Korupsi akar permasalahan bangsa, setuju?
Akar korupsi adalah budaya jalan pintas (red-untuk cepat kaya/mengamankan jabatan atau posisi-konteks tunduk sama atasan supaya tidak dipecat/tunda promosi), setuju?
Salah satu akar budaya jalan pintas adalah pendidikan yang meleset dari proses menjadi hasil akhir, setuju?
Mengapa menjadi fokus di hasil akhir? karena mungkin prosesnya kurang dihargai atau lingkungannya kurang mendukung dia untuk berproses. (mungkin bisa juga baca juga http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/338297/ ), setuju?
Oke, terlepas dari semua itu saya pikir hanya di pertanyaan no. 1 mayoritas orang dapat dipastikan menjawab setuju.
Lalu bagaimana cara untuk mengurangi korupsi? jawabannya kembali ke kitab suci agama masing-masing. Pasti ada ayat-ayat suci yang menyinggung tentang mencuri. Jadi saran saya adalah
1. Buat poster tentang tulisan/kutipan ayat2 suci tersebut yang menyebutkan larangan tersebut dalam ukuran tulisan yang besar. Tempel di lift, tangga, dan pintu atau tempat-tempat strategis lainnya. Hal ini seharusnya menggerakan nurani mereka ketika membacanya (tidak berlaku jika dan hanya jika tidak punya nurani)
2. Tindakan ini dilakukan secara terpusat oleh pemerintah kepada setiap departemen-departemen dan lembaga tingginya, dan ini akan menjadi langkah konkret yang relatif murah karena yang dituju adalah hati nurani yang telah diperlengkapi dengan pelajaran agama masing-masing (asumsinya : seluruh warga negara kita telah menanamkan agama sejak kecil).
3. Pada poster tersebut : perjelas dan definisikan tindakan-tindakan yang tergolong korupsi. Saat ini mungkin ada orang tidak sadar kalau yang uang yang dia pakai adalah hasil dari tindakan yang tergolong korupsi (terbukti kalau baca berita persidangan korupsi banyak yang mengelak dengan berbagai alasan). Kalau tindakan yang tergolong korupsi sengaja di-blur-kan untuk diperjelas (jadi zona abu-abu), maka orang akan dengan mudahnya mencari pembenaran, akan tetapi kalau sudah diperjelas dan semua orang tahu itu korupsi, setidaknya mereka akan berpikir dua kali (apalagi sekarang sudah ada namanya KPK).
4. Orang-orang yang selama ini sudah bertindak jujur dan berintegritas, milikilah komunitas, saling menguatkan untuk tetap bertahan supaya tidak korup dilingkungan kerja yang mungkin korup karena orang-orang tipe ini (jujur dan berintegritas) pasti ada disetiap agama dan disetiap kantor.
Berharap orang yang membaca artikel ini kelak akan menjadi pejabat/pemimpin di republik ini yang tidak korupsi dan berintegritas (amin), dan saat itu berharap pula korupsi sudah jauh berkurang dari sekarang.