Ini Dia 3 Dilema Cowok yang Berkuliah di Psikologi UI

Setiap tahunnya, ada berjubel-jubel anak yang baru lulus SMA pengen masuk ke Psikologi UI. Wajar aja, karena memang fakultas ini adalah Fakultas Psikologi terbaik yang ada di UI (yekali). Selain itu, menurut data yang gua dapetin, misalnya, bisa diambil kesimpulan bahwa Psikologi UI pun juga sanggup menyaingi Margo City sebagai salah satu destinasi belanja mahasiswa sekitar psiko (soalnya ada Alfamart). Intinya, Psikologi UI emang jadi salah satu tujuan favorit para calon maba untuk mengarungi petualangan berkuliah mereka.

Akan tetapi, mayoritas maba-maba lucu yang nantinya bakal jadi anak psiko itu biasanya cewek. Sebenernya sih nggak apa-apa, karena ya emang terserah mereka mau masuk mana. Buat cowok-cowok yang juga keterima di psiko, masalahnya, ini jadi sebuah tantangan. Kenapa? Karena nantinya mereka bakal terjebak di antara kerumunan cewek-cewek tersebut (kayak gua). Anyway, karena karakter cewek sama cowok itu pada dasarnya emang beda banget, inilah dia tiga dilema yang bakal dihadepin sama cowok-cowok ketika udah jadi mahasiswa Psikologi UI.

 

1. Susah berempati

Cewek itu sulit diempati sama cowok (via lawtimes)

Cewek emang secara umum dikenal sebagai makhluk yang lembut perasaannya. Makanya, mereka jadinya selalu pengen mendapatkan empati dari orang-orang di sekitarnya. Dibandingin sama cowok, jelas cewek punya standar sendiri untuk bisa diempati. Nah, buat lo-lo semua yang nggak tau betapa susahnya buat berempati sama cewek, ingatlah selalu bahwa cewek biasanya nggak bakal mau diduai.

Apalagi ditigai, atau bahkan diempati bos.

 

2. Kita pemuda, mereka pemudi

Jangan coba main-main sama pemudi (via vitalll68)

Perbedaan ini cukup jadi masalah yang mendasar karena berinteraksi dengan pemudi nggak bakal pernah mudah. Lo, wahai para cowok-cowok, pasti selalu kesulitan untuk memahami pikiran cewek-cewek yang mood-nya nggak ketebak kan? Nah itu dia bos, kuliah di Psikologi UI berarti ketemu dengan banyak banget cewek. Artinya ketemu dengan banyak banget pemudi yang susah banget dimengerti.

Ya, karena mereka pe-moody.

 

3. Adek-adekan

Dek…an (via news.okezone)

Buat cowok-cowok jomblo yang berada di tepian jurang keputusasaan, anggaplah maba-maba lucu yang masuk sini itu bisa dijadiin adek-adekan. Di sini cukup banyak cewek yang bisa dipanggil “dek” lho. Kadang-kadang malah nggak mengenal batas usia juga. Contohnya, ada seorang perempuan dewasa yang tetep bisa dipanggil “dek” di Psikologi UI terus udah gitu juga tetep nengok dan nyapa! Coba aja ke sini kalo nggak percaya.

Nanti gua tunjukkin yang mana orangnya dan lo tinggal panggil aja, “dek.. dek..” terus ternyata yang nengok Dekan.

 

BACA JUGA: Beberapa Fakta yang Harus Kamu Tahu Sebelum Masuk Jadi Mahasiswa Fakultas Psikologi UI

 

Begitulah sekelumit dilema yang gua rasakan selama menjadi mahasiswa Psikologi UI. Buat lo yang penasaran tentang kebenaran kisah-kisah di atas, jangan malu-malu untuk berkunjung ke sini dan coba sendiri. Paling lo diamanin satpam pas nyoba poin nomor 3. Terus dinasehatin, “Makanya, jadi anak tau diri dong kamu.” Iyalah, bu, saya tau diri ya masa taunya duduk doang.

Leave a Comment