Susah Akur Sama Temen Sekelompok? Coba Cari Tahu Dulu Kepribadian DISC-nya!

“Dia nyolot banget orangnya gue ga suka!”

“Dia diem-diem mulu, iya-iya mulu, ga kasi kontribusi pendapat apa-apa, bikin sebel!”

“Siapa sih ini? sok asik!”

“Tuh orang serius banget ah, ga asik di ajak main!”

Pernah gak si ketemu orang yang susaaah banget kamu ngerti? Dan kalau tiba-tiba dia sekelompok sama kita, rasanya siaaal banget!

Tidak cocok bukan berarti salah satu pihak harus salah loh! Ada saatnya perbedaan yang bertolak-belakang sekalipun, dua-duanya tetap benar. Kalau ketemu orang yang kira-kira susah jadi teman sekelompok, itu mungkin karena kitanya belum ngerti dia orangnya gimana dan cara baik menghadapi dia gimana.

Artikel ini bakal kasih satu approach dari tipe kepribadian DISC yang bisa kamu pakai buat mengenali dan “menaklukan” teman-temanmu! Check it out!

1. D – Dominant

Sumber: learn.g2.com

Ada gak teman kamu yang kalau baru bagi kelompok langsung inisiatif nge-lead kelompok? Kalau kamu kerja sama mereka, kamu ngerasa aura “boss” dari dia? Biasa mereka orangnya kompetitif, cenderung agresif?

Yap, kalian baru aja menemukan manusia D!

Si D ini bisa jadi menyebalkan bagi kalian karena terlalu bossy, maunya cepat, terkadang tidak mau mendengarkan orang lain. Tapiiii… Sosok D dibutuhkan di tim loh! D ini punya kelebihan yaitu cepat mengambil keputusan, gak plin-plan, langsung to the point, gak takut ambil resiko dan problem solver yang hebat lo!

Bergaul dengan D ini lumayan tricky, tapi bukan berarti mustahil! Kalau kamu bisa berteman sama mereka, kamu pasti bakal dapat banyak hal loh! Nah, supaya D mau dengerin kamu, ada beberapa “aturan” yang bisa kamu ikuti:

  • Jelas, spesifik, to the point

Sama kaya D bicara ke orang lain, D juga berekspektasi orang lain bakal melakukan hal yang sama ke dia. D gak suka obrolan unfaedah kaya basa-basi dan gosip. Jadi, kalau mau ngomong, pertanyaan “apa kabar?” “cuaca cerah ya?” pliiiiss di skip aja ya!

  • Jadilah efisien, jangan buang waktu mereka!

Masih berhubungan ke yang sebelumnya, selain D gak suka obrolan unfaedah, D juga gak suka waktunya terbuang buat hal-hal unfaedah. Ingat? D itu orang yang kompetitif dan punya ambisi besar loh! D akan merasa lebih puas kalau waktunya dihabiskan untuk hal-hal yang menambah nilai dirinya. Jadi, kalau ada rapat atau pertemuan kerja kelompok, jangan bahas hal-hal di luar kerjaan dulu sebelum kerjaannya selesai ya! Bisa-bisa D bete dan nyembur kalian hehehe

  • Ide yang kamu berikan harus berdasar fakta

D itu gasuka kata “kayanya”!

“Kayanya A lebih bagus deh,” “Eh menurut aku sih, kayanya B”

Yap! Begitu dengar kata terlarang itu, udah deh, gak usah harap D bakal denger kamu. Bagi D, walaupun dinamakan opini, tetap itu harus ada faktanya, secara, D itu termasuk orang yang rasional. Jadi, kalau kerja kelompok sama D selalu siapkan argumen dan fakta pendukung ya! Jangan asal nyeletuk pendapat!

  • Kalau tidak setuju, fokus pada fakta, bukan orangnya.

Walau D cenderung “bintang kelas”, ada saatnya D salah. Waktu itu terjadi, kamu harus ngomong dengan jelas kalau itu salah dan sediakan bukti-bukti pendukungnya! Jangan serang D secara personal, kritiklah pendapatnya, bukan dirinya ya! Dan ingat, D tidak nyaman berurusan dengan emosi orang lain. Jadi, nyatakan argumenmu dengan nada stabil dan kepala dingin. Dengan begitu, kamu akan dapat respect dari D!

BACA JUGA: Kamu Yang Mana, Ini Tipe-Tipe Mahasiswa di UI Berdasarkan MBTI-nya! (Introversion-Judging Series)

2. I – Influence

Sumber: idcloudhost.com

Pernah gak ketemu teman sekelompok yang sukaa banget ngomong? Kalau ada dia tuh suasana jadi cerah dan hidup banget? Orangnya asik, optimis dan ramah banget? Tapi… kalau diajak kerja kurang oke. Suka lalai waktu ngurus hal detail, kadang hebohnya ada di waktu yang kurang tepat.

Yap! Kamu ketemu si I.

Terkadang, saat situasi sedang serius, kelompok kamu perlu serius eh tapi dia bawanya bercanda terus! Dia juga susah fokus dengerin satu orang, ujungnya kita pikir dia kaya tong kosong, kerjaannya cuma ngobrol doang, gaada kontribusi!

Tapii– kalau I diajak berpikir kreatif, dia jagonya loh! Saat situasi kelompok lagi suram, disitu I dibutuhkan untuk menjaga motivasi tim! Saat yang lain mulai demot, I satu-satunya tipe yang tetap bisa berpikir positif loh! I juga orang yang suka damai, kalau lagi ada konflik dalam tim, I pasti jadi yang paling gusar dan berusaha buat teman-temannya baikan lagi. Hehe manis ya?

Nah, untuk menaklukan si I ini tergolong mudah kok! Yuk simak tips di bawah ini:

  • Puji dia!

Sumber harga diri bagi I adalah ide yang I punya. Walau terkadang I kesulitan menjelaskan idenya, tetap berikan apresiasi karena sudah mau mencoba memberikan ide. Saat dia berhasil mengutarakan ide, puji lagi dia! Dengan begitu, I akan merasa diterima dan merasa bebas berekspresi. Saat momen itu tiba, kamu bakal melihat potensi I yang sebenarnya!

  • Bahas ide-ide gila dengan dia!

I adalah satu-satunya tipe yang bisa dengan mudah membahas dan menyambungkan ide-ide abstrak yang susah diproses akal. I juga sangat suka membahas ide! TAPI… I lemah soal detail, konsentrasinya cepat buyar saat membahas hal mendetail. Jadi, saat kerja kelompok dengan I, ada baiknya menyerahkan tugas detail kepada yang lain. Kalau pun I harus mengerjakan hal detail, berilah insentif untuk kerja kerasnya itu ya!

  • Senyuuum! Jadilah ramah!

I tidak suka konflik. I dapat mencapai performa puncaknya pada lingkungan yang ramah. Kalau kamu datang kerja kelompok dengan wajah cemberut, perasaan I akan mudah terpengaruh loh. Akhirnya, kinerjanya juga gak akan maksimal!

  • Jangan tinggalkan dia sendiri!

Ketakutan terbesar I adalah ditolak dan dikucilkan. Walau kelompok sedang dalam situasi sulit, ada baiknya mengajak I untuk berbincang asyik sebentar. Saat I sedang ngelucu, berilah respon yang positif. Semua itu remeh dilihat dari perspektif kita, namun bagi I itu sangat berarti loh! Jangan lupa dalam mengambil keputusan atau berdiskusi, selalu dorong dia untuk berpendapat.

“Menurut I gimana?”

Percayalah, pertanyaan itu sangat berarti buat I. Hehehehe!

BACA JUGA: 5 Tempat di UI Ini Ramah untuk Kamu yang Introvert

3. S – Steadiness

Sumber: theconversation.com

 

Ada gak orang disekitarmu yang kelihatan kalem, pendengar yang baik, nurut-nurut aja sama omongan orang, taat aturan, ngikutin instruksi, dan loyal banget sama apapun yang dia kerjakan? Tipe-tipe anak baik dan ngasi “aura” keibuan yang mengasuh dan menjaga kedamaian di kelompok? Tapiii… kalau dia kerja dalam kelompok sama kamu, dia main pasif, cenderung jadi “yes man”, dan suka mendam emosi kalau dia jengkel sama sesuatu?

Kamu berarti ketemu si S!

Terlepas dari work pace-nya yang cenderung lambat, S dibutuhkan di kelompok juga loh! Kenapa? Karena S mampu menciptakan lingkungan yang supportif dan akomodatif! Walau kerja agak lambat, tapi performa mereka konsisten dan yang paling jago multitasking di antara tipe yang lain lho! Sifat mereka yang tenang dan penuh perhatian bisa jadi penetral di dalam tim kalian!

Bergaul dengan S butuh kesabaran, karena pada dasarnya mereka tertutup dan enggan menyatakan perasaan dan keinginannya secara explicit. Supaya hubungan kamu dan si S lancar, berikut guides yang bisa kamu ikuti:

  • Pelan-pelaan!!

Ketakutan terbesar S adalah kehilangan stabilitas. Lingkungan kerja yang terlalu cepat dan dinamis akan membuat S kehilangan “titik seimbang”-nya. Begitu pula dengan bergaul, jika kamu terlalu pushy dan gak beri space sama dia untuk memproses pikiran dan perasaannya, yang ada S bakal menghindar!

  • Tunjukkan ketulusanmu

S termasuk orang berhati lembut. Namun, S punya tendensi untuk tidak mengungkapkan isi pikiran dan hatinya pada orang sembarangan. Dekati S dengan perlahan lalu tunjukkan bahwa kamu ingin berteman dengan dia secara tulus, mulailah dengan pembicaraan yang agak personal namun tidak terlalu dalam seperti:

“S suka makanan manis gak? Aku pengen beli nih, mau barengan?”

“Eh aku sering liat kamu pakai aksesoris kuning, kamu suka warna kuning ya?”

Perlahan tapi pasti S akan membuka hatinya ke kamu!

  • Jawab pertanyaan “HOW”?

Ada saatnya dalam kerja kelompok kita harus bergerak cepat, situasi dimana S paling tidak suka. Namun, apa boleh buat? Tuntutan yang ada memaksa kalian begitu kan? Nah, sebagai rekan tim yang baik, ada baiknya kamu jelaskan pada S secara spesifik BAGAIMANA cara menyelesaikan sesuatu. Dengan mengerti langkah-langkahnya, S dapat bekerja dengan lebih cepat dan juga lebih nyaman!

  • Berikan feedback dalam lingkungan privat

S tidak tahan dengan konfrontasi apalagi di depan umum. Jika S berbuat salah, ajaklah dia berbicara empat mata dan bicaralah dengan nada yang tenang dan lembut. Tunjukkan bahwa kamu mengatakan itu agar tim bisa memberi performa yang lebih baik. Jangan lupa berikan pujian untuk hal-hal yang sudah dengan baik dilakukan oleh S! Ingat! Tolong, terima kasih, dan maaf akan sangat dihargai oleh S!

BACA JUGA: 5 Hal ini Bisa Kamu Praktikkan untuk Bonding Online

4. C – Compliance

Sumber: freepik.com

 

Kalian pasti pernah ketemu orang yang seperti ini: cenderung penyendiri, pandai menganalisa, bekerja cepat dan tepat. Kalau kerja kelompok, dia hanya perlu target lalu dia akan hilang, pergi ke “dunia”-nya sendiri dan waktu dia kembali, pekerjaannya sudah selesai dengan kualitas yang tinggi. Waktu kamu tanya “kenapa?” dia bakal jelasin semuanya secara mendetail!

Yap, itu dia, “Si Analis”, C!

Di dalam tim, C adalah penghubung ide dengan realita. Mereka dapat memberikan estimasi dan rencana yang realistis untuk mewujudkan ide-ide brilian tim kalian! Tapii terkadang mereka sensitif sama kritik, agak susah diajak kerja di lingkungan yang serba tidak pasti, dan cenderung individualis.

Bergaul dengan C bakal ngajarin kamu gimana caranya bekerja dengan struktur dan menghasilkan performa yang brilian loh! Soooo boleh banget kamu pelajari beberapa tips berinteraksi dengan C berikut ini!

  • Ingat 2D! Data dan Detail

C selalu berusaha menghasilkan kesempurnaan dalam pekerjaannya. Maka, C sangat memperhatikan detail! Jika kamu ingin berargumen, ingatlah bahwa kamu harus persiapkan fakta dan data yang mendukung, bukan hanya sekadar memberi contoh.

  • Jangan bicara hal yang “kabur” dan tidak spesifik

C kesulitan memproses hal-hal yang tidak jelas dan abstrak. Jika kamu menjelaskan suatu pekerjaan dengan cara begitu, C tidak akan mengerti apa ekspektasi kamu terhadapnya. Pada akhirnya, C tidak akan bisa bekerja dengan optimal dan malah kehilangan niatnya untuk engage dengan tim kamu deh!

  • Jangan kritik mereka!

Harga diri C terletak di pekerjaan yang dihasilkannya. Karena itu, C takut akan kritik, apalagi terhadap suatu pekerjaan yang sudah diselesaikannya dan tidak ada waktu untuk memperbaikinya lagi. Oleh karena itu, ada baiknya kamu tetap keep in touch dengan C selagi dia bekerja untuk dapat memberi masukan selagi dia bekerja alih-alih sesudah C selesai bekerja. Jangan lupa, masukan kamu harus spesifik dan detail ya!

  • Dekati perlahan dan jangan berkonfrontasi

C mempunyai tendensi menjadi task-focused alih-alih people-focused. Makanya dia lebih sering kelihatan bekerja sendiri dan jarang bersosialisasi dengan rekan-rekannya. Untuk mendekati C, kamu bisa ngobrol seputar pekerjaan dulu. Perlahan, kamu bisa masukkan pertanyaan personal yang lebih dalam dengannya!

DISC ada untuk membantu kita mendapatkan alternatif pendekatan untuk orang tertentu.

Namun, bukan berarti kita harus mengkotak-kotakkan orang menjadi 4 kategori ya!

Tips-tips di atas bisa kamu pakai sebagai asumsi awal, namun jangan lupa, kamu harus tetap fleksibel dan peka dengan kepribadian mereka ya!

BACA JUGA: Jadi Gini Lho Rasanya Menjadi Mentor OKK UI

Daftar Isi

Leave a Comment