Kebebasan Mempelajari Ilmu (Kisah Kuliah di Biologi FMIPA UI)

FMIPA UI (gambar: sci.ui.ac.id)

Awal semester baru, 15 Februari 2011

KEBEBASAN MEMPELAJARI ILMU

Tidak terasa, seperti semua waktu yang pernah terlewat, semester 6 pun datanglah sudah. Buatku rasanya baru beberapa bulan lalu masuk kampus ini. Baru beberapa saat lalu mengenal teman-teman di masa orientasi, mulai OKK, PSAF sampai orientasi tingkat departemen. Mulai dari bang Edwin sampai sekarang Maman. Mulai dari pak Gum sampai sekarang masih pak Gum. Tidak terasa pula, baru beberapa bulan lalu rasanya mengikuti mata kuliah dasar MAFIABI (hati-hati membacanya, bukan MIYABI lho ! Hehe) yaitu mata kuliah dasar Matematika, Fisika, Kimia dan tentu saja Biologi, sekarang aku sudah banyak mengikuti mata kuliah pilihan bidang.

Aku tidak tahu bagaimana dengan departemen atau program studi mu, tapi di departemen ku, departemen Biologi FMIPA UI, mata kuliah pilihan bidang ini begitu banyak tersedia untuk dipelajari. Untuk ekologi saja misal, bidang yang sedang aku dalami ini membuka berbagai macam mata kuliah pilihan. Mata kuliah bidang ekologi yang pernah aku ikuti sejauh ini adalah ekologi umum, ekologi perkotaan, dan ekologi perairan tawar. Semester ini aku mengikuti mata kuliah ekologi restorasi, ekologi perilaku, dan ekologi laut.

Oh iya, untuk kalian yang mungkin belum tahu, ekologi adalah salah satu rumpun dalam ilmu biologi. Sederhananya, rumpun ini memfokuskan pada studi interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik makhluk hidup lain atau faktor non-hidup, seperti tanah dan air. Sebagai contoh, ekologi perkotaan berarti kita mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya dalam ruang lingkup kehidupan di perkotaan dan bagaimana kita bisa hidup selaras bersama beriringan. Apakah itu kedengarannya menarik untuk mu? Aku tidak tahu, tapi buatku, ekologi merupakan bidang yang begitu menarik untuk dipelajari.

Bersyukur semester ini semua mata kuliah yang aku ambil saling berhubungan dengan bidang yang aku tekuni di Biologi. Selain mata kuliah-mata kuliah tadi, aku juga mengambil mata kuliah pilihan bidang Genetika Terapan, Mikrobiologi Lingkungan, dan Oseanografi. Semua itu diluar mata kuliah wajib semester ini yaitu Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) dan Manajemen Lingkungan. Nah, pada penyelenggaraan dua mata kuliah awal yang aku sebut di paragraf inilah gagasan tentang tulisan ini muncul.

Pernahkah kalian mengikuti suatu mata kuliah yang diselenggarakan oleh fakultas lain? Kalau aku belum pernah. Mata kuliah yang diselenggarakan departemen lain aku pernah ikuti, tetap didalam FMIPA tentu. Kalau luar fakultas, walaupun terdaftarkan di SIAK-NG, dan lalu aku mendaftar, tetap saja aku, atau mungkin kami akan begitu sulit untuk mendapatkan kuota di mata kuliah tersebut. Pada akhirnya aku akan gagal untuk mengikuti kelas itu. Itu semua terjadi karena kuota mata kuliah tersebut hanya berkisar 1-5 orang untuk departemen kami. Atau mungkin malah fakultas kami. Pernah juga, di akhir masa pengisian IRS, mata kuliah seperti itu tiba-tiba hilang atau menjadi 0 (nol) kuota kelasnya. Kesimpulannya, tidak akan bisa dikuti. Terus buat apa dong ditawarkan?

Genetika terapan mempelajari aplikasi ilmu genetika dalam berbagai masalah dan kondisi kehidupan. Mulai dari isu-isu kesehatan hingga permasalahan lingkungan. Tidak usah lah aku jelaskan apa itu genetika buat kalian ya? Kurasa genetika itu rumppun ilmu Biologi yang lebih umum didengar dibandingkan ekologi.

Kondisi perkuliahan yang berbeda aku temui waktu kuliah genetika terapan, di hari pertama masuk semester ini. Aku tercengang saat itu, karena walau sebagai suatu mata kuliah pilihan, jumlah peserta mata kuliah ini seperti jumlah peserta mata kuliah wajib departemen. Mata kuliah yang diajar dosen genetika kami, Dr. Abinawanto, ini diikuti oleh 70-80 orang!. Luar biasa. Bahkan ruang kuliah harus dipindah ke salah satu ruang kuliah UPP IPD , karena ruangan di gedung kuliah utama fakultas ku ini tidak ada lagi yang bisa menampung kami. Sedih.

Di luar mahasiswa Biologi berbagai angkatan, mata kuliah genetika terapan diikuti pula oleh mahasiswa dari FIK dan Psikologi. Aku tidak tahu pendekatan apa yang mereka gunakan dalam memilih mata kuliah pilihan ini. Aku juga penasaran bagai mana susunan mata kuliah yang dapat diambil waktu pengisian IRS mereka. Yang jelas, mereka begitu “berani” mengambil mata kuliah pilihan dari ilmu biologi, genetika pula. Aku tidak tahu apa mereka pernah mendapatkan mata kuliah genetika dasar kecuali sewaktu di SMA. Di buku Biologi SMA tentunya genetika cuma salah satu bab. Bolehlah kalau kawan-kawan FIK ini pasti pernah mendapatkan genetika sebagai mata kuliah di fakultasnya, tapi kawan-kawan psikologi? Aku juga tidak tahu. Tapi kalaupun ternyata tidak, pasti kawan-kawan psikologi ku ini punya minat belajar yang begitu besar. Biar bagaimanapun, dimasa seperti sekarang, belajar bisa jadi sedemikian mudah. Tinggal melihat buku di perpustakaan, atau searching di internet bukan?.

Terjadi sedikit polemik di hari pertama perkuliahan ini. Dalam suatu pembagian kelompok untuk presentasi, mahasiswa dari FIK dan F.psi sedikit protes. Ada yang ingin sekali anggota kelompok dicampur antar fakultas agar kami bisa dapat saling belajar. Ada juga pihak yang ingin agar kelompok dibuat per fakultas aja agar lebih gampang dalam koordinasi waktunya. Pada akhirnya, setelah serangkaian diskusi dan argumen dilayangkan, anggota kelompok diputuskan campur antar fakultas. Aku bersama seorang adik kelas ku bergabung satu kelompok dengan tiga orang dari FIK. Walaupun belum dibuat kesepakatan, tapi kamu berdua (aku dan adik kelasku), memutuskan agar tema masalah yang diangkat untuk presentasi nanti lebih kearah bidang ilmu kesehatan saja. Semoga dengan ini kami dapat membantu kawan-kawan FIK untuk bisa belajar ilmu genetika. Semoga kami dapat juga dibagi sedikit tentang ilmu keperawatan. Ilmu keperawatan bertemu genetika menjadi misteri buat kami berdua sejak saat itu.

Hari-hari pun berlalu.

Seminggu kemudian, hari itu kami berkuliah genetika terapan lagi di ruang UPP IPD k.1. Ruang kuliah ini lebih luas, sehingga kami tidak berdesak-desakan seperti minggu lalu. Kalau minggu lalu kami cuma mendapatkan silabus dan pengantar dari bapak dosen, kali ini kami akan mendapatkan “materi kuliah sesungguhnya.

Materi kuliah saat itu berjudul “Preservasi MateriGenetik”. Belum apa-apa, belum juga kuliah dimulai, banyak mahasiwa sudah kasak-kusuk. Mungkin mereka kawan-kawan ku FIK dan F.Psi. Untungnya bapak dosen berkenan memberi sedikit pembukaan tentang istilah yang tentu masih asing di telinga mereka pada judul kuliah hari ini.

Dan, perkuliahan pun dimulai….

Satu slide… dua slide… lima slide… semakin lama materi kuliah menjadi semakin rumit. Beberapa mahasiswa sudah mengambil posisi terlelap, teman di sebelahku malah sudah mendengkur. Mahasiswa Biologi mengerjap-ngerjap kan mata. Mahasiswa fakultas lain banyak yang menguap bosan. Genetika terapan benar-benar “membius” kami!.

Sejujurnya, materi kuliah saat itu tidak terlalu sulit, namun memang banyak “istilah asing” yang sulit terjelaskan dengan “bahasa sehari-hari. Bapak dosen sudah mencoba itu dengan baik kurasa, tapi ya memang tidak semua hal terjelaskan dengan kata-kata bukan?

Banyak hal yang dilakukan para mahasiswa untuk melawan kantuk ini. Mulai dari bertanya aktif, yang sayangnya cuma dilakukan mahasiswa Biologi, sampai mencatat banyak-banyak. Salah seorang kawan dari fakultas lain yang belum aku kenal, aku lihat mencatat semua yang dikatakan pak dosen dan semua isi presentasi dari awal sampai akhir! Melawan kantuk juga dilakukan dengan melakukan aktivitas lain diluar perkuliahan, dari baca komik hingga SMS-an atau main games di hape. Kenapa ya kawan, kalau baca komik atau main hape itu kita malah tidak mengantuk?.

Perkuliahan diakhiri tidak lama setelah slide presentasi terakhir disampaikan. Di akhir kuliah, kawan-kawan fakultas lain banyak yang sudah merajuk untuk diajarkan kami. Kami memang punya tanggung jawab besar untuk “berdakwah” kepada mereka. Namu, kami senang kawan ku kita bisa saling berbagi. Memang kawan-kawan, genetika terapan ini bukan mata kuliah yang ringan ternyata, bahkan untuk kami.

Kondisi yang mirip aku temui saat mata kuliah mikrobiologi lingkungan. Sama seperti genetika terapan, mata kuliah ini juga diikuti beberapa mahasiswa dari luar departemen Biologi dan juga luar FMIPA. Ada mahasiswa dari Kimia, dan lagi-lagi, kawan-kawan dari F.Psi. Iri aku sebenarnya kenapa mereka begitu mudah mengambil mata kuliah luar fakultas? Sedangkan kami, dibuka pun sudah syukur, bisa benar-benar ikut itu sudah lain soal lagi.

Bapak dosen mikrobiologi lingkungan, Dr. Wibowo Mangunwardoyo, malah lebih “sadis” lagi. Hari pertama kuliah tidak pengantar atau silabus belaka. Hari pertama langsung ada materi perkuliahan. Kawan mahasiswa kimia masih bisa jelas mengikuti, mahasiswa F.Psi keluar ruang kuliah dengan wajah bingung yang tak tersembunyikan. Minggu depannya lebih parah, baru beberapa slide presentasi kuliah, sampai di bahasan mikroorganisme suhu ekstrim, kawan-kawan Psikologi sudah tidak dapat mengikuti sepertinya.

Yah, begitulah sekelumit pengalaman yang aku bagi bersama kalian lewat tulisan ini. Memang fenomena mata kuliah ikutan ini tidak berawal dari semester ini. Semester lalu pun banyak mata kuliah yang dapat dengan bebas diikuti mahasiswa lain departemen dan fakultas. Soal hasilnya aku kurang tahu. Tapi yang pasti antusias belajar ilmu lain bidang dari kawan-kawan luar departemen ini patut diapresiasi. Banyak sub-ilmu dalam Biologi tentunya masih merupakan hal yang sangat baru buat mereka semua. Namun, toh mereka mengikutinya dengan baik bahkan ketagihan. Buktinya mereka muncul lagi di semester ini. Hehe.

Aku tidak tahu apalagi alasan diluar antusiasme belajar itu. Pernah teman ku dari arsitektur FTUI bilang kalau tidak banyak mata kuliah yang bisa diambil di departemennya. Belum sampai tahun keempat semua mata kuliah sudah habis diikuti. Begitu katanya, sehingga mereka mendaftar di mata kuliah luar fakultas. Dan katanya lagi, mata kuliah yang dibuka oleh departemen Biologi itu begitu menarik. Setidaknya dari judul di IRS nya menurutku, hehe. karena setelah kalian ikut kuliah, biar bagaimanapun kalian harus turut belajar seperti kami lho.

Tapi, kondisi berbeda malah kami temukan. Sungguh, kami ingin sekali punya kesempatan belajar disana. Diruang-ruang kuliah FT, FKM, FIK, sampai F.Psi. namun kesempatan itu kalaupun datang, begitu sempit untuk dimasuki. Kalau mahasiswa FIK bisa ikut genetika terapan sampai 30-an orang, untuk ikut mata kuliah di FIB yang semester ini dibuka, hanya disediakan kuota 1 orang! Iya 1 orang. Beruntung salah satu teman ku itu ada yang berhasil mengikuti sastra Rusia. Lebih sulit lagi kalau mata kuliah dari FT, FISIP, apalagi FE.

Semoga tulisan ku ini dapat menjadi awal untuk dibukanya pintu kebebasan kita bisa memilih ilmu (baca: mata kuliah) untuk dipelajari di kampus ini. Aku tidak tahu caranya, semoga kau yang membaca tulisan ini bisa membantu ku juga kawan. Biar bagaimanapun, kawan ku sekalian, selamat datang kami ucapkan di Biologi. Pelajarilah, pelajarilah apa yang selama ini kami pelajari. Belajarlah, lalu berbagilah dengan yang lain. Lalu undanglah kawan-kawan mu yang lain untuk datang kesini. Semoga kita, bisa jadi insan yang akan saling melengkapi. Kami tunggu kalian datang =).

Salam anak UI.
selamat datang di Biologi FMIPA-UI =)

Leave a Comment