Seperti apa yang dibilang guru-guru bahasa Indonesia waktu sekolah, bahasa itu sendiri mengalami perkembangan dari zaman ke zamannya dan gayanya selalu berbeda-beda, mengikuti kebutuhan dan apa yang sedang terjadi pada zaman tersebut.
Begitu pula sekarang, 2016, kata-kata yang digunakan mahasiswa khususnya UI udah bervariasi banget, meskipun gak bisa digeneralisasi semua anak UI menggunakan bahasa ini. Gue sendiri gak mengerti apakah ini merupakan sesuatu yang harus dibanggakan atau tidak. Menurut yang make mungkin keren dan terlihat kekinian, tapi in the other side Hello it’s me i was wondering lalala gue yakin pencipta EYD meraung-raung hatinya terluka tatanan bahasanya dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi.
Kondisinya sama kayak bahasa alay yg bgini nich,,, Mungkin pada masa tersebut yang berbahasa demikian menganggap dirinya keren, tetapi beberapa tahun kemudian mereka malah menganggapnya alay dan jijik. Hayo, nanti kita akan kayak gitu juga gak, ya? Apa aja sih emang kosakatanya?
Kuy
Mungkin banyak dari temen-temen yang pernah denger atau familiar, atau bahkan sering menggunakan kata yang satu ini, terutama liburan kemarin pasti banyak yang ngajak jalan. Kuy! KAY KUY KAY KUY lo kira kuya kuya?… Apa Kuykuyuyuk?! Dikira ayam. Ini orang-orang pada mau jadi kura-kura apa ayam? Hahaha. Maksundya yuk, tapi dibalik. Emang sih sekilas terdengar lebih asik dan lebih kekinian, tapi lama-kelamaan kesel dengernya. Ya biarin deh, kan kreativitas anak muda sudah seharusnya tanpa batas…
Nongs
Selain trend kata yang dibalik-balik, ada juga kata-kata yang akhirannya ditambahin “S”. Jadi dingin dong? E salah ya. Kayak si nongs ini, maksudnya nongkrong, ngumpul-ngumpul gitu… Nah, kan emang anak jaman sekarang kelewat asik. Es nongs nongs kali ya yang biasa lewat depan rumah.
Sabi
Sabi juga merupakan kosakata yang dibolak-balikkan, jadi… Ibas. Gak kok gak, jadinya… Bisa. Kesel gak, sih? Gue sih udah kesel banget dengernya pengen nyebut terus jadinya. Siapa coba yang menciptakan kosakata baru ini. Bisa. Sabi. Lama-lama dunia yang kebalik. Kalo temen kamu udah berkata “sabi” ketika kamu menawarkan atau meminta tolong sesuatu, hati-hati aja… Karena sabi ini tingkat kepercayaannya sangat rendah. Orang yang berkata sabi kebanyakan mengucapkannya karena gampang dan asik disebut, padahal eksekusinya belum tentu segampang itu dan bisa terealisasikan dengan baik.
Sebagai contoh:
“Eh ngumpul yuk besok pada available gak?”
“Sabi! Kuy, lah.”
“Di Kemang aja ya gimana gak kemurahan kan?”
“Wah sabi tuh kuy lah”
Besoknya…
“Lo di mana? Jadi bisa kan?”
*gak nge-read dua jam*
“Duh maap baru ngabarin gue gak bisa ada acara mendadak”
“Makan tuh sabi.”
BACA JUGA:Â Ketika Mahasiswa Punya Doppelganger di Kampus UI
Takis
Artinya sikat.
Ambil aja keburu diambil orang.
Ayok deh.
…
Lama-lama gagal paham.
Sans
Sans ini sama kayak nongs, ditambahin es padahal ga panas, setelah ditambahin es juga ga jadi dingin. Artinya santai. Asik gak? Biasa aja sih. Emang, biasanya yang make sans sans ini orangnya santai banget dan tidak gampang tersulut emosi.
“Minjem pacar lo bentar dong boleh gak buat ijab qabul?”
“Sans.”
“Duh maaf ya rumah lo gue bakar.”
“Sans.”
“Udah ngerjain skripsi? Besok sidang”
“Sans.”
…..
Aku mah apa atuh taunya cuma Comic Sans.
Anjay
“Gokil…”
“Sadis…”
“Buset…”
“Anjay…”
Yak. Kata yang satu ini digunakan untuk menggambarkan kekaguman seseorang terhadap hal yang dilihatnya. Dari zaman ke zaman, terlihat perbedaannya dari “Gokil”, “Sadis”, “Buset”, sampe… “Anjay”. Gimana? Asik banget ya anak muda era dua ribu enam belas ini? Anjaaay.
Cabs
Artinya cabut. Mahasiswa yang sering absen kuliah pasti sering menggunakan kosakata ini untuk mengajak teman-temannya absen pula. Dulu sih emang kata “cabut” sering digunakan pas lagi masa-masa putih abu, tapi sekarang lagi-lagi anak muda sekarang kelewat kreatif, jadilah mereka memilih kata yang bagi mereka lebih asik dan gampang disebut. Cabs juga sering digunakan ketika lagi kumpul-kumpul terus pengen pulang atau berangkat lagi. Hah. “Udah ah capek segitu aja dulu. Cabs, yuk!”
Ah sudahlah, penulis sendiri juga ga tau asal muasal dan siapa yang mencetuskan kata-kata di atas. Kebanyakan bikin gagal pahal kalo dibahas sampe ke akarnya. Mungkin buat asik-asikan aja kali ya dan ga terlalu formal. Dibilang kan anak jaman sekarang kelewat asik makanya bahasanya aneh-aneh. Tapi ga bohong sih saya sendiri kadang suka kesel ngedengernya. Segitu gampangnya dan santainya kah menghadapi suatu hal?
Anjay. Bodo amat deh sans, takis aja yang penting sekarang cabslah kuy kita nongs! Sabi ga?
Daftar Isi