Pak Abdul, Petugas Keamanan Lingkungan UI berkata, “Kehadiran lampu cukup meringkankan kita. Tapi kalau lagi rame, kita tetep harus turun lagi. Penyeberang juga kadang ada yang tekan tapi ada juga yang menyesuaikan dengan kondisi jalan. Tulisan di lampunya juga kadang ada yang baca, tapi kadang orang lagi buru-buru, jadinya ya ‘main nyeberang’ aja. Harapannya ya peraturan harus ditaati dan tolong dibantu pekerjaan kita.”
Begitulah respons dari salah satu petugas keamanan di lingkungan Universitas Indonesia mengenai lampu penyeberangan yang ada di area Stasiun Universitas Indonesia.
BACA JUGA: Fenomena Traffic Light UI
Seperti yang kita semua ketahui bahwa UI telah membuat fasilitas penyeberangan yang dilengkapi dengan lampu lalu lintas beserta tombol untuk mengaktifkan lampu tersebut sehingga dapat mengatur kapan kendaraan harus berhenti dan kapan waktu yang tepat bagi pejalan kaki untuk menyebrang.
Dengan menekan tombol penyeberangan tersebut, lampu lalu lintas akan menunjukkan sinyal merah-kuning-hijau. Ketika lampu hijau bagi pejalan kaki (yang ada di seberang) menyala, berarti mereka diperbolehkan menyeberang dan otomatis kendaraan harus berhenti. Lampu lalu lintas ini berada di depan halte stasiun UI, yaitu jalur penyeberangan paling ramai yang digunakan mahasiswa UI menuju kampus yang bertujuan untuk menertibkan lalu lintas terutama pada jam-jam ramai, yaitu pukul 7.00 -9.00 dan pukul 16.00-18.00.
Pejalan kaki, khususnya mahasiswa UI, memang sudah terbiasa untuk menyeberang secara langsung tanpa lampu lalu lintas—yang seringkali membuat pengendara mobil kaget dan harus berhenti mendadak. Di satu sisi, terkadang pejalan kaki juga merasa ragu dan takut ketika akan menyeberang karena ada kendaraan yang sedang melaju kencang. Maka dari itu, kehadiran lampu lalu lintas ini berguna untuk mengatur keteraturan antara penyeberang dengan pengendara mobil/motor.
Kehadirannya di area stasiun Universitas Indonesia sebenarnya dapat meringkankan pekerjaan para petugas keamanan sekitar. Namun sayangnya menurut salah satu petugas, masih ada pejalan kaki yang tidak memanfaatkan lampu penyeberangan dengan baik yang hanya ‘main menyeberang’ dan ada juga pengendara yang tidak tertib mengikuti lampu lalu lintas di depannya.
Sebagai pejalan kaki, kita harus sadar akan pentingnya ketertiban lalu lintas demi keamanan dan keselamatan bersama. Hal sederhana yang dapat kita lakukan adalah menekan tombol penyebrangan ketika akan menyebrang. Selain memberi keamanan, kita akan merasa lebih nyaman saat menyebrang karena kendaraan yang sedang melaju akan berhenti dan mendahulukan kita. Meningkatkan kesadaran diri untuk memanfaatkan lampu penyeberangan juga dapat mempermudah tugas para petugas keamanan karena kita telah tertib seperti apa yang diharapkan mereka.
Dengan adanya lampu lalu lintas ini, UI sudah berupaya meningkatkan keamanan bagi pejalan kaki sehingga kita harus menghargai upaya tersebut dengan membiasakan diri untuk menggunakan fasilitas yang diberikan dengan sebaik-baiknya.
Yuk! Tekan tombol penyeberangan dan tertib lalu lintas!
#CareforSafety