Kamu Maba UI 2017? Yuk, Kenali AWAHITA, ‘’Si Penuh Perhatian Mahasiswa Baru’’ OKK UI 2017

Halo para maba 2017! Cie yang udah keterima di kampus kuning, udah nggak galau lagi, kan mikirin mau ngelanjutin studi di mana. Ribuan pelajar SMA bermimpi  bisa masuk universitas terbaik nomor satu versi QS University Ranking ini lho. Kamu yang sudah diterima, wah selamat ya! Jangan lupa bersyukur!

Selain tinggal nunggu waktu buat instagram kamu bertambah postingan-nya dengan foto-foto berlatar belakang Gedung Rektorat, masa-masa indah kamu menjadi maba baru akan resmi dimulai dengan ikut sertanya kamu ke dalam Kegiatan dan Acara Mahasiswa Baru (KAMABA).

‘’Memangnya ada apa aja sih Kak di KAMABA?’’ teriak salah satu maba FISIP.

Wah banyak, mulai dari Orientasi Belajar Mahasiswa (OBM), Program Cinta Kampus (PCK), Padus (di sinilah kamu akan dipertemukan dengan idolanya seluruh anak UI: Pak Dibyo!), hingga acara puncaknya pada OKK UI. Acara yang biasanya menghadirkan orang-orang luar biasa di negeri ini, sebagai contoh tahun kemarin, Kakak Najwa Shihab menjadi salah satu pembicara kerennya.

Tapi tunggu dulu, tahukah kamu bahwa OKK UI yang banyak maba menyebutnya sebagai ospeknya anak UI semenjak tahun lalu punya divisi baru yaitu divisi mentor? Status OKK UI mungkin bisa bikin kamu sedikit parno selama liburan sebab sering disebut-sebut istilah klasiknya sebagai ospek. Istilah ospek yang kental banget akan rasa bosen, deg-degan, dan pokoknya pengen cepet-cepet pulang! Akan tetapi, buanglah pikiran negatif tentang ospek itu jauh-jauh sebab  tahun ini divisi mentor kembali hadir! Horray!

Lalu, sebenarnya apa sih divisi mentor itu? Apa yang ngebedain dari tahun lalu?

Kuy simak ulasannya! #YakaliGaKuy

 

BACA JUGA: Kamu Maba yang Bingung Bikin Essay buat Ospek? Ini Dia Tipsnya!

 

Muncul Sejak 2016

Setelah melalui proses yang begitu panjang untuk mengevealuasi OKK UI 2015, ada salah satu poin yang bilang kalau OKK UI itu sama sekali B-aja dan nggak nimbulin kesan apapun. Hal ini disadari betul oleh Aufar, Project Officer terpiih OKK UI 2016, sehingga doi menginisiasikan munculnya mentor ini. Dirinya merasa selama ini mentor di fakultas memberikan banyak manfaat kepada mahasiswa baru, sehingga dia pun ingin menetapkan adanya mentor di acara dengan skala yang lebih besar yaitu OKK UI. By the way, jangan ketinggian ya skalanya, nanti bisa skala richter, waduh bisa gawat kalau di UI ada gempa!

“Terlalu sadis caramu…”

Selain itu, doi juga melihat nih sob bahwa potensi-potensi mahasiswa UI dirasa lebih besar, sehingga dengan adanya mentor pada tingkat universitas, diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan yang lebih. Akhirnya, tahun lalu diadakan divisi mentor yang dikepalai oleh Muhammad Ihsan  (Psokologi 2013). Kemudian, pada tahun ini kembali OKK UI menghadirkan divisi Koordinasi Mentor yang staf-stafnya diisi oleh para mahasiswa dari macem-macem fakultas. Tugas dari divisi Koordinator Mentor ialah mengkoordinasi mentor-mentor yang nantinya akan turun langsung dan membimbing maba. Bisa dibilang kakak-kakak ini akan bekerja di balik layar. Koordinator Mentor ini akan membawahkan mentor-mentor volunteer yang didapati dari 14 fakultas berdasarkan hasil seleksi. Total kurang lebih ada 800 mentor volunteer yang akan bertanggung jawab membimbing secara berpasang-pasangan atas estimasi 400 kelompok yang isinya adalah para maba.  Gimana, nggak sedikit, kan? Yah, jangan coba-coba ngitung pake kalkulator Calcio apalagi pake soroban. Nanti kamu bisa kucing, ‘’kucing tujuh keliling’’.

 

Awahita ‘’Si Penuh Perhatian’’

Wadah satu-satunya buat ketemuan sama temen seangkatan se-UI :')

Project Officer OKK pada tahun ini dipegang oleh Wanda Melani Larasati, anak FISIP jurusan Ilmu Politik angkatan 2014. Tema yang dibawakannya pada OKK tahun ini adalah adalah #SemangatSatUI. Sadar atau tidak, OKK adalah wadah satu-satunya berkumpul satu angkatan se-UI, maka harapannya OKK dapat membuat mahasiswa baru UI 2017 merasa bahwa mereka adalah bagian dari satu UI. Meskipun banyak ke-Bhinnekaan di dalamnya, #SemanagatSatUI ingin mengajak kita untuk mengingat bahwa pada dasarnya kita semua adalah mahasiswa UI.

 

Terus, Awahita itu apa?

Nah, Awahita itu sendiri nama yang diambil dari bahasa Sansekerta, bahasa yang juga digunakan pada semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika ‘Berbeda-Beda tetapi Tetap Satu’. Wanda ingin membawa ‘’kekuatan bahasa’’ yang dimiliki oleh bahasa Sansekerta menjadi pembawa tema pada OKK tahun ini. Oleh karena itu, semua nama divisi pada OKK UI 2017 menggunakan istilah-istilah yang berasal dari bahasa Sansekerta dan untuk divisi mentor dipakai istilah Awahita yang artinya penuh perhatian.

Bagi kamu yang udah 12 tahun mengenyam pendidikan tapi masih juga nggak pernah sekalipun yang namanya diperhatiin sampai ditanyain ‘’udah makan atau belum?’’ Nah, kesempatan bagus nih! Kalau kamu kecapean nanti pas Welmab ataupun OKK puncak sampe-sampe nggak bisa megang sendok buat makan, tenang mereka akan nyuapin kamu dengan sabarnya. Awas, jangan baper! Tapi, jangan sampe pura-pura ya, kamu kan strong, harus bisa nurut dan jaga kesopanan dan jangan sampe buat kakak-kakaknya gemes pengen nyubit pipi kamu pake jeday.

Satu dari sekian banyak kemesraan mentor bersama anak-anaknya.

Weitz, sejatinya, ‘penuh perhatian’ yang dimaksud barusan nggak sampe segitunya sih hehe, tapi yang dimaksud dengan ‘Si penuh perhatian’ di sini ialah gimana nantinya kamu akan selalu diingetin mengenai tugas-tugas dan tribut-atribut yang dibawa selama event OKK UI 2017 berlangsung. Jadi, kakak-kakak mentor akan selalu penuh perhatian dalam kaitannya ngebentuk karakter kamu agar kamu bisa selalu profesional nanti dan jauh dari kata baper. Mungkin, sebagian kamu ada yang ngerasa kaget banget dengan dinamika awal-awal kamaba atau kamu ada masalah internal yang ngeganggu banget jadwal kamaba-mu…Jangan khawatir! Datangi aja kakak-kakak mentor, dengan rasa penuh pengertian, mereka akan siap sedia dengerin curhatan kamu. Kalau udah begini, so, selalu ingat, apa yang kakak-kakak mentor nanti kasih ke kamu, mau itu tugas atau sekadar bincang syahdu semata, bukan tanpa adanya esensinya lho.

Mereka semua mencoba memperkenalkan ke kamu gimana nantinya kehidupan ke kampus dengan cara mereka masing-masing, seperti nggak ada lagi yang namanya ‘’Nilai Ajaib’’, uang makan yang harus ditumbalin buat buku-buku, dikejar-kejar deadline sambil lari dari kenyataaan, belajar yang nggak bisa fokus gara-gara audisi Buskuat (ketika satu teori sudah dihafal tiba-tiba terngiang ‘‘eh jangan sok iye deh lu!), dsb.

Nggak cuman itu aja, pada masa-masa ini juga kamu akan dikenali dengan istilah-istilah yang cuman anak UI aja yang tahu, kayak ‘’eh gue skip nih’’, ‘’iya niatnya gue juga mau nyuci di semester depan’’, ‘’haduh ga bisa gue lagi SP!’’.

Haduh, kok jadi curcol sih hehe.

 

BACA JUGA: OSPEK? Siapa Takut!

 

Setelah kurang lebih selama dua bulan kamu libur dengan tanpa beban yang terhitung dari bulan Juni hingga akhir Juli nanti, suasana-suasana ‘kaget’ akan kamu hadapi ditandai dengan lengkapnya skuad angkatan prodimu dan siap buat mengikuti agenda-agenda mentoring. Suasana kaget yang dimaksud bukan tiba-tiba munculnya Valak di depan komuk kamu ya. Bukan, bukan itu kok, melainkan tugas-tugas dari OKK UI 2017 pun dari ospek tingkat fakultas (perlu diingat, OKK adalah ospek tingkat universitas). Berkaca dari pengalaman tahun lalu, nggak sedikit maba yang baru berada pada bagian foreplay aja udah mengeluh dan ujung-ujungnya apatis dengan sesi-sesi mentoring ini.

Selalu ingat pesan dari papa, kalau kamu mengeluh capek, masih ada yang 100x lebih capek dari kamu, ya apalagi kalau bukan kakak-kakak mentornya yang sudah menyediakan waktu pada sela-sela kesibukan mereka mengejar resepsi, eh skripsi pun mereka mengorbankan masa-masa liburannya yang seharusnya jalan-jalan ke desa Konoha. Selain efeknya yang ngebuat kamu kuper nanti pas sudah masuk kuliah kalau kamu ogah-ogahan ikut sesi-sesi mentoring, masa-masa maba nggak akan keulang dua kali, kecuali bagi kamu yang mau ikutan SBMPTN/SIMAK lagi dan milih jurusan yang sama, terus berulang-ulang sampai pada akhirnya kamu masuk surga.

So, close your eyes and let’s take a deep breath because honey it’s all about U & I.

Leave a Comment