Halo pembaca setia anakUI.com, apa kabar! Semoga selalu bahagia, sehat, semangat, dan yang terpenting…. tetap setia mantengin artikel-artikel baru dari kami! Pernah ikut seleksi? Mau seleksi masuk sekolah, kerja, atau instansi-instansi lainnya? Kalau pernah, pasti punya pengalaman ikut ngerjain tes yang namanya psikotes. Kira-kira apa itu psikotes atau tes psikologi? Tes psikologi adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur konstruk psikologis, baik yang sifatnya berupa kemampuan (kognitif) maupun yang kepribadian. Tes psikologi ini banyak bentuk. Gak cuma berbentuk paper and pencil, tes psikologi itu beragam banget. Bisa berbentuk wawancara, studi kasus, observasi, bahkan ada loh tes psikologi yang bentuknya gak kayak tes. Lebih mirip main game malah!
Kali ini, anakUI.com berbaik hati nih membagikan sedikit insight kepada teman-teman pembaca setia artikel kami tentang tes-tes yang umumnya kalian temui saat memasuki tahapan seleksi. Mungkin sebagian dari kalian udah ada yang pernah punya pengalaman mengerjakan tes-tes yang disebutkan di bawah, boleh banget untuk komen tentang pengalaman kalian saat mengisi tes tersebut. Langsung aja deh, check this out!
1. Tes intelegensi
Tes intelegensi, seperti namanya, tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam hal kognitif. Karena intelegensi seseorang itu bentuknya banyak (yes, intelegensi itu banyak cangkupannya. gak cuma sekedar kemampuan matematika, fyi), maka tes intelegensi itu beragam banget. Apa aja jenisnya?
a. Skala Weschler
Ini nih salah satu tes psikologi yang paling populer. Yup, Skala Weschler. Tes yang dikembangkan oleh David Weschler ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan-kemampuan yang merepresentasikan “a wide array of underline abilities” dan disediakan hampir untuk semua kalangan, dari anak-anak sampai lansia. Tes ini terdiri dari 2 sub bagian, yaitu verbal dan performance. Untuk sub bagian verbal, peserta tes diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Sementara untuk performance, peserta diminta untuk melakukan hal-hal tertentu.
Contoh Skala Weschler:
b. Raven Progressive Matrices (RPM)
RPM adalah tes yang didesain secara khusus oleh Dr. John Carlyn Raven. Tes ini terkenal akan culture fairness-nya, alias gak ada item-itemnya yang terkena bias budaya. Sebagian besar dari pertanyaan yang diajukan dalam tes ini berupa kemampuan untuk mengisi pola yang hilang dari suatu gambar. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan nalar peserta tes terhadap hal-hal yang bersifat abstrak, berpikir logis dan sistematis, ketelitian dan konsentrasi.
Contoh Tes RPM
c. Kraepelin
Tes Kraepelin lebih dikenal dengan nama tes koran, tes satu ini biasanya yang paling sering bikin peserta tes deg-degan. Gimana enggak, dalam mengerjakan tes ini, peserta diminta untuk melakukan operasi aritmatika dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang terbatas. Jujur deh, kalian pastinya belajar dulu sebelum mengerjakan tes ini?
Contoh Tes Kraepelin:
BACA JUGA: Kupas Tuntas Tes Potensi Skolastik
2. Tes Kepribadian
Tahu gak guys, dalam tahap seleksi, gak cuma intelegensi aja loh yang diukur. Tapi juga kepribadian dan sikapmu dalam konteks-konteks tertentu. Mau tahu tes-tes kepribadian apa aja yang biasanya muncul dalam tahap seleksi?
a. The Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI-2)
Pada dasarnya, MMPI digunakan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki gangguan psikologis atau tidak. Namun, penggunaanya tidak hanya terbatas untuk diagnosis status kesehatan mental seseorang saja. Terdapat beberapa profesi yang mengharuskan pekerjanya untuk mengikuti tes ini terlebih dahulu sebelum dinyatakan resmi menjadi pegawai. Tes ini memiliki 567 item. Jadi sabar-sabar ya waktu ngerjainnya!
b. SHL Occupational Personality Questionnaire
Tes yang satu ini diberikan untuk melihat perilaku-perilaku tertentu dari karyawan yang nantinya dapat mempengaruhi performa kerja karyawan. Bentuk dari tiap item tes ini berupa pernyataan-pernyataan dan peserta tes harus memilih apakah pernyataan yang ditampilkan sesuai dan menggambarkan dirinya secara keseluruhan atau tidak
c. The DiSC Behavior Inventory
ingin tahu trait apa yang paling dominan dalam menggambarkan dirimu terutama dalam dunia kerja? well, kamu bisa coba untuk mengikuti self-assessment online menggunakan inventori ini. DiSC sendiri merupakan tes yang biasa digunakan untuk melihat apakah seorang karyawan mampu untuk bekerja dalam kelompok atau tidak dan kepribadian apa yang paling dominan dari karyawan tersebut. Tenang aja, tes ini biasanya gak menentukan apakah kamu lebih atau kurang unggul dari kandidat lainnya, jadi gak perlu takut kalau hasil dari tes ini akan memengaruhi kelulusanmu dalam suatu tahapan seleksi. Penasaran?
Nahhhh gimana? Merasa familiar dengan penampakan tes-tes di atas yang sebelumnya gak kamu ketahui namanya? Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang tes-tes ini? Tenang aja! Kalian bisa banget dapetin ilmu lebih banyak lagi terkait artikel di atas dengan meninggalkan komen di bawah artikel ini. Jangan lupa sampaikan konten apa yang ingin kamu ketahui lebih dalam lagi terkait tes-tes psikologi. See you soon!
BACA JUGA: Sudah Tahu Bedanya Tes TOEFL, IELTS, dan TOEIC?
Daftar Isi