Sejarahwan Universitas Negeri Medan, Ichwan Azhari, mengatakan tidaklah benar bahwa Indonesia pernah dijajah Belanda selama 350 tahun. Karena jika angka tersebut dianggap sebagai suatu kebenaran, maka awal mula penjajahan di Indonesia adalah tahun 1592.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,” katanya di Medan, Sabtu.
Oleh karena itu, kata dia, yang benar adalah bahwa Belanda memerlukan waktu selama lebih kurang 300 tahun untuk menaklukkan Indonesia.
Hal ini ditandai oleh maraknya penentangan pemerintahan di sejumlah daerah untuk menolak intervensi Belanda seperti Raja Tallo, Iskandar Muda, dan Sultan Agung yang semuanya muncul dari beberapa wilayah di Indonesia.
Ia mengatakan, masa penjajahan di Indonesia tidak bisa digeneralisasikan untuk semua kawasan di Indonesia karena setiap daerah memiliki masa waktu berbeda untuk dijajah oleh bangsa asing.
Oleh karena itu, dalam pembelajaran sejarah di sekolah-sekolah, mutlak dilakukan reformasi pembelajaran sejarah.
Sementara itu, staf peneliti Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Universitas negeri Medan (Unimed), Erond Damanik, merujuk pada pendapat GJ Resink Tahun 1987 dalam bukunya Raja dan Kerajaan Yang Merdeka Di Indonesia Tahun 1850-1910. Disebutkan bahwa dalam kurun waktu tahun 1850 hingga 1910, masih banyak daerah di Indonesia yang masih merdeka atau belum diduduki oleh Kolonial Belanda.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masa Indonesia dijajah Belanda tidak benar selama 350 tahun, karena hingga tahun 1907 masih banyak wilayah yang bebas dari pengaruh Belanda.
Misalnya, di Sumatera Utara ada perang Sisingamangaraja (1887-1907), Kiras Bangun (1901-1905), Rondahaim (1870-1889), maupun Datuk Sunggal masih mengobarkan perang terhadap Belanda termasuk wilayah Aceh.
“Justru yang benar adalah sebaliknya, yakni Belanda membutuhkan waktu sekitar 300 tahun untuk menaklukkan seluruh wilayah di Indonesia. Jadi, mari sama-sama kita luruskan perjalanan bangsa ini. Kita tidak pernah dijajah selama 350 tahun, tapi justru yang terjadi adalah Belanda memerlukan waktu selama 300 tahun untuk menaklukkan kita,” katanya.
Ni teman-teman yang harus kita revisi dari sejarah Indonesia….
Mudah-mudahan ini bisa membuka mata hati kita tentang sejarah bangsa tercinta…
:iloveindonesia:iloveindonesia:iloveindonesia
Rekomendasi:
- Bekpeker Gadungan: Journey to The East (Day 1) Jumat, 4 April 2009 BEKPEKER GADUNGAN: JOURNEY TO THE EAST (Day 1) cast: tokoh utama: gw, hoy, marlin dan samsul a.k.a si bos figuran: lause ame, adib, zakiy, opik, figuran…
- Kawasan Tanpa Rokok UI: Kretek, Nasionalisme dan… Sumber gambar: [di sini] - Halaman 10. KTR alias Kawasan Tanpa Rokok, sudah menjadi salah satu agenda yang terlaksana di kampus UI. Ya, yang pasti banyak orang akan setuju jika…
- Bercita-cita Mewujudkan Good Governance? Kamu Harus Belajar… Ngeluh dengan prosedur dan birokrasi di Indonesia yang terkesan berbelit-belit? Mau Indonesia lebih berubah? Nah, mempelajari Ilmu Administrasi Negara adalah salah satu pintu yang harus kamu masuki supaya pengurusan administrasi…
- Makna dalam veritas, probitas, iustitia Semua anak UI yang membaca tulisan ini tentu sudah tahu tentang Slogan baru kampus kita ini; VERITAS, PROBITAS, IUSTITIA. Saya kurang tahu sejak kapan ketiga kata dalam bahasa latin tersebut…
- Secangkir Kopi Pagi dengan Bapak Jakarta, 17 April 2011 SECANGKIR KOPI PAGI DENGAN BAPAK ( Untuk mu kawan ku, yang sedang begitu rindu pulang ke rumah ) Selalu begini, setiap Senin pagi, karena secangkir kopi.…
- Peran Mahasiswa Indonesia Paling Ideal: Creator of Change,… memang agaknya, essay ini sangat jadul, jadul karena di ulang atau jadul karena isunya klasik. tapi entahlah, apapun itu alasannya, saya tetap menulis essay ini lantaran saya begitu prihatin akan hal…
- Review Apple AirPods Pro 2, Headset Peredam Kebisingan… anakui.com - AirPods Pro baru menawarkan pembatalan kebisingan yang luar biasa dan akustik spasial yang mengesankan. Apple telah memberi kami peningkatan signifikan dengan Apple AirPods Pro 2. AirPods Pro 2…
- Review PS5, Masa Depan Game Konsol Saat Ini anakui.com - PS5 adalah lompatan generasi yang sangat besar dari PS4. PS5 juga merupakan lompatan generasi sejati, menawarkan waktu pemuatan yang sangat cepat dan pengontrol baru yang revolusioner yang dapat…
- Angan-angan Negara Ideal Plato Plato tentu saja sangat mencintai gurunya, Socrates. Begitu mendalam perasaan Plato akan sosok guru yang dihormatinya tersebut, membuatnya begitu sangat lunglai --benar-benar lemah, ketika menghadapi kenyataan akan kematian sang guru…
- Penipuan Lowongan Pekerjaan di Chevron Abal Selamat pagi teman-teman mahasiswa, ini adalah tulisan perdana saya di tahun 2015. Saya ingin berbagi informasi mengenai penipuan lowongan pekerjaan di perusahaan Chevron abal-abal alias palsu yang dialami oleh teman…
- Polemik Syarat Capres 2009 Tahun depan 2009 bakal ada pesta demokrasi, terutama yang paling seru adalah Pilpres. Masih ingat periode periode sebelumnya selalu hiruk pikuk, heboh dan bahkan rusuh. Tahun 1998 tak terlupakan peran…
- Manifesto teruntuk: kaum intelegensia bebas "...dan mereka menjadi saksi kita berkumpul di sini, memeriksa keadaan. Orang berkata, 'Kami punya maksud baik.' Dan kita bertanya, 'Maksud baik Saudara untuk siapa? Saudara berdiri…
- Contoh Surat Pengunduran Diri / Resign Kerja Lengkap 2020 Jika Anda ingin mengundurkan diri atau resign dari kantor tempat Anda bekerja sekarang, ada prosedur yang Anda harus lewati. Salah satunya adalah membuat surat resign atau surat pengunduran diri yang…
- Hanya Kegilaan dan Kebenaran . . . Pada rekah fajar, saat bulan sabit yang pucat di tengah gemilang jingga dengan iri berindap dengki, - gentar akan terangnya hari, bersingjingkat menyabiti hamparan mawar hingga pucat…
- Informasi Beasiswa S2 Luar Negeri 2016 Terlengkap Buat kamu yang ingin mencari peluang beasiswa S2 luar negeri (program master/magister), berikut ini adalah 20 peluang beasiswa S2 luar negeri yang tersedia untuk program tahun 2016/2017.
- Sejarah Terus Berlari: Jangan Takut Belajar Sejarah Bung Karno (Presiden Pertama Indonesia) berkata JAS MERAH ¡!! YAITU JANGAN SAMPAI MELUPAKAN SEJARAH. Begitulah beliau berkata dalam pidatonya yang berapi-api. Namun kini pidato bung Karno seperti hilang ditelan bumi,…
- The Real Leadership Exercise: Gerakan Indonesia Mengajar [1] Sumber: milis ILDP, share dari Tri Mukhlison Anugerah Senin, 14 Juni 2010, sembilan orang anak muda perwakilan Ikatan Alumni-PPSDMS datang ke kantor Indonesia Mengajar. Malam itu adalah program perdana Silaturrahim…
- Serunya Ikut Kepanitiaan, Kalian Udah Ngerasain? Halo kawan-kawan semua. Bagaimana kabarnya? Semoga sehat dan bahagia selalu selama karantina ini. Jangan lupa untuk tetap #dirumahaja bagi yang bisa menjalankannya, jikalau harus tetap keluar rumah patuhi aturan kesehatan…
- 10 Hal Ini Cuma Dirasakan Mahasiswa Yang Menjadi Asisten… Ya bagaimanapun cara yang ditempuh untuk menjadi asisten dosen, kalian wajib punya pengalaman untuk menjadi asisten dosen ini loh. Dijamin tidak akan menyesal. Nah disini penulis merangkum hal-hal yang cuma…
- Review Valve Index, Juara Baru Headset VR 2022 anakui.com - Headset dan pengontrol Valve Index VR menghadirkan pengalaman visual yang menakjubkan dan pelacakan terbaik di kelasnya. Rangka berkualitas tinggi dan pengontrol Indeks tidak diragukan lagi merupakan solusi terbaik…
- Ternyata Ini Kata Sandi Yang Sering Digunakan ! anakui.com - Sandi Yang Sering Digunakan , Kebanyakan orang terkadang bertanya-tanya apa kata sandi yang paling sering digunakan. Daftar ini tidak hanya memuaskan keingintahuan Anda tentang bagaimana orang lain memilih…
- Kritik Terhadap Epistemologi Thomas Aquinas Kebenaran merupakan tema utama dari epitemologi Thomas Aquinas dan menurut Aquinas kebenaran ontologis dapat diketahui oleh manusia. Thomas Aquinas mendefinisikan kebenaran adalah kesesuaian antara akal dan realitas. Untuk mengetahui kebenaran…
- Roh dan Materi Dalam Perspektif Filsafat Materialisme Apakah jiwa itu suatu hal yang riil? Apakah roh itu adalah suatu hal yang nyata? Pertanyaan ini selalu menggoda setiap intelektual dan akademisi. Bukan tanpa sebab, karena di dalam setiap…
- 8 Hal Ini Membuat Lebaranmu Makin Ramah Lingkungan Menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan penuh suka cita setelah melaksanakan ibadah puasa hampir satu bulan lamanya. Banyak kegiatan yang dilakukan selama lebaran. Meskipun saat ini lebaran terasa berbeda karena…
- Selama Masih Kuliah Cobain Deh Naik Gunung Walau Hanya… Kalau pandemi sudah mereda baru deh cobain rasanya naik gunung di tengah hamparan pohon. Bagi kalian yang masih kuliah dan menyandang status mahasiswa, cobain deh naik gunung walau hanya sekali…
- Refleksi Hari Kemerdekaan: Indonesia Kini Jalan Pegangsaan Timur No. 56, tepatnya di rumah Sang Proklamator Ir. Soekarno, 66 tahun silam Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dari tangan penjajah asing. Bertepatan dengan itu artinya Indonesia memasuki fase kehidupan…
- Menjadi Mahasiswa Non Reguler Sudah menjadi rahasia yang umum klo selama ini ada diskriminasi atau rasa perendahan (merendahkan) kepada para mahasiswa yang masuk ke universitas negeri melalui Jalur Khusus atau Jalur Mandiri atau yang…
- Syukur, Suatu Keajaiban Sederhana yang Sering Terlupakan Apakah saat bangun tidur kita selalu mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan? Saya akui, sangat jarang sekali saya melakukannya. Hal yang pertama saya pikirkan adalah kenapa jam di dinding sudah menunjukkan…
- Suatu Percobaan Studi Pemikiran Marx Anarkis Sebagai Upaya… Penyebab utama dari permasalahan stunting adalah kemiskinan. Lantas dapatkah kita simpulkan bahwa karena kemiskinan tidak dapat diberantas maka stunting juga tidak dapat diatasi. Mengapa?
- Kemerdekaan: Quo Vadis? Tanggapan untuk artikel opini Refleksi Hari Kemerdekaan: Indonesia Kini. https://www.anakui.com/2011/08/17/refleksi-hari-kemerdekaan-indonesia-kini/ Tanggapan ini ditulis sebenarnya ditulis untuk komentar. Tetapi karena setelah di kirim masuk kategori spam, maka terpaksa dibuat post tersendiri.…
Ya, benar sekali, Cornelius De Houtman cuma ingin berdagang saja awalnya dia. Bahkan, krn dia berusaha menggoyang kekuasan Kerajaan Aceh, dia tewas dibunuh langsung oleh Laksamana Malahayati.
Hah … jadi selama ini … info yang menarik kawan … seneng banget ada yang mau nulis tentang Indonesia dalam hal-hal seperti ini … keren …
Sistem pendidika kita juga udah salah kali….
lagian Belanda juga ga sepenuhnya menjajah
yang menjajah VOC aka Coorporate
dan juga masih ada Perancis yang dulu menguasai Belanda
ya bener banget…penulisan sejarah kita harus berpindah dari Eropa sentris ke Indonesia sentris agar dapat menghasilkan tulisan yang baik untuk bangsa…
Godicccccc
ya jelas saja bangsa indonesia kan baru lahir pada tanggal 17 agustus 1945.
artikel’a ak taruh di blog ku jga ya.
mohon izin, biar tmn” ku bs pda baca.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.
“Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,”.
Katanya tahun 1592 belum tiba di Indonesia, tapi kenapa kalimat seterusnya tiba tahun 1552? Mohon dikoreksi tahunnya.