Sebelum Rindu Berujung Temu, Pokoknya #AkuMasihKangen !

Mengingat masa-masa #AkuKangen yang dilakukan pada peringatan Hari Pahlawan, Jumat (28/10), para pengawal pemerintahan, BEM se-UI masih menantikan pertemuan yang dijanjikan. Kala itu, aksi yang dilakukan sebagai evaluasi dua tahun kerja Presiden dan Wakil Presiden Indonesia digelar bersama 300 mahasiswa yang terdiri dari serikat BEM se-kampus kuning di Istana Merdeka.

Aksi bertajuk #JumatBersamaBapak itu dilaksanakan dengan menuntut lima poin penting yang dianggap terabaikan oleh pemerintah Indonesia. Lima poin tuntutan aksi tersebut berupa:

a). Penolakan privatisasi dan komersialisasi pendidikan tinggi;

b). Tuntutan pembatalan izin reklamasi Teluk Jakarta dan Teluk Benoa;

c). Tolak kebijakan ekspor konsetrat bahan tambang Indonesia;

d). Evaluasi perencanaan fiskal Indonesia;

e). Peningkatan cukai rokok sesuai amanah Nawacita.

cv12j9eviaachfw
Aksi #JumatBersamaBapak pada 28 Oktober 2016 (via BEM UI Official)

Sebagai kaum intelektual yang dituntut untuk kritis terhadap berbagai kebijakan negara, para mahasiswa UI rela berhujan ria demi menemui rindu sang Bapak Negara. Namun, aksi yang berlangsung selama lima jam tersebut tak menemui hasil. Bak anak terlantar di jalanan, sang Bapak tak ingin menghangatkan tubuh sang anak untuk masuk ke dalam Istana.

 

BACA JUGA: Dari #AkuKangen sampai #AkuMasihKangen, Kapankah Rindu ini Berujung Temu?

 

Meski sang Bapak tak menengok anak-anaknya di pelataran jalan, namun ia menugaskan Kepala Staffnya untuk menemui mahasiswa. Hingga pada Senin, (7/11) melalui perwakilan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh kampus kuning, sebanyak 20 mahasiswa diterima Kepala StaffKepresidenan, Teten Masduki di Istana Negara.

cafe_1
Pertemuan BEM se-UI dengan Teten Masduki, Kepala Staf Presiden RI pada Senin (7/11) (via Offcial Line BEM UI)

Perwakilan mahasiswa berjakun itu kemudian mulai mengemukakan pemikiran kritis dan skeptis mereka terhadap pemerintahan Presiden ketujuh RI Jokowi.

“Kami menolak segala bentuk privatisasi pendidikan tinggi di Indonesia, dan mendorong pemerintah berpartisipasi lebih dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi,” tegas Ketua BEM UI Arya Adiansyah sebagaimana dilansir dari laman resmi Kantor Staf Kepresidenan RI.

Teten kemudian menanggapi tuntutan tersebut dengan berujar, anggaran pendidikan Indonesia telah mencapai 20 persen dari APBN, dan sedang giat mengkaji ketepatan sasaran anggaran. Menurutnya, APBN Indonesia telah habis untuk membangun sekolah-sekolah yang rusak. Tak hanya itu, tanggapan mengenai penaikan cukai rokok ditanggapi positif oleh Teten.

Ia mengatakan, “Saya juga berpendapat, rokok banyak mudharatnya, jadi belanja rakyat untuk rokok harus dialihkan ke ekonomi produktif. Tinggal menunggu bagaimana rencana kebijakan pemerintah selanjutnya, sebab hal itu terkait dengan masalah ketenagakerjaan.”

 

BACA JUGA: Isu Kenaikan Harga Rokok Rp50 Ribu Per Bungkus ini Ternyata Kajian Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Loh!

 

Tak selesai sampai situ, pada Selasa (15/11) mewakilkan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Deputi 4 Bidang Komunikasi Politik dan Strategi Tatang Badruttamam mengunjungi sekretariat BEM UI untuk membicarakan lebih lanjut terkait audiensi BEM se-UI ke Kementerian terkait isu yang dibawa aksi evaluasi dua tahun Jokowi/JK.

Menurut Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI Denny Yusuf, kedatangan perwakilan Staf Kepresidenan guna menjanjikan BEM se-UI dipertemukan dalam satu forum dengan Kementerian terkait untuk berdiskusi mengenai poin-poin yang dituntut para mahasiswa tempo hari.

“Disepakati untuk lebih lanjut untuk bertemu dengan para menteri terkait,” ujar Denny ketika dihubungi via Whatsapp.

cafe_0
Deputi 4 Bidang Komunikasi Politik dan Strategi, Tatang Badruttamam berkunjung ke Pusgiwa UI (via Official Line BEM UI)

Dengan demikian, apakah kerinduan ini akan berhasil berujung temu? Bagi yang #AkuMasihKangen untuk berdiskusi langsung dan ingin mewujudkan Indonesia yang lebih baik, yuk bagikan artikel di akun Facebook, Twitter, dan Line kalian! Bagi kamu yang ingin ikut memberi poin masalah tambahan untuk dievaluasi, mari coret di kotak komentar di bawah ini!

Leave a Comment