Jalani Hidup dengan Senyum

Hai anakUI ..

Perkenalkan, saya Sissy, salah satu Young On Top Campus Ambassador UI. Disini saya ingin berbagi cerita dengan satu artikel yang sudah saya buat, selamat membaca 🙂

– learn and share –

Senyum

Pernah ga sih ngerasa bad mood ga puas dengan kehidupan yang sedang dijalani? Rasanya masalah yang kita hadapi berat banget atau masalah itu datangnya bertubi-tubi sampe dunia itu mau runtuh *lebay dikit hehe

Jujur, saya orang yang sering ngerasain hal itu bahkan sempet dicap sama temen-temen kalo saya itu orang yang hobi ngeluh. Ada masalah ngeluh, ga berjalan sesuai keinginan saya ngeluh, ga suka dikit ngeluh, always ngeluh ngeluh dan ngeluh.

Buruknya lagi, hobi mengeluh saya ini disalurkan ke semua orang di sekitar saya. Jadi ya rasanya semua orang terdekat saya pernah saya bawelin dengan masalah-masalah saya. Tanpa sadar, ‘hobi’ ini udah menjadi kebiasaan dan sesungguhnya membawa efek buruk dalam kehidupan saya.

Kenapa buruk? Ya jelas aja, siapa sih yang tahan deket-deket sama orang yang kerjaannya bawel ngomongin masalah yang menimpa hidupnya terus? Sekali, dua kali ga masalah mungkin di anggap curhat, tapi kalau keseringan? hii males juga. Disini saya mau mengapresiasi untuk sahabat-sahabat saya yang selalu betah dan tahan dengan keluhan saya yang lalu, I’m lucky to have them 🙂

Kedua, mengeluh itu membuat masalah yang ada jadi bertambah berat. Sebagai contoh, saya pernah diminta untuk membuat poster suatu acara dengan tema bebas. Setalah saya buat, dan di revisi beberapa kali tiba-tiba saja saya diminta untuk membuat ulang poster tersebut dari awal. Itu rasanya pekerjaan yang saya lakukan sebelumnya sia-sia tanpa guna, akhirnya saya mengeluh. Ya dengan bodohnya saya mengeluh ke orang lain bukannya segera mengerjakan poster tersebut dari awal, akhirnya saya sendiri yang keteteran dengan deadline karena mendekati deadline nya saya belum mengerjakan poster itu.

Saya terus menjalani hidup seperti itu sampai suatu saat saya bertemu dengan sepasang suami-istri yang ada di foto di atas. Mereka sedang memulung sampah saat itu, mereka memulung sambil bercanda tawa satu sama lain. Saya dan teman-teman yang sedang hunting foto pun tidak mau ketinggalan moment tersebut, tanpa disangka mereka malah berpose dan meninggalkan kegiatan memulungnya sejenak.

Setelah puas memotret, saya berkesempatan berbicara dengan pasangan itu. TERKEJUT! itu yang saya rasakan, bagaimana tidak? mereka bisa tertawa-tawa seperti itu disaat sang istri sedang hamil dan belum makan apapun dari kemarin. Saat itu pula lah saya tertampar. Apa sih masalah saya sampai harus mengeluh terus?

Tugas kuliah banyak? Diluar sana banyak orang yang tidak bisa berkuliah, seharusnya saya bersyukur masih bisa mengenyam bangku pendidikan hingga ke jenjang ini.

Kerjaan organisasi menumpuk? Saya masih diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dan menjalin relasi dengan teman-teman dalam organisasi, belum lagi mengenal karakter orang. Tidak semua orang memiliki kesempatan ini

Rumah jauh dan jalanan macet? Thanks God, saya masih punya rumah dan kendaraan pribadi untuk berpergian. Banyak orang yang tidak seberuntung saya harus tidur di pinggir jalan.

Dan masih banyak lagi hal-hal yang saya keluhkan namun setelah di pikirkan lagi, SAYA SEHARUSNYA BERSYUKUR! Saya sadar, setiap hal ada sisi baik dan buruk. Ketika suatu kejadian tidak menyenangkan menimpa saya, terserah saya ingin melihat dari sisi baik atau buruknya. Mungkin saya masih belum sempurna menghilangkan hobi mengeluh saya, tapi I’m on my way to be a better person. How about you?

YOT Campus Ambassador Universitas Indonesia.

4 thoughts on “Jalani Hidup dengan Senyum”

Leave a Comment