Saya hanyalah seorang perempuan biasa, dengan hari-hari yang biasa saja. Sebelum menikah Saya hanyalah seorang mahasiswi pada suatu Universitas Negeri di Depok yang seringkali BEM nya demo dengan tema Perubahan. Baik itu perubahan diri, maupun perubahan bangsa. Apakah dengan adanya demo-demo itu perubahan segera terjadi? Hmm Saya rasa tidak, perubahan perlahan dan lambat bahkan perubahan itu tak mampu dirasakan dalam jangka waktu setahun dua tahun bahkan sepuluh tahun, perubahan itu melewati generasi. Coba kita lihat, dari tahun 1998 ketika pertama kali Presiden Indonesia yang telah menempati singgasana selama 32 tahun itu lengser sudah didengungkan perubahan itu. Tapi apakah saat ini kita sudah merasakan perubahan yang benar-benar nyata. Saya rasa belum. Ketika sebuah kalimat-kalimat penyemangat “Katakan tidak pada korupsi” di dengungkan apakah seketika korupsi itu berupa menjadi 0%, oh tidak. Tokoh-tokoh korupsi tetap bertambah banyak. Tapi teriakan “Katakan Tidak Pada Korupsi” tentunya tak kita tinggalkan dengan lamanya waktu untuk berubah bukan?
Ya itulah perubahan. Slow and Steady, lambat dan mantap. Seperti bukunya June Oberlander dengan judul Slow and Steady Make Me Ready. Mendidik anak itu dilakukan dengan lambat dan mantap. Seperti juga Pakdhe Cholik pernah menulis di blognya bahwa suksesnya blog tidak bisa dicapai dalam waktu setahun dua tahun harus dengan konsep slow and steady.
Setelah menikah Saya menyadari Saya telah mengalami perubahan dalam hidup Saya. Saya sudah memiliki suami dan anak. Saya harus berubah dari seorang yang hidup untuk diri sendiri dan menjadi seorang anak menjadi seseorang yang hidupnya juga untuk orang lain. Ketika dulu sebelum menikah Saya termasuk orang yang aktif sekali. Setiap hari ada kegiatan yang mengharuskan Saya keluar rumah. Entah itu kuliah, di sela-sela kuliah ada kegiatan di organisasi kampus, pulang kuliah Saya mengajar, dan ada kalanya juga Saya mengunjungi LBH tempat saya menyalurkan ilmu dari kampus. Lulus kuliah Saya sempat juga bekerja Saya bisa berangkat pagi pulang sudah malam. Mama Saya seringkali berujar “Kapan Kamu mau belajar masak Puuutt???”
Dan saat Saya menikah semua berubah. Saya resign dari pekerjaan Saya sebelumnya. Saya ingin mendedikasikan seluruh hidup Saya untuk keluarga. Setiap hari menyediakan makanan dan minuman untuk suami, berada di rumah dengan segala aktivitas mencuci, menyetrika, belanja, dll. Hal-hal yang berbau rumah tangga. Namun ternyata Saya tak mampu. Perubahan yang Saya jalani berjalan terlalu cepat. Dari aktivitas yang super padat ke aktivitas yang hanya di rumah saja. Terutama ketika Saya sedang hamil Umar. Saya mual-mual berat, hal itu menjadikan Saya harus di rumah saja selama 4 bulan pertama kehamilan. Dan itu membuat saya sedikit tak nyaman. Hingga pada bulan keempat kehamilan Saya ikutan program akta IV mengajar di Universitas Negeri Jakarta. Saat itu Saya memutuskan ikutan program itu supaya Saya ada kegiatan, toh kehamilan Saya sudah tidak terlalu bermual-mual lagi.
Hingga akhirnya Saya katakan kepada Suami bahwa Saya ingin bekerja. Saat itu Suami mengatakan jika itu memang baik maka jalankanlah (saat itu Saya hamil sekitar 6 bulan). Suami memberitahukan kepada Saya ada lowongan di suatu instansi negara (tempat Saya bekerja sekarang). Saya mencoba, dan alhamdullillah berkat dukungan suami pula Saya berhasil. Saat itu Saya hanya berpikir, Saya akan memiliki anak dan mengurus rumah tangga dengan keadaan sebagai ibu bekerja juga. Perubahan tentu akan segera terjadi. Walau baru beberapa bulan saja Saya menjalani peran sebagai ibu rumah tangga, namun beberapa bulan kedepan dan insya Allah seterusnya Saya akan menjalani peran sebagai Istri, Ibu, dan Wanita Bekerja. Perubahan yang terjadi tak terduga, dan begitu cepat. Apalagi ketika Saya mengetahui bahwa penempatan pertama Saya adalah di Ternate Maluku Utara. Hmm, perubahan apalagi ini. Serentetan perubahan yang terjadi sejak awal menikah.
Tinggal di Ternate tentu juga suatu perubahan yang tak mudah dalam hidup Saya. Suasana baru, orang-orang baru, lingkungan baru, logat baru, dan jarak yang jauh dari Jakarta. Ya sejak lahir Saya tinggal di Jakarta. Tentu saja tinggal di Ternate membuat terkaget-kaget. Pulau kecil dengan lingkungan yang belum berkembang seperti di Jakarta. Ditambah Saya membawa anak pula (Umar) yang saat itu baru berumur 6 bulan. Jika Saya tidak berpasrah pada Yang Maha Kuasa mungkin Saya sudah menangis setiap malam. Tapi alhamdullillah Suami Saya selalu mendukung daan mengatakan ini hanya sebentar dan semua akan berubah lebih baik lagi. Dan benar saja Saya hanya 1 tahun 4 bulan berpisah dari Jakarta dan Suami.
Terlepas dari perubahan yang satu ke perubahan yang lain. Tinggal di Jakarta setelahnya. Bukan berarti tantangan perubahan tak pernah ada. Di Jakarta hidup lebih keras. Tantangan kemacetan, belum anak-anak yang kadang tak memiliki pengasuh. Saya saja sejak Mei belum memiliki assisten rumah tangga. Semua dijalani sendiri dengan suami tentunya. Bekerja juga, punya anak dua juga, dan mengerjakan tugas rumah tangga pula. Semua harus bisa, dan tak boleh mengeluh. Sempat Saya mengeluh tapi tak ada gunanya. Perubahan yang melambat selama Saya berumahtangga adalah Saya belum menjadi ibu rumah tangga seutuhnya dalam arti segenap emosi dan jiwa saya. Bukan masalah saya bekerja atau tidak. Saya menyadari ini pada 5 tahun usia pernikahan Saya, Agustus lalu. Saya bermohon pada Allah agar senantiasa diberikan kekuatan pada Saya dan Suami untuk dapat utuh menjalani peran sebagai sebuah keluarga Suami dan Istri. Kami sadar semua harus sabar dijalani.Berkeluarga bukannya setahun dua tahun, dan bukannya tanpa konflik. Konflik ada justru untuk semakin memperkuat keluarga kami. Dan kami harus menyadari itu.
Ya itulah perubahan. Ada yang jalannya begitu lambat. Namun perubahan ada pula yang datang tiba-tiba. Tanpa kita pernah tahu kapan tibanya. Namun kita harus siap akan perubahan itu. Hidup ini dinamis dan tidak berjalan lurus saja. Selalu ada belok-beloknya. Dan semua itu tidak akan mampu dilalui oleh seorang yang mudah berputus asa serta pengeluh sejati. Oleh karena itu mari optimis kawan, dan yakinlah perubahan yang terjadi adalah untuk kebaikan kita jika kita bisa sabar dalam menjalani dan mengatasi semuanya. Menikah merupakan salah satu perubahan dalam hidup dan sadarlah hai kawan itu mengasyikkan.
http://Puteriamirillis.blogspot.com
Rekomendasi:
- PKM, Yuk... Males ah, yang ada Gua makin sakit! NB: Tulisan ini adalah semi-fiksi, seperti halnya semi-final, musim-semi, dan semi-…. film, semi fiksi merupakan cerita yang isinya juga setengah-setangah. Setengah kejadian sebenarnya, setengah rekayasa, setengah niat, maupun setengah hati…
- Menjadi Mahasiswa Ber-Tri Dharma, Sudahkan Kita? Selayang Pandang Hujan rintik mulai turun, di jalan selasar sebuah fakultas ekonomi dan bisnis universitas ternama di Indonesia, terlihat seorang berbaju puti abu-abu terlihat sibuk dengan kumpulan kertas-kertas di tangannya.…
- Cinta Sejarah, Cinta Indonesia Indonesia kembali diwarnai aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat, namun kali ini bukan unjuk rasa menentang korupsi tetapi unjuk rasa menolak rencana pelelangan Monumen Sudirman. Tindakan yang dilakukan oleh…
- Liputan Economic Discussion Day II: Meningkatkan Daya Saing… Selasa, 11 Mei 2010 yang lalu Kajian Ekonomi dan Pembangunan Indonesia (KANOPI) FEUI sebagai Kementrian Kajian dan Strategis Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (IMEPI) Jabagbar mengadakan Economics Discussion Day II dengan…
- Surat Terbuka Untuk Rektor UI: Prof. Gumilar Rusliwa… sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=400224257230&id=1552501398 Bapak Rektor UI Yang Terhormat, Sebenarnya, berat hati ini untuk menulis surat ini, karena saya tahu, saya bukanlah siapa-siapa. Saya hanyalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang sibuk…
- 17 Contoh Surat Kuasa Berbagai Keperluan Siap Download Surat kuasa merupakan salah satu jenis surat yang berisi mengenai pemberian wewenang atau kuasa kepada adik/kakak kandung, orang tua, bahkan saudara yang dapat terpercaya. Surat kuasa ini dipergunakan untuk…
- Komunitas Perempuan dalam Perguruan Tinggi, Perlukah? Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan keberadaan orang lain, manusia tak terlepas dari interaksi atau hubungan dengan sesamanya, dan akan berusaha agar dapat diterima dengan baik dalam masyarakatnya sehingga terjadi interaksi…
- Praxis Nilai Perempuan dan Laki-laki di Universitas dan… Akhir-akhir ini banyak sekali perempuan yang menyuarakan bahwa mereka korban dari diskriminasi gender, entah itu di masyarakat maupun di sebuah lingkungan akademik yang disebut dengan Universitas. Awalnya para perempuan tersebut…
- 11 Layanan VPN Terbaik 2022 Anti Blokir dan Aman anakui.com - Pada kesempatan kali ini, anak UI akan merekomendasikan daftar panduan lengkap untuk layanan VPN terbaik 2022. Sebagaimana yang kita kethaui, tidak mengherankan jika layanan VPN terbaik semakin populer.…
- 5 Alasan Kenapa Alumni UI Adalah Menantu Idaman Orangtuamu Mau nikah, tapi bingung sama siapa? Ada baiknya kamu mempertimbangkan bahwa pendamping hidup yang akan kamu nikahi adalah alumni dari Universitas Indonesia. Kenapa begitu?
- Hati-hati Penipuan Berkedok Dapet Bonus di Mall *Wanted! Dibawah ini adalah kronologi deskripsi aksi modus penipuan. Tulisan sangat mendetail, dilengkapi 16 keanehan (keganjilan).* Kasus kejadian: 09/07/2012 ; sekitar 15:00-17:30 WIB. Seusai melakukan ritual ibadah, Rahma (nama…
- Manifesto teruntuk: kaum intelegensia bebas "...dan mereka menjadi saksi kita berkumpul di sini, memeriksa keadaan. Orang berkata, 'Kami punya maksud baik.' Dan kita bertanya, 'Maksud baik Saudara untuk siapa? Saudara berdiri…
- Angan-angan Negara Ideal Plato Plato tentu saja sangat mencintai gurunya, Socrates. Begitu mendalam perasaan Plato akan sosok guru yang dihormatinya tersebut, membuatnya begitu sangat lunglai --benar-benar lemah, ketika menghadapi kenyataan akan kematian sang guru…
- 8 Fakta Pusgiwa UI yang Cuma Diketahui Aktivis UKM dan… Banyak mahasiswa yang memanfaatkan penggunaan gedung Pusgiwa UI membuat tidak heran ada banyak fakta-fakta tentang Pusgiwa UI yang hanya diketahui oleh aktivis UKM ataupun anak organisasi UI. Penasaran apa fakta-fakta…
- Surat Terbuka Untuk Rektor UI: Prof. Gumilar Rusliwa… Bapak Rektor UI Yang Terhormat, Sebenarnya, berat hati ini untuk menulis surat ini, karena saya tahu, saya bukanlah siapa-siapa. Saya hanyalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang sibuk menyelesaikan skripsi dan…
- 5 VPN Indonesia Terbaik 2022, Anti Blokir dari Kominfo! anakui.com - Lewati sensor online dengan VPN Indonesia. Apakah sobat bepergian atau tinggal di Indonesia? Sobat memerlukan VPN Indonesia terbaik yang berfungsi untuk melewati Peraturan Kominfo untuk mengakses semua layanan online…
- Silent Isn’t Gold Here, Save KPK!! Gossip based action dan investigation based action- Dua termin yang menjadi judul dari note ini bukanlah sesuatu yang sudah baku dari seorang ilmuan terkemuka. Paling tidak, itulah yang saya ketahui…
- Mahasiswa UI dan Indonesia yang "Sebenarnya" Ketika Tuhan memutuskan untuk menciptakan bumi, Dia pun menciptakan wilayah-wilayah yang pada akhirnya menjadi negara-negara pengisi peta dunia. Tuhan pun menciptakan negara yang indah, memesona, dan hampir sempurna. Dia memberikan…
- Universitas "Kelas Dunia" Kita, Salah Beri Nama Pohon! Aku lupa sejak kapan Universitas Indonesia mulai melakukan inventaris atas kekayaan hayati yang dimiliki nya. Bukti pertama yang mudah untuk dilihat adalah dipasangnya pelat informasi nama jenis pada sejumlah “…
- 30 Values of A Leader to Become Young On Top Perkenalkan, saya Kenny Lischer adalah salah satu Young On Top Campus Ambassador dari Universitas Indonesia. Selain itu masih ada 12 orang lainnya yang berasal dari UI dan 80 orang lagi…
- Pergerakan Perempuan.. Dulu, Kini, dan Nanti.. dedikasi untuk para pejuang mudi: mahasiswi universitas indonesia. bangkit dan kepalkan jarimu! Sejarah awal pergerakan Saat bangsa ini terus merintis kemajuannya demi meningkatkan martabat di mata bangsa lain, kepingan sejarah…
- Kawasan Tanpa Rokok UI: Kretek, Nasionalisme dan… Sumber gambar: [di sini] - Halaman 10. KTR alias Kawasan Tanpa Rokok, sudah menjadi salah satu agenda yang terlaksana di kampus UI. Ya, yang pasti banyak orang akan setuju jika…
- Review PS5, Masa Depan Game Konsol Saat Ini anakui.com - PS5 adalah lompatan generasi yang sangat besar dari PS4. PS5 juga merupakan lompatan generasi sejati, menawarkan waktu pemuatan yang sangat cepat dan pengontrol baru yang revolusioner yang dapat…
- Selama Masih Kuliah Cobain Deh Naik Gunung Walau Hanya… Kalau pandemi sudah mereda baru deh cobain rasanya naik gunung di tengah hamparan pohon. Bagi kalian yang masih kuliah dan menyandang status mahasiswa, cobain deh naik gunung walau hanya sekali…
- Obama Telah Mati Amerika November Lalu November tahun lalu, punggawa demokrasi, Amerika Serikat, riuh rendah dan hanyut dalam kegembiraan yang membuncah. Semua sorotan mata dunia seolah tertuju dan ikut merasakan gegap gempita “kemenangan”…
- Mahasiswa Relawan Membuka Isolasi Korban Banjir Cerpen ini dipersembahkan untuk: kawan-kawan Mapala UI , Mapala Sejabodetabek, WANADRI, TNI, POLRI dan Seluruh Sukarelawan Banjir (Posko Pluit Khususnya) @JrngInfoBencana Lampu remang-remang menyinari dari setiap sudut ruangan disebuah kampus…
- Surat dari Pendiri Indonesia Mengajar, Anies Baswedan Surat untuk Anak-anak Muda Indonesia Dari : Anies Baswedan Hal : Indonesia Mengajar Saya menulis khusus pada Anda dengan sebuah keyakinan bahwa kita bersama bisa saling dukung demi kemajuan republik…
- Bekpeker Gadungan (Season 2) ---sebenernya, tulisan ini tadinya hanya berupa note saja, tapi demi meramaikan anakui.com, maka saya ikut posting juga disini--- Sabtu, 5 April 2009 BEKPEKER GADUNGAN: KEDIRI, KAMI DATANG (DAY 2) tips…
- Syukur, Suatu Keajaiban Sederhana yang Sering Terlupakan Apakah saat bangun tidur kita selalu mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan? Saya akui, sangat jarang sekali saya melakukannya. Hal yang pertama saya pikirkan adalah kenapa jam di dinding sudah menunjukkan…
- Sebuah Inovasi: Sistem Informasi Geospasial Kota Depok… A. Fakta Wilayah Kota Depok Insert Kota Depok Peta Kota Depok Peta Kota Depok Cyber Maps's Depok (click untuk memperbesar) Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6o 19’ 00”…
Nice article mbak 🙂
wow…. tambah lagi pembelajaran dari mahasiswa Universitas Kehidupan… Nice share mbak… keep sharing ya… 🙂