Rancangan Undang-Undang Pertembakauan yang masuk dalam Program Legislasi Nasional Prioritas 2017 urutan 20 atas usulan DPR menjadi pertanyaan sejumlah pihak, termasuk Aliansi BEM UI. Setelah BEM FKM UI menyelenggarakan Diskusi Terbuka yang menghadirkan sejumlah pihak seperti Anggota DPR RI dan Staf Kementerian Perlindungan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, kemudian disusul dengan sikap tegas BEM UI yang menyatakan RUU Pertembakauan bukan untuk kesejahteraan rakyat.
Hal itu dikarenakan DPR RI terkesan hanya melirik faktor ekonomi, bukan dari sisi kesejahteraan, kesehatan, dan perlindungan terhadap anak. Tidak hanya itu, meski hanya melihat dari sisi ekonomi, Pemerintah terlihat tidak benar-benar menjamin kesejahteraan petani tembakau dan masyarakat umum. Untuk itu, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Se-UI mendesak Presiden ketujuh RI Joko Widodo agar tidak mengesahkan RUU Pertembakauan tersebut.
Berbicara tentang tembakau dan rokok, entah mengapa sampai saat ini Indonesia masih saja diambang kegalauan hebat menyoal industri ini. Berbeda dengan beberapa negara di Eropa dan Amerika yang memiliki peraturan yang tegas terhadap penggunaan rokok, di Indonesia justru menganggap kegiatan merokok adalah wajar.
Merokok Membuat Kita Kehilangan Gelar Pak Haji Sia-Sia
Bagi banyak orang, khususnya umat muslim, beribadah langsung di depan Ka’bah merupakan hal yang selalu diinginkan. Bahkan, banyak orang rela menabung dari jauh-jauh hari, bulan, bahkan tahun hanya untuk mendapatkan jatah naik haji. Belum lagi masalah biaya, kuota haji tiap tahun selalu saja full dipesan oleh para jemaah dari bertahun-tahun sebelumnya.
Bahkan, itupun juga karena masalah finansial yang tak bisa diburu-buru, sebab biaya keberangkatan haji terbilang memerlukan kocek yang dalam. Apalagi bagi mereka umat muslim yang merokok, tentu kesempatan mereka naik haji kehilangan begitu saja, karena lebih mementingkan kebutuhan mengasap dari pada menghadap Tuhan.
Coba kita hitung kasar, misalnya satu bungkus rokok saat ini rata-rata 18 ribu x 30 hari (satu bungkus satu hari)= 740 ribu. Selama setahun, 740 ribu x 12= 8.880.000. Biaya naik haji tahun 2017 sebesar 35 juta. Jika saja mereka para perokok itu tidak merokok, tentu mereka bisa naik haji dalam waktu empat tahun ke depan. Atau artinya, jika saja empat tahun lalu mereka tidak merokok, tahun ini mereka dapat menunaikan ibadah haji tanpa harus mengurangi kebutuhan rumah tangga lain.
Rokok Bikin Anak Kos Rela Nggak Makan
Seorang penikmat rokok yang berat atau pecandu berat akan selalu mencari cara agar dirinya selalu bisa ‘mengasapi’ udara kapanpun dan dimanapun berada. Mereka justru banyak mengatakan, “Kita mah rela nggak makan yang penting bisa ngerokok.” Begitulah sekiranya kalimat yang selalu dilontarkan para pecandu rokok.
Anak kosan juga nggak jarang yang merokok, bahkan banyak dari mereka yang tadinya tidak merokok namun malah tercebur dalam dunia perokok-an karena tertarik oleh lingkungannya. Belum lagi, anak kos ini juga ikut-ikutan rela nggak makan cuma untuk merokok. Uang yang seharusnya masih bisa untuk membeli nasi atau makanan itu justru hanya untuk dibelikan sebungkus rokok, yang harganya cenderung lebih mahal dari seporsi nasi dan minumnya.
Merokok Menghilangkan Kesempatan Menikah, Mau Jomblo Terus?
Nggak mau kan kayak gini? (via blueapolloblog)Merokok juga mampu menghilangkan kesempatan seseorang untuk menikah semakin lama dan lambat, bahkan cenderung gagal. Sebab, biaya menikah yang biasanya dengan budaya di Indonesia membutuhkan setidaknya dana 50 juta untuk resepsi, justru malah bakal menghambat niat baik mereka sendiri.
“Kan masih bisa cari kerja lain, tambahan untuk menutup uang rokok.”
“Kalau aku jadi kamu, aku tetep cari kerjaan tambahan, tapi untuk menambah pemasukan guna kebutuhan lain di masa depan yang lebih penting.”
Ketika seorang yang tidak merokok bergaji 8 juta, dia bisa segera menyisihkan uang itu untuk berbagai hal penting, dan bisa membeli hal-hal lain yang dibutuhkan. Sementara, perokok bergajji 8 juta, menyisakan uangnya terlebih dulu untuk merokok, sedangkan sisanya cari cara lain untuk memenuhi kebutuhannya. Ingat, uang hasil rokok itu bisa ditabung juga bisa disedekahkan lho.
Emang kamu mau, cuma karena nungguin kamu nabung yang lama banget itu? Kepake lagi kepake lagi dong uangnya… Emangnya mau calon pengantin kamu malah nikah sama orang lain yang lebih cepet melamar?
BACA JUGA: Antara Kreatif, Mepet, atau Hemat, Barang-barang Ini Bisa Jadi Penyelamat Hidupmu di Kosan
Nah, dari beberapa hal itulah yang juga bisa jadi masukan kepada Presiden Jokowi untuk tidak mengesahkan RUU Pertembakauan. Sebab, banyak korbannya dari berbagai kalangan, baik mahasiswa, sampai calon pengantin! No hard feeling ya, asikin aja. Yuk share artikel ini ke akun Facebook, Twitter, dan Line kalian biar orang tahu, kalo pengeluaran orang yang merokok itu lebih mahal dari makan pakai rendang sebulan!