“palestina negeri berkah bestari, sehasta pun tak pantas ternodai”
Bait nasyid diatas memang benar. Palestina adalah negeri yang penuh berkah bahkan ketika sedang digempur oleh israel sekalipun. Tak terkecuali bagi belahan bumi indonesia, berkah palestina singgah dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat indonesia.
Kegemaran israel bermain perang-perangan sudah tidak lucu lagi. Karena sasarannya bukan lagi lawan yang sepadan tapi telah membabi-buta sesuka hati sekenanya. Hingga pengasuh permainan yang diwakili oleh pers pun telah jadi tempat bermukimnya peluru mereka.
Tapi perang ini menjadi lucu ketika telah menjadi konsumsi masyarakat indonesia. Ada banyak perubahan yang terjadi karena perang israel-palestina. Misalnya dikalangan mahasiswa. Wacana perang israel-palestina menjadi ajang untuk eksistensi diantara mahasiswa. Ada yang mengerahkan segenap intelektualitasnya disertai data-data yang kontemporer untuk menunjukan bahwa dia yang paling tahu tentang palestina. Ada pula yang mencoba menarik hati mahasiswa lainnya dengan menunjukan gambar-gambar yang memilukan hati dan biasanya wacana seperti ini sangat menggugah perasaan perempuan. Ada lagi yang membuat prediksi-prediksi akan hasil akhir dari peperangan israel-palestina. Dan yang paling banyak adalah membuat update-an perkembangan terakhir keadaan disana disertai pengiriman untaian doa dengan berbagai versi.
Dikalangan politikus wacana perang israel-palestina adalah batu loncatan gratisan. Yang tadinya tidak terbiasa memperhatikan kepentingan umat muslim, secara tiba-tiba banyak bicara tentang palestina. Atau mulai menggalang dana dengan tak lupa memasang fotonya disertai foto pendiri partainya atau foto bapaknya atau foto tokoh yang ada di partainya tak lupa dengan lambang partainya dengan porsi yang besar. Ada pula partai yang beritikad baik dengan menggalang massa dalam jumlah besar sebagai bukti kepedulian terhadap palestina. Namun tidak sedikit pula partai yang diam saja dengan keadaan palestina karena takut dicap sebagai partai yang tidak nasionalis.
Namun dibalik itu semua, perang antara palestina-israel tetap BERLANGSUNG, Anak-anak kecil yang lucu-lucu itu tetap MATI, rumah-rumah tetap HANCUR, dan israel tetap melakukan GENOSIDA. Alasan bahwa “yang penting kita melakukan sesuatu walau kecil bentuknya” sudah tidak populis lagi. Bukan karena hal tersebut adalah sebuah kesalahan tapi karena “kita bisa melakukan lebih dari itu”. Namun apa yang terjadi? Dalam beberapa bulan kedepan perang palestina-israel akan menjadi kisah yang sama dengan kisah perang afghanistan, perang irak, perang poso. Kita semua akan MELUPAKANNYA. Dan kita akan kembali dengan hingar-bingar kehidupan kita masing-masing.
Lalu Israel ‘Sang anak nakal’ itu akan meminta dibelikan lagi mainan baru kepada papa nya, mungkin berupa pesawat-pesawat an yang bisa mengeluarkan seratus roket dalam sekali tembak atau tank baja yang anti rudal. Yang kelak mainan itu akan digunakan untuk menjahili tetangga sebelah yang telah yatim piatu; karena “sang bapak” terlalu sibuk mencari data untuk membuktikan bahwa dia yang paling peduli dengan anaknya dan “sang ibu” terlalu sibuk mengurusi parasnya agar kemolekannya tetap memiliki daya tarik bagi pemilihnya. Lalu ketika mereka bersepakat untuk bersatu kembali dan pulang kerumah maka didapatinya anaknya telah mati terkoyak-koyak dengan sebuah pesan surat didekatnya :
“ its too late Mom and Dad
I need you yesterday, not now or even tomorrow”
Your lovely son,
-palestine-
Rekomendasi:
- Islamic Nursing Festival 2012 (Inufest_2012) FIKUI Islamic Nursing Festival (I-Nufest) merupakan salah satu acara nasional yang diselenggarakan oleh Ilmy FPPI FIK UI. Dengan tagline “Islam Membawa Profesiku Memancarkan Keindahan”, I-Nufest 2012 bertujuan untuk Menyemarakkan dunia Keperawatan Islam dalam kancahNasional sehingga…
- Menjadi Mahasiswa Ber-Tri Dharma, Sudahkan Kita? Selayang Pandang Hujan rintik mulai turun, di jalan selasar sebuah fakultas ekonomi dan bisnis universitas ternama di Indonesia, terlihat seorang berbaju puti abu-abu terlihat sibuk dengan kumpulan kertas-kertas di tangannya.…
- Ngomong-Ngomong, Masuk UI Boleh Buta Warna nggak, Sih? Kata siapa kita nggak boleh sama sekali kuliah di UI kalo buta warna? Lebih baik baca dulu yuk biar kamu dapet klarifikasi mengenai hal ini!
- 12TH JOURNALIST DAYS 12TH JOURNALIST DAYS LATAR BELAKANG Badon Otonom Economica, organisasi tertua di Fakultas Ekonomi UI, memiliki program kerja tahunan bertajuk Journalist Days. Journalist Days merupakan acara jurnalistik terbesar di UI dengan…
- 10 Pelajaran Hidup Yang Bisa Kalian Dapatkan Dari Bangku… Pelajaran hidup selama kuliah akan membuat manusia menjadi lebih dewasa dan lebih baik lagi pastinya. Namanya juga pelajaran hidup ya pastinya mengajarkan untuk bisa tetap lebih hidup. Senang, tertawa, suka,…
- Catatan Hitam Penyelenggaraan Ujian Masuk Bersama (UMB)… Ujian masuk bersama (UMB) lima universitas yang prosesnya sudah berlangsung selama satu minggu terakhir ini ternyata meninggalkan cacat yang fatal untuk sebuah even berskala nasional yang menentukan masa depan siswa-siswi…
- Emang Seperti Apa Tipe-Tipe Mahasiswa Dari Kacamata Dosen? Nah tapi, di mata dosen, para mahasiswa memiliki berbagai tipe. Mungkin tipe-tipe ini yang menentukan perlakuan dosen kepada kalian. Di sini terdapat tipe-tipe mahasiswa menurut dosen versi AnakUI. Kalian masuk…
- Silent Isn’t Gold Here, Save KPK!! Gossip based action dan investigation based action- Dua termin yang menjadi judul dari note ini bukanlah sesuatu yang sudah baku dari seorang ilmuan terkemuka. Paling tidak, itulah yang saya ketahui…
- 7 Monitor Terbaik 2022 untuk Berbagai Keperluan anakui.com - Ini adalah monitor terbaik untuk bekerja, bermain, dan segala sesuatu di antaranya. Monitor terbaik dapat membangun ruang kerja PC ideal atau memutakhirkan meja dan meningkatkan pengalaman komputasi secara…
- Review PS5, Masa Depan Game Konsol Saat Ini anakui.com - PS5 adalah lompatan generasi yang sangat besar dari PS4. PS5 juga merupakan lompatan generasi sejati, menawarkan waktu pemuatan yang sangat cepat dan pengontrol baru yang revolusioner yang dapat…
- Keadilan Ekologis KEADILAN EKOLOGIS Modernitas yang diproklamirkan oleh Rene Descartes berusaha mengangkat harkat dan martabat manusia setinggi-tingginya. Paradigma yang terbagun adalah manusia merupakan entitas otonom yang mampu menafisrikan apa yang dapat dipersepsi…
- Review Google Stadia, Layanan Streaming dari Google anakui.com - Google Stadia menawarkan permainan cloud yang mengesankan dalam paket yang tidak sempurna. Google Stadia baru dan berpotensi mendemokratisasi, tetapi pada akhirnya setengah jadi dan penuh ketidaknyamanan. Spesifikasi Google Stadia…
- Amalan Sunnah Di Bulan Ramadhan Anjuran Rasulullah anakui.com - Amalan Sunnah Di Bulan Ramadhan , Rukun puasa Islam ialah pantangan untuk dan hubungan suami istri dari fajar hingga senja di bulan Ramadhan , tidak boleh minum maupun makan.…
- Ahmadiyah Diserang? Ahmadiyah Sebenarnya Bentrokan terkait Ahmadiyah di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang Minggu, 6 februari silam menyisakan banyak tanda tanya buat kita, masyarakat awam yang hanya mendapat asupan informasi dari media. Sayangnya,…
- 8 (Delapan) SERUAN RAMADHAN 1429 Hijriyah SALAM UI 8 (Delapan) SERUAN RAMADHAN 1429 Hijriyah SALAM UI Dalam rangka Tarhib (menyambut) bulan Ramadhan 1429 H di lingkungan Kampus Universitas Indonesia dan segenap LDK di seluruh nusantara Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Warahmatullahi…
- Surat Terbuka Untuk Rektor UI: Prof. Gumilar Rusliwa… Bapak Rektor UI Yang Terhormat, Sebenarnya, berat hati ini untuk menulis surat ini, karena saya tahu, saya bukanlah siapa-siapa. Saya hanyalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang sibuk menyelesaikan skripsi dan…
- Catatan Akhir Road Show PEMIRA IKM UI 09: (Bukan) Curhat… Sabtu, 21 November 2009, di kostan seorang sahabat FE, pukul 23.15, memandang bintang dan teringat Mataku masih terus tertumbuk pada rangkaian kata-kata itu, yang bagai katalis dalam sebuah reaksi kimia,…
- Hati-hati Penipuan Berkedok Dapet Bonus di Mall *Wanted! Dibawah ini adalah kronologi deskripsi aksi modus penipuan. Tulisan sangat mendetail, dilengkapi 16 keanehan (keganjilan).* Kasus kejadian: 09/07/2012 ; sekitar 15:00-17:30 WIB. Seusai melakukan ritual ibadah, Rahma (nama…
- Leadership Talk++ : Deklarasi Kesatuan Mahasiswa Mahasiswa… Leadership Talk : Deklarasi Kesatuan Mahasiswa Mahasiswa Indonesia-Malaysia. Dibawahnya dalam ukuran font yang lebih kecil ada lagi kata-kata ‘Role of Student Toward Nation Glory in the Same Area ‘Serumpun’. Ya…
- Pemuda yang Dirindukan Bangsa, Pemuda yang Berjuang Ketika kita mendengar kata pemuda, yang terbayang dalam benak kita tentunya orang-orang yang berusia antara 15 sampai dengan 30 tahun yang masih mebara semangatnya. Kita semua tentunya pernah mendengar cuplikan…
- 10 Hal Ini Cuma Dirasakan Mahasiswa Yang Menjadi Asisten… Ya bagaimanapun cara yang ditempuh untuk menjadi asisten dosen, kalian wajib punya pengalaman untuk menjadi asisten dosen ini loh. Dijamin tidak akan menyesal. Nah disini penulis merangkum hal-hal yang cuma…
- Suntuk Abis Ujian? Butuh Inspirasi Baru? Check This Out! buntu...? suntuk...? lesu...? bosan...? stress...? hmm.. mungkin kamu butuh inspirasi, teman. Inspirasi yang akan mendobrak kebuntuanmu. Inspirasi yang akan menyingkirkan kesuntukanmu. Inspirasi yang akan mematahkan kelesuanmu. Inspirasi yang akan membakar…
- 15 Headset Gaming Terbaik 2022 yang Nyaman Dipakai anakui.com - Headset gaming terbaik akan membuat game favorit semakin imersif. Jika ingin membenamkan diri sepenuhnya dalam permainan, sobat pasti menginginkan salah satu headset gaming terbaik di luar sana. Hampir semua…
- Surat Terbuka Untuk Rektor UI: Prof. Gumilar Rusliwa… sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=400224257230&id=1552501398 Bapak Rektor UI Yang Terhormat, Sebenarnya, berat hati ini untuk menulis surat ini, karena saya tahu, saya bukanlah siapa-siapa. Saya hanyalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang sibuk…
- Ini Dia 6 Organisasi Persma di UI yang Bikin Mahasiswa Melek… Salah satu organisasi yang terlihat “wah” di mata mahasiswa lain adalah organisasi pers mahasiswa (persma). Gimana nggak, mahasiswa yang menjadi anggota dari organisasi tersebut dianggap lebih tau isu atau masalah…
- Serba-Serbi Ramadhan Bagi Anak UI Yang Ngekost Momen-momen berpuasa di UI tahun ini mungkin tidak bisa dirasakan sepenuhnya karena ada pandemi corona ini. Semoga saja tulisan ini sedikit mengingatkan kalian bagaimana rasanya puasa di UI yak kawan.…
- Islamic Law National Summit 2012: Facing the Global… Menyikapi perkembangan situasi nasional dan tantangan global saat ini terhadap dunia hukum, dimana diperlukan peran generasi penerus bangsa yang adil dan bijaksana dalam setiap pemikiran dan tindakannya serta dalam penegakan…
- Marketisasi Pergerakan Mahasiswa: Sebuah Reposisi Utuh Di era berkembangnya jejaring sosial dan komunitas dalam kehidupan masyarakat yang kian urban (atau dijadikan urban?), serta di tengah kemajuan pesat teknologi yang perlahan tapi pasti mulai menata ulang kehidupan…
- 12 Headphone Audiophile Terbaik 2023 yang Harus Dibeli! anakui.com - Headphone audiophile terbaik menghadirkan suara terbaik dari sepasang kaleng atau earbud nirkabel. Headphone ini juga mendekatkan sobat dengan artis favorit, apa pun selera musik yang sobat senangi. Sobat mungkin…
- Revolusi: bisakah?* *tulisan ini tidak berdasarkan teori dari buku apapun. Segala kalimat yang tertera di bawah ini bersumber pada pemikiran penulis yang tentunya berasal dari pengalaman-pengalaman, entah itu membaca, mendengarkan, melihat, berdiskusi,…
“Tapi perang ini menjadi lucu ketika telah menjadi konsumsi masyarakat indonesia.”
“Misalnya dikalangan mahasiswa. Wacana perang israel-palestina menjadi ajang untuk eksistensi diantara mahasiswa. Ada yang mengerahkan segenap intelektualitasnya disertai data-data yang kontemporer untuk menunjukan bahwa dia yang paling tahu tentang palestina.”
sory pren, gw gak setuju neh ma tulisan lo. cuz seolah-olah yang lo tulis itu nyindir banyak orang. dan tanpa lo sadar, tulisan lo juga nyindir lo sendiri. karena lo juga mengkonsumsi kan makannya bisa “muntahin” di sini lagi. ha…
Question number 1: what’ve you done, mr.genius jati??
Answer: NACO..No Action, Critics only
Question number 2: what is your solution to end the occupation of Israel La’natuLLah ‘alaih??
Answer: I’m extremely sure you have no solution…
— Tul gak coy?? Wokeh coy!! Bisaaa aja!! (hits by budi anduk) —
ajang eksistensi yah?? haha
Misalnya dikalangan mahasiswa. Wacana perang israel-palestina menjadi ajang untuk eksistensi diantara mahasiswa. Ada yang mengerahkan segenap intelektualitasnya disertai data-data yang kontemporer untuk menunjukan bahwa dia yang paling tahu tentang palestina. Ada pula yang mencoba menarik hati mahasiswa lainnya dengan menunjukan gambar-gambar yang memilukan hati dan biasanya wacana seperti ini sangat menggugah perasaan perempuan.
sorry pren..
klo lo nulis kyk bgt lo salah besar..
mereka(mahasiswa ditas) melakukan hal seperti itu karena ingin menyadarkan kita semua orang-orang agar peduli terhadap suatu bangsa yang sampai saat ini masih dijajah..bukannya ajang eksistensi..slalu ambil positive thinking pren…
mereka bermaksud baik. pengen pikiran kita terbuka bahwa masih ada negeri di belahan bumi yang masih terjajah oleh Israel Laknatullah alaihi..
gt dah..
No Solution nor Action, Critics only?
Saya agak bingung dengan cap semacam ini. Tragedi kemanusiaan (Israel vs. Palestina) bukanlah masalah yang membutuhkan solusi langsung dari satu sudut pandang. Terlalu banyak aspek, kepentingan, dan sebagainya dalam isu ber tahun-tahun ini.
Jadi menurut saya ketika ada pihak yang hanya mengajukan kritiknya tanpa memberikan sudut pandang solutif, kita anggap saja sebagai bahan untuk memecahkan masalah ini bersama-sama.
Menganggap satu sudut pandang tidak penting (“salah besar”) bukanlah cara cerdas mencari kesepahaman solutif.
“2 orang anak kecil memperebut kan permen milik salah satu anak, tapi anak yang lain menganggap permen itu miliknya. Cara bijaksana apa yang akan anda lakukan untuk menghentikan perebutan itu dan perebutan-perebutan lain dimasa depan?”
waduh..teman2 sekalian tampak terlalu sempit membaca wacana yang dilemparkan saudara jati. tolonglah dihargai dan dilihat lebih dalam lagi.
“Namun dibalik itu semua, perang antara palestina-israel tetap BERLANGSUNG, Anak-anak kecil yang lucu-lucu itu tetap MATI, rumah-rumah tetap HANCUR, dan israel tetap melakukan GENOSIDA. Alasan bahwa “yang penting kita melakukan sesuatu walau kecil bentuknya” sudah tidak populis lagi. Bukan karena hal tersebut adalah sebuah kesalahan tapi karena “kita bisa melakukan lebih dari itu”. Namun apa yang terjadi? Dalam beberapa bulan kedepan perang palestina-israel akan menjadi kisah yang sama dengan kisah perang afghanistan, perang irak, perang poso. Kita semua akan MELUPAKANNYA. Dan kita akan kembali dengan hingar-bingar kehidupan kita masing-masing.”
see..that’s the massage
-open your mind, maybe that will open your eyes..and heart of course-
from http://www.detik.com
Duka Palestina rupanya mengajarkan para perempuannya tetap tegar. Kekuatan perempuan Palestina tidak perlu dipertanyakan lagi. Inilah kesaksian seorang perempuan Palestina.
“Kami terbiasa berada di bawah penindasan dan itu membuat harga diri kami semakin tinggi dan penindasan itu yang justru membuat kami terbiasa untuk menolong sesama,” ungkap salah satu perempuan Palestina Nadia Musa Abu Marzooq saat memberikan kesaksian di depan puluhan orang yang hadir dalam acara ‘Malam solidaritas untuk perempuan & anak Palestina’, di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (5/2/2009) malam.
Nadia yang lahir dan menikah di Gaza mengaku, meski dirinya kini tinggal di Damaskus, Suriah, keinginannya untuk kembali ke Gaza tetap ada.
“5 Juta penduduk Palestina berada di luar Palestina dan Insyaallah akan kembali ke Palestina,” ujar perempuan yang mengaku lahir dan besar di Gaza ini.
Istri pejabat Biro Politik Hamas ini berkisah, peran perempuan di Palestina sangatlah luar biasa. Bahkan menurutnya keberhasilan Hamas karena peran perempuan Palestina di belakangnya.
“Perempuan di Palestina berada di samping para pria dan mendampingi mereka di medan perang sambil tak lupa tetap mengurus anak,” akunya.
Bahkan, menurut Nadia, perempuan Palestina selalu mencontohkan satu sosok perempuan fenomenal di Palestina. Sosok perempuan ini menjadi panutan mereka karena berhasil mendorong 6 anaknya untuk maju perang.
“Anaknya yang baru berumur 17 tahun bahkan telah membunuh sebanyak 19 orang Yahudi. Ibunya lalu berkata pada anaknya, ‘Anakku, jangan pulang sebelum kudengar kalian mati syahid’,” ucap Nadia menirukan ucapan perempuan tersebut yang langsung disambut seruan takbir dari para pengunjung.
Di akhir pengakuannya, Nadia mengucapkan terimakasih atas dukungan warga Indonesia yang telah banyak membantu warga Palestina terutama di Gaza. Nadia pun berpesan, “Orang menyangka perang telah berakhir, padahal itu tetap berlanjut. Jadi tetaplah turun ke jalan dan menyuarakan dorongan bagi Gaza dan bagi Palestina,” pungkasnya. (nov/nrl)
Parah Nih Ibu
dari anaknya masih kecil, udah disuruh perang dan mati
Ibu macam apa ini???
Tolong berpikir logis dan cerdas, bukan karena saudara (saudara belum tentu benar)