Kurikulum Merdeka A la Nadiem Makarim: Kamu Setuju?

by

Beberapa bulan yang lalu, ramai dibicarakan bahwa pihak UI akan segera menerapkan kebijakan baru Kemendikbud yang menurut penulis agak kontroversial. Meskipun masih simpang siur, membayangkan dan membicarakan penerapan dari kebijakan seru juga. Bagaimana tidak, kurikulum yang diberi nama kurikulum merdeka ini memberikan kebebasan pada mahasiswanya untuk menempuh perkuliahan di  jurusan dan universitas lain di luar kuliahnya selama 2 semester atau setara dengan 40 sks. Kamu tertarik?

Waitt?? Kok jadi banyak banget matkul?

Tenang aja guys, untuk mata kuliah bisa diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu di dalam dan di luar kampus. Untuk di dalam kampus, kamu akan memperoleh mata kuliah universitas dan mata kuliah lintas prodi. Mata kuliah universitas diwajibkan 20 SKS terdiri dari mata kuliah wajib (sesuai dengan jurusanmu) dan mata kuliah pilihan universitas (seperti MPKT, MPK Olahraga atau Seni dan juga MPK agama. Sementara untuk mata kuliah luar kampus dibedakan menjadi institusi PT (bisa dalam prodi yang sama maupun berbeda) dan juga institusi non-PT.

Selain kebebasan dalam memilih belajar tambahan di jurusan dan kampus lain, SKS pun tidak lagi diartikan hanya sebagai jam belajar. Loh maksudnya gimana??

SKS tidak hanya lagi diartikan sebagai jam belajar namun juga bisa diartikan sebagai jam kegiatan. Hal ini membuatmu boleh mengisi waktu kuliahmu dengan kegiatan lain selain dengan kegiatan belajar tatap muka dengan dosen. Kamu bisa mengisinya dengan magang, praktik, volunteering, dan lain-lain.

Kenapa harus mendukung kurikulum ini?

Kurikulum merdeka memberikan apa yang kita butuhkan dalam menghadapi persaingan yang timbul akibat pasar bebas. Bayangin deh kalo kita cuma punya keahlian dalam suatu bidang. Padahal di kenyataannya saat kita turun ke tempat kerja, kita butuh banget untuk banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

BACA JUGA: Mengenal Jenjang Pendidikan Tinggi, Diploma, Sarjana, Magister, dan Doktor

Kemungkinan buruk yang mungkin terjadi..

karena adanya kebijakan yang meminta dan mengharuskan mahasiswa untuk mencicipi dunia kerja, banyak pihak yang mewanti-wanti munculnya sistem ‘perbudakan’ modern yang akan dilakukan pihak industri terhadap mahasiswa yang sedang membutuhkan pengalaman magang. Selebihnya lagi, perlu ditetapkannya peraturan yang lebih jelas mengenai job description mahasiswa magang agar mereka bisa bekerja sesuai dengan bidangnya. Tidak jarang kita temui mahasiswa magang tenaganya lebih dipergunakan sebagai orang yang disuruh-suruh. Hal ini sudah sepatutnya dihindari.

Bagaimana dengan kalian, apakah kalian setuju agar kurikulum ini segera diterapkan di kampus UI? atau mungkin justru kalian menolak?

BACA JUGA: Di Mana Saja Kita Bisa Mencari Info Lowongan Magang?

Rekomendasi:

Leave a Comment