Mahasiswa Universitas Indonesia kembali mengukir prestasi dan mengharunkan nama almamater tercinta. Kali ini, Mahardhika Samsoed Sadjad, yang akrab disapa Dhika menjadi juara 2 dalam pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat nasional tahun 2008. Dhika, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional angkatan 2004, tercatat sebagai presiden UKM English Debating Society (EDS).
Dhika memang aktif dalam kegiatan debat bahasa Inggris dan kegiatan yang berdasar pada critical thinking. Tercatat beberapa prestasi menawan pernah ditorehkannya, misalnya juara 1 ASEAN Law Student Association (ALSA) English Debate Competition, juara 1 AUN Young Speaker Contest di Singapura, menjadi best speaker di beberapa lomba debat seperti Founders Trophy-National British Parliamentary Debate Competition 2006 dan 2007 serta pada National University English Debate Championship regional B.
Dhika juga beberapa kali mengikuti lomba debat bertaraf internasional seperti World University English Debate Championship di Dublin Irlandia tahun 2005 serta di Bangkok Thailand tahun 2008. Selama beberapa tahun, Dhika tercatat sebagai pelatih tim propinsi Bali untuk mengikuti Indonesian School Debating Championship (ISDC). Selain kegiatan debat, Dhika juga aktif dalam kegiatan social misalnya menjadi project officer Students in Action (SIA) 2007 serta aktif dalam organisasi nirlaba internasional yakni Oxfam.
Dengan prestasi tersebut, tradisi mahasiswa UI yang selalu memenangkan pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat nasional terjaga. Tercatat M. Donny Eryastha dan Sofwan Al Banna pernah menjadi juara 1 dalam lomba tersebut berturut-turut pada tahun 2005 dan 2006. Terakhir, Hasyim Widhiarto menjadi juara 2 pada tahun 2007. Semoga, prestasi ini bisa memberikan motivasi kepada mahasiswa Universitas Indonesia yang lain untuk bisa berprestasi di bidangnya masing-masing. Untuk para mahasiswa UI-minimal tahun ketiga, Andakah calon mahasiswa berprestasi selanjutnya?!
Sekali lagi selamat untuk Dhika.
Jadi pengen ketemu sama Mahardika….
Tapi bedakan antara prestasi individu anak ui dengan prestasi kolektif yang mampu untuk diraih oleh anak UI secara kolektif, jangan karena prestasi yang diachieve oleh anak UI menjadi individual kemudian masuk bagian dari legitimasi keberhasilan pengelolaan universitas.
#2
yaeeyaaalah beda..
Tp pencapain mhswa ui berturut2 menjadi mapres bisa jadi legitimasi mhswa ui yg tdk berprestasi!, tentunya ui jg kecipratan.he,.
Bhy tewei sbntar lg mao pusa jd gw mnta maaf klw ad kata2 yg krng berkenan.ok ian
Selamat Dah!
Buat Dhika, dia udah membawa nama baik almamater Ui cuy.
@ian
Jadi Majas Sinekdoke Pars Pro Toto
tidak berlaku-kah?
Untuk konteks pengelolaan UI saya pikir hal itu tidak berlaku.
dan sekrang giliran sang writer yg jadi mapres UI 2009. selamad yah
minimal iklim UI mendukung untuk berprestasi. hargailah almamatermu …
pasti UI punya porsi juga …