Teman-teman mahasiswa UI semua, hari Jum’at, 16 Mei 2008 pada pukul 13.30 s.d. 16.45 kemarin bertempat di Balai Sidang UI, ada acara Ngobar (Ngobrol Bareng Rektor). Acara ini diselenggarakan agar mahasiswa UI bisa bertanya langsung atau mengklarifikasi tentang beberapa isu terhangat di UI kepada pihak rektorat. Pada Ngobar kemarin, agenda utamanya adalah untuk menghilangkan kesimpangsiuran tentang pelaksanaan Ujian Masuk Bersama (UMB) UI, dan menjelaskan tentang rencana pemindahan program studi D3 dari fakultas-fakultas di UI ke UI College (PNJ).
Ngobar kemarin tampaknya sangat seru, sayangnya saya (dan pasti teman-teman juga) tidak bisa hadir ke sana. Nah, bagi yang mau tahu tentang isi Ngobar ini, Kesma (Kesejahteraan Mahasiswa) BEM UI sudah membuatkan notulensinya, yang telah dimasukkan ke website resmi BEM UI.
Ini beberapa cuplikannya, mengutip langsung dari Notulensi Ngobar (Ngobrol Bareng Rektor):
1. Pongky FKM 04:
# Kita ingin UI tetap berkualitas dan semakin baik dari tahun ke tahun
# Saya masih berkeberatan dengan adanya UMB dengan pertimbangan masalah aksesibilitas. UI dengan mengadakan UMB itu lebih berresiko karena aksesnya lebih sempit disbanding akses SNMPTN yang diadakan di 38 titik. Sementara kualitas SNMPTN tidak bisa dibilang buruk juga karena tim pembuat soal sama dengan tim pembuat soal SPMB (info dari DIKTI). UMB menutup peluang bagi adik2 kita yang berada di daerah yang tidak menyelenggarakan UMB sedangkan mereka tidak punya biaya utk pergi kie daerah lain yang mengadakan UMB.
# Ingat janji bapak rektor saat awal terpilih, akan tetap mempertahankan format SPMB dan menjamin akses seluas2nya utk masuk UI.Pak Gum:
Aksesibiltas UMB tidak buruk kok, formulir tersebar merata di seluruh cabang BNI dan di situ dapat diselenggarakan ujian, “mesin” UMB adalah sama dengan mesin SPMB jadi dari segi kualitas UMB tidak perlu diragukan. Bapak2 Rektor itu tidak ada pengalaman mengenai SPMB, karena SPMB itu perhimpunan, ada timnya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kita. UI hanya tinggal bilang “ya” kalau ingin ikut SPMB.
Sedangkan SNMPTN masih diragukan kualitasnya seperti resiko buruknya koordinasi, dsb
Selengkapnya di Notulensi Ngobar (Ngobrol Bareng Rektor).