UI tahun 2008 nanti, buka mata buka telinga untuk semua mahasiswa UI baik di Depok atau di Salemba.
waduh bisa ganas juga anak Fk n FKG,,
ckckckck,,
Itu yang pada ribut di comment YouTube sebenernya udah pada baca penjelasan ini belom sih? +iR+
kecewa sih boleh mas, tapi bisa kan tanpa melakukan tindakan2 aneh dan agak memalukan seperti terekam di video itu. setiap tahun memang pastinya semua fakultas memiliki kekecewaan tersendiri dengan BEM UI tapi mbok ya tolong ga usah bertindak yang aneh-aneh dan menunjukkan ketidakdewasaan anda.
smh at y’all
hehehe…gw baca ini dulu, baru liat link di youtube .. kesimpulan yang gw dapet adalah…
hem…. jadi kaya acara penerimaan mahasiswa baru gini… dan, hahahaha… jadi…UI sendiri udah pecah ya pergerakan mahasiswanya!?… yang satu tidak/kurang siap, yang lain terkesan melampiaskan kemarahan dan tidak berisiatif baik…di upload ke youtube pula! ckckckck…padahal harusnya anak FK dan FKG itu termasuk 3 besar paling intelek kan?
oh dan, mungkin orang-orang yang hadir disana lupa bahwa itu adalah acara debat, bukan ajang mempermalukan calon ketua bem. dan saya juga gak mendapat penjelasan nih kenapa peringatan ini harus berlaku Sedunia (youtube diakses bebas, kecuali di negara-negara tertentu) dan bukan terbatas UI saja. soalnya, saya mendapat kesan bahwa orang yang mengupload ini di youtube, ingin membuka aib pergerakan ui..aib sendiri dibuka? aneh sekali….kecuali orang itu bukan mahasiswa ui.
gak malu tuh sama jaket kuning?
kalau mengenai pemira sendiri … saya sendiri sangat meragukan bahwa pemira itu bisa bersih tanpa kepentingan pihak tertentu.. namanya juga politik.
Atas dasar apa yah FK & FKG UI adalah yang paling intelek? Ada tolok ukurnya? +iR+
Dewasa sekali orang2 yang “menuntut untuk diperhatikan” ini.. Sulit..
ada. coba perhatikan 3-5 fakultas dengan skor spmb tertinggi.. anda tau? silahkan cari tau. setau saya, biasanya fk itu selalu urutan 3 besar, bersama ft(industri),dan…lupa sisanya. saya mengukur intelektualitas (paling tidak akademis) dari skor tersebut. kalau yang dimaksud adalah intelektualitas moral..saya rasa spmb tidak membantu (mungkin dari cuplikan video itu, dan perilaku pemuatan video tersebut di youtube bisa dilihat intelektualitas moralnya…tapi saya rasa terlalu sempit). tolong koreksi bila salah…
Saya gak tau menau tentang politik dalam PEMIRA yang dibicarakan oleh Aria, tapi yang jelas saya ingat terakhir kali saya liat PEMIRA. Yang jelas waktu gak pernah ada kejadian kampanye konyol seperti ini, bahkan gak pernah nyangka kejadian kayak gini bakal terjadi di dalam kampus UI, fakultas apapun. Selalu percaya kalau anak UI emang seharusnya bermoral tinggi, bisa berkomunikasi dengan baik, dan mengungkapkan kekecewaan dengan cara konstruktif dan cerdas tentunya. Which is totally the opposite of what I just saw.
Saya gak tau nih yang upload ke youtube video ini tujuannya apa. But regardless of the purpose, kita mesti berterima kasih karena sudah mengangkat wacana ini jadi kita warga UI juga bisa sadar kalo TIDAK semua elemen UI pantas dikasih label intelek, bermoral tinggi, patut dibanggakan bla bla bla. Dan bisa berbuat sesuatu akan hal ini. But IF, big IF, orang itu upload video ini demi mempermalukan calon ketua BEM yang dinilai tanpa persiapan, wah salah banget bung. Yang malu-maluin di video itu malah pemirsa yang bertindak di-respectful and VERY way off class. at least from my standpoint. Dan saya pun jadi malu. Seluruh UI pun menanggung malu.
Komunikasi kan dua arah bung. Saya memang tidak tahu menau tentang sejarah komunikasi antar UI Depok-Salemba. Tapi yang jelas, kalau setiap kampanye hampir terjadi yang hal-hal kayak gini, adanya perpecahan yang makin terasa dan saya ragu komunikasi bisa membaik. Itikad baik diperlukan dari kedua pihak dan tentu saja caranya gak konyol seperti ini. Yah, akhir kata, good luck buat calon ketua BEM. Semoga bisa membantu memperbaiki hubungan antar UI Depok-Salemba. Saya rasa banyak warga UI concern akan hal ini dan kita semua berdoa semoga praktek2 seperti ini gak akan terjadi lagi and please people please, start acting your class.
Peace out.
aria: ah iya betul itu, pemikiRan yang sangat amat pendek sekali.. ini juga menunjukkan Anda begitu tersegmentasi dan materialistik, bung Aria. Coba dobrak cara berpikiR Anda, fleksibel lah dengan kemungkinan yang ada. Mungkin ada kaget melihat anak UI Salemba yang manis-manis ternyata bisa gahar seperti ini.
Kalo gw gak salah, gw pernah liat kejadian serupa di FT dan Sastra (sekarang FIB) pas gw lagi maen ke UI Depok taun 2003-an. Memangnya kami tidak boleh serupa seperti itu? Memangnya kami ini apa? Robot-robot yang kebetulan kuliah di tempat orang pintar?
sergio: maafkan atas 12 menit “ketidak dewasaan” itu, andaikata Anda melihat 4 jam ketidak dewasaan tamu kami itu di debat UI Salemba tersebut, saya minta Anda menilai mereka karena sepertinya Anda jago sekali menilai orang.
+iR+
mita: aha lagi-lagi ide utopis mengenai UI.. kalian ini keturunan dewa semua ya?
Gini aja deh, kenapa panitia PEMIRA, tentunya sebagai penanggung jawab atas acara ini, membiarkan “kebodohan umat manusia” yang terjadi pada pihak mhs UI Salemba ini? (dan para kandidat, kecuali gak diitung ya udah) Terekam maupun tak terekam?
+iR+
ga usah keturunan dewa juga bisa kok bersikap dewasa. dan nari-nari di depan orang yg lagi ngomong itu ga dewasa. apalagi lempar2 botol.
diRez: …. bos? is that you?
anyways, setuju sih… tapi kejujuran juga dibutuhkan menuju kedewasaan, yang buruk jangan terus di-conceal macem ide utopisnya Mita soal UI.
+iR+
@ir:
saya tidak akan berkomentar mengenai pendapat saya tentang saya nih, ya mungkin saya berpikir sangat pendek, tersegmentasi, dan matrelialis, itu terserah anda (saya sudah minta koreksi kan?), yang seharusnya (mungkin)berpikir lebih panjang dari saya dan menyadari pengaruhnya. Sayang pikirian saya mungkin pendek (menurut anda), sehingga saya tidak bisa melihat tujuan sebenarnya dari semua ini (kejadian yang terekam itu, dan pemuatan videonya). yang dapat saya lihat adalah yang saya simpulkan pertama kali pada komentar saya (no. 7). Mungkin bung IR bisa LEBIH menjelaskan lagi.. agar orang-orang seperti saya (yang anda cap seperti komentar anda itu) bisa mengerti apa sebenarnya tujuan semua itu.
jadi, ditunggu ya penjelasannya? dan.. pastikan bahwa orang seperti saya bisa mengerti.. iya kan?
@ IR
Bung, maaf kata, pemikiran anda terlalu sempit kalau mengatakan ide mita adalah suatu ide yang utopis.
Saya juga mahasiswa UI, angkatan 2003 (skarang dah lulus)… And you know? Saya cukup kecewa kadang dengan kinerja BEM, tapi itu tidak membuat saya melakukan tindakan aneh-aneh seperti tersebut dalam video di situ..
Kita itu mendapatkan kesempatan yang sangat baik, bisa belajar di salah satu Universitas terbaik di negara ini, seharusnya kita sadar, betapa besarnya tanggung jawab dan beban moral yang kita pegang dalam memajukan bangsa ini.
Moral memang harus tinggi. Komunikasi memang harus dua arah. Cara berdebat memang harus dengan elegan. Diskusi memang harus konstruktif. Utopis dimananya?
Anda tahu massa yang kerjaannya suka bakar-bakar ruko itu alasannya kenapa? Bertahun-tahun emosi, bertahun-tahun merasa direndahkan….
Lah, lalu kalo bertahun-tahun emosi, boleh bakar-bakaran? Ini negara hukum atau negara apa mas?
Kita sebagai mahasiswa UI yang selalu bangga dengan jaket kuning yang kita pake, harusnya bisa jadi teladan buat bangsa ini. Kalau kita aja kehilangan integritas moral dan etika sosial kita, gimana dengan bangsa ini mas?
“sergio: maafkan atas 12 menit “ketidak dewasaan†itu, andaikata Anda melihat 4 jam ketidak dewasaan tamu kami itu di debat UI Salemba tersebut, saya minta Anda menilai mereka karena sepertinya Anda jago sekali menilai orang.”
—> Jawaban yang bersifat membenarkan diri sendiri tanpa introspeksi ini, apakah ini ciri anak UI yang seharusnya menjadi agent of change bagi bangsa ini?
Grow up!
Ya kalo stress kuliah ga ada libur, bukan gini kan pelampiasannya…
Apakah anak FKUI dan FKGUI merasa dianaktirikan oleh BEM UI, kalo demo ga pernah diajak…
Pasti ada masalah dengan kalian, atau orang2 yang ada debat terbuka itu.. siapa sich pemimpin diantara kalian, siapa ketua senat/BEM nya? Apa ga ada saringan buat panelisnya, atau semuanya bisa maju jadi panelis, plz… kalo ditingkat organisasinya dipimpin sama orang2 yang ga becus, barbar dll… gimana mau maju, dan suara kalian gak akan didengerin kalo tuh calon penguasa haus jabatan bakal menang… emang sih prestasi BEM UI kurang kedengaran.. apalagi tahun-tahun belakangan ini, sepi bener… kalo gini pantesan UI PERINGKAT 395 dari 400!!
ckckckck
Hi iR, pa kbr, masih suka onlen di MBDC ga?
aria: Anda mungkin benar. tak bisa dipungkiRi perjuangan sudah terpecah. seluruh penonton musti tahu. biar yang malu tidak cuma UI Salemba saja tapi semua mahasiswa. agent of change apanya kalo internal saja bermasalah. setuju kan?
tege: luar biasa bung.. lama tak jumpa pun! MBDC dah koit, maen ke Jadul aja (juga lagi koit, tapi gak lama kok huhuhu)
anthonysteven: terbaik di Indonesia vs peringkat 395 dari 400-nya tege.. mana yang bener nih? angka itu relatif lho. jadi peringkat 395 apa iya semata-mata salah UI Salemba saja? salah 12 menit aja?
buat semua, coba dipahami dulu. Rekaman ini tidak dibuat dengan sengaja dan hadiRin yang berbuat konyol di rekaman itu tidak tahu saat itu kalau diRekam, walaupun sekarang sih mereka udah tau.
pun ini adalah debat terbuka, apapun bisa terjadi. ini adalah bentuk ekspresi. anak UI Salemba juga punya urat ekspresi, gak melulu harus sok tertib sok bijaksana sok suci sok pinter dan sok-sok lainnya.
adalah suatu generalisasi kalau 12 menit yang tidak seberapa dan tidak disengaja ini kalian menuduh bahwa kami adalah titik balik intelegensia, integritas, moralitas, dsb jargon-jargon daripada mahasiswa UI.
telah dijelaskan di atas bahwa walaupun selama kampanye para Salembaers menurut tilikan munafik kalian sebagai amoril dan tidak cerdas (seperti lempar-lempar galon dsb) tetapi gw juga menjelaskan bahwa telah terjadi diskusi dan komunikasi dua arah sesuai dengan tujuan kampanye ini, seperti tertulis di atas ada bahasan soal Wismarini dan kepindahan UI Salemba ke UI Depok yang membutuhkan keseriusan, tidak sekadar semudah membalik telapak tangan bayi.
Itu hanya luapan ekspresi, hanya 12 menit terparah yang gw tau, buktinya toh acara jalan terus. Acara ditutup dengan damai, gak ada korban jiwa ataupun korban harta.
Kalau ekspresi aja diRepresi, gw pikiR ini bukan ide utopis lagi tapi fasis. Apakah mahasiswa UI Salemba harus identik dengan kemaha cakapan yang penuh dengan tekanan? Apalagi oleh elemen yang tidak menyentuh dan mengerti UI Salemba secara kontinu, dalam hal ini kalian yang gak berkaitan langsung dengan kejadian ini tapi asyik melempar tuduhan tanpa mengerti situasi di UI Salemba?
Kalaupun cara ekspresinya yang jadi masalah, kenapa oh kenapa panitia PEMIRA membiarkan hal ini terjadi? tidaklah terlintas dalam pikiRan kalian yang suci itu?
oh iya, sekalian coba pikiRin bagaimana kalo yang dianak tiRikan adalah fakultas atau jurusan pembaca masing-masing?
+iR+
Assalamualaikum..
eh sebentar ya.. ini koq jadi panas.. terutama anak ui salemba-depok dan bawa2 intelektualitas.. terus.. saya mau klarifikasi soal pernyataan ini..
“Pasti ada masalah dengan kalian, atau orang2 yang ada debat terbuka itu.. siapa sich pemimpin diantara kalian, siapa ketua senat/BEM nya? Apa ga ada saringan buat panelisnya, atau semuanya bisa maju jadi panelis, plz… kalo ditingkat organisasinya dipimpin sama orang2 yang ga becus, barbar dll…”
Pemimpin organisasi kami bukan orang barbar lho.. hanya manusia biasa yang mempunyai amanah lebih berat dibandingkan dengan orang – orang seperti kita dan bersedia melayani kami yang mungkin secara sepihak sudah dicap tidak intelek atau semacamnya..
Sadarkah kalian, perlakuan diskriminatif ini menunjukkan bahwa kalian sama saja dengan orang2 di video yang sudah kalian cap ga bermoral, ga becus, bar2 dll.. kalaupun ada, ga usah bawa institusi.. itu kan perilaku ekspresif sebagian orang, bukan seluruh mahasiswa FKUI atau mahasiswa FKG UI.. hanya karena 12 menit ini, hilanglah prestasi -prestasi luar biasa mahasiswa Salemba yang merupakan salah satu fakultas- fakultas tertua di UI. diskriminatif bukan?
TERUS pernyataan “merasa dianaktirikan krn kalo demo ga diajak ya?” hmm.. kami SELALU diajak AKSI koq… dan kami SELALU berusaha mengirimkan massa.. dengan bukti AKSI APBN 2006, FKG UI merupakan massa terbanyak dengan kurang lebih 40 orang mahasiswa dan disusul FKUI di aksi berikutnya yang mengirimkan lebih dari 80 orang mahasiswa.. ga tau ya??? :p ikut aksinya ga? *manas2in* he3
Udah udah.. ini evaluasi untuk SEMUA pihak.. REVOLUSI butuh peristiwa yang besar,, dan bisa jadi ini salah satunya..
mari introspeksi diri, sudah sebaik itukah kita sehingga boleh menghakimi, menghina dan mencerca orang lain tanpa tahu fakta – faktanya 🙂 (berlaku untuk mahasiswa salemba juga)
DAMAI DAMAI! tugas kita udah cukup berat tanpa masalah internal 🙂
BERSATU ALMAMATERKU! UI!
-Fiona Verisqa, FKG UI 05
waduh saya harus hati-hati berbicara nih di forum ini…
kalo menurut saya boleh saja ekspresif, tapi ya tolonglah lihat situasi dan kondisi…
kalo temen2 di Salemba merasa sakit karena menganggap tidak dihargai dengan segala kekurangan dan ketidaksopanan(sendal jepit) para kandidat,apakah teman2 tidak berpikir bagaimana rasanya nyata2 tidak dihargai ketika berbicara? apakah lantas perlakuan mereka (kandidat) harus dibalas? bukankah malah jadinya seri (sama2 tidak sopan)? kan teman2 bisa saja memberikan contoh berpakaian dengan baik supaya mereka (kandidat) secara tidak langsung menjadi malu, ataupun kalau memang berniat mempermalukan bisa saja-kan dengan cara2 yang asertif?
saya paham kita ini adalah manusia yang tak lepas dari kesalahan, dan sering kali termakan oleh rayuan syetan dikala membakar nafsu amarah kita, namun yang saya lihat di sini adalah tidak adanya atau belum terlihatnya kemauan dan niatan untuk saling menghargai dan menghormati, sejelek apapun sang kandidat, kita semua memiliki tanggung jawab.
kenapa tidak ada kandidat dari Salemba? apakah terlalu sibuk kuliah? merasa tidak pantas? tidak ingin diperlakukan tidak sopan ketika roadshow? atau mungkin tidak peduli dengan semua ini dan pada akhirnya saudara2 kita yang sudah berani dan mau mencalonkan diri menjadi korbannya. semoga semua itu tidak benar…
mari sama2 introspeksi diri, tidak ada yang mutlak benar selain Sang Pencipta…
maaf bila ada kata yang menyinggung, ini hanyalah buah pikiran yang datang dari sebuah kepala yang tidak cukup cerdas untuk selalu benar namun tidak cukup bodoh pula untuk selalu salah…
@IR
Yang saya bilang adalah “salah satu yang terbaik”, bukan “yang terbaik”
Kenapa jadi bawa-bawa fasis segala, bebas berekspresi juga ada aturan dan tata kramanya, bukan sekedar hanya ekspresi bebas. Ada sopan santunnya juga.
Video porno juga bentuk ekspresi mas, apa karena itu jadi diperbolehkan?
Gak kok, saya gak menganggap FK dan FKUI menjadi fakultas yang jelek, bagi saya kedua fakultas tersebut masih sangat bagus.
Hanya saja, kelakuan seperti yang tersebut di dalam video itu sangat tidak bagus dan tidak dewasa, dan kalau kita mau belajar dewasa, kita harus menjadikannya sebagai suatu pelajaran supaya di lain waktu kita bisa lebih baik lagi.
Intinya, jangan sampai terulang lagi deh.
Kasihan anak FK yah..hehe
Kayak anak bocah yang
Kelamaan belajar gak pernah diajak main, gak punya temen
mau buktiin apa yah? kalo kalian gahar? wah salut gw, sekalian masuk kamra aja, anda bilang tidak ingin dibeda-bedakan bukan? anda ngerasa yah? kata siapa pandangan mahasiswa Fakultas lain terhadap Fakultas anda seperti itu?(nerd lah atau bijaksana lah)
saya sendiri melihat teman-teman dengan rasa hormat, setiap saya melihat mahasiswa FK di Salemba maupun di depok dalam hati saya tidak membeda2kan dengan saya memandang teman-teman fakultas lain
Kalian tuh udah gede, bukan anak-anak lagi, gak usah pake alasan kebebasan berekspresi segala, pertama : siapa yang ngebatasin?, kedua : kebebasan berekspresi dalam bentuk apa? tar lama-lama kalian ke kampus bug**l lagi, mau ngeekspresikan semuanya,intinya kebebasan ekspresi ada batasnya, dan yang kalian tunjukan dalam kampanye tersebut murni tindakan kekanak-kanakan yang memalukan
-1 respect for you guys
Love, Guy from Depok
Saya tidak akan pernah menggeneralisir bahwa semua teman-teman di Salemba seperti ini. Sekali-kali tidak!
Saya percaya, apa yang dilakukan oleh segelintir orang di video itu merupakan hal memalukan yang bisa saja dilakukan juga oleh orang lain termasuk teman-teman di Depok.
Namun, yang menurut saya paling memalukan bukanlah apa yg terjadi di video itu, tetapi komentar saudara IR yang seakan-akan mengatakan kepada dunia: “Hey! UI telah mencontohkan kepada kalian untuk bertingkah laku seperti badut jika kecewa akan suatu hal. Mari semua ikuti kamii”
Apakah harga diRi dan ego kita terlalu tinggi sebagai anak UI sehingga hal seperti ini saja kalian anggap sebagai cardinal sin sebagai anak UI? mahasiswa UI juga manusia biasa. terbius dengan nama UI, pola tingkah kita terkerangkeng gengsi… menyedihkan.
pada akhiR tulisan gw, gw udah mengusulkan kepada kedua belah pihak untuk introspeksi demi perbaikan bersama. sayangnya pembaca keburu emosi sih, padahal duduk persoalannya gak ngerti betul. teringat malam takbiRan kmaren ada yang nyeletuk, “yang puasanya paling bolong biasanya paling rusuh”
radelium: yah kalo situ gak punya common sense dan begitu terbutakan nama besar UI, silakan aja berbuat seperti itu. dibilang ini ekspresi sesaat kok masi ngotot ini daily basis. edan
+iR+
IR wrote:
“anak UI Salemba juga punya urat ekspresi, gak melulu harus sok tertib sok bijaksana sok suci sok pinter dan sok-sok lainnya.
adalah suatu generalisasi kalau 12 menit yang tidak seberapa dan tidak disengaja ini kalian menuduh bahwa kami adalah titik balik intelegensia, integritas, moralitas, dsb jargon-jargon daripada mahasiswa UI.”
Sepertinya jika dibaca baik2, di postingan terakhir saya (ataupun postingan orang lain yang saya baca CMIIW) tidak ada maksud men-generalisasikan. Bahkan saya sama sekali tidak sebut2 mengenai Fakultas atau apapun. Kebanyakan dari kami benar2 hanya me-refer ke perilaku tidak dewasa beberapa individu dalam 12 menit itu. Dan atas dasar itu tidak terbesit dalam pikiran kami untuk men-generalisasi anak UI Salemba sebagai titik balik intelegensia dll. Please don’t get too personal/emotional. Mengenai anak UI juga punya urat ekspresi, sekali lagi, kami hanya menyatakan kekecewaan atas bentuk ekspresi yang didemonstrasikan oleh penonton kampanye tersebut. karena 4 jam ketidakdewasaan presenter, lantas 12 menit itu jadi wajar2 saja? Ekstrem analogi-nya adalah persis seperti yang Anthony sampaikan, apakah bertahun2 emosi lantas boleh bakar2an? Kenapa pendapat/ekspresi kekecewaan ini dimentahkan begitu saja dan sama sekali tidak diambil segi positif-nya yang sebenernya hanya bermaksud mengingatkan. bukan menuduh, bukan men-judge, atau menyalahkan seperti yang anda pikir kami lakukan ke anak UI Salemba. bahkan sampai berprasangka kalo prinsip seseorang sebagai ide utopis. gpp sih kalau memang mau disebut begitu, itu kan hak anda, tapi saya tahu pasti banyak warga UI yang bekerja keras untuk mewujudkan ide itu.
Anak FK dan FKG (ini pertama kalinya saya menyebut nama Fakultas karena sekali lagi saya TIDAK pernah mengeneralisasi), tidak perlu khawatir, 12 menit itu gak mengeliminasi prestasi2 yang telah kalian semua ukir sebelumnya (yang disebut oleh Fiona). Itu dua hal yang berbeda. We’re only talking about some behavior here, not even individuals. Saya mohon maaf kalau ada perkataan saya atau teman2 saya memang terkesan seperti mengeneralisasi.
Ciee.. yang udah bikin heboh XD
Gw tunggu aplotan video lu yang laen… yang kmaren masi kurang norak =)
-dasarPinter!
-tauDehYangMikirPanjang….
Kalian? Kalian memberikan penilaian terhadap bentuk ekspresi? Who were you? Simon Cowell?
+iR+
Dan pembahasan seputar protokol debat oleh PEMiRA pun gak terbahas sama sekali. Semuanya adalah salah UI Salemba, segelintiR maupun kolektif, menurut kalian?
Komponen pelaksanaan debat aja kalian gak tau. Bahkan gw meragukan tulisan penjelasan gw di atas dibaca karena keburu tersulut emosi.
Mita: bukan ide utopis lagi deng.. ide fasis. jadi mewujudkan ide UI yang munafik? cita-cita bersama? jangan itung gw yak
+iR+
ahahahahhaahha, iR, turn off your TV now, you’re watching too much idol contests! and your babbling too :p
Sorry gw gak nonton TV, mending nonton Barakatak di YouTube
Hu.. kalo gak gini, paling pada pake internet untuk kegiatan yang gak penting. Tar kalo animonya dah turun juga udah sepi. Kembali ke idealisme masing-masing. ATM (anget-anget telek manuk)
diRez: BOSS.. pake nama lengkap aja napa? (kalo bener ini boss..)
+iR+
Aduh baru sempat baca lagi..
Mohon maaf Pak kalau komentar saya sebelumnya menyakitkan hati atau menyinggung perasaan Bapak.. Saya betul-betul mohon maaf.. Kedewasaan seseorang memang seringkali tidak bisa dinilai dari 12 menit kehidupannya..
Tapi kalau boleh saya kasih sedikit masukan untuk teman-teman Bapak, nanti kalau sudah sukses, atau kalau sudah bekerja, pada saat sedang rapat dengan vendor, client, atau antar departemen, dan mendapati ada dari antara mereka yang mengecewakan, coba ingat2 kejadian ini ya.. Barangkali bisa mencegah teman-teman Bapak untuk melempar cangkir kopi atau roti di ruang rapat..
@ IR
Loh? Malah jadi bawa-bawa fasis?
Saya heran deh memangnya:
– Pengendalian diri = fasis?
– Sopan Santun = fasis?
– Tertib = fasis?
sekali lagi deh, Grow Up!
Jadi dewasa memang menyakitkan, tapi gak bisa selamanya jadi anak-anak kan? Jangan bersikap defensif terus, introspeksi lah, for your own good.
nb: Saya juga tidak mengeneralisir, saya masih percaya FK dan FKG UI adalah fakultas yang sangat baik di UI.
to iR:
Pertama,
Gue gak akan mempermasalahkan soal pemasangan di YouTube. Ini zamannya globalisasi. Kagak ada main umpet-umpetan.
Kedua,
Kita di sini mengerti kekecewaan kalian. FYI, tiga pemira terakhir kandidat ketua BEM UI di Fasilkom (yang sebagian besar komentar di sini), mereka selalu DIBANTAI di Fasilkom.
Jadi salah besar kalau kalian bilang kami tidak mengerti. Franova saja (yang kau kutip blog-nya), dia termasuk yang membantai kandidat ketua BEM UI kemarin. Hanya saja dia tidak mau sesumbar ‘berhasil membantai kandidat ketua BEM UI’.
Ketiga,
nah ini yang penting….
yang kita kecewakan adalah kalian bersikap seperti preman, seperti anak SMU, seperti orang yang kecanduan oleh Euforia Demokrasi. Bung Hatta mengatakan, demokrasi yang melampaui batas hasilnya adalah anarkis, dan itu yang terjadi pada kalian.
Kalian MAHASISWA! bukan preman. Kalian calon pemimpin! Kelak di masa depan, jika anak buah kalian sudah panas, sudah mulai membuat kekacauan, maka kalian yang bertugas mendinginkan mereka, mencegah agar tindakan anarkis yang dilakukan anak buah kalian merugikan kalian di meja perundingan.
Bung Karno dari Blitar yang terkenal pemarah saja, pernahkah ia menyela pembicaraan lawan bicaranya? Pernahkah ia menari-nari di depan lawan bicaranya?
Paham maksudnya?
Yang membatasi perilaku kalian tuh status kalian sendiri sebagai mahasiswa, sebagai calon pemimpin. Dengan keistimewaan kalian, yang dapat kesempatan untuk kuliah, yang dapat kesempatan untuk pekerjaan lebih baik di masa depan, dengan sendirinya hak kalian untuk bersikap seperti preman berkurang. Bukan orang lain yang memaksa kalian.
Paham?
Kaulah yang bersikap utopis bila masih memaksakan bahwa kalian berhak bersikap seperti preman.
Bullying
sprtinya yg byk skali nge reply cm dari perwakilan 2 fakultas….yg mnurut saya faklutas yg sama2 ga prnh merasakan gaung kinerja BEM UI….tp dengan berbeda dalam menyikapi nya…
daripada membicarakan masalah kedewasaan, lebih baik didefinisikan dulu deh apa itu kedewasaan dan apa ciri2 dari kedewasaan..
mengapa seh kita tidak memahami dari sudut pandang anak2 FK/ ?? apa yang telah diperlakukan BEM UI pada mereka.. dan bagaimana kekecewaan yang telah memuncak dan terakumulasi pada debat kandidat tersebut??
cobalah memahami latar belakang dan kultur fakultas tersebut.. jangan hanya memahami dari dewasa-tidak dewasa, baik-buruk, benar-salah..
ini hanya masalah perspektif
peace & love
hmm…toh kita memang bukan mahasiswa malaikat?
sama, kayak kita juga bukan anak2 mental retarded
psiko 04.heggy
kunderemp: “utopis bahwa kalian berhak seperti preman,” lo bilang? yang lo maksud “kalian” tuh siapa? kami anak UI Salemba? memangnya lo siapa ngatur-ngatur? lebih-lebih, apa andil lo terhadap UI Salemba?
tapi baguslah bung kunderemp sudah mengakui secara implisit bahwa we’re not alone di UI mengenai 12 menit kekonyolan ini.
+iR+
andil gue apa ama UI Salemba? Kagak ada…
Trus napa?
Emangnya andil lo apa ama Fasilkom? Kagak ada….
Tapi lo berhak ngritik kelakuan anak-anak Fasilkom dan kami berhak ngritik kelakuan anak-anak FK? Kagak suka? Mau berantem? Boleh…
Lo boleh kagak suka ama kampanye Ketua BEM UI kemarin.. gue ama teman-teman juga kagak suka. Lo kagak sendiri perkara itu.
Tapi cara lo dan teman-teman lo,
jangan salahkan kami kalau kami tidak simpati ama cara-cara lo.
anthony dkk: anggaplah ini sebagai memento mengenai tawaran dua arah bahwa kami akan introspeksi mengenai spontanitas kami (tercermin dalam 12 menit belaka) dan pihak seberang untuk introspeksi mengenai tanggung jawab (tercermin dalam 1 masa periode.. atau mungkin sehari-hari?)
mungkin itu solusinya daripada gw gak berhenti-berhenti menjawab setiap hujatan kalian yang berputar-putar dengan masalah kedewasaan, ketertiban, hegemoni, tanggung jawab, dsb macam kalian sudah terkualifikasi untuk sifat-sifat itu, padahal gw yakin lo pada cuma memahami keseluruhan masalah ini secara cetek dan terbawa emosi sampe kalian bela-belain online yang tadinya cuma 1 minggu sekali jadi hampiR tiap 4 jam sekali ke warnet.
sejujurnya gw juga kecewa tidak mendapatkan momen tepat untuk merekam yang sebenarnya ingin diRekam, seperti ketidak siapan para calon untuk berkampanye yang lebih tergambar pada saat-saat klimaks mereka berkampanye. kecewa berat.
+iR+
kunderemp: emangnya kita ngomongin Fasilkom? salah lapak kali lu..
anthony dkk: anggaplah ini sebagai memento mengenai tawaran dua arah bahwa kami akan introspeksi mengenai spontanitas kami (tercermin dalam 12 menit belaka) dan pihak seberang untuk introspeksi mengenai tanggung jawab (tercermin dalam 1 masa periode.. atau mungkin sehari-hari?)
mungkin itu solusinya daripada gw gak berhenti-berhenti menjawab setiap hujatan kalian yang berputar-putar dengan masalah kedewasaan, ketertiban, hegemoni, tanggung jawab, dsb macam kalian sudah terkualifikasi untuk sifat-sifat itu, padahal gw yakin lo pada cuma memahami keseluruhan masalah ini secara cetek dan terbawa emosi sampe kalian bela-belain online yang tadinya cuma 1 minggu sekali jadi hampiR tiap 4 jam sekali ke warnet.
ya udah.. hayo ditunggu uneg-uneg kawan lainnya, mumpung ada tempat kan?
sejujurnya gw juga kecewa tidak mendapatkan momen tepat untuk merekam yang sebenarnya ingin diRekam, seperti ketidak siapan para calon untuk berkampanye yang lebih tergambar pada saat-saat klimaks mereka berkampanye. kecewa berat. tapi sudah di-upload, apa daya.
+iR+
@Terow
Kalo soal melihat dari sudut pandang anak FK, kamipun di Fasilkom, juga termasuk yang tidak terlalu merasakan kinerja BEM, bukan berarti BEM gak kerja, cuman kamipun juga merasa tidak dapat andil banyak (setau saya).
Tapi, bukan berarti karena simpati lalu jadi membenarkan, sayangnya, yg salah ya tetap salah.
Sorry to say, kelakuan para mahasiswa seperti yang tersebut di video itu ya jelas tidak pantas…
Masalah dewasa, setahu saya, yang namanya dewasa itu mau dikoreksi dan terus belajar. Bukan sekedar defensif dan bilang “Latar belakang kami beginilah, begitulah”, “Kontribusimu apa”, “Siapa lo?”…
Ekstrimnya, apa perlu Tuhan sendiri turun dari surga, ngomong langsung sama kita supaya kita mau berubah? Gak kan? 😉
@IR
Jadi…. dewasa itu ya harus mau dikoreksi. Saya heran dengan anda ini, banyak nasihat masuk, tapi semua ditanggapi dengan defensif? Kapan mau belajar mas? Hidup ini pembelajaran juga loh….
Saya sendiri juga belum terlalu dewasa, kesalahan saya banyak, kontribusi saya minim (ngaku dosa dulu sebelum ditanya), tapi saya mau belajar, karena itu kalau dalam komen-komen sebelumnya atau ini ada yang menyinggung ya saya minta maaf, saya tidak berniat menyakiti hati siapapun disini.
OOT aja, setahu saya dokter itu open-minded lo, kakak saya juga seorang dokter lulusan FKUI 96 dan I’m admire him so much. Mungkin di kesempatan ini saudara IR bisa berlatih untuk jadi org yang lebih open-minded dan berjiwa besar, mau dikoreksi.
Sekian, semoga membantu
anthoni: gimana kalo ini sebagai memento untuk introspeksi bagi kedua pihak, buat pihak mhs UI Salemba untuk introspeksi mengenai spontanitasnya (tercermin dalam 12 menit tsb di Video) dan pihak seberang untuk introspeksi mengenai tanggung jawabnya (tercermin dalam artikel tertulis dan implisit maupun eksplisit dalam komentar yang masuk)? cukup adil toh?
kunderemp: lah.. siapa yang ngomongin Fasilkom? mo ujan jangan ngomel-ngomel atuh
semua: kayaknya kalian asyik berputar dengan ide-ide seputar kedewasaan, ketertiban, kepantasan, nama besar mahasiswa dan UI dsb macam kalian sudah terkualifikasi untuk berbicara mengenai hal itu.
tapi kayaknya inti masalah kalian masih blom mengerti juga, seperti kata bung terow. sudahkah Anda mengenal dan merasakan situasi pergerakkan mahasiswa ditilik dari UI Salemba beserta masalah yang dihadapinya?
atau kalian cuma terpicu emosi saja sekonyong-konyong komentar di mari, yang tadinya cuma sempat onlen 1 minggu sekali sekarang sampe tiap 4 jam sekali bela-belain ke warnet?
ya on the record, gw sebenarnya kecewa. kecewa berat. kecewa berat karena gambar yang gw ambil kurang mengena, gak kerekam itu klimaks performansi para kandidat ketika kampanye sesuai uraian di atas. seolah-olah malah backfiRe buat anak UI Salemba.
tapi sudah kadung di-upload, akibatnya komentar (yang berupa hujatan) yang masuk tidak ada yang berhasil menyentuh akar permasalahan dari pemuatan video ini sebagai bentuk ekspresi anak UI Salemba terhadap performansi BEM UI selama ini.
maaf deh.. tapi menurut rekan-rekan FKUI, katanya biarin aja dulu.
+iR+
@IR
Ya, saya setuju, kita harus sama-sama mengkoreksi diri…
Satu hal lagi yang perlu dikoreksi, yaitu sikap defensif anda sampe mempertanyakan kualifikasi orang yang berbicara??
Jangan sampai terjebak ad-hominem ya mas..
Harap anda ingat, sesuatu yang benar akan tetap benar meskipun yang ngomong kriminal kelas kakap. OK?
Kalian bangga sekali sih sama UI (Universitas Indon)
UI banyak melahirkan menteri gagal dan koruptor
kalian rindu kejayaan masa lalu? dimana kalian nginep di gedung DPR/MPR tahun 98 dulu?
Kekritisan macam apa yang kalian harapkan kalau diantara kalian hidupnya sudah enak, naik mobil ke kampus, tempat parkir pun dibuat seluas mungkin untuk kalian mahasiswa, bukan untuk dosen…dan itu selalu penuh…
Kalian pun sudah terbagi dua antara anak musholla golongan tarbiyah dan anak kantin golongan hura-hura
Ah apakah kalian membutuhkan musuh bersama untuk bersatu kalau begitu musuhilah aku…
Kekritisan mahasiswa dan sebagainya omongkosong belaka pada jaman sekarang ini, karena saat ini adalah waktunya untuk riset dan mengembangkan diri, bukan waktunya teriak2 di jalan, karena buang2 waktu, tidak akan didengar, kalian tahu kan, kapan tuntutan mahasiswa di era global ini pernah diturutin? didengar saja tidak…
Kalau begitu untuk apa turun ke jalan? Hanya untuk tradisi? jalan2 bareng?, kalo gitu kita jalan2 aja ke pantai satu UI? setuju?
terow said: mengapa seh kita tidak memahami dari sudut pandang anak2 FK/ ?? apa yang telah diperlakukan BEM UI pada mereka.. dan bagaimana kekecewaan yang telah memuncak dan terakumulasi pada debat kandidat tersebut??
cobalah memahami latar belakang dan kultur fakultas tersebut.. jangan hanya memahami dari dewasa-tidak dewasa, baik-buruk, benar-salah..
Dan setelah saya mengerti sepenuhnya latar belakang, dan sudut pandang fakultas2 tsb, saya akan mengerti pula kenapa anarkisme ini memang sepantasnya terjadi..? Saya akan mengerti dan menyetujui tindakan pelemparan dan penghinaan yang digambarkan..?
Wah, andai standar kemanusiaan dan etika saya bisa se-‘relatif’ itu Pak.. Maaf atas keterbatasan saya..
yah…. anggap aja orang2 yang mengolok-olok calon ketua BEM itu kelakuan oknum2 mahasiswa FK. gak cuma di UI salemba, di UI depok oknum2 kek gitu juga ada kok.
mbok ya dikomunikasikan dengan kepala dingin, katanya
“Video ini merupakan luapan kekecewaan mahasiswa UI Salemba yang telah turun temurun dianggap sebagai penambah suara PEMIRA belaka oleh kepentingan tertentu dari UI Depok. Hal ini sudah terjadi bertahun-tahun dan sudah sepantasnya kedua pihak untuk membuka komunikasi dan silaturahim.”
anthony: ya sangat disayangkan aja kalo komentar yang ada di sini berbasis emosi (ya otomatis sama ajalah dengan 12 menit persembahan UI Salemba tsb), mulailah itu nyerocos panjang lebar sembari meninggikan diRi sendiRi (dan kelompoknya mungkin) dan inti masalah semakin tidak jelas,
makanya dengan terpaksa gw meragukan rasionalitas & kualifikasi penilaian (mayoritas dalam bentuk hujatan tentunya) yang ada di sini. puji Tuhan masih ada yang bisa berpikiR jernih di antara para penghujat di mari.
mengenai defensif, bukannya ntu mekanisme yang wajar ada dalam suatu debat yak?
popo2k: setuju berat! tapi kenapa para komentator di mari pada emosi?
btw si indon student asli yang punya bukan tuh?
+iR+
BEM UI kan sama aja REZIM TARBIYAH. Yang jadi ketua ya kader anak musholla aja. Dari BEM UI Pertama yang digawangi Bachtiar sampe sekarang BEM UI ya gitu2 aja. Milik sebagian kelompok (Ya anak2 tarbiyah). Sisanya? Cuma penggembira.
Karena kalau bukan dari golongan “itu”, selalu dibarengi dengan black campaign… yang katanya kafir lah, tidak sesuai dengan syariatlah, demi kemaslahatan umat lah…
Padahal kata2 itu belum tentu benar.. dan hanya untuk memenangkan calon2 dari golongan “itu”
politik mahasiswa yang sangat kotor dan tidak fair…
demokrasi diatas kepentingan agama, kepentingan politik dan organisasi, tingkat kemampuan ekonomi, latar belakang akademis dan sebagainya bull$hit…
wah trnyata tidak cuma 2 fakultas aja ya….
lumayan rame….
ayo terus-terus….
FASILKOM (DEPOK) VS FK (SALEMBA)
kok bisa nebak gt ya,….
hehehehe
ya udah jgn berantem lagi, mending tuh video jgn disebarluaskan lagi, gimana reaksi orang2 luar yang ngeliat video itu tanpa tau apa2 , disangka lagi maki2 anak orang lagi.
gw juga nunggu nih calon ketua bem dari salemba, boleh tuh mampir ke depok, trus ditanya2 tentang depok biar fair ^^
wah pake ngajakin berantem sih? Kunderemp and Ir kalian kok berpikir untuk berantem sih?
jangan gitu ah, kita satu kampus, mau fakultas apa juga sama aja,
back to topic gw stuju nih calon BEM diginiin terus
Ayoo Ir!terus maju pertahankan ketidakfasisanmu dan kegaharanmu!!
salut!
pada gak belajar yah?besok bukannya UAS? hehe
btw, sorry double post
ssstsssst
…………………Indon anak FE tuh kerjanya riset lah, belajar lah, mana ekspresinya?
HAJAR BOS!)
xxx & guyfromdepok: hush.. yang mengiyakan ajakan berantem itu siapa toh? jangan memperkeruh suasana lah.
xtine: wah kalo persebaran mah bergantung niatnya yang ngeliat tuh video. gw sih selalu siap untuk menjelaskan inti video itu.
+iR+
@sergio:
bila kita bs memahami setidaknya kita bisa ber simpati pada mereka.. memang enggak harus setuju, tetapi kita bisa memahami perspektif mereka..
gw enggak mengatakan elo mesti setuju sama kelakuan mereka.. gw jg enggak setuju, tapi gw bisa memahami kok..
sebagaimana meng apresiasi musik:
pahami dulu baru bilang enggak bagus / suka.. kalo enggak bs memahami terlebih dahulu, etiketnya jgn langsung men judge atau terburu2 menilai
wah anak2 ui pada saling “berantem” di forum… aneh yakk…
gw pikir apa yang di lakukan oleh “ir” itu sh boleh2 aj wong mang bener kalau itu wujud kekecewaan kampus ui salemba terhadap BEM UI yang sdah memuncak… (di kampus gw yang paling deket ama PUSGIWA UI pun juga ga terlalu merasakan manfaat dari adanya bem ui , bisa di hitng anak fakutas gw yang eksis di BEM UI)… selain itu, kampanye bem ui di fakultas kami juga “keras” kok tapi endingnya kami tetap baik dan ga taw nih di salemba juga gitu ga??semoga bae juga ye… o ya gw harap ni sebagai peringatan dan koreksi diri terhadap BEM UI yang sering melupakan ui salemba agar kembali memperbaiki hubungan dengan ui salemba, karena ui itu berawal dari salemba.. dan untuk anak ui salemba gw pgn comment kalaupun selama ini kecewa dan terlupakan oleh BEM UI untuk mengingatkan BEM UI dengan cara yang lebih bersahabat … dan harapan gw jgn sampe ui terpecah karena UI itu satu kesatuan walau sering terjadi egoisme antar fakultas tapi harus diingat kalau kita akan dilihat sebagai lulusan UI..
buset seru banget kayanya sampe ada yang mau berantem.kalo kata gw sih biarin aja mau ada video atau apa juga.mungkin itu cara yg di salemba ngetes calon2nya.emang di fakultas lain ga ada kaya gitu sama sekali apa
Gw ingatkan bahwa tidak pernah terlintas pembuatan video ini untuk memecah belah UI.
Video ini justru sedikit banyak menyatakan bahwa UI Salemba masih dan HARUS menjadi bagian dari UI secara keseluruhan, dengan caranya sendiRi yang tentunya tidak HARUS disetujui oleh unsur lain. Kontroversi itu biasa.
Tidak ada satupun unsur di video ini yang menyundutkan fakultas tertentu atau kesemuanya di luar fakultas yang ada di UI Salemba,
dan gw harap diskusi yang ada di sini tidak mengarah kepada perpecahan fakultas tetapi kepada introspeksi bersama mengenai keutuhan UI secara umum. Kepada para pembaca dimohon waspada, tetap logis dan kepala dingin.
Kenapa gak?
+iR+
Gw ingatkan bahwa tidak pernah terlintas pembuatan video ini untuk memecah belah UI.
Video ini justru sedikit banyak menyatakan bahwa UI Salemba masih dan HARUS menjadi bagian dari UI secara keseluruhan, dengan caranya sendiRi yang tentunya tidak HARUS disetujui oleh unsur lain baik yang sepihak ataupun yang berlawanan pihak. Kontroversi itu biasa.
Sungguh mati tidak ada satupun unsur di video ini yang menyundutkan fakultas tertentu atau kesemuanya di luar fakultas yang ada di UI Salemba,
dan gw harap diskusi yang ada di sini tidak mengarah kepada perpecahan antar pribadi maupun antar fakultas tetapi kepada introspeksi bersama mengenai keutuhan UI secara umum. Kepada para pembaca dimohon waspada, tetap logis dan kepala dingin.
Kenapa gak?
+iR+
BUBARKAN BEM UI!!!!!!!!!
TIDAK BERGUNA!!!!!!!!!!
BEM UI TERLALU MELANGIT
TIDAK PEKA DENGAN MAHASISWA
BUBARKAN SAJA BEM UI!!!!!!!!
mau tanya aja sih, kok sempet banget sih anak FK ngurusin kayak beginian. bukan nya udah sibuk ya dengan segala tugas dan tanggung jawab terhadap orang tua. mau tau dong resep bagi waktunya????
setau saya tuh anak FK padat banget jadwalnya, oh.. atau jangan2 udah jadi pak dokter nih atau bukan dokter?????
ah goblok, anak UI ada yang kayak gini
ada yang bispak ga?
cuih
smile: baca dulu atuh, pan ini acara yang ada di UI Salemba, masa iya kita gak urusan?
+iR+
sedih, kayanya di fakultas lain ga gitu gitu amet…. kenapa di FKUI yang gw pikir paling pinter berlaku seenaknya, ngomong pake toa segala….
Pathetic & Embarassing. Gw mungkin cuma pengamat numpang lewat aja, tapi gw akuin kalo dua kandidat ketua BEM UI yang tampil nggak keliatan profesional. Cuman, gw rasa -terlepas dari apa ini ‘tradisi’ atau nggak- anak FK & FKG yang terlibat dan ada pas acara debat seharusnya bisa buktiin kekurangan dan ketidakmampuan tuh calon pake cara-cara yang lebih intelek, bercirikan akademik, ma citra fakultas yang terkait di mata masyarakat. You’re too good to do something that low. Di lain pihak, reaksi mahasiswa khalayak debat yang gak puas bisa jadi shock therapy buat ke depan. R –ps, sumpah yang senam2 gak jelas tuh norak, alai abis. selera humornya…iih–
fara: mungkin tepatnya di fakultas Anda, bukan semua fakultas lain..
rana: wah pengamat aristokrat dan fasis numpang lewat, sayangnya ketauan gak ngebaca seluruh artikel di atas dan komentar yang udah dateng sebelumnya.
+iR+
Hey, please don’t label people as a’facist’ or an ‘aristocrat’ just because of their comments. Mind you, but I’m not keen on judging a persons’ character based on what they say. For your information, that’s what you call an ‘argumentum ad hominem’. It’s one of the worst fallacies used by men/women during constructing his arguments and implementing them into his/her speeches.
Well, I don’t know if you called me a ‘facist’ because of what I said of the expectations people have on your faculty , but I am sure that that’s what the general public believe when they see a yellow jacket, especially one with the green emblem on it.
I’m not being biased as I said that the candidates also were to blame with their unprofessionality and so on, but I do believe your folks could of dealt with the situation in a more respectful manner.
I also support your posting of the video and this discussion (actually turning into a heated debate) in general.
So please, stop being offensive to other people (and don’t point out that Im being offensive for labeling your actions as being ‘offensive’ and your stance of being ‘over-defensive’), cause It won’t propose a solution for this discourse at all. Bearing that in mind, I would also like to retract my statements towards the guy who did those aerobics in the middle of the debate. I offer the most sincere of apologies because I what I said above isn’t any better than ranting about how people are ‘facist’ and so on
The video points out that there are problems in our campus, and those problems must be sorted out. We’ve fallen backwards and we need to reclaim our top spot. A step forward must be taken and that will only happen when every party involved cooperates and heads to the same destination. Altogether, for a brighter future, both of the sides involved in this controversy must correct their mistakes in the past and walk side by side. A mix of opinions is required, but only in a justified manner and solely on the purpose of solving the problem.
However, Mr Ir, I do belive some the clearest opinions to comeout of this ‘discussion’ point more to a breeding of hatred against you, what you’ve being saying, and how you respond to things. That is needless, petty, and nontheless any better than how the audience of the BEM debate responded. It’s not about what exactly happened, but it’s about how it unravelled.
So please top blabbering about irrelevant things, my pervasive friend (you can talk about me pointing you as ‘pervasive’ if you like), and respond on what can be done on both sides in the future. I mean, you couldn’t honestly belive that only one side carried the blame during the event, could you? Moreover, not everyone in this world’s going to be on your side, and furtherly, it doesn’t mean that what their saying is absolutely wrong/right. I don’t stand on a pro or a negative stance on the issue because doing that would be useless. Having said that, on how you deal with other peoples’ opinions, I am clearly against you.
From the number of your postings, I believe that you frequently open this website. That gives you the chance on instantly reacting tho what people say and letting those who are of the same kind, pour more salt on the wounds you’ve inflicted in this debate. To make this proper, how about you let other people comment about what I’ve said in this ‘little passage’ firstly. I want to know their beliefs and opinions before I have your say. If you’re a proper college student, you must’ve known that if there is something as a winner or loser in a debate in this world, an adjudicator decides it, not the sides participating. I want to know what our colleagues say if you don’t mind. And Im also sure that what they’ll say will be a million times more worthy than all fifty or something attacks you’ve posted against other people (note: against other people).
So, do you dare? Or are you chicken?
May UI become a top 100 university in the future.
Happy Idul Adha and Merry Christmas.
R
Disclaimer: sori kalo gw pake bahasa inggris. Bukannya gw anti bahasa Indonesia/bahasa persatuan, cuman, gara-gara gw lumayan lama di nagri entah kenapa gw ngerasa lebih jernih ma lebih ‘to the point’ kalo pake bahasa inggris. Ini disclaimer juga gw taruh supaya Mr.Ir kagak nyerang hal-hal gak penting kayak gini. Abis biasanya dia kayak gitu sih. Mau ngasi tau aja, kan temen gw ada yg lumayan aktif di forum beginian. Gw tau ttg nih issue dari dia. Anak-anak lain di jurusan gw juga tau dari dia. Haha, entah kenapa, komentar Mr. Ir bikin dia populer di jurusan gw. Famous, yah lo tau kenapa…hehe. R
If you believed that you couldn’t judge people from the way she or he said or spoke, why were you hurting your heavenly ego and yourself with my unworthy and unintelligible comments?
Sorry for my English because I never had any trouble or hesitation to express myself in my very own language.
+iR+
I see. Guess you don’t have balls after all. Again, you attack ones personality than his case. I proposed for you to wait, see what others think on my views, before you do your usual blabbering (yesterday it was ‘facist’, today its ‘heavenly ego’, maybe tommorrow it’s gonna be ‘asshole’ or I don’t give a damn, honestly).
How low can you go? How much more fallacies will you pile up? You know what, as unprofessional the candidates in the video were, as uncivilized the audience in the video were, you’re way worse. I’m severely disappointed. This forum should have been about what happened, every point of view, what should we do for better UI. But mind that, what’s been happening here is you, compiling a disclaimer for what you were with, during the Salemba debate. I guess this time you’ve flattered me by touching my st peter gate-kissing ego. Thanks for your ‘compliment’ but unfortunately that inevitably points back to you. This debate has been about your ego. Your absolution on how you view things, how everything has to be right according to you. You’ve been the one incurring wrath from others and maybe, sometimes myself (I’m human and I admit that I’m not patient on everything, albeit I do have my wrongdoings and make mistakes). People disagree with you not because of what happened on that night in Salemba, but on how you react to their comments. Give ’em some schtick, because no one really cares on all of your excuses. Fact is, what happened that night happened and nothing is going to change it. I can breathe freely when people say on one side, ‘the BEM fucking deserved it’ or on another, ‘what the crowd did was disgusting. I don’t care if people go neutral or don’t give a damn either. What tickles my mind is how people call others facist or an aristocrat or what the hell I don’t care. Man (or woman cause I don’t know your sex), your are so totally way off whatever happened during the debate. I would even bet, that everytime you pop in front of your computer, go online, and head here, You’re not even reading the opinions against the case thoroughly. You just start on thinking on how will I attack this guy’s statement. You won’t breathe easy until nobody hits back on you and you’ll leave thinking that you’ve won this ‘debate’. I’ll tell you something, pal. That’ll only happen when everyones’ already so sick on your comments on them, they’ll think it’s going to be a waste of time to talk back with some kind of person who always lashes out and thinks his/hers comments are always a hundred percent right. I know I’m starting to play a little dose of ad-hominem here, but it’s solely directed to neutralize a greater pinch from you. You never responded (if it was ever needed anyway. I mean people should be respected properly for responding properly in the first place, shouldn’t they? There’s no need to label people after they’ve said something) in the right fashion since the beginning. You are the pinnacle of everything any student should be against. I won’t be liar and say that I’m writing with a cool head cause I’m not. And I don’t think you yourself have been cool the whole time. Pity, mate, cause I don’t like the BEM myself and how they set up at times. And of course, although I’m not a big fan of harassing BEM chairmen candidates, I acknowledge the audiences’ right to react and their general disappointment. I just thought you people up there (geographically), could have done better, that’s all. Am I being egoistic by saying that? Am I qualified to be an aristocrat now? Has that portrayed my heavenly ego? You tell me. After all, you’re always right, aren’t you? R
Calon Dokter (untung cuma jd dokter lu) juga manusia, punya rasa, punya hati..
janagan sama kan dengan pisau belati….
Anak BEM juga manusia, punya rasa, punya hati..
jangan samakan dengan pisau belati….
Bambang juga manusia, Susi juga, Ambar, Petrus, Achong juga…
jangan samakan mereka dengan pisau belati….
kasian FK..
makanya buru ke depok biar kita bersatu!
GO UI! YEAH!
bukan saatnya yang batil dibalas dengan kebatilan, walaupun sbenarnya dia boleh melakukannya.
well perdebatan disini panas banget ya?
emg di video itu nunjukkin kalo pasangan calon ketua bem bashori-thoha dan edwin-pongki kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi debat semacam ini, dan menurut gw itu hal yg cukup fatal..
TAPI
gak seharusnya bagi kita untuk memperlakukan mereka dengan perilaku seperti yg nampak di video itu. walaupun kata mr.ir anak salemba juga punya ‘urat ekspresi’, tapi kita kan kaum intelektual. ya seharusnya sebagai kaum tersebut, kita bisa menyampaikan keberatan dan kekecewaan kita lewat cara2 yang lebih beretika, kalo gak apa bedanya kita sebagai mahasiswa dengan orang2 yg gak berpendidikan? dan kalau anda bilang bahwa kita gak bisa men-generalisasi perilaku anak UI atas perilaku yang ditunjukkan segelintir orang di video tersebut, tetap aja yang kita liat (dan mungkin seluruh orang di dunia liat) adalah jaket kuning yang merupakan identitas kita sebagai anak UI (seperti kata mr.rana sebelumnya) dan pasti mereka (kebanyakan orang awam) akan berpikir ‘kok anak UI perilakunya seperti itu?’ jadi ya tetap aja perilaku mereka gak bisa dibenarkan dari sudut pandang manapun. dan perlu diingat adalah tanggung jawab kita buat ngejaga nama baik UI dan perilaku tersebut (walaupun sekali lagi CUMA dilakukan segelintir orang) bisa mencoreng nama baik UI karena ada identitas kita sebagai anak UI yang dibawa disitu.
gw sih gak peduli kalo setelah post ini, gw bakalan dilabelin yang aneh2, cm saran gw buat mr.ir, cobalah untuk bisa open-minded dan hargai lah pendapat dari orang lain. komentar anda gak salah tapi juga gak sepenuhnya benar kan?
-kybz
walah2.. topik yang selalu menjadi perbincangan seruw! diskusi ini sebenarnya akan mengarah kemana seh??
apakah akan selalu menjadi seruan imperatif moral dari kita semua??
“semestinya jgn begitu..”
“kita sbg kaum intelektual, bla-bla-bla..”
“sangat disayangkan..”
and another sound like that..
jangan lupa,
“jaket kuning..”
“FKUI…”
“pret..”
+iR+
comment ahh..
gue alumni FTUI angkatan 2001,
untuk kedua kandidat ini pas DI FT kemaren kampanye sampe jam setengah tujuh pagi.
gue bangga sama junior-junior gue pas kampanye kmrn. pertanyaannya bermutu. dan yang jelas.. tidak ada lempar-lemparan
Memang, sangat mengecewakan klo ada kandidat ketua BEM UI yang kurang mengetahui aspirasi/permasalahan di beberapa fakultas. Terutama klo yang bersangkutan bukan dari fakultas itu. tapi itu wajar lah..
kecuali mereka gak bisa jawab hal-hal yg berkaitan dengan UI dan -misal- kondisi nasional.
jadi lo gak perlu marah-marah mengenai knowledge kandidat mengenai FK (contoh: nama dekan. walaupun mereka juga geblek ga bawa contekan untuk pertanyaan macem itu).
klo mereka ga bisa jawab rencana perpindahan FK ke Depok, lo pantes marah. apalagi klo ada yang dateng dengan sendal jepit. kurang lebih sama lah nasib mereka klo ngelakuin hal itu di FT. 😀
and klo lo bilang bambu, galon air, tempat sepatu dilempar ke arah kandidat..itu mah kelewatan cuy. apalagi gue liat di videonya ada yg ngedeketin kandidat sampe jarak segitu deket. klo di FT orang yang belagu kayak gitu bisa ditarik sama temen FT yang lain 😀
and last…klo lo bilang FK dijadikan ladang tambahan suara PEMIRA, itu sih cuma pendapat lo doang. lo jangan ngeliat semuanya dari perspektif konspirasi lah boss.
sering-sering ke luar ruangan. liat bunga, pohon dan yang indah-indah..spy pikiran gak kusut.
apit
FT 2001
yaaaaah….good luck lah buat ir,tapi lo jgn nyolot2
@Rana
setuju dengan anda,
@IR
dengerin tuh mbak Rana, jgn dikit-dikit fasis, dikit-dikit aristokrat.
kalo gak nanti jadinya ad hominem.
~peace
bung Apit: baiknya juga sampeyan berkunjung ke kampus UI Salemba untuk berbincang mengenai PEMiRA UI, apa benar itu sekadar teori gw bahwa UI Salemba cuma penambah suara PEMiRA.
eja: merujuk TS dari univ sebelah, “Nyolot itu hak asasi, jadi jangan protes”.
hmm lawannya ad hominem berarti pragmatis dong… atau sama aja? sebenernya pembaca punya kekuatan lain selain membicarakan bobot komentar?
+iR+
Eh yang up-load, jangan beraninya cuap2 doank…
Sini keluar…
Gak berani khan lo…
Dasar pengecut!
Banci!
Hmm. As I predicted, It’s becoming senor IR against the world. The problem’s not really the video anymore, bubba. Like I said before, your worse, man. Stop clearing things and giving excuses (they are excuses, not justified means).
People should be able to agree and disagree about whatever happened in Salemba and that’s it. You can talk back but at least do it ethically. They don’t have to be tempered by your insults and labellings. So you better chill out, dude and grab a beer or two. R
-by the way, Mr Anthony, whoever you are. I have a dick and I pee standing up.
Thanks for those who’ve supported my views. Thanks also to those who disagree (at least, the ones with dignity and ethics). I’ve enjoyed this debate thoroughly. R
Ferdinand: hush hari gini konfrontasi fisik. mending kita adu futsal or such.
Rana: Well, I’ve had expressed my deep regret about the video uploading matters (please see comment #41) and two-way solution had been concluded (partially stated in comment #43 by anthony) so I was kind of dumbfounded that people somehow still deliver a typical comment about our 12 minutes of spontaneous absurdity (in this case your comment, partially stated on comment #68). So I was under impression that you didn’t read or even care about the whole ongoing discussion about this matter (the Salemba-Depok relationship).
If my thought were wrong, I’m trully sorry for the whole offensive saying upon you.
Let’s just continue the discussion (please refer to comment #62).
+iR+
As a matter of fact, I actually have read about the whole Salemba-Depok relationship issue. I know that one side involved feels a bit (perhaps justified) disrespected and dispatched because of some kind of unwanted omission from the rest of the pack. You just got to remember, dude, comment #68 was the first time I forayed into this forum (this forum is also entitled about the video, not the relationship between both campuses right?). And so, my first comment was solely based upon my general views on the what happened that night. Referring to my initial opinion, the words ‘pathetic’ and ’embarrassing’ were directed to BOTH of the sides involved in the debate. I still would have enjoyed more, seeing the ‘cool’ stereotypes (If I may) of the medical students destroying the candidates with sharp questions symbolizing sheer brilliance, though. Sometimes you gotta accept some the feedback people throw at you, although it may not seem like music to your ears. I accept your apology sincerely but warning: others might not be in tune with me. If you don’t mind, something similar happened to me during another forum. I almost became a public enemy in my own right. It wasn’t sweet, because it was a debate between the alumni of my high school and me about which university was the best in Indonesia. I slew them, and maybe they insulted me first. But that’s already rectified and I apologized to them beforehand because I didn’t realize the emotional damage I’d created in the first place. So that’s my boring story and I hope you don’t make the same bad in the future. Graduate with honors, R
Sumpah, yang upload tuh video nyolot abis. Setuju gw ma Bung Ferdinand, jangan berani ngatain orang doang!! BANCI LO! BISANYA NGATAIN ORANG DOANG!
rana: “… seeing the ‘cool’ stereotypes (If I may) of the medical students destroying the candidates with sharp questions symbolizing sheer brilliance, though…”
ha6x well unfortunately, I believed that your idea about that kind of medical student were already toppled by the recorded event itself.. so it’s a rather nonsensical for me to explain the situation if nobody could just simply ignore the 12 minutes embarrassment for a moment…
And so, I decided myself to just messing around with each of everyone of you.. it’s rather fun but that wouldn’t go anywhere too…
Oh well, at least I’ve tried something.
Damien: dapet salam dari mas Tatang
+iR+
Maksud lu ape, Tatang2?
sebagian isi komentar ini dihapus karena mengandung kata yang nggak sepantasnya
admin anakUI.com
hak asasi manusia? mangnya lo manusia? kirain apa!
sebagian isi komentar ini diedit karena mengandung kata yang nggak sepantasnya
admin anakUI.com
ya ampun, knapa smakin memanas ya disini? sampe2 ada yg comment-nya diedit sama admin..
ckckck..
lama2 topik diskusinya ganti ni bukan lagi heboh liputan kampanye di salemba tp jadi heboh komentar2 mr.ir di anakui.com
hahahahaha.
peace.
-kybz
@Rana
uupps, sori…
BUSETT! AMPE KOMENTAR SOHIB GW SI DAMIEN DI EDIT!
BUAT IR KAMPUNG, GINI AJA DEH, N$@N!*! LO!
BACOK IR! AROGAN, BINAL! -alex
ayo smuanya chill out..
back to topic pleasee..
hal yang bisa gw simpulkan abis nonton pidionya adalah:
TERNYATA KADERISASI SMA ITU BERGUNA.
dulu gw pikir dibentak2, dimarah2in ama senior itu ga guna, ga penting, ngabisin tenaga, makanya pas jadi senior gw ga pernah jadi bagian marah2 soalnya capek di mulut. eh ternyata pas kampanye BEM lebih parah ya (ato ospek jurusan juga gitu ya keadaannya? maap saja tapi gw bukan orang yang diospek) daripada kaderisasi subsie (semacem ekskul) gw di SMA.
under pressure sih biasa, disuruh ngomong tapi pas ngomong dicuekin orang2 juga biasa(latian retorika), uda gitu dideketin sampe jarak pribadi ato intim, ditreakin pake kata2 yang menggoda mental pake toa, wah itu mah kaderisasi banget, terutama pas pelantikan.
walo gw blom pernah liat ada orang senam di tengah2 nyanyian, jadi inget indonesian idol COBA LAGI.
jadi buat yang mo masuk bem ui, terbiasalah dengan keadaan kaderisasi.
karena gw bukan anak FK, jadi gw ga tau rasanya terpisah jauh dari mayoritas anak ui yang di depok, kalo berandai-andai jadi anak FK mungkin merasa sedikit terkucil dan punya dunia sendiri, jadinya kalo ada kegiatan2 yang kayanya lebih ngefek ke depok, bukan salemba, kebutuhan salemba ga terpenuhi, mungkin gw juga akan merasa jengkel. mungkin juga bisa kluar ekspresi2 kekecewaan kaya gini yang menimbulkan banyak kontroversi.
yah, gw si ngarep jangan sampe keadaan kaya gini terulang lagi.
kalo gw jadi anak2 bemnya sih wah…campur aduk deh digituin, walopun emang kalo mo jadi petinggi2 bem harus bermental ok, gimana gitu yah rasanya dikerubutin bagaikan tukang minyak tanah dirubung sama ibu2 rumah tangga, weleh2..
kalo jadi anak FK nya sih (melihat dari ekspresinya) kaya jadi senior yang lagi ngerjain junior di pelantikan, jadi gila-gilaan. kegiatan seru (buat senior) dan menengangkan (buat junior).
gw cuma komentarin pidionya aja deh, abisnya ngingetin sama masa lalu, hehe.
piss loph en gahul.
ps: mas IR mesis ya? waaah. pantes ga pernah ketemu 😀
lah? terbingung gw.. komen kami-kami orang yang siRkumferensial jadi semakin gak jelas & mengalami diskontinuitas gara-gara ada pihak tertentu yang cuman nyampah doang di mari…
kalo mao nyampah mending di jadul.org aja (lagi down, sobri akhi..)
Nanien: ya borok sekolahan lu gak usahlah disangkut pautkan dengan borok yang terpampang di mari… kapan maker Mesis lagi?
+iR+
Jadi maksud loe gw NYAMPAH? Muka lo tuh kayak sampah! Lahir di pabrik daur ulang aje lo! Bisanya MLONCO orang trus nyari-nyari alesan. Bisanya bullshit doang lo! Ngatain orang mulu! Sini lo berani gak ma gw?! ma kucingnya Damien juga dikencingin muka lo! IR gromang-gw ud liat muka lo! Kayak yang keluar dari selangkangan gw pas lagi ngangkang di pispot! MATI LOE!
NYAMPAH? NYAMPAH DMANANYA YA? MUKA LO TUH KAYAK SAMPAH! UD LIAT GW DI BIAWAK2 GAK JELAS? MUKA LO KATRO TAUK! LO LAHIR DI BANTAR GEBANG AJA BACOT LU? WALAUPUN CUMA ADA WAJAH LO DOANG DI BIAWAK GAK JELAS ITU, GW BISA NYIUM BAU KOTORAN (baca: TAI!) YANG HINGGAP DI MUKA LOE. KOMENTAR DEL PIERO TEMEN NYOKIL GW LO KATAIN SAMPAH! LO TERIMA AJA KALO LO TUH BENCONG! KARENA LO SAMPAH, DI SELANGKANGAN LO TUH APAAN, MOMOGI RASA COKELAT? HAH?! GW MUAK NGEBACA ARTIKEL MA KOMENTAR-KOMENTAR LO YANG SOK BERAT PADAHAL KAYAK KERIPIK SINGKONG (YG BUNGKUSNYA JADI SAMPAH, KAYAK MUKA MA BACOT LO). KETEK LO TUH PENYEBAB GLOBAL WARMING, BAUNYA NEMBUS OZON. TAI YANG KELUAR DARI PANTAT LO YANG BENTUKNYA KAYAK BANGKAI KEBO TUH SAMA AJA MA BAU MULUT LO! KAMPRET LO!
hahahahaha. Ini kayaknya si IR musuhnya makin banyak aje…
Ud gw bilang jangan nyolot. Dengerin kata orang dong…
Aah, ni kybz pasti si ketua barcode sok bijak tapi BATAL.
Yaudah, ente di pihak loe aje. Gw udah liat tuh video di youtube. Ayo donks, anak BEM jangan kayak tukang gorengan napa. Anak FK ngadepin tukang gorengan jangan malah kayak Jakmania kelaparan abis liat laskar oranye menang. HAYOO SMA 28+1! ->SMA 28+1<-
ternyata gak sadar pos gw yg ke-99. Jadi gw lengkapin jd 100.
C E N T U R Y!! Yeah.
Sebenernya, gw gak peduli kalo anak FK ma FKG ‘ngamuk’. Hehe, seolah2 Mr Basori ma yang satunya lagi gw lupa namanya, males gw liat ke judul topic dioperasi tanpa obat bius (gw bkn anak dokt, jd maafin kalo gak pake istilah yg bnr). ASALKAN UI KEMBALI KE PERINGKAT TOP DI INDO! KALAHKAN UGM & ITB (AYO FT!). TEMBUS 100 WORLD UNIVERSITIES!!! HELL YEAH! KALO THAT happens, mau kandidatnya debat pake g-string juga gapapa. Piss (gw slanker loe) ->SMA 28+13,28
oot @ damien: kalo ini bukan anakui.com, gw jabanin deh gyahahaha gimana kabar mas Tatang?
+iR+
@97.damien
ini OOT dari topik ini. tapi mohon maaf, gw cuma mau memberi sebuah ilmu baru tentang netiket jika mungkin sebelumnya belum tahu. bahwa menggunakan huruf kapital dalam bahasa tertulis artinya menggambarkan kita berbicara dalam bahasa lisan dengan teriak-teriak.
jika Anda tidak bermaksud berteriak2 tapi karena tidak tahu jadi akhirnya menggunakan huruf kapital, ya gapapa apa boleh buat. tapi kalo udah tahu dan ternyata emang mau teriak, itu masalah lain. sok aja atuh, buat teriak-teriak.
dan satu hal lagi, di dunia maya dimana kita hanya bisa berkomunikasi dan mengenal orang lain lewat tulisan-tulisannya, “what you write is what you are”. jadi mohon maaf, rasanya Anda tahu orang akan berpendapat apa terhadap Anda setelah membaca tulisan Anda..
kembali ke topik, setelah gw baca baik-baik diskusi ini dari awal sampe akhir, gw menemukan bahwa makin ke bawah, diskusi ini makin out of topic, yang tadinya ngomongin rekaman kampanye di youtube itu menjadi ngomongin tentang satu orang aja. makin nggak ada ujungnya ini diskusi. sampe komentar ke 1000 juga ga bakal ada solusi konkretnya tentang masalah ini kalo orang-orang berkomentar yang OOT..
hanya pendapat saja
bah, itu borok skolaan lo juga cul :p
bukan menyangkutpautkan, tapi pidio itu bikin gw bernostalgila sih ama jaman2 di gunung bunder, kederisasi bikin keder. haha. (gw ga pernah ke jadul jadi nyampah disini aja yak, di palem juga males nyampah :D)
PS: gw bukan anak mesis, tapi plantikan sekitar bulan januari, di cibubur.
SAlutt buat lo R, seolah mewakili apatisme saya. Sebagai orang Islam saya dah malu dengan apa yang terjadi di kampus UI. Parahnya orang-orang tarbiyah ngebawa-bawa nama Islam. Padahal islam itu nggak berkelompok-kelompok (kecuali mereka masuk golongan 72 yang menyimpang) “Wa’tashimuu bi hablillaahi jamii’an walaa tafarroquu”
Beginilah kalo dakwah politik dikedepankan, padahal dakwah tauhid jauh lebih penting.
Sayangnya cuci otak dari SMA (rohis sma) dah membuat mereka tertutup dari Islam yang sesuai tuntunan.
Sorry OOT
orang mentoring, saya juga pernah mentoring nih, tapi sekarang gk lagi. Hilangkan fanatisme kelompok kalian.
Salut buat iR
Sori deh, kalo nggak punya etiket. Abis, si IR nyolot abis sih.
Nih ada apalagi, sih bawa-bawa kelompok-kelompok Islam?
kembali merujuk ke senior gw di almamater sebelumnya, “nyolot itu juga hak asasi, jadi jangan protes”
tapi demi keberlangsungannya netiket, gw minta maaf atas “kenyolotan” gw itu, lantas kiRa-kiRa apa yang akan seorang Damien lakukan?
+iR+
OOT to denny: sayangnya tujuan pemuatan video ini gak untuk mengaksentuasi politisasi agama tertentu di dunia kampus. pun baiknya kita dapat membedakan aktivis sejati yang tulus dan berorientasi rakyat dengan stereotip oknum aktivis yang mampu melakukan hibrida ayat-ayat suci dan tujuan politis tertentu demi mencapai tujuan yang (sayangnya) hanya menguntungkan sepucuk pihak belaka.
+iR+
Minta maaf ke netiket, tapi tetap aja lo banci.
iR sabar ya…
yg lain juga sabar ya…
soalnya yg tadinya menjunjung tinggi etika, intelektualitas dan semacamnya jadi ikut2 berperilaku yang kurang baik.. 🙂
khawatir kalo dibaca orang lain, mereka akan berkata apa.. katanya harus jaga nama baik 🙂
btw.. selamat idul adha!
@ nanien
subsie dilantik bulan januari ni cibubur emang ada y??? ud bukan jaman gw lagi nampaknya
ah maap oot, daripada ebrantem trus
@fio: iya, sejak taun lalu tuh, emang ga seru banget cuma di cibubur bisa dikunjungi mami papi dan kalo ‘kaget’ dikit bisa langsung dibawa pulang sama ortunya, ga seru.
anyways,
komen berikutnya, mungkin yang lebih terkait topik?
+iR+
Bonne.
Aduh, apa yang terjadi dengan FK & FKG? Kenapa kalian bertingkah laku seperti l’enfant? Quel Dommage! Quel Dommage! Dimana la fierte kalian?!
*allez les bleus*
gila..parah banget…
gw sbagai anak UI malu banget dengan video ini..
Lo gak malu apa, bung IR???
walaupun mereka bener2 gak pantes jadi ketua BEMUI,
tapi, lo gak punya rasa kemanusiaan apa?
seenaknya aja merekam n menyebarkan video2 memalukan ini ke youtube!!
masih mending direkam buat ditunjukin sebagai referensi, tapi ini malah disebarin,,
selesaikan suatu masalah, jangan malah menambah masalah baru kayak gini..
sumpah..parah banget…
-maap klo gw marah2, tapi gw bener2 gak suka ma apa yg lo lakukan-
Yang pertama salut buat yang nulis ini. Berani,,emang c..tapi kok tetep ada kesan sombongnya yah.
Coba dunk,kalo menuliskan sesuatu tuh yang asertif. Anda menyatakan bahwa teman-teman disana yang terbaik. Apa buktinya??
Di fakultas lain juga banyak orang-orang hebat di bidangnya,jadi jangan keburu JUMAWAH.
teman-teman mengaku berintelegensia tinggi,apakan perilaku memuat video ini di youTube merupakan pertanda/ciri-ciri orang yang berintelegensia tinggi??
Dan yang gak ga habis pikir, gw denger di rekaman itu ada yang bilang “masukin YouTUbe” apakah ini rencana teman-teman yang merasa sirinya terbaik dan berintelegensia tinggi untuk menghancurkan almamaternya sendiri???
Apakah teman-teman tau bagaimana respon orang-orang non-UI melihat video ini??Betapa orang akan kaget, ternyata perilaku preman kampus juga ada di kampus yang notabene KAMPUS PERJUANGAN!!!
Dan satu lagi,teman-teman mengaku 3 terbaik atau apapun itu. Saya sudah baca jawaban terkait ini. Memang, menurut saya SPMB bukanlah segalanya yang bisa menentukan fakultas mana yang terbaik. LAgi-lagi banyak faktor yang berperan dalam SPMB. Kalau ukurannya moral,apakah sudah merasa anda yang terbaik teman??
Bukan bermaksud men-generalisir, saya hanya bertanya kepada teman-teman yang berada pada saat acara itu berlangsung..
Dan satu lagi terkait TBM, sekalilagi itu memperlihatkan arogansi teman-teman(maaf). Yang saya maksud disini apakah teman-teman TBM baru akan turun membantu rekan-rekan kita yang sedadng Aksi jika teman-teman diundang?Bukankah sebaiknya tidak??
Saya rasa, saat ada aksi teman-teman di FK sedah terpapar dengan aksi tersebut, dan apasalahnya tanpa diundang secara khusus teman-teman TBM datang ikut membantu??
Sekali lagi, saya hanya mbermaksud bertanya, sebegitu istimewa dan eksklusifnya kah rekan-rekan TBM????????
DAn satu lagi, tolong dung jangan sekali-kali meng-underestimate fakultas lain dengan mengklaim fakultas teman-teman lah yang terbaik. Jika teman-teman(terutama penulis) tau banyak orang yang semakin yakin kalau anak-anak FK tuh sombong. Dan makin banyak yang merasa termarginalkan oleh perilaku teman-teman.
Sudahlah, kita semua satu disini. Kita sama-sama mahasiswa di UNiversitas INdonesia yang notabene milik rakyat dan dibiayai oleh rakyat. Jadi tidak selayaknya kita berlaku JUMAWAH,SOMBONG dan kawan-kawannya. Karena menurut saya rakyatLah yang boleh sombong, karena merekalah yang membiayai pendidikan kita. DAn sudah selayaknya kita menghargai rekan-rekan fakultas lain.
BUkan bermaksud men-generalisir atau apapun itu. Saya hanya bermaksud untuk mengingatkan teman-teman(termasuk diri saya) bahwa tidak ada yang bisa kita sombongkan. sebagai intelektual organik kita harus menjunjung prinsip ilmu padi.
Kmana engkau wahai, Mr. IR? Apakah kau takut dengan ‘gonggonganku’ atau suara rakyat (mengutip diatas, UI kampus rakyat)? Salam balik dari Mas Tatang. Katanya loe sexy. Sori kalo MdP (menyimpang dari perdebatan-gw gak suka pake istilah OOT, norak pake Bahasa Inggris). Tumben, biasanya Tuan IR palanya nempel di depan layar…
Maya: kenapa musti malu, pan pake baju he6x udah gw utarakan penyesalan (lihat komentar 41) dan bahkan kami akan berusaha untuk terbuka untuk introspeksi dari pihak kami (lihat alinea terakhiR artikel utama), lantas situ punya usul? mungkin apa yang seharusnya kami ubah dalam spontanitas kami karena telah melecehkan pihak kandidat selama 12 menit terekam atau mungkin untuk pihak BEM UI yang telah melecehkan kami selama bertahun-tahun? atau cuma mau kiRim uneg-uneg belaka? silakan aja.
Saia: mengenai TBM UI, semestinya ada kesinambungan yang berlandaskan tanggung jawab historik dan kesepakatan bersama dalam setiap aksi TBM UI diikutsertakan. mba/mas Saia pernah ikut aksi? kemudian tidak ada nampaknya di artikel yang bersifat meninggikan derajat UI Salemba, seperti bahwa kami yang terbaik atau inteligensia tinggi dsb dsb mungkin itu hanya asumsi dari komentar yang masuk saja. kami hanya memohon kesetaraan perlakuan BEM UI terhadap warga UI Salemba karena kami toh warga UI juga. mungkin mbak/mas Maya punya bukti tertulisnya? termasuk bukti bahwa kami menyudutkan fakultas tertentu atau lainnya secara kolektif? (silakan tengok kembali artikel di atas dan komentar 62)
+iR+
@115.Saia dan 116.iR
sepanjang saya mengikuti diskusi ini, ga pernah sekalipun (mohon maaf kalo saya baca) anak2 FK meng-overestimate diri sendiri dan meng-underestimate yang lain..
kata2 “fakultas terbaik di UI” atau yang sejenisnya itu dikeluarkan oleh komentator yang bukan anak FK
Wah…ditengah-tengah comment sempet ada komentator yang namanya smile..
itu bukan gw lho… 🙂
btw,,udah ah..kalian itu ya,,masih banyak tantangan lain di depan mata,,nggak usah bahas ini terus. cukup ye..salam damai nih dari fasilkom..
udah dianggap selesai deh..semuanya ngalah..kalo nggak ada yang ngalah,nggak selesai2 nih masalah…bisa2 sampe pemira berikutnya nih masalah masih di bahas juga.
udah ye..sekali lagi salam damai dari fasilkom..
UI!!
KEPAL JARI JADI TINJU!
UI UI KAMPUSKU!!
BERSATU ALMAMATERKU!!
UI!!
ha.. betul itu. menurut ketua senat FKUI, si Edwin dah mulai sering ke UI Salemba. sekarang sebaiknya kami bertugas menyampaikan masalah yang kami hadapi dalam konteks otoritas BEM UI, betul?
+iR+
Wuih…si arogan tumben rada positif.
mdp: si sampah tumben tenang
+iR+
yaudahlah..yuk kita mulai “baikan” lagi..
kita majuin aja UI bareng-bareng dan supaya kita gak di Cap sombong lagi…
Iya iya, tp si Arogan sok pinter gw kencingin dulu yaa…
bau lu semua..
tadinya mau comment tentang vidio di youtube, tapi pas baca 127 comment di atas gw, dah cukup lah utk ‘silang pendapat’ mengenai vidio tsb.
rangkum dari semuanya:
1. semua dari kita harus bertindak lebih dewasa. buat iR, para komentator, dan gw juga tentunya as alumni. kita juga harus ngakuin klo kita memiliki kekurangan, kesalahan… jadi klo kita di kritik atau dikasih saran, kita bisa nerima, ga selalu ‘bertahan’ mulu dengan pendapat kita. sikap open mind, munkin akan membuat kita lebih bijak karen bisa ngelihat masalah dari beragam sisi.
2. gw mau clear-in sedikit, biar kejadian yang terjadi di isi vidio tsb tidak dibenarkan krn ada rujukannya di fakultas laen. utk iR di comment 12 “Kalo gw gak salah, gw pernah liat kejadian serupa di FT dan Sastra (sekarang FIB) pas gw lagi maen ke UI Depok taun 2003-an. “.
wah, klo yang lu maksud tahun 2003 sekitar bulan maret , emang gw ga liat dan gw ga tau persis detail kampanyenya. tapi selama gw di ft, dan gw selalu selalu ngikutin kampanye2 di ft (4 tahun tanpa absen, bem ui, teknik dan jurusan), gw ga pernah ngeliat yang kaya gitu iR.
munkin banyak yang nganggep fakultas gw ‘nyeleneh’ karena kampanyenya ampe pagi(bukan hanya bem ui ya, bemft dan IM2 juga gitu kok), tapi disitulah momen kami utk menyampaikan keluhan, saran/masukan, ketidaksukaan, keapatisan, kekecewaan, explore wawasan dan visi misi kandidat dsb. thax buat Apit ft 2001 juga yg dah ngasih komen…
3. gw cukup seneng pas denger si Edwin sering main ke salemba, utk kordinasi ma Ka. SM FKUI, dan semoga itu bukan jadi ajang buang sarat aja. tapi gw juga mau ngasih masukan, edwin juga harus adil utk jambangin semua fakultas. jadi harus adil lah, tidak meng-anak emaskan hanya beebrapa fakultas di UI. buat di ft, jangan cuman numpang makan dikantek aja ya, hehe, maen2 lah ke organisasi2 yang ada disana, jarak kita kan deket tuh.
4. selama periode organisasi, kekecewaan adalah hal yang biasa tapi ketidakseriusan, tidak amanah dan menyepelekan sesuatu itu bisa jadi masalah. jadi masukan buat bemui, harus lebih serius dan lebih semangat yaw.
5. klo kita terlalu mikirin masalah yg sudah ‘terlanjur’ ini (vidio tsb), ya ga maju2 kita. kita harus ngelihat kedepan nih guys, BEM UI kiprahnya gimana tuk seluruh anak UI (salemba dan depok), maupun kemaslahatan orang banyak. fakultas2 juga jangan selalu menuntut, kiprahnya tuk UI (or BEM UI) juga harus ditingkatin. jadi jangan sampe kita kaya anak kecil, minta dikasih lebih, tapi mikirin dan berbuat tentang apa yang bisa kita kasih, ga pernah. alumni juga nih, harus lebih semangat lagi kita, hehe… kuliah kita kan dulu masih disubsidi ma pemerintah, yang mana itu uang rakyat. mudah2an kita bisa ngasih sesuatu lah, yg bermanfaat tentunya.
udah deh, segitu aja.
salam.
-mudah2an kita semua jadi lebih baik-
Hwahahaa,, yang bukan anak ui jadi terbahak2 karena melihat ketidak kompakan kita sebagai anak ui. Kalo debat kaya gini terus mah kaga ada abisnya karena masing2 mempertahankan dan membenarkan pendapatnya. Daripada ribut ngomongin si Edwin yang udah menjabat, mending mikirin kinerja BEM dan pemira selanjutnya, toh setaun doang.
kampungan
kampungan
kampungan
cuma itu kata yang pantas untuk anak ui
KAMPUNGAN
hmmm..
Lebih baik gua belajar ah…
hehehe…kayaknya naq FK yg nari2 tu cocok buat nampil di DPR…moral n mentalitasnya sama ama yang sering ksono tuhhh..gak menghargai n suka ngemeng gak jelas,dinasehatin-batu,ngomong-bau (bcanda…serius bwt si oknum2 aja)…huhuhu…
yah..sudahlah,intelejensia gak melambangkan moral kok…tapi sayang ya, indonesia sekarang lagi butuh orang bermoral nih..bukan cuma sok pinter doank…
masuk FK mah,gw juga bisa…hehehe..no offense..
jadi kalo mo jadi dokter,jgn sampe cuma bisa ngemeng doank ya…ntar malpraktek lagi…lain kali dengerin kata2 pasien..(sori..gw jg punya banyak temen di FK tp kayanya gk ada yang kaya gitu…jadi kata2 “FK” yg diatas diperuntukkan ke oknum2 yang terlibat n batu aja ye..)
oiya,klo bisa omongan ini dipikirin y..jgn cuma dibales gk jelas,berargumen tanpa isi…(yah kl masi punya pikiran sih…)
payce!
oiya,bwt IR jago bgt lu bikin filem….goyang2 gitu gambarnya…bsok2 bikin pilem pocong 4 ya…pemeran utamanya yang nari2…elu grandongnye…hehehe
Nash: setuju bahwa orang bermoral sangat dibutuhkan dibanding orang pintar. Kami selalu bersikeras bahwa offscreen untuk tidak berlaku seperti yang tercantum seperti di video tersebut yang goyang-goyang (maklum, perangkat seadanya),
tetapi apakah BEM UI mampu bekerja sesuai dengan tanggung jawab moral mereka? Yang telah mendapat “teguran” dari kami di UI Salemba? Kita lihat saja.
Punya banyak temen di FK sampai demikian bangganya digembar-gemborkan di sini? Terima kasih banyak.
+iR+
yah…yg gw banggain anak FK yg punya moral…kaya temen2 gw…gw yakin mereka doktaer masa depan…
tp yg gw ragukan orang2 yg berkata kurang sopan (klo gk mw dibilang kurang ajar) dengan tidak menghargai orang berbicara…
gw ngerti betul bahwa keinginan para calon ketua BEM tersebut ingin membantu tapi mereka bukan pembantu…bahkan pembantupun sama sekali gak layak menerima perlakuan yang seperti “ospek anak ABG bgitu”..
ade gw yang SMA aja bilang “itu temen2 abang ya? kok pada sok jago? preman ya? emang ada preman di UI?” (kutipan tanpa ada efek hiperbolis)..nah,,coba dipikirkan..lan kali bikin film jg jgn pake nama FKUI gt dunkk…malu..kl mw tulis FK aja…jgn pake nama UI…kasian temen gw…ntar minder lagi sama anak uncen (manatau ada FKnya…hehehe)
nah, masalah nyolot itu hak asasi…
ntar lu tanya ke komnas HAM, “pak, pak…kentut tu hak asasi bukan? klo iya kok saya digampar ya kentut didepan muka orang?” nah, logikanya hak asasi tu juga punya batasan moral serta nilai2 masyarakat…walo tidak ada hambatan konstitusi dengan tindakan nyolot lu..tapi jangan remahkan “konstitusi” yang berlaku di masyarakat dalam bentuk nilai dan norma…so,kl lu punya kelainan moral jangan bawa temen2 lu dunk,,sekali lagi kasian disamain ma elu…
n trakir..apa sih yg lu tau tentang calon2 pasangan pejabat BEM itu? kok lu kayaknya lebih jago dari psikolog gt,bs nilai orang dari beberapa hari kampanye..
yah,kl emang lu gak tw, manusia itu makhluk yg rumit mas…ada yang berkarakter ganda, jujur, atau norak n autis (contohnya mungkin orang2 yg merasa dia hidup sendiri tanpa peduli reaksi sekitarnya..misal orang yang mengindahakan nilai moral serta etika)….ok?!
hope u understand wot i said…soalnya gw takut bukan moral lu aja yang bermasalah tapi juga…(hehhehe..becanda…) yah, untuk dipikirkan aja,bukan untuk didebatkan..okeh2?
IR:
yah,,klo yang menanyakan kualitas moral itu sendiri tidak menunjukkan memiliki moral yang cukup baik..orang BEM sendiri akan bertanya, “siapa mereka yang bertanya hal yang bahkan mereka sendiri tidak mengerti?”.
so, jangan mencoba men-judge orang bahkan tanpa mengenal orang tersebut..bagaimana lu bisa meninjau kualitas seseorang hanya dengan kampanye yang satu hari dan dengan cara memancing emosi orang yang ingin ditinjau? cara-cara lu menyulut serta berkata-kata seperti yang di video itu bahkan gak cocok dengan sistem penggemblengan yang biasa dilakukan oleh anak2 SMA sekarang…itu jaman dulu bgt..gak mw mendengarkan orang berbicara dengan cara menyela argumennya, gimana mw didengar Bung?
yah, cobalah hargai orang lain sebelum meminta dihargai..
dan dari cara anda menyebarkan luaskan hal tsb bermediasikan jaringan web berskala internasional “youtube” malah menunjukkan keinginan yang mendalam untuk menginformasikan pd masyarakat luas bahwa kekurang-mampuan anda untuk meng-handle masalah anda sendiri (kl tidak mengerti, sendiri itu maksudnya internal UI) dan itu mengindikasikan mentalitas dalam diri anda meragukan..nah,sekarang anda sudah berhasil melakukan hal itu, saya tunggu informasi2 lain perihal diri anda,,sehingga kita bisa mengenal orang lain lebih dekat seperti yang sedang saya lakukan dengan anda.
oiy,mengenai bangganya saya mengembar-gemborkan anak FKUI dan rasa terimakasih dari anda itu saya terima..
dan saya juga berasumsi bahwa anda ini tipe orang yang “gak nyambung” dalm pembicaraan..tp,yah mungkin itu informasi yang bisa saya tangkap mengenai diri anda dari tulisan anda saja (bisa jadi anda salah ketik ya?)..oleh karena itu beberapa dari respon saya terhadap anda saya sederhanakan..takut2 anda kurang mengerti…harap maklum.
thx
“batu” banget pada.
kagak mengenal kata ‘introspeksi’ apa.
Yang nari2 di video itu kebangetan.
malu-maluin.
Segeralah buka di Kamus Besar Bahasa Indonesia apa itu arti sekaligus makna dari “INTROSPEKSI”..
Pahami Itu.
@nash dan sebagainya yang baru-baru aja muncul
Terima kasih telah berpartisipasi dalam diskusi ini. Memang perlu gw akui diskusi berjalan agak menyimpang, seperti berkomentar mengenai kualitas komentar lawan bicara seperti yang gw lakukan maupun orang lain lakukan terhadap komentar-komentar gw yang dipenuhi premis-premis sepele (tetapi anehnya diRespon dengan panjang lebar pula).
Perlu diketahui bahwa solusi bersama telah disepakati (lihat komentar #87) yaitu introspeksi dari kedua belah pihak: dari pihak kami mhs UI Salemba akan lebih menghargai pihak BEM, dari pihak BEM pula diharapkan ada perbaikan kualitas dan komunikasi dengan civitas academica di UI Salemba. Dan pastinya sdr. nash dan lainnya sudah melihat komentar itu (atau meleset, atau bahkan tidak nyambung?)
Namun keliatannya tolok ukur solusi dari pihak yang berseberangan dengan pemuatan video ini masih berupa konsep: perbaikan mental, attitude, kesopanan dan sebagainya. Mungkin ada petunjuk praktis mengenai apa yang harus kami lakukan?
Sejujurnya dan patut diketahui bahwa dari pihak kami (UI Salemba) sudah mulai merespon dengan baik (tentunya tidak dengan attitude sesuai dengan rekaman 12 menit tersebut, please deh) dengan bung Edwin dkk belakangan sering berkunjung ke UI Salemba untuk memenuhi agenda tertentu. Maka adalah tanggung jawab kami untuk memperlakukan mereka sesuai dengan otoritas mereka: perbaikan komunikasi UI Salemba – Depok dengan segala modalitas yang mungkin, membicarakan agenda-agenda kemahasiswaan dengan pihak SMFKUI ataupun badan kemahasiswaan eksternal, melakukan kajian strategis dalam pergerakkan mahasiswa dan isu terkini, turut membenahi sistem terkait kepindahan UI Salemba ke Depok dan sebagainya. Dan itu sudah cukup memenuhi tolok ukur kami terhadap “shock therapy” selama kampanye berlangsung dan walau demikian tetap harus dikontrol dalam suasana yang bersahabat. Short-term mission completed.
Boleh percaya, boleh tidak itu terserah Anda. Silakan di cross-check ke SMFKUI/SMFKGUI sebagai penghubung fungsional mahasiswa dengan BEM UI. Memahami delik permasalahan kemahasiswaan UI Salemba-Depok mungkin bukan bidang Anda dan gw tidak mewajibkan kalian untuk mengerti.
Sekali lagi, ada tolok ukur yang lebih realistis serta punya petunjuk praktis untuk disampaikan kepada kami, terkait dengan perlakuan kami terhadap tamu-tamu dari BEM UI ini sesuai terekam dalam video tersebut? Kalo numpang buang kekesalan dan balas kata belaka ya sayang aja kalo tanpa disertai solusi. Gak kalah noraknya dengan komentar-komentar sampingan gw dan pemuatan video ini kan? Gw argumentum ad hominem, janganlah kalian argumentum ad nauseum.
Masih penasaran? You know where to find me. Mumpung pada musim liburan kan? Sayangnya sampai sekarang tidak ada yang menemui gw.
+iR+
http://www.jadul.org/
http://fkui02.net/biawak/
@IR:
yap,,,betul!!
sebenernya yang dibutuhkan cuma satu..komunikasi!
kalo anak BEM UI punya kemauan and anak FKUInya selalu menerima dengan tangan terbuka bukan masalah yang rumit untuk membangun hubungan yang hampir ambruk ini (terutama dengan kiriman video itu loh..karena penilaian masyarakat luas mengenai apa yang kita kerjakan beragam..gak semua bakal berpikir seperti kita..so, next time be careful pal.).
nah, jalan keluarnya mungkin bisa permohonan maaf baik secara luas (kalo malu gak apa2..secara pribadi jg ok) soalnya jarang ada hubungan yang dapat terjalin dengan tulus ketika masi ada “ganjalan” dalam melakukan hubungan..n gak salah kan klo minta maaf duluan? (yah, ini jg berlaku untuk BEM2 sebelumnya yg mungkin bertindak “kurang adil”,yah,namanya manusia..)
nah lu jg IR, klo lu nungguin orang2 yg sakit ati ma komen lu ntar diakhirat,ntar bisa bangkrut lu…ati2..gw jg maklum lu jg manusia, so ada temper, ada emosi, ada dosa,,,
n satu lagi klo misalnya lu masi punya rasa tulus dalam menjalin hub dengan BEM or UI Depok..yah, mungkin lu bisa ngerti berapa cost n energy yg dibutuhkan untuk bolak-balik depok-salemba dalam menghimpun informasi mengenai keadaan ter-aktual disana, nah mungkin lu bisa bikin website sendiri yg ber-content informasi2 terkini serta keluhan2 anak2 UI salemba or bisa juga ditulis dalam website terintegrasi seperti anakUI.com ini, sehingga kita juga bisa dapet informasi2 serta issue2 dari sana sehingga kita2 yg peduli -tenang aja,anak UI masi peduli kok..komen2 yg panas2 itu mungkin cm reaksi dari komen2 lu..so,gk rugi kan kl bilang maaf..kan kita bukan masyarakat yang menjunjung gengsi serta ego- bisa langsung bereaksi..okeh2?!
SO GW SAY SORRY JG NIH, KL ADA KATA2 YG KURANG PANTES
(yah, gk semua huruf kapital berupa bentakan atau kata2 benotasi tinggi..mungkin juga sebagai perhatian utama dalam konten text hehehe..) ..terutama dalam personal judging gw yg ngasal..hehehe.
BTW,SALAM KENAL YA..
gw nak ft(Tek industri)..
payce all!!
mari majukan UI bersama yo!
wasslmualaikum..
nb:gw masi penasaran ma Mas Tatang bro..hahaha…maksudnya apa?
bem ui dikuasai anak tarbiyah ? gw pikir gak ada masalah tuh
salah sendiri anak kantin gak mau join.
Terima kasih atas komentar, hardikan dan caci maki yang masuk. perlu diketahui bahwa kini UI Salemba sudah “terliputi” oleh BEM UI dan walau demikian akan dilakukan observasi berkala apakah ini akan berjalan seterusnya atau hanya hangat-hangat tai ayam saja.
Dah mulai sepi nih… dan libur udah klaar, tetep aja blom ada yang nyamper gw… kasian deh gw
+iR+
http://www.jadul.org/forum/
http://fkui02.net/biawak/
hahaha….lucu teman kita ini…
ha3 *ketawa cekikikan*
nash & koko: L4
+iR+
http://fkui02.net/biawak/
http://www.jadul.org/forum/
Bung IR ni tampaknya flamer-freak yang kerjanya depan komputer mulu ya…..
Mo jadi dokter loh padahal….
Bung, kalo ada yang bilang Anda beraninya di dunia maya doang, itu bukan berarti ngajak berantem fisik!
Maksudnya, agar Anda berani mengungkapkan, mempertahankan pendapat Anda dan berdebat juga secara offline, ga cuma di blog/forum.
Saya sudah liat komentar Anda di youtube, saya yakin Anda benar2 flamer dari komentar2 Anda
@mahasiswaUI: and your point is?
+iR+
http://www.jadul.org/forum/
http://fkui02.net/biawak/
pointnya ya lu tuh freak, ir
oh.. ok, no prob
+iR+
http://fkui02.net/biawak/
http://www.jadul.org/forum/
gile… ada juga ya di ui..
awak yang bukan orang ui jadi banyak dapet pahala nih, soalnya nih bibir jadi makin panjang ke samping..
Hey, IR mumpung katanya BEM udah ke Salemba…mending loe ke Depok deh. Kayaknya udara hangat Depok cukup buat bikin loe keringetan. Gimana kalau kita ‘beramah-tamah’ di deket Stadium Bola. Loe ‘gentleman’ kan?
-damien-
why don’t we just stop provoke each others?