Menarik apa yang ditanyakan secara retoris oleh wartapemira edisi 2 (2010) dalam editorialnya, “mau sampai kapan kita terpecah-belah isu golongan?” Meski retoris, namun wartapemira tetap bersikukuh, “… sepertinya harus dijawab.” Pertanyaan yang sama dilontarkan oleh mereka yang bosan dengan: 1) isu parokial yang dikeluarkan oleh oknum tertentu yang sengaja menciptakan suasana ricuh dan penuh isu sektarian, 2) kondisi Pemira yang—meminjam judul tulisan di wartapemira—Tak Bergaung. Ada kesadaran penuh dari mereka yang melihat kondisi ini dengan objektif dan relatif berorientasi ke tujuan Pemira. Lebih jauh lagi, lagi-lagi meminjam kalimat editorial wartapemira—meski klise, ke arah Indonesia yang lebih baik.
Kesadaran ini yang seharusnya menggema di seluruh neuron otak mahasiswa. Sehingga, tidak terjadi kampanye hitam, tunjuk hidung, atau apapun jenisnya. Namun, sekali lagi, sorry to say kepada wartapemira, nampaknya harapan kita (dan seluruh mahasiswa yang tercerahkan) tidak sepenuhnya berjalan di atas realitas. Selalu ada sisi hitam dari makhluk yang bernama manusia. Hobbes mengibaratkan karakter buruk ini sebagai Leviathan, sejenis monster raksasa dalam Perjanjian Lama.
Karakter ini tercermin dari oknum yang melakukan demonisasi terhadap orang lain. Mereka dengan sadar sepenuhnya telah merealisasikan ide buruk tentang demokrasi. Namun tetap saja, ibarat otak udang yang katanya kopong itu, mereka berjalan bertolak pinggang. Ada saja yang mengakui dirinya telah melakukan kampanye hitam tahun lalu. Bangga, karena berhasil. See? Mirip sekali dengan Leviathan yang pongah dan melakukan berbagai cara untuk menghancurkan musuhnya. Ini kondisi pertama yang juga telah dipaparkan dalam Pemira dan Parokis (Blitzkrieg).
Kondisi yang kedua dapat dengan mudah dianalisa, jika kita set back ke tahun-tahun belakang. Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi Pemira yang nyaris tak terdengar ini merupakan sisa-sisa dari penguasa yang masih membawa dampak hingga kini. Mari kita sebut dengan inisial “anak-anak T”.
Mereka, anak-anak T, yang telah berkuasa selama belasan tahun layaknya menerima tunjuk hidung beban sejarah Pemira. “Kalian harus bertanggung jawab!” Seharusnya tidak hanya mengejar kekuasaan—okelah, kita anggap ini hal yang lumrah, tapi mereka juga laiknya menciptakan kondisi Pemira yang demokratis dan ikut memancing mahasiswa untuk ikut menyalurkan hak pilih. Memberikan akses kemudahan dan minat yang tinggi kepada Pemira. Tidak membiarkan kenyamanan berada di tampuk kekuasaan terus memberikan angin segar dan tidak nerimo saja calon tanpa kualitas ala botol kecap. Meski terdengar klise, namun hal itu patut dipertanggungjawabkan kelak jika ternyata mereka berkuasa kembali.
Tidak adanya warisan Pemira yang seru, argumentatif, tanpa isu parokial, kompetitif, dan layak disebut sebagai prototipe negara menyebabkan kondisi status quo seperti saat ini. Masuknya Leviathan (oknum parokis) menambah kisruh suasana. Tidak etis jika menyalahkan Panitia Pemira an sich, di saat tidaknya ada pihak yang layak dipersalahkan. Dari sini kita dapat belajar bahwa demokrasi menuntut semua pihak bertindak legowo dan bersikap negarawan. Untuk mereka yang siap berdemokrasi mari kita acungi jempol.
Tetapi, untuk mereka yang hanya bisa berkampanye hitam, berkoar-koar di dunia maya (status dan notes FB, web unofficial anak UI), berencana busuk menjatuhkan oposan, dan menyebarkan fitnah murahan (tentang IPK, logo, dsb) mari kita doakan agar segera sadar dan keluar dari mainstream permusuhan (ini lebih klise!). Jangan seperti parodi satir Bajaj Bajuri, yang hanya dapat memberikan tawaan penonton atas “kebodohan” dirinya di layar kaca. Ngedumel sendiri mencoba mencari kambing hitam ke-oon-an diri. Oneng pun kadang lebih pintar dan menggelitik.
Jangan juga seperti Narcisus yang kecemplung di danau. Hanya masalah poster sederhana merembet ke mana-mana. Padahal—menurut yang dibaca Alkemis—danau tempat Narcissus terjatuh menjadi asin setelah ia kecemplung, karena si Danau tidak lagi dapat melihat keindahan dirinya melalui pantulan sinar mata Narcissus. O, dunia…
Pemira beserta dinamika di dalamnya bukanlah kotak Pandora yang siap membuncah. Masih jauh dari kompleksitas analogisme kotak Pandora. Pemira tetap dapat menjadi tontonan menarik bagi mahasiswa, bahkan premiere yang ditunggu-tunggu. Dengan syarat asalkan mereka yang berkuasa—siapapun, mau anak-anak T, parokis, Leviathan, dsb—mampu menciptakan suasana micro-government yang sesungguhnya. Rakyat kampus pun akan mengerti karena yang mereka hadapi kelas terdidik. Mereka hanya menuntut “sediakan kepada kami tontonan yang menarik. Bukan parodi ala si Juri.” Karena masyarakat posmo-kosmo lebih mementingkan esensi ketimbang periphery.
Kesadaran untuk mengejar objektif Pemira (dalam entitas mahasiswa terdidik) mewarnai keseriusan prosesnya. Serunya Pemira disebabkan adu argumen, adu program, dan adu kecerdasan. Bukan isu-isu murahan yang membodohkan. Sekali lagi meminjam kalimat wartapemira, “lagu lama yang tak kunjung usai dinyanyikan secara musiman.” Pemira menjadi andragogy for democratism: pembelajaran demokrasi untuk mahasiswa. Dari sini kita belajar untuk menjadi negarawan sesungguhnya. Namun, dalam bernegara sekalipun tetap ada manusia-manusia hipokrit, bukan? Dengan mereka justru demokrasi menjadi lebih menarik. Tinggal kitalah yang harus memetakan orang-orang seperti ini. ©
Rekomendasi:
- Hey Ladies, Pernah nggak Mahamin Perasaan Kaum Adam seperti… Bukan artikel serius, hanya curahan hati seorang mahasiswa di antara kerumunan mahasiswi.
- 6 Layanan VPN Gratis Terbaik 2022, Aman & Terpercaya! anakui.com - Apakah menggunakan VPN gratis sepadan dengan risikonya? VPN gratis terbaik adalah tawaran yang sangat menggiurkan, yang memberi anonimitas online lengkap tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Namun, seperti yang…
- Pemira dan Parokis Beberapa waktu lalu layar televisi kita pernah dijejali oleh tayangan reality show misteri. Beralih kemudian ke reality show percintaan, beralih lagi ke musik. Terus berputar hingga kini kembali (lagi) penonton…
- Avatar: Izin Tambang Indonesia Mungkin sebagain dari pembaca sudah menonton film Avatar, tapi pasti ada saja yang belum menontonnya. Kali ini penulis bermaksud mengulas sedikit tentang film tersebut dan mengaitkannya dengan tambang di Indonesia.…
- UI Festival, Rangkaian Acara Kompetisi Seni Antar Fakultas… UI Festival 2010 UI Festival adalah rangkaian acara kompetisi seni antar fakultas di UI. Kami membagi acara ini kedalam beberapa rangkaian acara. Rangkaian acara tersebut adalah acara Seminar Seni Budaya,…
- Review Monitor Gaming Samsung Odyssey G9 anakui.com - Layar melengkung 49 inci Samsung ini memiliki fitur-fitur hebat, tetapi tidak terlihat terlalu bagus. Monitor Gaming Samsung Odyssey G9 adalah performa yang kuat secara keseluruhan, tetapi desainnya yang berat…
- Review Xbox Series X, Loading Cepat Game Berlimpah anakui.com - Temukan puncak dari upaya permainan Microsoft dalam ulasan Xbox Series X kami. Xbox Series X adalah puncak dari upaya permainan Microsoft, menggabungkan janji kinerja generasi berikutnya yang kuat dengan…
- 12 Rekomendasi Earphone Noise Cancelling Terbaik 2023 anakui.com - Earphone noise cancelling terbaik yang kami uji secara aktif membungkam dunia di sekitar. Peredam bising aktif (ANC) telah menjadi fitur yang harus dimiliki oleh banyak earbud modern, tetapi tidak…
- 12 Headphone Over Ear Terbaik 2022 yang Wajib Dicoba anakui.com - Headphone over ear terbaik menyeimbangkan suara yang bagus dengan sejumlah fitur berguna. Ini adalah pilihan teratas kami yang telah dicoba, diuji, dan diberi peringkat. Dengan banyaknya pilihan headphone, memilih…
- 12 Monitor Gaming Terbaik 2022, Ngegame Jadi Lancar! anakui.com - Monitor gaming terbaik termasuk layar yang mendukung 4K, 144Hz, dan G-Sync. Monitor gaming yang bagus dapat meningkatkan pengalaman bermain game. Baik sedang membangun rig yang sangat kuat atau…
- PKM, Yuk... Males ah, yang ada Gua makin sakit! NB: Tulisan ini adalah semi-fiksi, seperti halnya semi-final, musim-semi, dan semi-…. film, semi fiksi merupakan cerita yang isinya juga setengah-setangah. Setengah kejadian sebenarnya, setengah rekayasa, setengah niat, maupun setengah hati…
- Liputan Economic Discussion Day II: Meningkatkan Daya Saing… Selasa, 11 Mei 2010 yang lalu Kajian Ekonomi dan Pembangunan Indonesia (KANOPI) FEUI sebagai Kementrian Kajian dan Strategis Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (IMEPI) Jabagbar mengadakan Economics Discussion Day II dengan…
- Hati-hati Penipuan Berkedok Dapet Bonus di Mall *Wanted! Dibawah ini adalah kronologi deskripsi aksi modus penipuan. Tulisan sangat mendetail, dilengkapi 16 keanehan (keganjilan).* Kasus kejadian: 09/07/2012 ; sekitar 15:00-17:30 WIB. Seusai melakukan ritual ibadah, Rahma (nama…
- 12 PC Gaming Terbaik 2022, Spek Mumpuni untuk Para Gamer! anakui.com - Berikut adalah PC gaming terbaik untuk setiap anggaran, berdasarkan ulasan kami. PC gaming yang bagus dapat menangani video game yang paling boros sumber daya dan intensif grafis, serta dengan…
- 10 Pelajaran Hidup Yang Bisa Kalian Dapatkan Dari Bangku… Pelajaran hidup selama kuliah akan membuat manusia menjadi lebih dewasa dan lebih baik lagi pastinya. Namanya juga pelajaran hidup ya pastinya mengajarkan untuk bisa tetap lebih hidup. Senang, tertawa, suka,…
- Informasi Beasiswa S2 Dalam dan Luar Negeri Terbaru 2019 Setelah menyelesaikan program S1, ada dua jalan yang akan dipilih seseorang. Langsung bekerja untuk mendapatkan penghasilan atau melanjutkan kuliah. Mereka yang melanjutkan studi S2 lagi-lagi memilih apakah menggunakan biaya…
- 12 Earbud Wireless Terbaik 2023, Bermusik Bebas Gangguan anakui.com - Berdasarkan pengujian mendalam kami, berikut ini adalah daftar earbud wireless terbaik yang dapat sobat beli hari ini. Nikmati musik, film, podcast favorit, dan lainnya dengan mudah menggunakan earbud…
- Kemerdekaan: Quo Vadis? Tanggapan untuk artikel opini Refleksi Hari Kemerdekaan: Indonesia Kini. https://www.anakui.com/2011/08/17/refleksi-hari-kemerdekaan-indonesia-kini/ Tanggapan ini ditulis sebenarnya ditulis untuk komentar. Tetapi karena setelah di kirim masuk kategori spam, maka terpaksa dibuat post tersendiri.…
- 12 Headphone Audiophile Terbaik 2023 yang Harus Dibeli! anakui.com - Headphone audiophile terbaik menghadirkan suara terbaik dari sepasang kaleng atau earbud nirkabel. Headphone ini juga mendekatkan sobat dengan artis favorit, apa pun selera musik yang sobat senangi. Sobat mungkin…
- Ade Armando Menyoal RUUPP 10 Kekeliruan dalam Wacana Anti RUU Pornografi Ditulis pada Oktober 5, 2008 oleh Ade Armando Seusai Ramadhan ini, DPR akan membicarakan kembali RUU Pornografi yang kontroversial. Ada harapan,RUU ini bisa…
- Sahabat AnakUI, Ini Tips Biar Kamu Ga Terjebak Dalam Fase… Pernah ga sih merasa bingung sama hidup ini? kayak, gatau harus ngapain atau bahkan merasa sendirian ada di situasi tertantu. Pernah ga sih? Kayak mikir aja gitu ini bener ga…
- Silent Isn’t Gold Here, Save KPK!! Gossip based action dan investigation based action- Dua termin yang menjadi judul dari note ini bukanlah sesuatu yang sudah baku dari seorang ilmuan terkemuka. Paling tidak, itulah yang saya ketahui…
- 30 Values of A Leader to Become Young On Top Perkenalkan, saya Kenny Lischer adalah salah satu Young On Top Campus Ambassador dari Universitas Indonesia. Selain itu masih ada 12 orang lainnya yang berasal dari UI dan 80 orang lagi…
- Heboh Liputan Kampanye Calon Ketua BEM UI 2008 - 2009 di… Pada hari Rabu tanggal 21 November 2007 silam, kedua pasangan calon ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) untuk periode 2008 - 2009 yaitu (1) Basori…
- 11 Layanan VPN Terbaik 2022 Anti Blokir dan Aman anakui.com - Pada kesempatan kali ini, anak UI akan merekomendasikan daftar panduan lengkap untuk layanan VPN terbaik 2022. Sebagaimana yang kita kethaui, tidak mengherankan jika layanan VPN terbaik semakin populer.…
- Review Google Stadia, Layanan Streaming dari Google anakui.com - Google Stadia menawarkan permainan cloud yang mengesankan dalam paket yang tidak sempurna. Google Stadia baru dan berpotensi mendemokratisasi, tetapi pada akhirnya setengah jadi dan penuh ketidaknyamanan. Spesifikasi Google Stadia…
- Hanya Kegilaan dan Kebenaran . . . Pada rekah fajar, saat bulan sabit yang pucat di tengah gemilang jingga dengan iri berindap dengki, - gentar akan terangnya hari, bersingjingkat menyabiti hamparan mawar hingga pucat…
- Review Sony WH-1000XM4: Headphone Peredam Bising Terbaik anakui.com - WH-1000XM4 adalah headphone peredam derau terbaik dari Sony. Sony WH-1000XM4 menantang Bose 700 untuk gelar headphone peredam bising terbaik dalam segala hal. Spesifikasi Sony WH-1000XM4 Kelebihan + Kualitas…
- Apa Itu Cinta, Ariel dan Luna (Cut Joged) /A/ Ini adalah sekuel tentang apa itu cinta? Sajian, tidak seperti sajian restoran. Hanya ala kadar seperti warteg saja, tetapi nikmat untuk bisa berbagi dan berkomunikasi serta bertemu dengan teman…
- Review Jabra Elite Active 75t, Kompetitor AirPods Pro anakui.com - Jabra Elite Active 75t membuat AirPods Pro berkeringat. Dengan suara yang lebih baik, masa pakai baterai lebih lama, dan perlindungan air, Jabra Active Elite 75t adalah performa AirPods…