Surat untuk Calon Gubernur DKI Jakarta

Pagi ini, terpikir sebuah peristiwa yang akan terjadi dan entah hasilnya baik atau buruk pada Oktober 2012. Setiap insan di Indonesia yang memenuhi syarat sesuai undang-undang akan mencalonkan diri (jarang yang dicalonkan) sebagai  gubernur DKI Jakarta dan menunjukkan diri sebagai wujud konkret dari resolusi dan restorasi tentang kerusakan, keburukan, dan kebobrokan Ibukota Republik Indonesia, yakni DKI Jakarta.

Hari ini, sudah tanggal 12 Januari 2012. Sekitar 6 bulan ke depan baru akan ada proses pemilihan untuk pergantian dari pemimpin lama yang terkesan eksklusif, , tukang tanda tangan peresmian mall atau yang sering menghabiskan air tanah, menghadiri hajatan – hajatan besar yang menampakkan mukanya di kamera. Itu semua mungkin sebagian kecil perilaku yang ada dan itu tidak salah. Namun, tidak tepat dikala hancurnya jantung justru merawat kulit epidermis.

Demi alasan yang telah disebutkan, dibuatlah surat tertanggal 12 Januari 2012 yang memiliki harapan, optimisme, dan keyakinan akan adanya rekonstruksi kondisi mengenai “rumah asli orang betawi”. Berikut bunyi suratnya ;

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dear Bapak/Ibu Calon

Dengan ridho Allah SWT, tertulislah surat terbuka ini dengan tujuan yang baik dan tetap mengedepankan kepentingan masyarakat luas dan objektifitas.

Sepertinya sudah banyak yang mengatakan ini dan itu, maonya pemimpin “kaya gini atau kaya gitu”. Sebenernya semuanya tidak “muluk-muluk” tinggal bagaimana anda sebagai calon pemimpin kami bisa mengimplementasikan segala hal yang “orang baik” mau dan itu bersifat positif. Inilah beberapa poin yang akan disampaikan;

  1. Takut dengan sang Maha Pencipta yang sudah menakdirkan anda menjadi manusia seutuhnya yang memiliki iman, hati dan otak yang HARUS digunakan untuk hal yang bermanfaat.
  2. Memimpinlah sebagai manusia, karena binatang tidak mengkolaborasikan hati dengan otak dalam perbuatannya. Pemimpin bukan sebagai pebisnis. Karena pemimpin melihat ke semua arah tidak hanya ke satu arah
  3. Meskipun  bukan berasal dari Jakarta, perasaan memiliki Jakarta sangat diperlukan saat ini. karena yang terlihat saat ini adalah pemerkosaan Jakarta secara besar – besaran yang melumpuhkan beberapa aspek dan menimbulkan masalah.
  4. Berjalanlah wahai para calon ke semua wilayah Jakarta beserta “gang-gang” buntu didalamnya maka akan para calon temukan berbagai permasalahan yang menjadi permasalahan kami anak Jakarta.
  5. Jika menjadi, Masalah urbanisasi ini perlu dipikirkan baik – baik dan solusinya harus mengkonsolidasikan ke seluruh pemimpin daerah lain agar ada kampanye pemerataan alokasi dana agar bisa mencari lapangan pekerjaan sendiri dan hal lainnya.
  6. Jika Menjadi, budaya harus prioritas yang berdampingan dengan pemulihan stabilitas Jakarta dan menjadikan seluruh budaya dan khazanah Jakarta termasuk cagar budaya yang telah di non aktifkan dapat kembali menjadi kebangaan bagi semua warga Jakarta.
  7. Semua wilayah Jakarta memiliki nilai historis yang sangat tinggi . Jangan Lagi ada mall – mall yang merongrong, gedung tingkat “dua ratus”, proyek tidak jelas dan segala macam hal yang menghilangkan bilai sejarah Jakarta. Hidupkan kembali!
  8. Semua hal itu tidak mustahil dilakukan oleh siapapun yang tulus melakukannya.
  9. Jika jadi, Harmonisasi Jakarta di semua hal unik sekaligus baik yang belum disebutkan diatas di wilayah Jakarta harus terjadi dalam kepemimpinan anda.

Demikian yang telah disampaikan, semoga dapat bermanfaat dan mohon maaf atas segala kata-kata yang menyinggung atau terkesan salah. Terima Kasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sekian. . .

Leave a Comment