[Report] Konferensi Nasional Indonesian Future Leaders: “Meet the Leaders”

Acara “Meet the leader” yang merupakan rangkaian acara dari “Parlemen Muda” yang diadakan oleh Indonesian Future Leader pada tanggal 29 Januari 2012, mendapat sambutan baik dikalangan pemuda dari seluruh Indonesia. Ini terlihat dari penuhnya Auditorium RRI dengan pemuda yang tak hanya berasal dari jabodetabek saja, melainkan dari daerah lain baik sebagai perwakilan parlemen muda dari daerah, juga sebagai peserta umum. Mungkin dalam report ini, saya tidak akan panjang lebar menjelaskan acara berdasarkan rundown, tapi garis besar jalannya acara tersebut.

Ada beberapa hal dari acara ini yang ingin saya bahas, pertama di awal acara berjalan sesuai rencana waktu. Dari penampilan pembuka oleh Rendy Ahmad (pemeran Arai remaja di film “Sang Pemimpi”) , keynote Speaker oleh ketua DPD RI, Duta besar Uni Eropa, dan Bapak Anies Baswedan, hingga dilanjutkan dengan konferensi pers di lantai bawah.

Berikut sedikit kutipan dari konferensi pers yang saya ikuti ketika ditanya mengenai Rangkaian acara “Parlemen Muda”  yang diadakan oleh  Indonesian Future Leaders. Sedikit Informasi, Parlemen Muda merupakan sebuah program yang membentuk sebuah parlemen yang berisikan anak muda dari seluruh Indonesia yang pemilihan perwakilannya menggunakan sistem demokrasi (dari pencalonan kandidat, pemilihan umum,dsb) kemudian terpilihlah 1 orang yang akan mewakili daerahnya untuk mengikuti parlemen untuk membahas solusi untuk permasalahan Indonesia mengenai kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. 

Harapan Ketua DPD RI “Diharapkan acara ini dapat memberi inspirasi kepada para pemuda yang hadir dan juga diharapkan dapat berbagi inspirasi pula dengan pemuda diluar sana, dan bentuk parlemen muda akan menjadi input yang baik untuk memberikan pandangan pemuda terhadap parlemen itu sendiri”

Dilanjutkan Duta Besar Uni Eropa,”  Uni Eropa menjalin kerjasama dengan Indonesia dalam pembahasan demokrasi, dan sangat menarik ketika melihat anak muda mengambil alih parlemen”

Dan Bapak Anies Baswedan” Acara ini merupakan aspirasi  menggunakan media baru dan disini anak muda dapat berlatih mengekspresikan aspirasi”

Juga perwakilan Parlemen Muda untuk DKI Jakarta juga bersuara “Melalui wadah Parlemen Muda ini Kami para pemuda mewakili nurani bangsa, tidak seperti parlemen negara yang mewakili partai politik”

Selama Konferensi Pers, acara di auditorium tetap berlangsung, dan saya masuk ditengah penyampaian sesi 1  Bapak Joko Widodo, Walikota Solo dengan tema “Pemimpin yang bijaksana dan mendengarkan”. Pada kesempatan ini, beliau menceritakan proses revitalisasi Pasar dan pemindahan pedagang kaki lima tanpa penggusuran yang memaksa namun pemindahan secara sukarela dengan komunikasi yang baik, bukan hanya berbicara namun juga mendengarkan.

Kemudian dilanjutkan dengan sesi 2, dengan tema “Pemimpin Penggerak Kaum Muda” oleh Leo Mokodompit (UNESCO Youthdesk), Lidwina Marcella (Koalisi Pemuda Hijau), Christophe D. Thomson (PT.Global CDT, Aktivis Pemuda Perancis) merupakan pemuda yang memiliki passion untuk kepentingan negaranya dari berbagai bidang yang mereka geluti. Hal yang menarik adalah, seorang bule perancis, Christophe yang begitu mencintai Indonesia sangat bersemangat melakukan kegiatan-kegiatan demi kemajuan Indonesia.

Setelah sesi 2, kemudian Ishoma, lantas dilanjutkan sesi 3 (walaupun agak ngaret mulainya) dengan tema “Mendobrak dan Berani Berbeda” pengisinya antara lain Leonardo Kamilius (Founder & CEO Koperasi Kasih Indonesia) yang juga merupakan alumni FE UI, Ayu Kartika Dewi (Pengajar Muda Indonesia Mengajar angkatan I) yang membagi pengalaman luar biasa mengikuti program Indonesia Mengajar di Halmahera, sedangkan Ginan Koesmayadi (Founder & Director Rumah Cemara) berhalangan hadir dikarenakan sakit. Singkatnya, sesi kali ini membahas mengenai perjalanan pembicara tersebut mengenai pentingnya keluar dari comfort zone  dan melakukan perubahan nyata tanpa ditunda. Keputusan besar yang mereka ambil, meskipun banyak rintangan yang mereka hadapi haruslah disertai komitmen yang kuat. Mereka juga menceritakan begitu banyak cobaan dan titik dimana mereka ingin berhenti, namun tak berlarut-larut, karena kemudian mereka mengingat kembali niat awal mereka.

Kemudian sesi 3, dengan tema “Terkenal Bukan Berarti Tidak Peduli” dengan Marshanda (Inspire Cast), Dik Doank (Kandak Jurank Doank), serta sesi 4  dengan tema “Media Massa yang Memperkuat Bangsa” diisi oleh Hong Tjhin (CEO DAAI TV), Ainun Chonsum (Founder Akademi Berbagi), Wahyu Muryadi (Pemimpin Redaksi Tempo) tidak dapat saya ikuti karena ada acara di tempat lain.

Hal yang berbeda dari seminar ini adalah pembawaan MC yang santai membuat suasana seminar tidak kaku dan menyenangkan. Dengan hiburan lagu-lagu kebangsaan dan lagu daerah yang dibawakan secara modern, juga memperkuat suasana ‘kepemudaan’. Dan salah satu hal yang unik adalah, pertanyaan penonton kepada pembicara dilakukan melalui twitter dengan mention @Parlemen_Muda ditambah #NCFutureLeader pada hastag yang akan langsung dibacakan moderator dan ditanyakan sewaktu-waktu. Hal ini menurut saya merupakan cara yang sangat efektif untuk efisiensi waktu tanya jawab dan mem-filter pertanyaan yang sama atau kurang relevan.

Leave a Comment