Sejarah Tari Hudoq Kalimantan Timur

anakui.comTari Hudoq , Tari Hudoq adalah Salah satu tarian daearah atau tarian tradisional yang menggunakan ciri khasnya yakni sebuah topeng yang cukup unik. Tari Hudoq berasal dari Porvinsi Kalimantan Timur.

Berikut ini mari kita ulas dan kita bahas tentang sejarah dan juga asal-usul tari hudoq beserta caranya.

Asal-usul Tari Hudoq

Setelah mengetahui sedikit citra dari tari Hudoq, sekarang mari kita bahas tentang sejarah dari tari Hudoq itu sendiri. Menurut kepercayaan suku Dayak, tari Hudoq ialah semacam tari penyambutan kedatangan dewa ke bumi.

Dewa -dewa utusan Sang Pencipta nan disebut dewa Hunyang Tenangan (pemelihara padi) inilah nan nantinya akan menjaga dan melindungi huma pertanian suku Dayak.

Tari Hudoq sendiri dilakukan oleh 13 orang. Angka 13 ini pun melambangkan jumlah dewa nan datang ke bumi. Menurut kepercayaan suku Dayak, barang siapa nan melihat dewa-dewa ini secara langsung, manusia tersebut akan sakit atau bahkan mati. Karena itu, para dewa pun menyamarkan wujud mereka dengan topeng dan baju daun pisang.

Topeng nan menyerupai paras burung diyakini sebagai lambang atau citra paras dewa Hunyang Tenangan. Pada topeng ini akan ditemukan rona merah dan kuning nan kabarnya ialah warna-warna kesukaan para dewa. Sementara itu daun pisang nan digunakan sebagai kostumnya dipercaya sebagai lambang kesejahteraan dan kesejukan.

Sejarah lain menyebutkan bahwa tari Hudoq ini dilakukan buat mengenang jasa-jasa para leluhur suku Dayak (Bahau dan Modang) nan hayati di alam nirwana . Para leluhur ini berasal dari Ibu Besar atau nan disebut dengan Asung Luhung. Asung Luhung sendiri sudah seperti dewa nan mampu memanggil roh baik dan roh dursila .

Asung Luhung lantas memanggil roh-roh baik atau roh nenek moyang suku Dayak dan diutus pergi ke bumi buat menemui manusia guna menyampaikan kabar baik. Namun roh-roh baik ini syahdan memiliki paras menyeramkan nan dapat membuat manusia ketakutan. Akhirnya mereka pun disuruh mengenakan topeng dan baju dari daun pisang buat menyamar.

Begitu berjumpa dengan manusia, mereka akhirnya melakukan obrolan sekaligus memberikan macam-macam benih, termasuk tanaman obat seperti nan sudah diutuskan oleh Asung Luhung. Suku Dayak pun sangat percaya, roh-roh baik ini akan selalu datang buat menjaga dan mengawai mereka di setiap musim tanam tiba.

Aturan dalam Tari Hudoq

Tari hudoq dilakukan oleh 6 – 8 penari. Mereka memakai baju dari daun pisang yang dibentuk rumbai-rumbai, menutup rapat tubuhnya dari leher sampai kaki. Penari juga memakai topeng menyeramkan, mirip buaya; harimau; babi; belut dan sebagainya. Walaupun kebanyakan digambarkan dengan karakter burung dan babi.

Pemimpin penari berada paling depan, memakai kalung dan membawa tongkat, yang menandainya sebagai ketua. Diiringi oleh bedug dan gendang dengan irama menghentak. Penari bebas melakukan gerakannya sesuai irama, yang penting dinamis, semangat dan bertenaga. Gerakan tersebut untuk mengusir hama tanaman.

Tari Hudoq biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki, karena kostumnya yang berat dan harus tetap menari (bergerak). Sedangkan para wanita biasanya sebagai penari pengiring saja. Ada 5 gerakan dalam tari Hudoq yaitu Jiak; Jiak Lut; dan Jiak Dong yang lebih didominasi dengan gerak kaki, Kuwai yang menggerakkan kaki dan tangan secara bersama serta Glek Halu.

Para penari menuju lapangan Lamin Adat. Mereka memulai ritual yang disebut Metaang Hudoq. Tokoh kepala adat akan berdialog dengan kepala rombongan Hudoq atau Hudoq Tonggaep.

Karena keyakinan masyarakat jika topeng berisi roh dewa, penonton pun dilarang keras untuk memukul penari Hudoq yang menyeramkan. Jika ada yang memukulnya, bisa terkena bala, entah itu penyakit atau gangguan.

Topeng Penari hudoq

Selain kostum, para penari hudoq juga wajib mengenakan topeng didominasi warna merah dan kuning, yang dipercaya sebagai warna kesukaan para dewa. Ada delapan jenis topeng hudoq yang selalu digunakan penari, seperti berikut ini:

  • Hudoq Uling berbentuk atau menyerupai muka manusia dengan bibir tebal dan miring ke atas serta seakan-akan sedang berbicara dan bermata juling.
  • Hudoq Urug Tingang adalah hudoq menyerupai burung enggang dengan bentuk hidung yang panjang.
  • Hudoq Urung Bavui menyerupai mulut dan muka babi yang merupakan penjelmaan roh halus berbentuk hewan perusak tanaman.
  • Hudoq Urung Hooq Waang dilukiskan berbentuk hidung anjing dan ditambah dengan ukiran magaaq atau naga dengan tugas sebagai ajudan ketua hudoq.
  • Hudoq Urung Magaaq adalah hudoq yang digambarkan dengan bentuk kepala naga dengan banyak ukir-ukiran sehingga terlihat sangat bagus tetapi mengerikan.
  • Hudoq Urung Inang Berang menggambarkan roman muka roh halus dengan bentuk muka bundar dan mata besar.
  • Hudoq Urung Kuwau atau Hudoq Rooh digambarkan mirip bentuk wajah seorang perempuan sebagai penjelmaan roh seorang wanita sebagai Ratu.
  • Hudoq Urung Pakau adalah gambaran dari roh halus dengan bentuk hidung besar dengan ukiran tambahan berupa inang berang.

 

Leave a Comment