Lapangan Parkir Baru di UI

Apakah teman-teman pernah bertanya-tanya kenapa lahan kosong yang berada di samping danau Balairung, di belakang Masjid UI, dan di samping jalan menuju perpus pusat dari arah Fakultas Hukum satu-dua minggu terakhir ini diurug dengan tanah? Bahkan ada ekskavator yang mulai bekerja sejak beberapa hari kemarin. Ada apakah gerangan?

Berdasarkan informasi yang didapat dari salah seorang pekerja di tempat tersebut, lahan tersebut memang akan dibuat lapangan parkir. Namun, beliau mengatakan bahwa beberapa pohon yang sudah tumbuh besar di sana tidak akan ditebang.

Dengan lapangan parkir ini, bertambah lagi daftar lahan hijau yang dialihfungsikan menjadi lapangan parkir, setelah lapangan parkir bagi mahasiswa FISIP di depan FISIP dan F. Psikologi dan lapangan parkir di depan Masjid UI.

Gambar

Yang disilang warna biru itu adalah tempat lapangan parkir baru UI.

Ini adalah suasana pengerjaan proyek lapangan parkir baru UI, dilihat dari arah danau.

14 thoughts on “Lapangan Parkir Baru di UI”

  1. I am a little concerned about how the UI administration creates policies concerning the development of infrastructure and facilities. The opinion that UI is ‘towards world class university’ is not really reflected in these policies.

    Allow me to explain:
    I believe that good university does not only spend much time in study and research, but also in implementing it in its policies. The construction of new parking lots in UI does not support any reasonable scientific arguments. We all know about the threats global warming imposes on us, yet rather than campaigning for reduction in CO2 emissions and pollution control this university SUPPORTS the increase of private transportation.

    Where is the scientific culture that is supposed to be highly upheld by such a prestigious institution???

    P.S. Watch “An Inconvenient Truth”.

    Reply
  2. semakin sedikit ruang hijau di UI. memang menimbulkan kekecewaan tersendiri.

    jadi inget, dulu pas masih kecil (SD) sering maen ke UI terutama karena UI itu banyak pohonnya dan bisa nyari biji karet di hutan UI, dikumpulin trus di buat mainan.

    tapi kalau sekarang UI kayaknya makin panas deh. dan udah susah lagi buat nyari bija karet itu.
    hiks hiks….

    Reply
  3. hadu, mas jonathan iki kok pake boso ingris tho.. saya kurang ngerti.. opo karna ui mo jadi world class university ya?

    saya jg mo coba.. hehe..

    Yes, I thought that UI must put a concern to the environment policies. May be UI wants to facilitate the cars’ owner, who maybe already gave UI a financial support via the admission fee or another payment that helped UI’s operational works.

    Or may be UI wants to solve the parking lot problem, because we know that the parking area in UI hasn’t suffice the needs and it looked messy.

    But as a number one university in Indonesia, UI must give a smart way to solve it. Don’t hurt the humble forest, the beautiful hut (Pondok Indah) community even protested the government for the busway plan, because it will victimize the palm trees on the middle of the road.

    May be UI can build a Parking Centre, in form of building with several floors, so it doesn’t need too many space, but can occupy many vehicles. Yes, it is a lil bit pricey to build it, but I think UI and the cars’ owner afford to realize it. Moreever, I still don’t know what is the use from every 2000 rupiahs paid at the Gerbatama for each car. I think it’s more more than enough to cover the security expenditure only.

    Kembali ke bahasa Indonesia,
    Di depan (entah depan entah mana, atau sebelah kanan mungkin) Fasilkom sendiri bukannya mo dibuat tempat parkir jg ya?

    Reply
  4. wow, every people here speak english.. cool! halah..
    udah ah, kembali ke bahasa ibu..

    kalo nggak salah, gw pernah denger berita kalau pak rektor kita yang baru akan mencanangkan gerakan naik sepeda ke kampus, bahkan sampe bikin jalur khusus speda segala..

    tapi mana realitanya nih?

    Reply
  5. bike to campuss??? kalo di salemba nampaknya tidak memungkinkan.. bisa2 ditindas sama motor, metromini, bus patas, atau bahkan busway.. eh, transjakarta!

    apakah ini indikator perbaikan ekonomi bangsa ya? karena semakin banyak mahasiswa yang bisa membawa mobil pribadi ke kampus.. sehingga perlu ditambah lapangan parkir baru???

    Reply
  6. payah niyy,,
    masa depok (tepatnya UI) jadi lebih panas daripada TANGERANG(asal gw) c?!
    padahal tangerang kan kota sejuta pabrik!!

    Reply
  7. emang ada rencana soal persepedaan di ui ya? ih, setuju banget! kalo bisa ada penyewaannya ajah, ui depok kan luas tuh, jadi kalo uda berlumut nunggu bikun ya kita jalan2 naek sepeda, apalagi dengan latar hutan ui, wih, berasa pelem korea :p lagipula kan bersepeda itu membakar kalori 🙂

    atau mungkin bisa ada penyewaan sepatu roda?

    gw uda liat tuh calonnya tempat parkir, gila panas BANGET pas siang2. hiuh.

    Reply
  8. hai! saya sebagai orang yang bawa mobil mau komentar niihh *bukan mau nyombong lho

    gue kuliah d FE, fakultas dengan sejuta kepanitiaan. kebetulan gue jadi kadiv di salah satu organisasi. kebetulan divisi gue itu aktif dan mobile banget. jadi yaaa..butuh transportasi. yang punya mobil di divisi gue cuma 3, dan yang rutin bawa ke kampus cuma gue. jadi yaaa..mobil gue lah yang sering dianggap angkot bersama.. hehehe… dan gue super gak keberatan ^_^ alasan gue bawa mobil..simpel..hadiah dari bokap karena keterima akun ui dan naik mobil jauh lebih cepat dan hemat waktu daripada harus naik angkot terus lumutan nunggu bikun.. hehehe.. but sometimes i take bus to campus and i do enjoy it! 🙂

    @tukiyem
    buat ngelurusin aja nih..
    gue gak “gave UI a financial support via the admission fee or another payment that helped UI’s operational works”.
    1 semester gue bayar sama seperti anak2 FE lainnya, 1.300.000, gak lebih. selain itu, setiap 6 bulan gue beli stiker seharga 100.000 (dulu 75000) buat keluar masuk UI sebebas2nya.. pretty cheap, eh? dibanding kalo harus sering naik ojek gara2 udah telat masuk kelas padahal bikun gak dateng2.. hehehe

    “May be UI can build a Parking Centre, in form of building with several floors, so it doesn’t need too many space, but can occupy many vehicles. Yes, it is a lil bit pricey to build it, but I think UI and the cars’ owner afford to realize it.”

    gila yaaaa?? jauh donk dari FE! apa gunanya bawa mobil tapi harus parkir jauh dari tempat kuliah? sama aja mesti nunggu bikun, naik ojek, dll… sama aja boong.. secara sekarang parkir d gedung A aja udah susah karena space terbatas banget karena udah ga boleh paralel dan masih harus dibagi 2 sama dosen.. itu aja udah banyak yang BT… Kalo gak kedapetan parkir (yang notabene sering terjadi), banyak yang parkir d luar FE, yang notabene gak aman karena satpamnya gak patroli sampai ke situ dan rawan karena deket hutan UI.. apa gak kasian tuh? yang punya mobil juga gak bsa ngawasin karena letaknya jauh jadi gak keliatan…

    terus..mau confirm aja nih.. gak semua yang punya mobil itu orang kaya yah! gue sih gak mau nyumbang buat bangun gedung parkir yang jauh dari kampus gue..yang belum tentu aman juga.. mending uangnya gua sumbangin buat adik2 kita yang putus sekolah.. setuju ga?

    buat tukiyem, tapi lo mau kan kalo dtebengin temen lo yang bermobil kalo pulang kuliah? hehe.. mending ada AC dikit daripada jadi sarden di bikun yang sumpek.. hehehe

    Reply
    • Rencana Gedung Parkir sudah ada lho di Master Plan UI. Tapi sudah pasti nanti pada protes deh kalau disuruh parkirin mobil di gedung parkir trus naik bis kuning ke fakultas masing2 hehehehe…….Alasannya: dosen sudah sepuh, dosen bawaannya banyak dll dll….pokoknya…pasti adaaa….ajah,,,,,Pengalaman saya, nyebrang di depan Stasiun UI (di dalam UI) lebih serem lho dibanding nyebrang di Margonda depan Es Pocong…

      Reply
  9. huwaaah, tulisan jadul saya disundul lagi 😀

    yak, buat adik2 semua khususnya dari angkatan 2008-2010 yg belum tahu gimana dulunya perpus kita itu, silakan baca postingan ini 😀

    Reply

Leave a Comment