petang kreatif merupakan acara tahunan yang diadakan oleh BEM FIB UI dalam rangkaian acara Festival Budaya. petang kreatif yang akrab disebut PK oleh anak-anak FIB, merupakan penampilan teater dari setiap jurusan di FIB. tahun lalu, panitia Festival Budaya mendatangkan nama-nama yang cukup terkenal untuk menjadi juri PK, Sudjiwo Tedjo dan Rey Hasetapi.
untuk mempersiapkan penampilan PK, setiap jurusan biasanya mengadakan latihan teater selama 2-3 bulan. latihan tersebut berupa olah fisik dan vokal, ekspresi, penjiwaan, membaca naskah, dll. Â hal tersebut dilakukan setiap jurusan untuk memberikan penampilan terbaik dari mereka, entah sejak kapan, menjadi juara PK adalah sebuah hal yang memiliki nilai prestise yang tinggi. Â tempat latihan yang kondusif menjadi salah satu syarat dalam latihan PK ini.
FIB memiliki 15 jurusan dan lahan FIB tidak mampu menampung ke-15 jurusan tersebut untuk latihan di FIB. maka beberapa jurusan memilih tempat latihan di luar FIB dan wilayah sekitar Balairung menjadi tempat yang sangat kondusif dan mendukung untuk diadakan latihan ini. Arab, JIP, Jerman, Jepang, Belanda, Indonesia dan Cina, menggunakan area balairung dan rektorat untuk latihan PK. selama pengalaman yang dialami penulis, latihan di balairung selama 2 tahun belakangan ini tidak mengalami masalah.
tahun ini, kami semua (jurusan-jurusan yang berlatih di balairung) tidak diperbolehkan melakukan latihan di sana, kasarnya diusir oleh “penunggu” balairung dan rektorat. memang selama 2 tahun yang dialami penulis, latihan di sekitar balairung adalah ilegal, tidak ada surat tertulis diizinkannya latihan di sana. tetapi saya dan jurusan lain masih bisa berlatih di sana.
panitia PK pun mencoba mengurus surat izin untuk kami (jurusan-jurusan yang berlatih di sekitar balairung). hasilnya negatif, orang di rektorat menolak diadakannya latihan PK di sekitar balairung maupun rektorat. panitia pun lepas tangan dari hal tersebut dan menawarkan pada kami untuk latihan di FIB atau setiap jurusan membuat surat izin sendiri. untuk latihan di FIB jelas sangat tidak mungkin, semua tempat yang kondusif dan mendukung sudah habis. IKSEDA (HMJ Belanda) mencoba mengajukan surat dan seperti panitia FESBUD, hasil mereka negatif.
jumat kemarin, akhirnya, jurusan saya, diusir, setelah berkali-kali saya berkelit untuk bisa memperjuangkan jurusan saya tetap latihan di balairung. satpam balairung bersama seseorang yang ingin disebut teknisi balairung, memperlihatkan surat penolakan latihan PK di Balairung.
“semua jurusan di FIB tidak diperbolehkan melakukan latihan petang kreatif di Balairung”
kurang lebih isi dari surat tersebut seperti itu. saya mencoba bertahan dengan argumen bahwa, jurusan saya telah mendapat izin lisan dari gedung biru atau PLK. tapi ternyata jurusan saya tetap tidak diperbolehkan untuk latihan di tempat tersebut. saya pun tidak putus asa. saya melihat jurusan jepang sedang berlatih di sisi lain balairung dan saya menghampiri mereka yang telah saya kenal. ketika saya menghampiri mereka, bersamaan dengan itu satpam balairung datang dan melarang mereka juga.
saya dan anak-anak jurusan jepang pun mencoba untuk melobi satpam kembali. suasana di sana sudah cukup panas, ditambah saya sudah tidak mood dalam meladeni satpam balairung dan satu orang yang nyolot di sana. bermacam argumen dikeluarkan dan hasilnya kita tetap tidak diperbolehkan latihan di balairung.
“mengganggu aktifitas kegiatan di balairung”
alasan pertama kenapa semua jurusan yang latihan di balairung tidak diperbolehkan. tulisan tersebut berada di dalam surat pelarangan izin latihan PK di Balairung. fyi, semua jurusan yang berlatih di balairung, berlatih pada MALAM hari, saya ulang, MALAM hari. kalau dilihat dari waktu latihan tersebut, kegiatan apa yang terganggu oleh latihan kami terhadap aktifitas di balairung ???? hal tersebut perlu dipertanyakan kembali..
alasan kedua adalah masalah keamanan kendaraan pribadi. pada tahun lalu, memang banyak dari kami kehilangan motor, tapi hal tersebut sudah ditanggulangi tahun ini. setiap jurusan yang latihan di balairung memiliki divisi keamanan masing-masing. jadi, untuk masalah ini sudah teratasi. sekali lagi, TERATASI.
itulah masalah-masalah pokok yang menjadi alasan tidak diizinkannya kami untuk mengadakan latihan di balairung. melalui tulisan ini, penulis menginginkan agar kami, jurusan-jurusan dari FIB yang mengadakan latihan PK di sekitar balairung dan rektorat diizinkan untuk berlatih. karena untuk apa diciptakan dan dibangun berbagai sarana dan fasilitas di UI, kalau untuk kegiatan positif saja dipersulit oleh sistem yang sudah ada.
akhir tulisan ini, penulis ingin memberitahu kesan yang didapatkan Sudjiwo Tedjo (juri PK tahun lalu) tentang acara ini
@sudjiwotedjo Teater yg udah tampil Sastra Arab,Korea,Perancis …kalau lihat gini kok aku tambah optimistis pd Indonesia RE:Petang Kreatif FIB UI
@sudjiwotedjo: Ini sadis Petang Kreatif FIB UI ..penonton full,praktis gak beranjak sejak td siang..banyak yg kipas2 krn AC gedung gak cukup..tp bertahan
@sudjiwotedjo : Jadi juri aja rasanya tersiksa..rasanya ingin menangin semua…apalagi jd hakim ya?Gmn tersiksanya RE:Petang Kreatif FIB UI
kesan yang dirasakan beliau cukup membuktikan bahwa PK bisa membanggakan UI di lingkungan luar. sehingga kalau pihak rektorat melarang proses penggarapan pementasan PK, dan dengan alasan-alasan yang kurang syar’i harus sangat dipertanyakan.
. . .
catatan kecil: penulis sempat mendengar gosip, bahwa balairung akan dikomersilkan dan latihan PK yang kami lakukan di sana dinilai mengurangi nilai komersil tempat tersebut. lalu apa maksud dikomersilkannya balairung? untuk meraup uang sebanyak-banyakkah?