Haloo pembaca AnakUI.com!! udah lama banget aku ngga nulis artikel baru disini. Bahkan sejak tampilan AnakUI.com berubah aku belum pernah nulis artikel baru, wkwkwk. Alasannya sih, selain karena ide nulis lagi mampet aku juga lagi sibuk banget sama praktik klinik profesi.
Buat anak FIK pastinya tau kalo udah lulus S1, kita mesti ambil Profesi Ners biar bisa dapet izin kerja di RS. Nah, kali ini aku mau bagi-bagi pengalaman selama aku menjalani profesi yang sekarang udah tinggal KIAN alias Karya Ilmiah Akhir Ners.
Praktik klinik profesi tuh simpelnya kayak mencicipi gimana caranya kerja jadi perawat beneran. Kurang lebih mirip kayak magang atau koas di kedokteran gitu deh. Kalau pas S1 kita belajar tentang teori dan praktek di lab, profesi kita belajar full praktek di Wahana Praktik untuk semua departemen.
Saat profesi, biasanya satu angkatan dibagi menjadi tiga gerbong. Setiap gerbong memiliki jadwal praktik klinik yang berbeda dengan sistem blocking. Misalnya, Gerbong A praktiknya Jiwa, Maternitas, Anak, KMB, KGD trus Komunitas. Kalau Gerbong B praktiknya KMB, Gerontik, Komunitas, KGD trus Anak. Nah, sistem blocking itu jadi setiap departemen menjadwalkan praktik untuk beberapa minggu terus menurus.
Misalnya kalau praktik Jiwa belum selesai, kita belum bisa mulai praktik berikutnya. Biasanya untuk bobot 1 SKS itu setara dengan 1 minggu praktik profesi. Untuk pembagian RS-nya, dikelompokin oleh departemennya berdasarkan RS yang udah sering jadi mitra departemen tersebut. Kalau Jiwa tuh seringnya praktik di RSJ dr.H. Marzoeki Mahdi (RSJMM), tapi kalau yang ekstensi pernah di RS dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Departemen Anak, KGD, KDP dan KMB tempat praktiknya di RSAB Harapan Kita, RS Persahabatan, RSPAD Gatot Soebroto, RSCM, RSUI.
Kalau Maternitas biasanya di Puskesmas sekitar Jakarta dan Depok. Untuk praktik komunitas dilakukan di rumah-rumah warga kelurahan Curug. untuk jam praktiknya, kita bisa kebagian dinas pagi, siang atau malam. Tapi, hanya di RSUI saja yang ada dinas malamnya. Selama profesi, pastinya laporan seperti kasih sayang Ibu alias tidak terhingga, mati satu tumbuh seribu deh. Jadi harus bisa mengatur waktu dengan baik biar ga ikutan jadi pasien, hehe.
Bagaimana pengalaman selama profesi di Keperawatan UI?
Pengalaman selama profesi di Keperawatan UI banyak banget yang seru, ada yang sedih, lucu, dan yang pastinya ga terlupakan banget. Jadi, aku nyaranin banget kalau udah lulus S1 kudu wajib lanjutin sampe profesi karena nanggung, say. Walaupun awalnya aku juga yakin ga yakin ambil profesi, tapi aku ga nyesel ngikutin praktik profesi. Selain buat cadangan biar bisa praktik di RS, pengalamannya juga bikin aku banyak belajar.
Seru banget bisa mencoba tindakan keperawatan ke pasien beneran bukan hanya ke phantom. Kalau lagi profesi tuh mesti menyiapkan mental, jiwa dan raga karena kasus-kasus yang ditemukan bisa beragam banget. Mulai dari kasus kecelakaaan, bayi prematur, orang dengan gangguan jiwa, orang dengan disabilitas, dan masih banyak lagi.
Pengalaman pribadi waktu itu saat praktik Keperawatan Gawat Darurat (KGD) di RSCM, aku pernah mengelola pasien kode trauma yang kecelakaan karena tertabrak truk. Saat datang ke ruangan tindakan, darah pasien udah ada dimana-mana di lantai, dinding dan satu ruangan jadi bau anyir darah. Pasiennya juga gelisah dan teriak-teriak. Wah, itu pengalaman ga terlupakan banget sih liat pasien dengan luka-luka dan darah dimana-mana!
Lalu ada juga pengalaman yang buat aku sedih. Saat itu aku merawat pasien dengan thalasemia yang dateng ke IGD zona merah. Itu pertama kalinya aku melakukan RJP ke pasien karena ia tiba-tiba mengalami arrest (henti jantung). Hal yang bikin aku tambah sedih karena sebelumnya aku masih sempet interaksi ke pasien terus juga masang NGT walaupun saat itu dia sudah penurunan kesadaran. Pada akhirnya, RJP dihentikan dengan persetujuan pihak keluarga dan pasien meninggal. Ah, kalau inget itu jadi sedih lagi rasanya. Aku emang paling ga kuat kalau pasiennya ada yang meninggal walaupun aku sebenernya ga kenal. Tapi kalau ngelihat keluarga pasien yang kehilangan suka ikut merasa sedih. Jangan ditiru ya soalnya ga profesional, hehe.
Pengalaman lain yang buat aku seneng itu kalau berhasil melakukan tindakan dan saat pasien berterima kasih sudah aku tolongin. Aku inget banget pas pertama kali berhasil memaasang infus, mengambil darah, memasang kateter, memasang NGT dan lainnya. Rasanya udah jadi kayak perawat beneran hehe.
Pengalaman lain yang menarik yaitu saat pertama kali melihat orang lahiran. Wah, itu rasanya kayak melihat keajaiban gimana kehidupan itu bisa berawal. Melihat proses kepala bayi bisa keluar terus cara ngeluarin plasentanya dan lain-lain. Ternyata perjuangan seorang Ibu tuh keren banget, ya.. ada yang setelah lahiran langsung dilakukan hecting sampai beberapa jahitan yang konon lebih sakit daripada saat melahirkan.
Pengalaman selama profesi tuh membuat aku lebih bersyukur punya tubuh yang sehat, masih memiliki anggota tubuh yang lengkap, punya keluarga yang sehat dan lainnya. Profesi menjadi salah satu perjalanan yang membuatku lebih dewasa. Jadi, untuk anak-anak FIK UI kalau ga ikut profesi, nyesel deh..