Panglima Gatot Ajak Mahasiswa UI Teladani Semangat Juang Pahlawan Negeri

Masih dalam suasana memperingati Hari Pahlawan Nasional, (10/11) Universitas Indonesia mengadakan kuliah umum bertajuk “Mari Teladani Semangat Juang Pahlawan Kemerdekaan Menuju Indonesia Jaya” pada Rabu, (16/11) bertempat di Balai Sidang UI, Depok. Acara yang diadakan kampus perjuangan itu disesaki peserta kuliah, baik dari internal kampus maupun dari universitas lainnya. Hal itu disebabkan, pengisi kuliah umum kali ini adalah Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Gatot Nurmantyo merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1982 yang berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad. Sebelum menjabat Panglima TNI pada 8 Juli 2015, pemegang pucuk tertinggi TNI ke-16 ini pernah menjabat sebagai Gubernur Akmil (2009/2010), Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya (2010/2011), Dankodiklat TNI-AD (2011/2013), serta Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (2013/2014).

Gatot Nurmantyo menyampaikan kuliah umum di Balai Sidang Ui pada 16/11/2016 (via pikianrakyat)

Dalam kuliah umum tersebut, Panglima TNI kelahiran Tegal, Jawa tengah 56 tahun lalu ini membawakan materi berisi data-data yang menunjukkan potensi ancaman dan konflik yang mungkin dihadapi Indonesia. Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara yang menghadapi potensi-potensi konflik ancaman pertahanan keamanan dengan negara-negara perbatasan, terorisme, dan peredaran narkoba.

 

BACA JUGA: Telaah Baudrillard tentang terorisme global

 

Gatot berpendapat, ketidakpedulian masyarakat dalam memelihara sumber daya alam, dan meningkatnya penyalahgunaan narkoba dapat membuat masyarakat saat ini tidak secara riil dipertemukan dengan konflik-konflik yang dapat memicu perpecahan antar ras, suku, atau agama. Meski demikian, Gatot juga menambahkan, perpecahan tersebut dapat menjadi semakin berbahaya jika ada pihak-pihak tertentu yang “membeli” media massa untuk melakukan pembentukan opini yang mampu membuat kegaduhan di masyarakat.

Ia menekankan mahasiswa sebagai agent of change, untuk mengambil peran besar guna mengakomodir kebutuhan sosial masyarakat agar tetap menjunjung tinggi persatuan. Ia menganggap mahasiswa dapat mewakili tingkat kepercayaan masyarakat untuk memberikan perubahan yang signifikan terhadap lingkungannya. Meski demikian, Gatot menyayangkan maraknya generasi muda saat ini terjebak dalam perilaku konsumtif dan rentan dipengaruhi oleh paham-paham radikalisme, alkohol dan narkoba yang pada akhirnya dapat menggiring pola pikir mahasiswa tersebut agar mudah dikontrol oleh oknum-oknum tertentu untuk mendapatkan kekuasaan.

Peserta kuliah umum menyimak materi dengan antusias (via islamtimes)
Peserta kuliah umum menyimak materi dengan antusias (via islamtimes)

Gatot juga memaparkan bakal adanya perebutan sumber energi yang dimiliki Indonesia dari negara lain. Hal itu dikatakan Gatot, sebab pertumbuhan penduduk yang semakin memadati bumi tak sebanding dengan kapasitas bumi, sehingga proyeksi keterlibatan negara lain dalam merebut sumber energi negara-negara di garis ekuator, yang kaya akan sumber daya alam, akan semakin besar. Oleh sebab itu, Gatot bersikap keras menolak kader lulusan terbaiknya ke negara lain. Sebab, Gatot yakin hal itu hanya sebagai cara diplomatis negara lain untuk merekrut kader Indonesia guna mewujudkan kepentingannya.

Dari data-data yang dikemukakan Gatot, peran penting kita sebagai mahasiswa dan masyarakat pada umumnya, mesti berpegang teguh pada kesatuan dan persatuan agar tak mudah terprovokasi dari kegaduhan yang ditimbulkan pihak-pihak tertentu. Gatot mencontohkan hal itu dengan masa-masa sebelum merdeka. Para pahlawan, baik sipil dan tentara, bersatu dalam menggalang kekuatan guna membebaskan Indonesia dari injakan bangsa asing.

 

BACA JUGA:Tiga Rekomendasi Sri Mulyani bagi Pemuda Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Global

 

Nah, bagi kamu yang merasa Indonesia harus bersatu teguh melawan intervensi bangsa asing dalam menggali sumber daya alam kita, yuk bagikan artikel ini di Facebook, Twitter, dan Line kalian agar kita tahu apa yang harus kita lakukan untuk melawan kolonialisme kembali di Indonesia!

Leave a Comment