Lakukan Lima Cara ini Agar Bahkan Mantan Kamu pun MAU Ikutan Isi Kuesioner!

Kalau temanya tertera tentang “kuesioner” pasti teman-teman semua tahu dong kita mau ngomongin apa? Yup, setiap orang yang sedang melakukan penelitian dengan metode kuantitatif tentu membutuhkan data primer berupa jawaban atau respon sejumlah orang yang menjadi sampel uji cobanya. Penelitian ini biasa dilakukan setiap lembaga yang memiliki staf riset untuk mengetahui sejauh mana respon atau tanggapan sampel tentang tema yang diteliti.

Penelitian menggunakan angket atau kuesioner biasanya juga digunakan para pelaku marketing untuk mengetahui sejauh mana instansinya atau produk yang dihasilkan instansinya dikenal di masyarakat. Tidak hanya pelaku ekonomi saja, para mahasiswa tingkat akhir juga tentunya nggak asing lagi dengan istilah ini. Definisi sederhana dari kuisioner atau angket ini adalah instrumen atau alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berisi sejumlah pertanyaan serta jawaban, kemudian akan diolah dan dianalisis untuk disimpulkan diakhir penilitian.

Mungkin para mahasiswa ataupun para pelaku riset dengan metode ini banyak yang menganggap mudah untuk menyebarkan dan meminta orang yang menjadi sampel penelitian mengisinya. Banyak yang enggan mengisi dengan alasan buru-buru, nggak paham, dan bertanya timbal baliknya. Inilah yang menjadi dilema para researcher. Banyak juga yang dengan senang hati mengisi, namun terkesan asal-asalan. Nah, jadi gimana dong biar mantan, eh teman kamu mau bantu isi kuesioner?

 

Pertama: Jangan buat pertanyaan yang susah dipahami

Dalam membuat angket atau kuesioner, seringkali para peneliti membuat pertanyaan-pertanyaan yang sulit. Ingat ya, ini bukan Ujian Nasional! Jangan sampai membuat sang sampel menggigit jari, pensil, atau pulpennya, apalagi membuat dia sampai keringetan, kasihan dia hanya sampel uji coba, banyak tekanan hidup, pelajaran, dan pekerjaan. Berikan rasa kasih sayang dengan pertanyaan yang memudahkan.

Seperti, “pernahkah Anda menonton televisi?” kasih opsi jawaban, “ya” dan “tidak”.

Jangan sampe kamu kasih opsi jawaban kayak, “menurut kamu?” atau “nggak tau” atau “tebak aja sendiri!”

 

Kedua: Jangan cantumkan kolom identitas yang sensitif

Blunder para peneliti saat gagal menggaet sampel untuk mengisi angket adalah adanya kolom identitas sensitif yang wajib diisi. Kolom identitas ini biasanya mengacu pada penghasilan, pekerjaan, status perkawinan, usia bahkan jenis kelamin!

Nggak sedikit penulis penelitian menulis “status perkawinan” hanya dengan kalimat “status”. Well, memang ada sih beberapa dosen yang memilih demikian, namun ketahuilah, jika kuesionermu dibaca anak muda nan kekinian, “status” itu nanti bisa diisi dengan mantan pacar, calon gebetan, mantan calon gebetan, teman tapi pacaran, atau bahkan pacarnya pacar ngakunya sahabatan! Beuh!

Kadang kolom isian status perkawinan bisa bikin mereka-mereka sensitif, lho. (via giordannoswedding)
Kadang kolom isian status perkawinan bisa bikin mereka-mereka sensitif, lho. (via giordannoswedding)

So, udah deh, make it clear. As very clear as possible! Kasih shampoo kalau perlu!

 

BACA JUGA: 5 Alasan Kenapa Alumni UI Adalah Menantu Idaman Orangtuamu

 

Next: Sebar angket secara online di medsos

Cara ini bisa kalian lakukan untuk menggaet sampel dengan mudah, selain kekinian dan dianggap gawul, media sosial biasanya mampu menyebarkan segala sesuatu dengan cepat hingga viral! Kirimkan saja pesan secara personal kepada pengguna media sosial yang sedang aktif, ingat ya, yang AKTIF! Bukan BOT atau akun palsu!

Pastikan doski terima lamaran, eh, maksudnya angket kamu dengan baik, dan pastikan dia udah isi dengan benar. Media sosial kan media dua arah, kamu bisa tanya dan cek secara berkala. Kadang ada orang-orang yang ngakunya sih teman, tapi pas isi kuesioner kitanya diboongin. “udah kok udah gw isi” pas kita re-check data dia nggak ada. Nah orang-orang macam ini sesekali perlu kamu taburin mecin pas dia tidur di kosan. Biar ngerasain perihnya kehidupan akhir semester.

Terakhir, pastikan kamu nggak sebar angket kayak sebar hoax. Jangan deh bawa-bawa doa agar mereka selamat dunia akhirat, nggak jomblo lagi, cepet dapet kerja, atau cepat kaya! Atau pake kalimat lebay kayak, “Sebarkan! Ketik Aamiin di kolom komentar agar jodohmu lantjar! klik Like jika suka dengan penelitinya!!!”

Please, kamu anak UI, bukan anak alay. Grown up.

 

Keempat: Datangi institusi tertentu

Datengin aja langsung targetnya, misalnya pasar (via liputanaceh)

Bagi para peneliti yang masih membudayakan kertas sebagai cara pemberian angket, bisa datangi institusi tertentu untuk meminta bantuan mengisi angket. Misalnya, sekolah, kampus, atau PASAR. Yap, pasar merupakan sebuah tempat jual beli yang sampai saat ini masih ramai dikunjungi masyarakat. Nah, coba saja kalian datang ke pasar, siapa tau kalian bisa menemukan orang-orang yang mau mengisi angket kalian. Asal disesuaikan dengan target populasi sampel yang kalian incar ya. Atau jika kalian sudah sangat amat menyesal karena tidak menemukan orang yang cocok menjadi sampel, kalian bisa jual kertas angket kalian ke penjual cabai, atau gorengan. Wait, gorengan? Iya, itu alasannya di bungkus gorengan selalu ada angket penelitian!

 

Terakhir: Berikan insentif atau hadiah

Caranya mudah, asal kamu tajir melintir dan dapat sponsor yang waw! Kamu tinggal menyebar angket melalui berbagai media sosial, official account, dan website untuk meminta bantuan menyebarkan pengumuman angket berhadiah. Coba deh, jika kalian memang sedang mencari cara agar mudah menemukan orang yang mau mengisi angket kalian, kalian buat pengumuman “Isi kuesioner berhadiah tiket naik haji dan Ferarri bagi setiap orang”. Dijamin kalian nggak bakal kesulitan mencari orang, justru kelebihan sampel!

Memang, trik bagi-bagi uang selalu bikin heboh.

 

BACA JUGA: 5 Hal Ini Bisa Bikin Kamu Ngerjain Skripsi Tanpa Stress

 

Nah, bagaimana? cukup menarik bukan? Memang tidak mudah, tapi cukup seru untuk dijalani. Jika kamu punya ide tersendiri untuk menarik orang mengisi kuesionermu, yuk ceritakan di comment box! Jangan lupa, bagikan artikel ini ke akun Facebook, Twitter, dan Line kalian agar semua orang terbantu dengan tips-tips menyebar kuesioner penelitian mereka!

Daftar Isi

Leave a Comment