Saya adalah satu di antara alumnus FHUI yang ada. Melihat dan menyaksikan pemilihan Rektor yang baru dari berbagai sumber.Sejak awal saya selalu berharap dan melangkah ke depan.Bayangan saya sudah tentu UI semakin maju dan berkembang. Harapan ini sudah tentu harapan kita semua, mencoba memberikan waktu kepada pemimpin yang baru mencurahkan tenaga dan pikirannya buat universitas terkenal di Indonesia ini.
Banyak memang peristiwa-peristiwa yang kita lalui menjelang pemilihan Rektor UI yang baru kali ini.Masalah utama yang di angkat ke permukaan adalah kesenjangan antara pemimpin dan para staf di bawahnya. Rektor dengan Dekanat. Saya tidak mampu menyimpulkan karena hingga hari ini belum memperoleh atau membaca sendiri apakah asal muasalnya betul demikian? Tanpa data yang saya peroleh sendiri, saya tidak berkomentar. Pun kalau pun memperoleh data, apakah data itu akurat atau tidak. Kenapa data itu harus muncul, maka sebagai ilmuwan banyak lagi permasalahan yang harus diteliti dan dipelajari. Sebagai seorang ilmuwan, kita diajarkan untuk berpikir kritis, berpikir sebagai seorang peneliti, obyektif.
Oleh karena itu, menurut saya pemilihan Rektor UI kali ini harus kita dukung.Siapa pun yang terpilih pun harus kita dukung. Biarlah kita berikan waktu kepada siapa pun yang terpilih membuktikan janji-janjinya. UI adalah milik UI. Jangan sampai almamater kita diintervensi pihak luar yang tidak mengenal medan dan tidak memahami aspirasi mahasiswa-mahasiswanya. Kita tetap menginginkan siapa pun yang memimpin haruslah berintegritas. Sesuai kata dan perbuatan. Janganlah hendaknya kampus dijadikan arena politik, karena sudah tentu masyarakat ilmuwan berbeda dengan masyarakat di luar arena kampus.
Dalam hal ini saya ingin mengutip pernyataan WS.Rendra (almarhum) bahwa seorang intelektual itu berumah di angin. Dia tidak memihak, tindak-tanduknya selalu berpikir sebagai ilmuwan. Karena ruang dan lingkungan bagi seorang Rektor berbeda dengan ruang dan lingkungan masyarakat di luarnya. Di kampus dibutuhkan integritas, sebuah kejujuran. Semoga.