OSUI Mahawaditra dalam Kancah Internasional

Ada yang pernah menonton orkestra? Atau ada yang pernah tergabung di dalamnya?

Buat kamu yang belum tahu, orkestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama dimana biasanya memainkan musik klasik. Orkestra yang besar kadang-kadang disebut sebagai “Orkestra Simponi” yang  memiliki sekitar 100 pemain, sedangkan orkestra yang kecil hanya memiliki 30 atau 40 pemain. Jumlah pemain musik juga bergantung pada musik yang mereka mainkan dan besarnya tempat.

Orkestra mulai muncul pada abad ke-15 dan ke-16. Pada zaman itu, orkestra terbentuk karena adanya suatu kebutuhan dari para bangsawan. Bangsawan-bangsawan tersebut menyewa beberapa orang musisi untuk memainkan musik di pesta-pesta dansa mereka.

BACA JUGA: Beberapa Fakta Penting yang Maba Harus Tau Tentang OSUI Mahawaditra

Namun, tahukah kamu bahwa hari ini, bahkan seorang mahasiswa pun bisa tergabung menjadi anggota orkestra? Yup, orkestra mahasiswa namanya. Orkestra Simfoni Universitas Indonesia (OSUI) Mahawaditra merupakan salah satu orkestra mahasiswa yang turut melegenda di kancah dunia orkestra mahasiswa Indonesia.

OSUI Mahawaditra adalah orkestra tertua yang didirikan di kalangan universitas yang tidak memiliki fakultas di bidang musik. Selain itu dalam sejarah perjalanan orkestra di Jakarta, OSUI Mahawaditra merupakan orkestra ketiga yang ada di Jakarta. OSUI Mahawaditra sendiri lahir pada tanggal 11 Juni 1983, bertepatan dengan peristiwa gerhana matahari total.

OSUI Mahawaditra juga merupakan orkestra dengan pemain yang lengkap di setiap sectionnya. Ada strings section (alat musik gesek) yang terdiri dari biola, biola alto, cello, dan contra bass. Woodwind section (alat musik tiup kayu) yang terdiri dari flute, oboe, clarinte, bassoon. Brass section (alat musik tiup logam) yang terdiri dari trumpet, trombone, french horn, dan tuba—serta beberapa alat musik perkusi.

Diplomasi OSUI Mahawaditra Dalam Australian International Music Festival
Diplomasi OSUI Mahawaditra Dalam Australian International Music Festival

Dalam segi prestasi, OSUI Mahawaditra telah meraih medali perak dalam ajang AIMF (Australian International Music Festival) 2015 yang ditutup di Sydney. Ini merupakan perjalanan pertamanya ke luar negeri di usianya yang ke-32 tahun. OSUI Mahawaditra juga tercatat menjadi orkestra Indonesia pertama yang bermain di gedung konser bersejarah di Sydney, Sydney Town Hall.

Selama 27 Juni—3 Juli 2015, Mahawaditra membawakan delapan lagu di empat lokasi, yaitu Sydney Opera House, Verbughen Hall Sydney Conservatorium of Music, Sydney Town Hall, dan Australian Maritime Museum. Bersama 52 pemain, Mahawaditra membawakan lagu rakyat Indonesia, lagu baru karya anak bangsa, lagu latar film, dan lagu barat.

Lagu-lagu tersebut antara lain From The Break of Morning karya Marisa Sharon, Es Lilin-Warung Pojok aransemen Cheppy Soemirat, Engklek karya Fero Aldianya, In A Persian Market karya Albert Katelbey, Pirates of The Caribean karya Clause Badlet Varia, Ibukota gubahan Moctar Embut, dan The Phantom of The Opera karya Andrew Lloyd Webber.

Orkestra dengan nama yang bermakna “suara yang agung” ini memiliki anggota yang berasal dari para mahasiswa UI, dengan demikian siklus pergantian pemain relatif cepat. Setiap tahun ajaran baru ada pemain baru yang masuk, namun ada juga yang keluar. Pemain dalam orkestra ini dibagi atas beberapa kelompok besar, antara lain string section, wind section, brass section serta perkusi.

Kehadiran orkestra yang beranggotakan 80 orang mahasiswa aktif di kancah internasional merupakan bagian dari misi diplomasi budaya antara Indonesia dengan Australia.

Apakah kamu atau teman kamu ada yang tertarik untuk bergabung bersama OSUI Mahawaditra? Yuk, bagikan tulisan ini ke teman kamu lewat Facebook, Twitter, dan LINE agar semakin banyak prestasi anak UI yang mampu menginspirasi mahasiswa lainnya!

Leave a Comment