Apakah kamu orang yang multitasking? Ada enggak sih di antara kamu yang sering ngerjain tugas sambil buka Youtube dan mengecek surat elektronik? Mumpung lagi buka laptop jadi sekalian aja biar semua beres. Atau mungkin kamu pernah telfonan sambil menyetir kendaraan? Itu juga merupakan salah satu bentuk multitasking yang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.Ccontoh kasus terakhir, pasti sebagian dari kita sering ngerjain tugas kuliah sambil rapat koordinasi, lagi-lagi mumpung di depan laptop sekalian aja ngerjain dua hal sekaligus, yha kan?
Manusia biasanya melakukan multitasking untuk menghemat waktu, tapi sebenarnya apa sih multitasking itu? Multitasking adalah keterampilan dalam mengerjakan beberapa aktivitas atau pekerjaan sekaligus dalam waktu yang bersamaan.
Kita sebagai mahasiswa secara tidak sadar sering melakukan multitasking.
Tapi faktanya otak kita gabisa dipaksa untuk fokus kepada dua hal atau lebih dalam satu waktu, apalagi jika kegiatan-kegiatan tersebut memerlukan bagian otak yang sama untuk bekerja. Misalnya nih ya, ketika kamu berada di kelas, sedang menyimak materi yang dosen berikan namun dalam waktu yang bersamaan kamu membaca pesan singkat di smartphone, atau membaca modul pembelajaran, nah semua kegiatan tersebut membutuhkan otak bagian depan atau prefrontal cortex. Jika kamu melakukan aktiftas tersebut secara bersamaan, otak kita akan overwhelmed atau bingung untuk memproses informasi yang masuk.
Faktanya, hanya 2,5% populasi manusia di dunia yang hanya benar-benar bisa melakukan multitasking, sebenarnya dibandingkan dengan multitasking, kita lebih sering melakukan switching alias berpindah-pindah aktivitas, kebiasaan switching ini selain dapat memperlambat produktifitas kita sampai 40%, kebiasaan ini dapat berdampak buruk kepada otak kita. Stimuli otak mengalami ‘kemacetan’ dalam pemrosesan, dimana hanya ada satu kegiatan yang hanya dapat dilakukan dalam satu waktu, karena sumber perhatian manusia terbatas otak kita menyaring informasi yang masuk.
BACA JUGA:Â Menambah Pengalaman dengan Ikut Kepanitiaan Pengabdian Masyarakat
Multitasking dalam jangka waktu yang panjang  dapat menyebabkan gangguan kontrol kognitif di mana individu condong melakukan sesuatu ke arah tugas yang disukai daripada mempertahankan fokus meskipun ada gangguan perhatian. Lebih jelasnya kontrol kognitif mencakup beberapa proses, seperti memusatkan perhatian pada informasi yang relevan dengan tujuan, memfilter informasi yang tidak relevan, beralih secara efisien antar tugas, dan menyimpan informasi untuk sementara.
Coba kamu ingat-ingat lagi, ketika kamu rapat koordinasi untuk sebuah proker atau organisasi, kamu mendengarkan rapat sambil mengerjakan tugas, apakah di akhir rapat kamu benar-benar menangkap isi pembicaraan rapat tersebut?
Apakah kamu yakin tidak ada hal yang terlewat untuk disampaikan atau didiskusikan? Apakah pada akhirnya tugas kamu selesai dengan baik dan kamu puas dengan hasil tugas tersebut? Sayangnya seringkali jawabannya adalah tidak. Tak jarang di akhir rapat kamu terpaksa menanyakan kembali kesimpulan dan hasil rapat pada teman satu divisi, bingung dengan isi agenda yang dibicarakan, atau tugas kamu tidak selesai dengan baik dan terpaksa harus banyak direvisi.
Solusinya lebih baik kita menyelesaikan tugas dan kewajiban yang ada satu persatu!
Kita bisa membuat skala prioritas dalam jarak waktu yang kecil, apa saja hal harus kamu kerjakan terlebih dahulu. Selain itu kuncinya adalah kamu harus disiplin dalam manajemen waktu, jangan sampai kita keteteran dan mengerjakan hal yang tidak perlu, patut ditanamkan baik-baik apa saja prioritas kira sekarang ini. Karena nyatanya otak kita bisa saja kelelahan jika melakukan multitasking sehingga bekerja tidak optimal, ayo sayangi dirimu dengan menjaga kesehatan.
Jadilah mahasiswa yang bisa mengelola waktu dengan baik!
BACA JUGA:Â Rekan Kerja di Organisasi, atau Kepanitiaan Nyebelin? Ini Kiat-Kiat Menghadapinya
Multitasking bukan untuk semua orang, karena tidak semua orang mampu melakukannya. Memaksa melakukannya padahal tidak sanggup justru malah akan kontraproduktif. Banyak orang justru akan lebih produktif ketika melakukan one thing at a time.