Olimpiade Ilmu Sosial 2010 Hari Keempat, Rabu 4 Agustus 2010

Departemen Keilmuan Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP UI 2010 menyelenggarakan kompetisi kajian sosial Olimpiade Ilmu Sosial 2010. Untuk ketujuh kalinya sejak tahun 2004. OIS telah menjadi ajang kompetisi berskala nasional yang mengikutsertakan siswa-siswi SMA/sederajat di 33 propinsi Indonesia. Dengan cita-cita menumbuhkan nilai nasionalisme pada generasi pemuda Indonesia, OIS kali ini mengusung tema “Melahirkan Generasi Merah Putih yang Kritis, Kreatif dan Kontributif”.

Hari Rabu, 04 Agustus 2010, Olimpiade Ilmu Sosial 2010 (OIS 2010) memasuki hari keempat. Pada hari keempat ini OIS diagendakan melakukan Pengabdian Masyarakat (PengMas) di sebuah panti asuhan di daerah Senen. Acara PengMas tersebut bertujuan untuk meningkatkan jiwa sosial dan empati siswa-siswi peserta OIS 2010, serta mewujudkan generasi muda yang kontributif kepada masyarakat yang kurang beruntung. Para peserta akan membaur berbagi cerita dengan para anak di panti asuhan tersebut dan juga membagikan buku cerita yang mereka bawa khusus untuk anak-anak penghuni panti tersebut.

Selesai melakukan PengMas, para peserta OIS 2010 melakukan City Tour dengan mengunjungi dua museum besar di Jakarta yaitu Museum Nasional dan Museum Gajah. Para peserta akan berkeliling dan melihat-lihat isi museum yang mereka kunjungi untuk menambah wawasan mereka dan membuat mereka, sebagai generasi muda, tertarik dan suka mengunjungi museum.

Malamnya setelah para peserta selesai melakukan PengMas dan City Tour, mereka akan melakukan Ajang Unjuk Budaya (AUB) di gedung AJB FISIP UI pada pukul 20.00. AUB yang dilakukan malam ini menampilkan lima belas sekolah yang akan menampilkan kebudayaan khas dari daerah mereka masing-masing. Lima belas sekolah lainnya akan mendapatkan giliran besok malam pada AUB part 2. Pada acara AUB ini akan banyak tamu undangan yang hadir seperti, BEM UI, Manajer Pendidikan FISIP UI, dan BEM-BEM fakultas lain yang ada di UI. Dengan diadakannya AUB ini diharapkan para peserta OIS 2010 dapat mengenal secara langsung dari anak-anak asli daerahnya tentang budaya yang ditampilkan tiap pesertanya.

Leave a Comment