Jawaban Anak UI Saat Ditanya Tentang Aliran Ideologi Politiknya

4 Aliran Ideologi Politik Anak Universitas Indonesia. Politik selalu menjadi tema pembahasan yang menyenangkan dan tidak pernah selesai, bukan tanpa sebab karena politik selalu mempengaruhi berbagai dimensi realitas di kehidupan kita. Ekonomi, religi, budaya, sains, dan lain-lain, semua itu dipengaruhi oleh politik.

Politik (sumber: jurnaliscun.com)

Nah tentu saja saya penasaran dengan aliran politik anak-anak UI, maka dari itu saya sempat mewawancarai beberapa orang di Universitas Indonesia dan menanyakan aliran politik mereka. Mungkin wawancara yang saya lakukan hanya bisa merepresentasikan sebagian pandangan politik anak UI. Mau tau apa aja aliran politik anak UI? Yuk simak pembahasannya.

1. Libertarianisme

Sumber: simple.wikipedia.org

Dari hampir sebagian wawancara yang saya lakukan terhadap anak-anak UI dengan mengambil sampel di FIB dan FISIP, hampir setengah orang yang diwawancarai menganut aliran politik Libertarianisme. Saya tidak tau mengapa banyak anak UI yang memegang aliran ini, tetapi ketika saya tanya, mereka menjawab pada dasarnya semua orang libertarianisme. Salah satu orang yang saya wawancarai bernama A (A adalah inisial, sebaiknya saya samarkan karena takut merugikan orang yang saya wawancarai) menjawab :

Mohan: Mengapa kamu menganut aliran politik libertarianisme A?

A: Hmm, sebenarnya semua orang itu menganut libertarianisme lo.

Mohan: Loh kok bisa semua orang menganut libertarianisme?

A: Iya, karena setiap orang dalam bertindak itu selalu menjunjung tinggi hak-hak orang, banyak dari kita tanpa sadar sebenarnya libertarianisme, karena libertarianisme adalah ideologi politik yang menjunjung tinggi hak-hak orang, yaitu walaupun orang ngeledek kita ataupun tidak suka sama kita, kita semua selalu menghormati mereka kan dan tidak melakukan pemukulan terhadap mereka? Nah kalo kita semua tidak melakukan pemukulan terhadap orang yang tidak suka terhadap kita maka itu artinya kita menjunjung tinggi hak-hak orang dan itu artinya kita adalah libertarianisme.

Mohan: Oalah begitu ya, makasih Anita atas kesempatan wawancaranya ya.

A: Oke sama-sama.

2. Marxisme

raised fist symbol

Nah ini lumayan mengejutkan, tapi ada beberapa anak UI yang saya wawancarai mengaku seorang marxisme, tapi kita harus paham ya teman-teman, marxisme itu beda dengan komunisme. Kalo komunisme itu adalah ideologi campuran dari marxisme dengan leninisme dan beberapa campuran serta revisi lainnya. Sedangkan marxisme itu adalah aliran filsafat murni yang dicetuskan oleh Karl Marx tanpa ada campuran ataupun gabungan ideologi leninisme.

Jadi marxisme ini sebenarnya termasuk aliran filsafat dan bukan ideologi. Kita tidak dapat mengatakan seorang marxis adalah seorang komunis karena hal tersebut beda jauh. Sama seperti air biasa dengan air mineral, nah air biasa itu marxis sedangkan air mineral itu komunis. Kita tidak dapat mengatakan orang yang minum air biasa sama dengan orang yang minum air mineral. Nah setelah saya tanya mengapa dia menganut marxis maka ternyata jawabannya sangat menarik.

Mohan: Mengapa kamu menganut Marxisme H? (H adalah inisial, sebaiknya saya samarkan karena takut merugikan orang yang saya wawancarai).

H: Tapi aku menganut Marxisme cuma dalam segi akademisi ya! dalam kehidupan nyata aku lebih milih Islam. Dan kenapa dari segi akademisi aku menganut marxis soalnya aku ngerasa banyak ketidakadilan di dunia ini, banyak kemiskinan yang disebabkan oleh sistem kapitalisme. Apalagi keuntungan kapitalisme itu hasil curian dari tenaga buruh, misalnya harga kayu sebelum jadi bangku cuma Rp.40.000,00 setelah di ubah oleh buruh perusahaan menjadi bangku maka harganya jadi Rp.50.000,00. Nah berarti ada nilai lebih atau keuntungan dong Rp.10.000,00.Yang artinya seluruh nilai lebih itu adalah hasil kerja buruh, jadi seharusnya nilai Rp.10.000,00 itu adalah hak milik buruh sepenuhnya dan pengusaha atau kapitalisme tidak boleh mengambil hak tersebut, tapi kenyataannya keuntungan itu diambil oleh pengusaha sedangkan buruh hanya mendapatkan ¼ nya saja. Jadi sebenarnya kapitalisme itu mencuri dari buruh.

Mohan: Wah itu teori nilai lebih di ekonomi Karl Marx ya? Aku pernah belajar tuh.

H: Iya kak.

Mohan: Hmm, begitu ya, oke makasih H, tapi sebelum itu aku mau nanya, kamu setuju gak dengan komunisme?

H: Wah gak , soalnya komunisme itu memakai cara-cara yang bersifat kekerasan, aku lebih suka dengan marxisme sih karena memperjuangkannya lewat jalur akademis aja.

Mohan: Oke makasih ya H atas wawancaranya.

H: Sama-sama.

3. Pancasila

(Edited from kindpng.com)

Tentu ideologi politik ini tidak asing jika dianut oleh orang Indonesia karena memang Pancasila telah menjadi ideologi yang wajib harus dianut oleh seluruh orang indonesia. Ada beberapa mahasiswa UI yang saya wawancarai dan dia mengakui bahwa ideologi politiknya adalah pancasila, salah satunya adalah F (F adalah inisial, sebaiknya saya samarkan karena takut merugikan orang yang saya wawancarai).

Mohan: Kamu menganut pancasila ya? Kenapa kamu menganut ideologi pancasila F?

F : Ya jelas lah kan kita tinggal di negara indonesia.

Mohan : Oh gitu ya, tapi gimana pendapat kamu dengan ideologi politik lainnya F?

F: Wah sesat tuh pasti, aku sih pancasila aja.

Mohan: Oh gitu ya, tapi sila ke lima itu kan keadilan sosial diambil dari sosialisme, sila pertama ketuhanan diambil dari fundamentalisme (agama), sila kedua dan keempat diambil dari libertarianisme, sila ketiga diambil dari nasionalisme. Kok sesat sih, kan padahal pancasila itu gabungan dari ideologi-ideologi lain?

F: Wah maaf ya, wawancara sudahi disini dulu aku ada urusan.

4. Feminisme

Sumber: dictionary.com

Nah sebenarnya feminisme adalah ideologi politik perjuangan terhadap hak-hak perempuan, tetapi feminisme bukan sekedar ideologi politik saja tetapi feminisme juga termasuk aliran filsafat yang mempelajari pengaruh nilai-nilai tradisional yang mengekang kebebasan perempuan sehingga perempuan hanya menjadi gender yang di bawah laki-laki. Sebagian yang saya wawancarai adalah wanita dan hampir seluruh wanita yang saya wawancarai menganut feminisme hihihi. Salah satu orang yang saya wawancarai dan mengaku feminisme adalah D (D adalah inisial, sebaiknya nama saya samarkan karena takut merugikan orang yang saya wawancarai).

Mohan: Wah kamu pejuang feminisme ya? Kenapa kamu menganut ideologi feminisme?

D: Iya karena aku ngeliat banyak banget ketidakadilan yang dialami perempuan, mulai dari pembedaan gender tanpa dasar, padahal kan perempuan juga punya hak yang sama dengan laki-laki. Perempuan seolah menjadi kelamin kedua setelah laki-laki, nah aku sebagai perempuan juga pasti ingin hak-hak nya tidak diambil, makanya aku suka dengan feminisme.

Mohan: Wah bagus tuh, makasih ya D atas wawancaranya.

D: Siap.

Itu dia empat aliran ideologi politik anak UI yang saya sempat wawancarai, bagaimanapun pemikiran adalah hak setiap orang, Nah kamu aliran ideologi politik apa nih? Tulis di komentar ya.

Daftar Isi

Leave a Comment