The Crystal Knowledge (Ilustrasi ditambahkan admin)
asalamualaikum. misi numpang curhat ya..
gw cuma mo ngomongin soal fasilitas yang ada di perpus pusat yang megah nan kita cintai kawan. mungkin ini salah satu kekurangan yang ada di perpus kita, yang lainnya sih ga gw omongin.
soal mushola kawan yang ada di lantai 1 paling bawah sebelah tempat buat internetan. waktu gw mau solat trs samp mushola, gw lihat ada yang sedikit aneh dan agak mengecewakan tepatnya tulisan yang ditempel di pintu masuk mushola yang intinya kaum adam ga boleh solat disitu karena kita mengganggu kenyamanan kaum hawa dan kaum adam di suruh solat di mesjid. padahal gw keperpus sebulan yang lalu ga da tuh tulisan. untung gw sempet di bilangin sama ibu2 kalau gw ga bisa solat di mushola kalau ga bisa dibawa security terus dicemplungin ke danau depan perpus ha3x lebay….
bagi gw sih awalnya ga masalah cuma setelah gw pikir2 lagi ko agak ngeganjel di hati ya. maaf ga baku bahasanya. kebetulan pas gw mau ke mesjid hujan gede banget mana kayaknya lama berhentinya, daripada gw ga keburu solat ,ya gw terjang aja tuh badai. alhasil gw bolak balik perpus baju gw basah kuyup kayak orang berenang pake baju.
dalam hati gw apa pihak yang buat peraturan itu ga berpikiran ya kalau ada hujan bakal gede pas kaum adam mau solat. belum kalau habis dari luar kan becek banget , kan kasihan cleaning service ngepel terus (pengalaman soalnya kejadian). mending jalannya ke mesjid dikasih atap menuju masjid so kan kita ga kehujanan.bukannya mau manja yah.cuma untuk kenyaman bersama.
kalau ga pny anggaran buat atap, apa ga bisa sediain ruang khusus cowok buat solat. terus habis itu sekalian aj buat lift khusus cowok & cewek kan sayang tuh lift satu nganggur terus. ko jadi ngelnatur ya he3x pis.
buat gw yang mungkin mewakili kaum adam cuma mo bilang tolong dipikirin lagi pihak yang buat tentang peraturan yang dibuat & kalau buat solusi tolong dipikirin problem yang akan timbul. jangan asal buat aja (cuma buat yang buat peraturan). mohon perhatiannya dong bapak ibu pejabat setempat yang terhormat.tolong dicari solusi yang lebih baik.
wasalamualaikum.
FERRY/FT/11
Rekomendasi:
13 Headset Olahraga Terbaik 2023 untuk Gaya Hidup Aktif anakui.com - Menurut pengujian kami, berikut ini adalah headset olahraga terbaik yang dapat sobat beli untuk berolahraga dan berlari. Headphone olahraga terbaik menunjukkan nilai pemilihan model yang tepat untuk orang…
Rekomendasi 10 Laptop Editing Terbaik AnakUI.com - Laptop Editing Terbaik, Editing Video adalah salah satu tugas terberat yang dapat Anda lakukan di PC, jadi saat berbelanja Laptop terbaik untuk editing video, Anda pasti ingin memastikan…
12 Headphone Over Ear Terbaik 2022 yang Wajib Dicoba anakui.com - Headphone over ear terbaik menyeimbangkan suara yang bagus dengan sejumlah fitur berguna. Ini adalah pilihan teratas kami yang telah dicoba, diuji, dan diberi peringkat. Dengan banyaknya pilihan headphone, memilih…
Review Laptop Asus ROG Zephyrus S17: Laptop gaming Premium AnakUI.com -Dari Review Laptop Asus ROG Zephyrus S17 terbaru memiliki hampir semua yang Anda inginkan dari laptop gaming terbaik ini. Anda dapat mengharapkan banyak daya berkat pasangan yang kuat dari…
5 VPN Terbaik untuk PC Windows 10, Online tanpa Hambatan! anakui.com - Perlu VPN untuk Windows? Kami telah menjalankan yang terbaik di sini. Seperti banyak software lainnya, VPN terbaik untuk PC menyertakan semua fitur yang ditawarkan oleh layanan VPN terbaik.…
Apakah Posting di anakUI.com Harus yang Serius/Formal Doang? Akhir minggu lalu, sambil ngasih tiket untuk para pemenang lomba #FantastiKpopJKT di anakUI.com, saya berbincang-bincang dengan salah satu pemenang lomba, mengenai "ada nggak, kritik, saran, masukan, usulan, atau apapun untuk anakUI.com?"…
[Sharing] Pengalaman yang Menegangkan Menulis Artikel di… Hallo Akunacom a.k.a anakui.com! :D Hmmmmmm disini saya ingin sharing tentang pengalaman saya untuk pertama kali menulis artikel di anakui.com >> https://www.anakui.com/2011/01/29/prodi-sastra-jerman-ui-menakutkan-bener-ga-sih/ . Bingung mau mulai dari mana. Mungkin kalian…
Berlabu di Perpustakaan Baru Apresiasi, Prestasi, dan… Oleh, Mang Oejank Indro, tinggal di http://mangoejankindro.blogspot.com Setelah penantian panjang yang penuh dengan kontroversi dan kritik, perpustakaan baru UI mulai dibuka pada tanggal 13 Mei 2011 yang lalu. Suasana perpustakaan…
Review AirPods Pro, Headset Wireless Terbaik Tahan Air anakui.com - AirPods Pro adalah headset wireless terbaik dengan peredam bising, tahan air, dan penyesuaian khusus. Dengan kesesuaian yang lebih baik, dan tahan keringat, AirPods Pro adalah headset bluetooth terbaik…
BEKPEKER GADUNGAN (SEASON 4) senin, 6 april 2009 BEKPEKER GADUNGAN: MESJID AGUNG DEMAK kami bangun jam setengah 5 pagi, gw padahal baru tidur satu setengah jam doang.. mana gw doang yang tidur tanpa beralaskan…
30 Values of A Leader to Become Young On Top Perkenalkan, saya Kenny Lischer adalah salah satu Young On Top Campus Ambassador dari Universitas Indonesia. Selain itu masih ada 12 orang lainnya yang berasal dari UI dan 80 orang lagi…
Review Google Stadia, Layanan Streaming dari Google anakui.com - Google Stadia menawarkan permainan cloud yang mengesankan dalam paket yang tidak sempurna. Google Stadia baru dan berpotensi mendemokratisasi, tetapi pada akhirnya setengah jadi dan penuh ketidaknyamanan. Spesifikasi Google Stadia…
BUNGKUS LONTONG ( besok mau wawancara beasiswa, malah bikin cerita. Semoga bisa terbit di anakUI.com ) JUMAT. 3 JUNI 2011 BUNGKUS LONTONG . Cerita berikut ini fakta. Orang-orang nya benar-benar ada dan…
Informasi Beasiswa S2 Dalam dan Luar Negeri Terbaru 2019 Setelah menyelesaikan program S1, ada dua jalan yang akan dipilih seseorang. Langsung bekerja untuk mendapatkan penghasilan atau melanjutkan kuliah. Mereka yang melanjutkan studi S2 lagi-lagi memilih apakah menggunakan biaya…
Review Samsung Galaxy Buds Pro, Headset Wireless yang Solid anakui.com - Samsung Galaxy Buds Pro sejauh ini merupakan earbud nirkabel terbaik perusahaan. Terlepas dari kekurangannya, Samsung Galaxy Buds Pro adalah earbud nirkabel yang solid dengan suara dinamis, ANC yang…
Hati-hati Penipuan Berkedok Dapet Bonus di Mall *Wanted! Dibawah ini adalah kronologi deskripsi aksi modus penipuan. Tulisan sangat mendetail, dilengkapi 16 keanehan (keganjilan).* Kasus kejadian: 09/07/2012 ; sekitar 15:00-17:30 WIB. Seusai melakukan ritual ibadah, Rahma (nama…
Ini Hal-hal yang Mahasiswa Baru Rasakan: Balada Semester… Aloha! Sambil ngisi liburan gue coba-coba nulis artikel yang kayaknya super garing ini, daripada ga ada kerjaan dan bosen dengerin lagu Malu Sama Kucing mulu. Buat para maba yang bernasib…
Review Samsung Galaxy Buds 2, Headset Peredam Bising Murah anakui.com - Galaxy Buds 2 menawarkan peredam bising dengan harga yang bagus, tetapi memiliki beberapa kekurangan. Samsung Galaxy Buds 2 seharga Rp. 2,2 jutan adalah sekuel solid yang mempertahankan sebagian besar…
The Real Leadership Exercise: Gerakan Indonesia Mengajar [1] Sumber: milis ILDP, share dari Tri Mukhlison Anugerah Senin, 14 Juni 2010, sembilan orang anak muda perwakilan Ikatan Alumni-PPSDMS datang ke kantor Indonesia Mengajar. Malam itu adalah program perdana Silaturrahim…
#2UILeaks: PerpusPusat UI, Sekedar Crop Circle tak Berisi? Hehehe ... kemarin gak sengaja banget mau niat nulis eh, kok sudah ada tulisan berjudul Kontroversi Perpustakaan Baru UI. Jadi, sebagian ide memang udah ada di sana. So, tinggal sisa-sisa…
10 Rekomendasi Headset Xbox Terbaik 2022 anakui.com - Kami menguji headset terbaik untuk konsol Xbox, dari Xbox Series X hingga Xbox One. Headset Xbox terbaik adalah tambahan yang ideal untuk perlengkapan periferal. Baik sobat bermain di…
5 Kesyahduan yang Bakal Kamu Dapetin Kalau Berkuliah di… Alkisah tersebut pula sebuah balada hikayat tiga sejoli mahasiswa tingkat awal, Jona, Joni, dan Jono. Mereka lagi ngomongin sesuatu yang temanya berat banget, apalagi kalau bukan tentang ujian. Maklum, saat…
5 Rekomendasi Router VPN Terbaik 2022 Pilihan Kami anakui.com - Lindungi setiap perangkat yang sobat miliki dengan router VPN terbaik. Jika ingin mengamankan semua perangkat yang terhubung ke internet di rumah sobat, dari iPhone dan PS5 hingga bel pintu…
Kebebasan Mempelajari Ilmu (Kisah Kuliah di Biologi FMIPA… Awal semester baru, 15 Februari 2011 KEBEBASAN MEMPELAJARI ILMU Tidak terasa, seperti semua waktu yang pernah terlewat, semester 6 pun datanglah sudah. Buatku rasanya baru beberapa bulan lalu masuk kampus…
10 Rekomendasi Headset PS5 Terbaik 2022 anakui.com - Headset PS5 terbaik untuk setiap anggaran, berdasarkan pengujian kami. Headset terbaik untuk PS5 menawarkan cara yang lebih intim untuk menikmati suara dalam game yang kaya sambil berbicara dengan…
Hei Dudes, Coba Deh Pahami Perasaan Kaum Hawa Seperti Kami Di balik tingkah laku unik mereka, kaum Adam ini sering merasa bahwa mereka selalu salah dan cewek selalu benar. Mereka selalu merasa bahwa mereka merasa tertindas di tengah-tengah cewek di…
Dilema (Penutupan) Pintu-pintu Universitas Indonesia Beberapa hari belakangan ini, nama Universitas Indonesia muncul menghiasi surat kabar dan layar televisi di Indonesia. Tidak seperti biasanya nama Universitas Indonesia muncul bukan karena prestasi yang di ukirnya, tetapi…
10 Rekomendasi Headset Gaming Murah Terbaik 2022 anakui.com - Headset gaming murah menawarkan suara yang bagus dengan harga lebih murah. Headset gaming termurah dapat menghadirkan semua suara yang menarik dan kinerja mikrofon yang tajam dari periferal yang…
94 thoughts on “Susahnya Kaum Adam Mau “Ibadah” di Perpus Pusat UI”
Kalo buat laki-laki, emang lebih baik di masjid. Jadi, saya setuju banget kalo dibangun semacam atap di jalan antara perpustakaan dan MUI.
@gumiho buset jengkal lo panjang amat???komuter kyknya kalah nih. perasaan gw lht komen lo ke smua postingan cuma bisa ngeritik aj ke penulis. klo bisa ga cuma kritik bantuin cari solusi kek. lagi dapet yah?kayak emak gw aj klo lagi dapet pengennya ngomel2&gw mang maba tapi gw s2. tlg klo komen penulis dihargai.coba lo yg ada diposisi gw wkt itu,mgkn lo ga akn blg kyk gtu.
dimana-mana posting yang ada di forum anakui.com @gumiho ini CUMA BISA bilang ‘DASAR MABA’ ya dengan capslock jebol…inget itu menjurus bullying bung…ckck. Gak punya stok komentar lain ya ?
@rey sori ya gw ga males ke mesjid. lo ga baca y gw cm saranin bt atap ke mesjid. klo ga bs sediain mushola. mungkin lo bacanya kyk anak tk sambil dieja y.apa ga paham maksud gw/?ragu gw klo lo anak ui.kykny berlangkah2 deh ke mesjid kecuali jempol lo 50 meter.
Gw gak habis mengerti, akhir2 ini kl gw liat anak UI bnyk yg hoby ngeluh ya
Pada gak bs bersyukur apa ya?
Kalian itu lebih beruntung dibanding senior2 kalian kl dr segi fasilitas
Masjid UI tinggal sejengkal dan lebih baik sholat di masjid kan daripada di musholla
hmmm, kalo menurut lo ini adalah keluhan, kalo gw nggak ngeliat ini sebagai keluhan deh..
ngeluh tuh menurut gw kaya gini: “aduuh, kok nggak ada mushola cowok di perpus pusat sih?” > cuma ngasih kondisi
nggak ngeluh: “oh, di perpus pusat ga ada mushola cowok, karena cowok emang harusnya ke mesjid UI yg deket. ah tapi kalo ujan kan jadinya susah buat ke mesjid, bagaimana kalo ada sesuatu yang bikin kita bisa ke mesjid dengan enak?” > ngasih gambaran solusi
lagipula, bukankah biasanya perbaikan dalam hidup terjadi saat kita berada dalam kondisi ga nyaman ya?
dan satu lagi, rasanya ngejudge begini dan begitu kepada orang lain yang kita nggak kenal tuh nggak bijak deh 🙂 (kecuali mbak simplepost dan mas ferry ini udah saling kenal ya)
@ilmanakbar maaf mas saya ga knl sama @simplepost. saya setuju dengan pendapat anda ttg menjudge org lain ga bijak. kykny ada peraturan yg komen hrs bersikap sopan deh seperti di dunia nyata. klo berani komen cantumin identitas asli dong.
Gak usah marah lah kl jarak antara MUI dan perpus dibilang sejengkal
Bagi anak UI jarak segitu itu dekat
Maklum kami ini biasa jalan
Daripada nunggu bikun yg lamanya minta ampun dan selalu penuh, dari stasiun UI sampai FH gw selalu lebih milih untuk jalan
Kl lu yg kek gitu tiap hari dah ngeluhnya kek apa ya?
“Daripada nunggu bikun yg lamanya minta ampun dan selalu penuh, dari stasiun UI sampai FH gw selalu lebih milih untuk jalan
Kl lu yg kek gitu tiap hari dah ngeluhnya kek apa ya?”
@simplepost gw ga ngeluh cuma ini kan forum untuk anak ui diskusi bukan untuk saling memojokkan atau menghina. gw ga akn marah selama kritikan sesuai aturan. seharusnya lo perihatin lht anak FIB kyk gtu dan setahu gw jalan ke mushola FIB ada atapnya so mereka setidaknya sedikit lebih nyaman. dan anak fib ga akan berpikiran untuk ketawain pst mersakan prihatin krn mrk plg ga mengalami hal yg mmungkin dibilang mirip. tlg dibaca sekali lagi gw bukannya ga mau ke mesjid tapi memberi saran agar ada solusi yang lebih baik da gw setuju klo solat lbh baik di mesjid. kasian banget sih lo, cb lo rasain klo jalan dari stasiun ui ke fh terus telat ada hujan badai ada ujian.apa masih bs ngmg kyk gtu?tuh msh urusan duniawi loh. klo ni urusan akhirat mas. bt kakak2 senior semangat walaupun mgkn tdk sempat menikmati fasilitas yg ada skr. ini bukan hoby ngeluh tapi saran dan emang bnyk yg harus dibenahi dkampus kita dari fasilitas maupun birokrasi supaya ui menjadi lebih baik lagi.
hahaha..tuh kan…pasti deh kalau yang ngomongin soal fasilitas adalah maba..bakal dicaci maki ‘manja’. untuk ferry, gue ngerasain hal yang sama dalam salah satu post gue juga si @simplepost ini berkoar-koar bilang manja dan jadi membangga-banggakan dirinya sendiri serta senioritas bgt. Seperti disini @simplepost bilang “gue biasa jalan kok”, dsb.
Menurut gue post ini gak salah. Sebaiknya emang dibuatin ruangan mushala lagi buat cowok. Karena sbg cewek jujur gue risih kalau mushalanya dicampur gitu dengan cowok. Idealnya,dibuatkan ruang shalat juga untuk cowok di perpus pusat. Sekian.
Hujan badai pas jln dr stasiun ke fh??
Dah sering kali hahahaha
Gw aja pernah terbang gara2 tuh hujan badai
Tp gak bikin gw ngeluh tuh
Manja aja sih lu
Gw pernah masuk kelas dlm kondisi basah kuyup dan telat. Tp dosen gw ngerti
Kl lu bs manage waktu lu, gak mungkin jg lu telat kl problem lu soal telat ujian
Lu mahasiswa S2 harusnya lebih bs manage waktu
saya mahasiswa FIB.
dari samping gedung 6 FIB ada jalan (yang ada atapnya) untuk menghindari diri dari hujan..
jadi di FIB kalo lagi hujan dan pengen ke mushola, bisa muter lewat gedung 6 FIB..
nb: semua jalan di FIB pasti ada yang punya atap (walaupun harus muter-muter dan sedikit basah kalo hujan deras)
ini mbak bukanya pasti dari hape ya?
kalo buka dari komputer, klik username yg komentar itu, langsung kebuka halaman profilnya. ada namanya, fak/jur/ang-nya, komentar2 yg pernah dikasih, dan postingan2 yg pernah dibikin..
kalo di versi mobile/hape, belum dibikin kaya gitu, jadi username komentatornya ga bisa diklik.. masih proses buat dibikin gitu, tungguin aja yak 😀
@simplepost niat bisa berubah klo ada halangan.ga prnh dgr bang napi ngomong ya? maklum kita manusia bukan angel. alangkah lebih banyak pahala jika kita ibadah dengan hati yang senang dan membantu org lain. kan gw blg lbh semangat bukannya ga jd ibadah. susah y omgn gw dimengerti?gw jg ga mikirin diri sendiri ko. cotnhy:kyk cleaning service yg gw ceritain diatas. jgn hny melht dari satu mba tapi dilihat dari sisi yg lain
Hah?? Niat berubah krn ada halangan?
Kl niat tindak pidana itu bs dimengerti
Tp kl niat ibadah?
Itu mah emang dasar lunya yg males
Gw kl niat sholat meski basah kuyuppun gw akan tetep sholat
Gw punya prinsip katakan yg sebenarnya meski itu menyakitkan
Dan ya di fh gw dididik untuk itu
Mknya jgn cuma melihat komen orng dari omongannya tp yg terpenting lihat apa maksudnya
Apa maksudnya kasih link itu?
Gw sdh login jadi so what?
Apa lu emang gak ngerti maksud postingan ilman yg bs tahu identitas gw?
gw tau mba sulisyanti fak fh angktn 2005. lo mang dah login tapi menurut gw kritik itu bkn dengan menjudge orang ato menyinggung orang yg ada org ga suka dgn sikap anda.btw gw sih ga da mslh cm gw kasian sama lo dengan lo komen kyk gtu apa ga nambah2in dosa dgn menyakiti org lain
Kita mau sholat, UI sdh menyediakan fasilitasnya
Jarak antara perpus dengan MUI tdk begitu jauh
Daripada digunakan untuk membangun fasilitas tambahan itu, gw lebih setuju jika yg dibangun adalah jembatan penyebrangan atau underpass yg menghubungkan barel dengan dgn UI
Krn nyawa yg jadi taruhannya kl tertabrak kereta
Gw cuma kasih pandangan kenapa bnyk anak UI yg menganggap kl jarak antara MUI dgn perpus hanya sejengkal tp lu yg memang tdk mau dengar pendapat orang lain malah nyolot dan bilang kasihan gw lah. Derita gw lah
Please deh kl berargumen itu tetep stay on topic
Gak usah bawa2 sesama muslim lah
buat tulisan dong ato usaha jgn cuma bla bla bla yg ga enk. jgn melebar juga dong topiknya. ya iyalah gw komenin lagi soalnya kan orangnya nyolot. menurut gw ga sopan komennya. dan gw jg dididik klo gw benar selama gw ga memulai persoalan ya gw akan diem. lo aj bisa tersinggung trs kl orang lain gak boleh nyinggung lu.Bravo!!! Hebat banget lu(cuma copas komen lo)
Lu kira gw perduli sama omongan lu?
Gw kan cuma nyebutin soal kalimat gw yg mungkin terlihat kasar
Itu kan hanya balikin kalimat lu yg bilang kasihan deh lu :p
Lu mau ngomong kasar kek, halus kek, bagi gw yg penting substansinya
Dan argumen lu kesini2 itu gak berbobot sama sekali
Cuma out of topic
Hahahaha
Berarti gw dah bs ambil kesimpulan skrng
Gw gak setuju sama pendapat lu dan gw dah ungkapin alesannya
Tp dari semua alasan itu gak ada satupun yg bs lu jwb
Kl mau debat kusir silahkan
Tp maaf gw gak minat
Dan anak UI sih gak bakalan cuma debat kusir aja hanya untuk mempertahankan pendapatnya
tergantung, paling cuma kena sedikit air hujan..
kalo hujannya deras, ngga bakalan basah2 bgt..
yang penting udah cukup meminimalisir kemungkinan “basah kuyup”. 🙂
ini gua juga heran knp jadi ribut begini *daritadinyimak* yaudah mas, sambil nunggu pengadaan “atap” di jalan antara perpustakaan dan MUI, sedia payung (dan jas hujan bila perlu) sebelum hujaan ajaa.hehehe
@mikbm tipikal mahasiswa, masih dalam pembelajaran. diskusinya berujung saling serang secara personal, bukan ke inti permasalahan.
@ferry: kalo memang kesulitan, mungkin bisa dikomunikasikan dengan petugas perpus, misalnya dengan menyediakan payung atau jas hujan untuk mahasiswa yang ingin solat.
@simplepost ya elah ni orang.. ngasi komen ga ad etika, debat ngalor ngidul, model bgini bisa kuliah di UI ?? apa standar UI udah makin turun? lo tuh harusnya liat kondisinya.. penulis itu menyampaikan sesuatu topik yg harusnya dibahas buat cari solusi.. klo emg si penulis mengeluh ato manja ato apapun itu (dan menurut gw tidak) itu urusan dia, bukan urusan lo nyerang pribadi.. fokus cari solusi dong.. lo bukannya anak FH itu harus jago debat berkualitas? jadiin forum ini buat lo bisa ngembangin potensi.. udah lah, stop disini aja debatnya bro @ferry semoga ke depannya pihak UI nyediain musholla cowo atau kasih atap di jalan setapak biar siapa pun yg mau sholat jadi mudah..
yang comment menolak berarti ga pernah sholat… di mall yang kecil aja ada musholahnya. masa’ di perpus yang segede ini ga ada sarana musholahnya. jadi murtad aja om/tante kalo ga sholat2…. jangan sholat2
ckckckckck….. masalahnya saya bayar SPP di sini kalo numpang tuh baru diem dan nurut…
jalan sana, orang Hebad… ga bakal sholat juga kan?
Masalah:
-Tidak adanya musholla di Gedung Perpus Pusat untuk laki-laki.
-Laki-laki harus sholat di MUI kalau sedang beraktivitas di perpus pusat.
-Kalau cuaca sedang hujan, terpaksa kehujanan saat ke MUI atau sebaliknya.
Solusi memungkinkan:
1. Musholla di perpus pusat dipartisi untuk laki-laki dan perempuan.
2. if (solusi 1 gak bisa dilakukan) buat atap penghubung MUI dan perpus pusat;
3. else if (solusi 2 gak bisa dilakukan) bawa payung/jas hujan supaya gak kehujanan pas mau sholat di MUI;
4. else if (solusi 3 gak bisa dilakukan) pinjem payung/jas hujan aja;
5. else coba rayu2 penjaganya kalo lagi hujan deres supaya bisa sholat di musholla perpus pusat;
Langkah real:
Ajukan usulan-usulan ke pihak yang berwenang dengan membawa data lengkap untuk mendukung argumentasi kenapa usulan tersebut harus diimplementasi.
Harapan:
1. Saya pribadi lebih suka dibikin atap penghubung aja. Kebanyakan musholla/masjid berdekatan juga gak begitu baik, IMHO 🙂
2. Semua ide-ide di sini bisa didengar dan tersampaikan ke yang berwenang.
3. Para penulis membaca aturan tentang netiket. Nih saya kutip dari peraturan web ini. “Perhatikan dasar-dasar netiket: KATA-KATA DALAM HURUF BESAR artinya berteriak, jangan menulis tulisan Al4y s3PeRt1 4BG atau dsngkt-sngkt sprt SMS, bersikaplah sopan dan saling menghargai seperti di dunia nyata, dan jangan OOT (out of topic)”
4. Setiap permasalahan yang diceritakan di web ini agar didiskusikan solusinya bareng2, supaya web ini jadi tempat diskusi yang solutif.
5. Makin jaya deh buat anakui.com 😀
@Kev
sorry deh bukan tipikal gw kl nyerang fakultas
kl lu mau nyerang seseorang dari fakultasnya sih silahkan saja
Sudah tahu kan gmna kl musim hujan?
makanya selalu sedia payung di tas
atau dikoordinasikan dengan satpam perpus seperti yg dibilang oleh rakhmad
mau ibadah itu gak harus di masjid atau musholla
kl dalam keadaan darurat misalnya bisa saja sholat di dalam perpus dengan memakai sudut2 yg ada di perpus
bisa beralaskan koran atau menggunakan tempat duduk yg panjang yg ada di lantai satu
dan minta tolong kek kepada yg duduk disana untuk pinjam sebentar buat sholat
islam itu memudahkan para pemeluknya untuk dpt menunaikan ibadah
dalam kondisi apapun kita diperbolehkan sholat
tidak ada air boleh tayamum
bahkan dipadang pasirpun meski tanpa alas jg boleh sholat
mknya berinisiatiflah agar tetap bisa menjalankan ibadah
Pasti ada perbaikan terhadap hal yang baru, termasuk perpustakaan UI yang sekarang. Perbaikan bisa terjadi jika ada masukan-masukan dari subjek yang menggunakan hal baru tersebut.
Saya setuju sama ts, fasilitas perpustakaan UI masih perlu beberapa perbaikan dan artinya (juga) masih perlu beberapa masukan dari pengguna perpustakaan.
(agak miris sih baca komenan dari postingan ini, menyimak perdebatan di atas) tapi saya yakin, kita tetep menginginkan perbaikan untuk kampus tercinta. 🙂
Iya mas,saaya juga senasib sama mas, mau keujanan bingung mw solat dmn,mana ga ada tmpt solat buat pria,jd mw g mw hrs ke Mui dulu,setuju sm komen yg di atas untk disediakan atap,meskipun itu tidak mendesak sih,krn biasanya keluhan seperti ini cm dtg di saat musim2 penghujan seperti ini.. Untk langkah awal bs disediakan payung atau membawa payung sndiri.
tp saya setuju,untuk dibuatkan atap,hehe =) spy akses kesananya jg jauh lbh mudah
@partheoned
Jgn pake perasaan
Nyatanya bikun selalu penuh sesak, trus bnyk jg yg jln kaki
Meski memang bnyk yg pakai kendaraan, jgn menutup mata jg dgn yg jalan kaki
Bahkan yg bawa kendaraan ini kl ke fakultas lain jg sering jln
@fery
Terserah lu mau bilang ngeluh terselubung kek
Tp yg jelas gw enjoy kok jalan kaki drpd nunggu bikun
Naik bikun paling pas kebetulan bikun lewat
Kl pas sepeda dah ada ya gw pinjem sepeda
At least ada inisiatif yg gw lakuin dan gak cuma berpangku tangan pasrah pada nasib
@partheoned
Anak2 yg kost di kober, stasiun, barel, pocin, kutek bnyk yg jalan kaki
Anak2 yg naik kereta yg turun di stasiun UI dan naik angkot yg turun di kober bnyk jg yg jalan misalnya anak fh, psiko, fisip, fib, fasilkom, malah kadang anak fe dan ft jg jln.
Anak2 yg naik angkot dan turun di apartemen margo bnyk jg yg jalan misalnya anak fh, fisip, psiko dan fasilkom
Anak2 yg turun di pocin baik yg naik angkot maupun yg naik kereta bnyk jg yg jalan misalnya anak fik dan fkm
Intinya kita mau beribadah, UI tdk mempersulitnya krn sdh bnyk dibangun tmpt ibadah di UI
Skrng tinggal bagaimana inisiatif kita sendiri utk membuat kita bs tetap beribadah meski ada halangan seperti misalnya hujan
Yaitu dengan membawa payung atau jas hujan krn skrng musim hujan
Mknya jgn males bawa puyung
Bnyk temen2 gw yg cowok selalu sedia payung di dlm tasnya kl musim hujan begini utk memudahkan segala urusan jika hujan tiba
Jangan egois, UI itu warganya bukan hanya pemeluk agama Islam
Ingat mereka jg bagian dari UI dan mungkin jg memerlukan fasilitas yg lebih urgent lainnya
Jadi tolong, kita itu jangan memikirkan diri kita sendiri
Seperti halnya kl ketika gw memutuskan utk tdk naik bikun dan memilih alternatif jln atau naik sepeda krn ada yg lebih membutuhkan bikun drpd aku yg anak fh yg bs jalan kaki atau naik sepeda
Mknya kadang meski ada bikun di depanku, aku memutuskan utk jln atau naik sepeda
waduh, stres gw baca komentarnya. Nggak nyangka ternyata sebagian anak UI masih banyak yg berpikiran dangkal (maaf emosi, tapi saya kecewa sungguh). Saya awalnya juga kesal karena sudah ada pemberitahuan kalau mushala itu untuk cowok, tapi masih ada cowok yang shalat disana. Tapi, saya setuju, saya kecewa dengan fasilitas mushala yang ada. Menurut saya tidak susah menyediakan satu ruangan kosong untuk mushala. Saya lihat masih banyak ruangan tidak terpakai. Saya sendiri shock melihat bangunan sebesar itu tapi kondisi mushalanya sangat kecil. Memang sih, MUI deket, tapi tetep aja kan kalau hujan ribet juga. Ayolah, hanya satu ruangan kecil untuk darurat, saya pikir tidak ribet ataupun mustahil. Bagaimana ya? Memang, pembangunan atap ke MUI itu ide yang bagus. Tapi, saya pikir untuk menjaga diri sendiri, kita harus memastikan untuk membawa payung kemana-mana. >,<
@sarahannissa
Jiyeeee napsu amat lu sama gw
Kesel ya krn gw bilang manja di artikel lu?
Ah itu hanya perasaan lu yg bilang tiap maba yg nulis di cap manja
Nyatanya di artikel ttg mipa gw gak bilang gitu tuh
Sesekali kalian jg melihat dong kondisi tmpt lain
Misalnya universitas lain atau sekolahan lain
Bnyk tmpt yg antara musholla bahkan masjid yg berada dlm satu lingkungan dgn gedung2 utk beraktivitas itu jaraknya berjauhan dan tdk ada atapnya penghubungnya jg tetapi mereka tetap bs menjalankan ibadah tanpa mengeluh
Lagipula lebih baik kita sholat di masjid jika ada masjid di dekat kita
Jangan sampai hanya krn merasa ada halangan, kita jadi gak sholat atau sholat dgn mengeluh
Sholat itu harus iklas krn itu kewajiban kita sebagai umat muslim
Gw dulu waktu sma sekolah di sekolah islam yg di sekolahan tdk disediakan musholla sama sekali krn hanya sekitar 100 meter dari sekolahan gw ada masjid
Dgn tidak dibangunnya musholla, diharapkan para guru dan siswa baik laki2 maupun perempuan dpt menjalankan sholat di masjid krn sholat di masjid itu lebih baik daripada di musholla
Buat apa ada masjid jika tidak ada jamaahnya
Mungkin itu jg yg menjadi pertimbangan kenapa tdk ada musholla untuk laki2 di perpus
Jgn dikira sekolahan gw gak mampu bangun musholla atau masjid ya
Justru masjid itu dibangun oleh yayasan sekolahan gw dgn tujuan supaya masyarakat umum dpt beribadah disitu
Sehingga sengaja dibangun di luar pagar sekolah
Dan masjid itu adalah masjid besar
Jika jarak antara perpus dgn mui itu hambatannya hanya jika hujan sedangkan hambatan bagi siswa2 sekolahku dulu itu tdk hanya hujan tp jg resiko tertabrak kendaraan
Tapi hal itu tdk membuat kami mengeluh krn kami tahu tujuannya
Jika pas hujan deras ataupun hujan badai yg tdk memungkinkan bagi kami untuk mencapai masjid, anak2 kreatif dgn menata meja kearah kiblat dan kami sholat diatasnya dengan mengambil air wudhu di toilet atau dgn air hujan
sangat inspiratif, mungkin saya akan membawa sajadah saja ke perpus jadi bisa sholat di area baca sehingga tidak membuang waktu untuk berjalan.
masalahnya saat saya akan whudu di toilet ada tulisan :
“toilet ini difungsikan sebagai toilet kering, jika anda ingin wudhu sebaiknya dilakukan di musholah”
kurang lebih kata-katanya seperti itu, mohon solusi alternatifnya.
@fery
Anak s2 bayar mahal itu sdh sewajarnya
Krn di s2 itu tdk disubsidi pemerintah
Bahkan bop di s2 hampir tdk pernah naik dari tahun 2005
Ingat ya spp itu jika di UI namanya bop (biaya operasional pendidikan)
Jadi yg dibayarkan itu untuk operasional pendidikan bukan utk bangun2 sesuatu
Jangan krn merasa sdh bayar mahal lalu minta macem2
Lihat fakultas lain yg mereka jg bayar mahal tp dr segi fasilitas utk kegiatan belajar mengajar kurang
Dan menurut gw lebih baik itu yg didahulukan
Baca anak UI.com emang selalu bikin gue ketawa deh. Post yang isinya “keluhan” atau, ok lah kalau gak mau disebut keluhan, “kritikan” pasti bisa dikomen buanyaaak banget mahasiswa. Tapi kalau post yang agak serius, hem hem… jangan harap laku deh di anakUI.com Hahahahha!
Udah pada baikan deh, trus bareng-bareng kita ke kober beli payung sama jas ujan. Ihihihiiiii
perpus pusat ui > untuk Starb*ck ada ruangan, untuk musholah tidak ada…
peraturan daerah saja memaksa untuk setiap “public area” memiliki musholah (coba aja ke mall, kalo ngga punya musholah pasti disuruh tutup sama ormas sekitar tempat tersebut)
kaka yg baik jangan OOT atau spam yg tidak menghasilkan solusi.
urusan susah yg diceritakan diatas itu ya sudah berlalu, intinya membuang waktu jika harus berjalan (malas dengan efisien hampir mirip), tapi kenapa kita harus membuang waktu berjalan, kan niatnya sholat juga.
solusi : siapa pihak pengelola perpus? saya akan memberikan surat permohonan agar dibuatkan area musholah. soalnya saya tidak tahu siapa pengelolanya dan sampai saat ini saya belum pernah melihat kotak saran di sana.
nah tulisan yang bagus :-), saran saya untuk selanjutnya bagi kaum adam, karena ini musim hujan, maka kalo ke perpus jangan lupa bawa payung, nantinya kalo hujan ga susah pas mau ke masjid :yes:
yakali jalan ke masjid aja males, masa tega cewek yg harus ke masjid sementara kita yg di perpus? Semakin banyak langkah menuju tempat ibadah, semakin banyak pahala toh? coba berpikirlah positif dari segala kenegatifan yg ada 😀
iini dilakukan biar g numpuk di mosholla, masa iya mau dibikin musholla yg luas di perpus, padahal masjid UI nan dekat di sebelah…
ah, tergelitik juga ingin komen disini… jadi ingat buku “Dalam Dekapan Ukhuwah” yang ditulis oleh Ust Salim A. Fillah ada paragraf yang tertulis
“Dalam ukhuwah, menjaga hati sesama dari kata-kata memilukan adalah bagian penting menjalin hubungan dengan sesama. Kadang, setiap kata-kata yang harus dikatakan, ada hal yang menyakitkan yang mengatakannya. “Katakan yang benar,” begitu Rasulullah bersabda dalam riwayat Al-Baihaqi dari Abu Dzar Al-Ghifari, “Meskipun pahit.” Ya, katakanlah yang benar meskipun pahit. Namun, konteks pahit disini BUKANlah PAHIT bagi ORANG YANG MENDENGAR, melainkan bagi ORANG YANG BERKATA. Jikalau konteks pahit diperuntukan bagi yang mendengar, mungkin bunyinya “dengarkanlah yang benar meskipun pahit.” Maka, jagalah perasaan orang lain, meskipun pahit, dan sulit untuk kita.”
dan “perlakukanlah seseorang seperti halnya ia ingin diperlakukan” karena “ukuran kita tidak sama”
“Seperti sepatu yang kita pakai,tiap kaki memiliki ukurannya
Memaksakan tapal kecil untuk telapak besar akan menyakitinya
Memaksakan kasut besar untuk tapak mungil akan merepotkan
Kaki-kaki yang nyaman dalam sepatunya akan berbaris rapi-rapi”
Info Loker: Dibutuhkan Periset/Analis, Pendidikan min S1 (Ekonomi Pembangunan atau lainnya), Memahami ekonomi makro, kemampuan bahasa Inggris yang bagus, mau mengikuti jam shifting. Minat? Silahkan kirimkan CV lengkap ke ariston@mifx.com. Trims
Kalo buat laki-laki, emang lebih baik di masjid. Jadi, saya setuju banget kalo dibangun semacam atap di jalan antara perpustakaan dan MUI.
@gumilang sip
MANJA AH…
MESJID CUMA SEJENGKAL AJA MALES.
MALU2IN TEKNIK.
DASAR MABA!!!
setuju ni ama ts, seharusnya disediain juga mushola untuk cowo. kesian kan.
@syah setuju
@gumiho buset jengkal lo panjang amat???komuter kyknya kalah nih. perasaan gw lht komen lo ke smua postingan cuma bisa ngeritik aj ke penulis. klo bisa ga cuma kritik bantuin cari solusi kek. lagi dapet yah?kayak emak gw aj klo lagi dapet pengennya ngomel2&gw mang maba tapi gw s2. tlg klo komen penulis dihargai.coba lo yg ada diposisi gw wkt itu,mgkn lo ga akn blg kyk gtu.
jengkel si gumiho emang sepanjang komuter tapi bibir TS-nya sepanjang rel komuter.
dimana-mana posting yang ada di forum anakui.com @gumiho ini CUMA BISA bilang ‘DASAR MABA’ ya dengan capslock jebol…inget itu menjurus bullying bung…ckck. Gak punya stok komentar lain ya ?
LEBAY mesjid selangkah begitu! MABA PEMALES
@rey sori ya gw ga males ke mesjid. lo ga baca y gw cm saranin bt atap ke mesjid. klo ga bs sediain mushola. mungkin lo bacanya kyk anak tk sambil dieja y.apa ga paham maksud gw/?ragu gw klo lo anak ui.kykny berlangkah2 deh ke mesjid kecuali jempol lo 50 meter.
ada mesjid deket perpus dek 🙂 semangat ya jalannya! yeay! 😀
@AMYunus msh semangat ke mesjid ko. tp alangkah lebih semangatnya klo fasilitas mendukung. kan lbh khusyu ibadahnya
Gw gak habis mengerti, akhir2 ini kl gw liat anak UI bnyk yg hoby ngeluh ya
Pada gak bs bersyukur apa ya?
Kalian itu lebih beruntung dibanding senior2 kalian kl dr segi fasilitas
Masjid UI tinggal sejengkal dan lebih baik sholat di masjid kan daripada di musholla
hmmm, kalo menurut lo ini adalah keluhan, kalo gw nggak ngeliat ini sebagai keluhan deh..
ngeluh tuh menurut gw kaya gini: “aduuh, kok nggak ada mushola cowok di perpus pusat sih?” > cuma ngasih kondisi
nggak ngeluh: “oh, di perpus pusat ga ada mushola cowok, karena cowok emang harusnya ke mesjid UI yg deket. ah tapi kalo ujan kan jadinya susah buat ke mesjid, bagaimana kalo ada sesuatu yang bikin kita bisa ke mesjid dengan enak?” > ngasih gambaran solusi
lagipula, bukankah biasanya perbaikan dalam hidup terjadi saat kita berada dalam kondisi ga nyaman ya?
dan satu lagi, rasanya ngejudge begini dan begitu kepada orang lain yang kita nggak kenal tuh nggak bijak deh 🙂 (kecuali mbak simplepost dan mas ferry ini udah saling kenal ya)
@ilmanakbar maaf mas saya ga knl sama @simplepost. saya setuju dengan pendapat anda ttg menjudge org lain ga bijak. kykny ada peraturan yg komen hrs bersikap sopan deh seperti di dunia nyata. klo berani komen cantumin identitas asli dong.
Gak usah marah lah kl jarak antara MUI dan perpus dibilang sejengkal
Bagi anak UI jarak segitu itu dekat
Maklum kami ini biasa jalan
Daripada nunggu bikun yg lamanya minta ampun dan selalu penuh, dari stasiun UI sampai FH gw selalu lebih milih untuk jalan
Kl lu yg kek gitu tiap hari dah ngeluhnya kek apa ya?
Maklum “kami” ini biasa jalan ??
perasaan banyak yang bawa kendaraan pribadi
@simple post :
ini adalah ngeluh terselubung,
“Daripada nunggu bikun yg lamanya minta ampun dan selalu penuh, dari stasiun UI sampai FH gw selalu lebih milih untuk jalan
Kl lu yg kek gitu tiap hari dah ngeluhnya kek apa ya?”
Kl ada anak FIB yg baca, lu pasti diketawain
FIB itu mushollanya di deket jembatan teksas tp ruang2 kelasnya nun jauh disana
@simplepost gw ga ngeluh cuma ini kan forum untuk anak ui diskusi bukan untuk saling memojokkan atau menghina. gw ga akn marah selama kritikan sesuai aturan. seharusnya lo perihatin lht anak FIB kyk gtu dan setahu gw jalan ke mushola FIB ada atapnya so mereka setidaknya sedikit lebih nyaman. dan anak fib ga akan berpikiran untuk ketawain pst mersakan prihatin krn mrk plg ga mengalami hal yg mmungkin dibilang mirip. tlg dibaca sekali lagi gw bukannya ga mau ke mesjid tapi memberi saran agar ada solusi yang lebih baik da gw setuju klo solat lbh baik di mesjid. kasian banget sih lo, cb lo rasain klo jalan dari stasiun ui ke fh terus telat ada hujan badai ada ujian.apa masih bs ngmg kyk gtu?tuh msh urusan duniawi loh. klo ni urusan akhirat mas. bt kakak2 senior semangat walaupun mgkn tdk sempat menikmati fasilitas yg ada skr. ini bukan hoby ngeluh tapi saran dan emang bnyk yg harus dibenahi dkampus kita dari fasilitas maupun birokrasi supaya ui menjadi lebih baik lagi.
Jempol :yes: ,
ane anak FIB gan.. semua yang di utarakan @ferry ikhsandy benar adanya
makasih infonya bang, FIB keliatan kok dipeta. ketawa kan ga bayar juga ya ngga knapa2 juga…
hahaha..tuh kan…pasti deh kalau yang ngomongin soal fasilitas adalah maba..bakal dicaci maki ‘manja’. untuk ferry, gue ngerasain hal yang sama dalam salah satu post gue juga si @simplepost ini berkoar-koar bilang manja dan jadi membangga-banggakan dirinya sendiri serta senioritas bgt. Seperti disini @simplepost bilang “gue biasa jalan kok”, dsb.
Menurut gue post ini gak salah. Sebaiknya emang dibuatin ruangan mushala lagi buat cowok. Karena sbg cewek jujur gue risih kalau mushalanya dicampur gitu dengan cowok. Idealnya,dibuatkan ruang shalat juga untuk cowok di perpus pusat. Sekian.
Hujan badai pas jln dr stasiun ke fh??
Dah sering kali hahahaha
Gw aja pernah terbang gara2 tuh hujan badai
Tp gak bikin gw ngeluh tuh
Manja aja sih lu
@simplepost. ksian deh lo. DL
Gw pernah masuk kelas dlm kondisi basah kuyup dan telat. Tp dosen gw ngerti
Kl lu bs manage waktu lu, gak mungkin jg lu telat kl problem lu soal telat ujian
Lu mahasiswa S2 harusnya lebih bs manage waktu
@simplepost gw gambarin itu lo bkn gw, baca yg bnr dong. sori y gw ga pernah telat tuh.
Jalan ke musholla fib ada atapnya?
Sejak kapan?
Lu yg gak ngerti kondisi musholla fib apa gw yg gak update nih?
Kl hujan tetep kehujanan jg kaleeee
saya mahasiswa FIB.
dari samping gedung 6 FIB ada jalan (yang ada atapnya) untuk menghindari diri dari hujan..
jadi di FIB kalo lagi hujan dan pengen ke mushola, bisa muter lewat gedung 6 FIB..
nb: semua jalan di FIB pasti ada yang punya atap (walaupun harus muter-muter dan sedikit basah kalo hujan deras)
maaf anda ga pernah ke FIB dalam 2 tahun terakhir ya? :p
Yusuf – Ilmu Sejarah 2009
@ilman
Hayoooo buka database yak :p
@fery
Kusyuk atau tdknya ibadah itu tergantung niat bukan fasilitas
Jika halangan utk ibadah itu lebih sulit, maka pahala yg didapat semakin besar
ini mbak bukanya pasti dari hape ya?
kalo buka dari komputer, klik username yg komentar itu, langsung kebuka halaman profilnya. ada namanya, fak/jur/ang-nya, komentar2 yg pernah dikasih, dan postingan2 yg pernah dibikin..
kalo di versi mobile/hape, belum dibikin kaya gitu, jadi username komentatornya ga bisa diklik.. masih proses buat dibikin gitu, tungguin aja yak 😀
tapi buat coba, buka gini aja: https://www.anakui.com/profil/username
@simplepost niat bisa berubah klo ada halangan.ga prnh dgr bang napi ngomong ya? maklum kita manusia bukan angel. alangkah lebih banyak pahala jika kita ibadah dengan hati yang senang dan membantu org lain. kan gw blg lbh semangat bukannya ga jd ibadah. susah y omgn gw dimengerti?gw jg ga mikirin diri sendiri ko. cotnhy:kyk cleaning service yg gw ceritain diatas. jgn hny melht dari satu mba tapi dilihat dari sisi yg lain
Iya nih dari hp
Ooo gitu ya.. Baru tahu hahaha
Url yg kmu ksh gak bs dibuka
Sorry ya gw gak butuh kasihan lu
Dan gw gak merasa kesusahan tuh
Deuh.. Kasihan deh lu baca aja gak bs
Pdhl jelas2 ilman dah jelasin kl bs tahu identitas asli dgn hanya klik username
Hah?? Niat berubah krn ada halangan?
Kl niat tindak pidana itu bs dimengerti
Tp kl niat ibadah?
Itu mah emang dasar lunya yg males
Gw kl niat sholat meski basah kuyuppun gw akan tetep sholat
@simplepost
mba klo komen yg sopan dong. anda orang islam kan?bukankah menyakiti sesama muslim sama aj menyakiti saudaranya sendiri? cb lht disini mgkn anda bs berpikir ulang dalam menulis. https://www.anakui.com/2012/01/03/sekarang-komentar-di-anakuidotcom-hanya-untuk-yang-sudah-login/
register gampang cuy.
malah bisa komen lebih panjang daripada gk login.
tolol ente ya?
akun ini dihapus, karena di Fasilkom angkatan 2005 (which is angkatan saya) tidak ada yang namanya Ilman Barbar.
identitas palsu melanggar aturan layanan di anakUI.com https://www.anakui.com/aturan-layanan/
Gw punya prinsip katakan yg sebenarnya meski itu menyakitkan
Dan ya di fh gw dididik untuk itu
Mknya jgn cuma melihat komen orng dari omongannya tp yg terpenting lihat apa maksudnya
Apa maksudnya kasih link itu?
Gw sdh login jadi so what?
Apa lu emang gak ngerti maksud postingan ilman yg bs tahu identitas gw?
gw tau mba sulisyanti fak fh angktn 2005. lo mang dah login tapi menurut gw kritik itu bkn dengan menjudge orang ato menyinggung orang yg ada org ga suka dgn sikap anda.btw gw sih ga da mslh cm gw kasian sama lo dengan lo komen kyk gtu apa ga nambah2in dosa dgn menyakiti org lain
Oh.. Jadi kl lu nyinggung orang lain boleh tp kl orang lain gak boleh nyinggung lu
Bravo!!! Hebat banget lu
yg duluan menyinggung siapa y?coba diselidiki komennya. jgn sampai malu sendiri. ktnya ank hukum. ko kyk memutar balikan fakta. trims buat pujiannya
Kita mau sholat, UI sdh menyediakan fasilitasnya
Jarak antara perpus dengan MUI tdk begitu jauh
Daripada digunakan untuk membangun fasilitas tambahan itu, gw lebih setuju jika yg dibangun adalah jembatan penyebrangan atau underpass yg menghubungkan barel dengan dgn UI
Krn nyawa yg jadi taruhannya kl tertabrak kereta
Gw cuma kasih pandangan kenapa bnyk anak UI yg menganggap kl jarak antara MUI dgn perpus hanya sejengkal tp lu yg memang tdk mau dengar pendapat orang lain malah nyolot dan bilang kasihan gw lah. Derita gw lah
Please deh kl berargumen itu tetep stay on topic
Gak usah bawa2 sesama muslim lah
Berargumen ya berargumen saja
Gak usah melebar
buat tulisan dong ato usaha jgn cuma bla bla bla yg ga enk. jgn melebar juga dong topiknya. ya iyalah gw komenin lagi soalnya kan orangnya nyolot. menurut gw ga sopan komennya. dan gw jg dididik klo gw benar selama gw ga memulai persoalan ya gw akan diem. lo aj bisa tersinggung trs kl orang lain gak boleh nyinggung lu.Bravo!!! Hebat banget lu(cuma copas komen lo)
Hahahaha kocak lu
Jelas2 gw ngomongnya datar2 aja sblm lu ngomong DL dsb?
Ckckckck…
Udah gak usah bnyk cing cong
Tuh jwb aja argumen2 gw soal gak urgentnya fasilitas tambahan itu
sori beda topik. terlalu melebar. bs dilihat jamnya siapa yang bnyk cing cong
Lu kira gw perduli sama omongan lu?
Gw kan cuma nyebutin soal kalimat gw yg mungkin terlihat kasar
Itu kan hanya balikin kalimat lu yg bilang kasihan deh lu :p
Lu mau ngomong kasar kek, halus kek, bagi gw yg penting substansinya
Dan argumen lu kesini2 itu gak berbobot sama sekali
Cuma out of topic
Jadi kl emang lu pinter, please stay on topic
Hahahaha
Berarti gw dah bs ambil kesimpulan skrng
Gw gak setuju sama pendapat lu dan gw dah ungkapin alesannya
Tp dari semua alasan itu gak ada satupun yg bs lu jwb
Kl mau debat kusir silahkan
Tp maaf gw gak minat
Dan anak UI sih gak bakalan cuma debat kusir aja hanya untuk mempertahankan pendapatnya
Ooo jalan disamping gedung itu dan kl hujan tetep kehujanan itu ya?
Seinget gw dulu sih kl mau sholat di situ pasti gw basah kuyup kl hujan hahahaha
tergantung, paling cuma kena sedikit air hujan..
kalo hujannya deras, ngga bakalan basah2 bgt..
yang penting udah cukup meminimalisir kemungkinan “basah kuyup”. 🙂
hahaha…ini knapa pada ribut ya.
lanjutkan aja deh….. gw nyimak!!
ini gua juga heran knp jadi ribut begini *daritadinyimak* yaudah mas, sambil nunggu pengadaan “atap” di jalan antara perpustakaan dan MUI, sedia payung (dan jas hujan bila perlu) sebelum hujaan ajaa.hehehe
Hahaha….trus pas gw bkin postingan. lw baru nulis juga?
Tp bener tuh idenya, bawa payung aja atau jas ujan.
hahaha…. Grow up folks… no need to fight here, lebih baik tenaganya dipakai untuk mencari solusi bukan saling serang di sini…
goyang bang… pertamax gan
@mikbm tipikal mahasiswa, masih dalam pembelajaran. diskusinya berujung saling serang secara personal, bukan ke inti permasalahan.
@ferry: kalo memang kesulitan, mungkin bisa dikomunikasikan dengan petugas perpus, misalnya dengan menyediakan payung atau jas hujan untuk mahasiswa yang ingin solat.
waaw,, mejikk,, lebih seru baca komen2 daripada baca INI BERITA DAR KAMU,, ckckcckkc
yang jadi maslah itu apa ya?
1. perpus pusat
2. mushola
3. masjid
4. mahasiswa
@Yusuf Budianto
Iyah nih.. Udah lulus soalnya
Mknya gw nanya apakah gw yg gak update perkembangan di fib hehehe
@simplepost ya elah ni orang.. ngasi komen ga ad etika, debat ngalor ngidul, model bgini bisa kuliah di UI ?? apa standar UI udah makin turun? lo tuh harusnya liat kondisinya.. penulis itu menyampaikan sesuatu topik yg harusnya dibahas buat cari solusi.. klo emg si penulis mengeluh ato manja ato apapun itu (dan menurut gw tidak) itu urusan dia, bukan urusan lo nyerang pribadi.. fokus cari solusi dong.. lo bukannya anak FH itu harus jago debat berkualitas? jadiin forum ini buat lo bisa ngembangin potensi.. udah lah, stop disini aja debatnya bro @ferry semoga ke depannya pihak UI nyediain musholla cowo atau kasih atap di jalan setapak biar siapa pun yg mau sholat jadi mudah..
Sekian.
Kev -alumni FE’04-
sip……..
yang comment menolak berarti ga pernah sholat… di mall yang kecil aja ada musholahnya. masa’ di perpus yang segede ini ga ada sarana musholahnya. jadi murtad aja om/tante kalo ga sholat2…. jangan sholat2
ckckckckck….. masalahnya saya bayar SPP di sini kalo numpang tuh baru diem dan nurut…
jalan sana, orang Hebad… ga bakal sholat juga kan?
(Word by Gema F)
Analisis sekilas
Masalah:
-Tidak adanya musholla di Gedung Perpus Pusat untuk laki-laki.
-Laki-laki harus sholat di MUI kalau sedang beraktivitas di perpus pusat.
-Kalau cuaca sedang hujan, terpaksa kehujanan saat ke MUI atau sebaliknya.
Solusi memungkinkan:
1. Musholla di perpus pusat dipartisi untuk laki-laki dan perempuan.
2. if (solusi 1 gak bisa dilakukan) buat atap penghubung MUI dan perpus pusat;
3. else if (solusi 2 gak bisa dilakukan) bawa payung/jas hujan supaya gak kehujanan pas mau sholat di MUI;
4. else if (solusi 3 gak bisa dilakukan) pinjem payung/jas hujan aja;
5. else coba rayu2 penjaganya kalo lagi hujan deres supaya bisa sholat di musholla perpus pusat;
Langkah real:
Ajukan usulan-usulan ke pihak yang berwenang dengan membawa data lengkap untuk mendukung argumentasi kenapa usulan tersebut harus diimplementasi.
Harapan:
1. Saya pribadi lebih suka dibikin atap penghubung aja. Kebanyakan musholla/masjid berdekatan juga gak begitu baik, IMHO 🙂
2. Semua ide-ide di sini bisa didengar dan tersampaikan ke yang berwenang.
3. Para penulis membaca aturan tentang netiket. Nih saya kutip dari peraturan web ini. “Perhatikan dasar-dasar netiket: KATA-KATA DALAM HURUF BESAR artinya berteriak, jangan menulis tulisan Al4y s3PeRt1 4BG atau dsngkt-sngkt sprt SMS, bersikaplah sopan dan saling menghargai seperti di dunia nyata, dan jangan OOT (out of topic)”
4. Setiap permasalahan yang diceritakan di web ini agar didiskusikan solusinya bareng2, supaya web ini jadi tempat diskusi yang solutif.
5. Makin jaya deh buat anakui.com 😀
Salam,
Herdiansyah Rhamadan(Dadan)/Fasilkom UI/Sistem Informasi/2009
@Kev
sorry deh bukan tipikal gw kl nyerang fakultas
kl lu mau nyerang seseorang dari fakultasnya sih silahkan saja
Sudah tahu kan gmna kl musim hujan?
makanya selalu sedia payung di tas
atau dikoordinasikan dengan satpam perpus seperti yg dibilang oleh rakhmad
mau ibadah itu gak harus di masjid atau musholla
kl dalam keadaan darurat misalnya bisa saja sholat di dalam perpus dengan memakai sudut2 yg ada di perpus
bisa beralaskan koran atau menggunakan tempat duduk yg panjang yg ada di lantai satu
dan minta tolong kek kepada yg duduk disana untuk pinjam sebentar buat sholat
islam itu memudahkan para pemeluknya untuk dpt menunaikan ibadah
dalam kondisi apapun kita diperbolehkan sholat
tidak ada air boleh tayamum
bahkan dipadang pasirpun meski tanpa alas jg boleh sholat
mknya berinisiatiflah agar tetap bisa menjalankan ibadah
(baru) nyimak postingan ini…
Pasti ada perbaikan terhadap hal yang baru, termasuk perpustakaan UI yang sekarang. Perbaikan bisa terjadi jika ada masukan-masukan dari subjek yang menggunakan hal baru tersebut.
Saya setuju sama ts, fasilitas perpustakaan UI masih perlu beberapa perbaikan dan artinya (juga) masih perlu beberapa masukan dari pengguna perpustakaan.
(agak miris sih baca komenan dari postingan ini, menyimak perdebatan di atas) tapi saya yakin, kita tetep menginginkan perbaikan untuk kampus tercinta. 🙂
Iya mas,saaya juga senasib sama mas, mau keujanan bingung mw solat dmn,mana ga ada tmpt solat buat pria,jd mw g mw hrs ke Mui dulu,setuju sm komen yg di atas untk disediakan atap,meskipun itu tidak mendesak sih,krn biasanya keluhan seperti ini cm dtg di saat musim2 penghujan seperti ini.. Untk langkah awal bs disediakan payung atau membawa payung sndiri.
tp saya setuju,untuk dibuatkan atap,hehe =) spy akses kesananya jg jauh lbh mudah
@partheoned
Jgn pake perasaan
Nyatanya bikun selalu penuh sesak, trus bnyk jg yg jln kaki
Meski memang bnyk yg pakai kendaraan, jgn menutup mata jg dgn yg jalan kaki
Bahkan yg bawa kendaraan ini kl ke fakultas lain jg sering jln
@fery
Terserah lu mau bilang ngeluh terselubung kek
Tp yg jelas gw enjoy kok jalan kaki drpd nunggu bikun
Naik bikun paling pas kebetulan bikun lewat
Kl pas sepeda dah ada ya gw pinjem sepeda
At least ada inisiatif yg gw lakuin dan gak cuma berpangku tangan pasrah pada nasib
@partheoned
Anak2 yg kost di kober, stasiun, barel, pocin, kutek bnyk yg jalan kaki
Anak2 yg naik kereta yg turun di stasiun UI dan naik angkot yg turun di kober bnyk jg yg jalan misalnya anak fh, psiko, fisip, fib, fasilkom, malah kadang anak fe dan ft jg jln.
Anak2 yg naik angkot dan turun di apartemen margo bnyk jg yg jalan misalnya anak fh, fisip, psiko dan fasilkom
Anak2 yg turun di pocin baik yg naik angkot maupun yg naik kereta bnyk jg yg jalan misalnya anak fik dan fkm
Dsb
Intinya kita mau beribadah, UI tdk mempersulitnya krn sdh bnyk dibangun tmpt ibadah di UI
Skrng tinggal bagaimana inisiatif kita sendiri utk membuat kita bs tetap beribadah meski ada halangan seperti misalnya hujan
Yaitu dengan membawa payung atau jas hujan krn skrng musim hujan
Mknya jgn males bawa puyung
Bnyk temen2 gw yg cowok selalu sedia payung di dlm tasnya kl musim hujan begini utk memudahkan segala urusan jika hujan tiba
Thanks
Ups.. Ada yg ketinggalan
Jangan egois, UI itu warganya bukan hanya pemeluk agama Islam
Ingat mereka jg bagian dari UI dan mungkin jg memerlukan fasilitas yg lebih urgent lainnya
Jadi tolong, kita itu jangan memikirkan diri kita sendiri
starb*uck misalnya?
Seperti halnya kl ketika gw memutuskan utk tdk naik bikun dan memilih alternatif jln atau naik sepeda krn ada yg lebih membutuhkan bikun drpd aku yg anak fh yg bs jalan kaki atau naik sepeda
Mknya kadang meski ada bikun di depanku, aku memutuskan utk jln atau naik sepeda
Belajarlah bersyukur
@simplepost dan @ferry ikhsandy: udah,, udaah,, jangan berkelamin, eehh jangan berkelahi maksudnya
waduh, stres gw baca komentarnya. Nggak nyangka ternyata sebagian anak UI masih banyak yg berpikiran dangkal (maaf emosi, tapi saya kecewa sungguh). Saya awalnya juga kesal karena sudah ada pemberitahuan kalau mushala itu untuk cowok, tapi masih ada cowok yang shalat disana. Tapi, saya setuju, saya kecewa dengan fasilitas mushala yang ada. Menurut saya tidak susah menyediakan satu ruangan kosong untuk mushala. Saya lihat masih banyak ruangan tidak terpakai. Saya sendiri shock melihat bangunan sebesar itu tapi kondisi mushalanya sangat kecil. Memang sih, MUI deket, tapi tetep aja kan kalau hujan ribet juga. Ayolah, hanya satu ruangan kecil untuk darurat, saya pikir tidak ribet ataupun mustahil. Bagaimana ya? Memang, pembangunan atap ke MUI itu ide yang bagus. Tapi, saya pikir untuk menjaga diri sendiri, kita harus memastikan untuk membawa payung kemana-mana. >,<
setuju dengan saudari…
mubadzir ruangan kosongnya…
@sarahannissa
Jiyeeee napsu amat lu sama gw
Kesel ya krn gw bilang manja di artikel lu?
Ah itu hanya perasaan lu yg bilang tiap maba yg nulis di cap manja
Nyatanya di artikel ttg mipa gw gak bilang gitu tuh
Sesekali kalian jg melihat dong kondisi tmpt lain
Misalnya universitas lain atau sekolahan lain
Bnyk tmpt yg antara musholla bahkan masjid yg berada dlm satu lingkungan dgn gedung2 utk beraktivitas itu jaraknya berjauhan dan tdk ada atapnya penghubungnya jg tetapi mereka tetap bs menjalankan ibadah tanpa mengeluh
Lagipula lebih baik kita sholat di masjid jika ada masjid di dekat kita
Jangan sampai hanya krn merasa ada halangan, kita jadi gak sholat atau sholat dgn mengeluh
Sholat itu harus iklas krn itu kewajiban kita sebagai umat muslim
Gw dulu waktu sma sekolah di sekolah islam yg di sekolahan tdk disediakan musholla sama sekali krn hanya sekitar 100 meter dari sekolahan gw ada masjid
Dgn tidak dibangunnya musholla, diharapkan para guru dan siswa baik laki2 maupun perempuan dpt menjalankan sholat di masjid krn sholat di masjid itu lebih baik daripada di musholla
Buat apa ada masjid jika tidak ada jamaahnya
Mungkin itu jg yg menjadi pertimbangan kenapa tdk ada musholla untuk laki2 di perpus
Jgn dikira sekolahan gw gak mampu bangun musholla atau masjid ya
Justru masjid itu dibangun oleh yayasan sekolahan gw dgn tujuan supaya masyarakat umum dpt beribadah disitu
Sehingga sengaja dibangun di luar pagar sekolah
Dan masjid itu adalah masjid besar
maaf.. off side…
Jika jarak antara perpus dgn mui itu hambatannya hanya jika hujan sedangkan hambatan bagi siswa2 sekolahku dulu itu tdk hanya hujan tp jg resiko tertabrak kendaraan
Tapi hal itu tdk membuat kami mengeluh krn kami tahu tujuannya
Jika pas hujan deras ataupun hujan badai yg tdk memungkinkan bagi kami untuk mencapai masjid, anak2 kreatif dgn menata meja kearah kiblat dan kami sholat diatasnya dengan mengambil air wudhu di toilet atau dgn air hujan
Jadi skrng siapa yg gak pernah sholat?
sangat inspiratif, mungkin saya akan membawa sajadah saja ke perpus jadi bisa sholat di area baca sehingga tidak membuang waktu untuk berjalan.
masalahnya saat saya akan whudu di toilet ada tulisan :
“toilet ini difungsikan sebagai toilet kering, jika anda ingin wudhu sebaiknya dilakukan di musholah”
kurang lebih kata-katanya seperti itu, mohon solusi alternatifnya.
@fery
Anak s2 bayar mahal itu sdh sewajarnya
Krn di s2 itu tdk disubsidi pemerintah
Bahkan bop di s2 hampir tdk pernah naik dari tahun 2005
Ingat ya spp itu jika di UI namanya bop (biaya operasional pendidikan)
Jadi yg dibayarkan itu untuk operasional pendidikan bukan utk bangun2 sesuatu
Jangan krn merasa sdh bayar mahal lalu minta macem2
Lihat fakultas lain yg mereka jg bayar mahal tp dr segi fasilitas utk kegiatan belajar mengajar kurang
Dan menurut gw lebih baik itu yg didahulukan
Dengan bentangan kekuatan
maritim Amerika yang
membelah bumi menjadi
tujuh bagian,
—
edited & moderated by admin, karena OOT (out of topic)
wah cacat ente
Baca anak UI.com emang selalu bikin gue ketawa deh. Post yang isinya “keluhan” atau, ok lah kalau gak mau disebut keluhan, “kritikan” pasti bisa dikomen buanyaaak banget mahasiswa. Tapi kalau post yang agak serius, hem hem… jangan harap laku deh di anakUI.com Hahahahha!
Udah pada baikan deh, trus bareng-bareng kita ke kober beli payung sama jas ujan. Ihihihiiiii
permisi..permisi..
kalau boleh saya mau menanggapi, miris juga ya gedung semegah perpus baru UI tapi musholanya kecil, nyempil lagi… ckckck.. 😀 😀
setuju…
mungkin saya akan numpang sholat di starb*uck saja.. lebih lega..
perpus pusat ui > untuk Starb*ck ada ruangan, untuk musholah tidak ada…
peraturan daerah saja memaksa untuk setiap “public area” memiliki musholah (coba aja ke mall, kalo ngga punya musholah pasti disuruh tutup sama ormas sekitar tempat tersebut)
kaka yg baik jangan OOT atau spam yg tidak menghasilkan solusi.
urusan susah yg diceritakan diatas itu ya sudah berlalu, intinya membuang waktu jika harus berjalan (malas dengan efisien hampir mirip), tapi kenapa kita harus membuang waktu berjalan, kan niatnya sholat juga.
solusi : siapa pihak pengelola perpus? saya akan memberikan surat permohonan agar dibuatkan area musholah. soalnya saya tidak tahu siapa pengelolanya dan sampai saat ini saya belum pernah melihat kotak saran di sana.
regrds,
gema f
nah tulisan yang bagus :-), saran saya untuk selanjutnya bagi kaum adam, karena ini musim hujan, maka kalo ke perpus jangan lupa bawa payung, nantinya kalo hujan ga susah pas mau ke masjid :yes:
yakali jalan ke masjid aja males, masa tega cewek yg harus ke masjid sementara kita yg di perpus? Semakin banyak langkah menuju tempat ibadah, semakin banyak pahala toh? coba berpikirlah positif dari segala kenegatifan yg ada 😀
iini dilakukan biar g numpuk di mosholla, masa iya mau dibikin musholla yg luas di perpus, padahal masjid UI nan dekat di sebelah…
Jangan manja ya wahai juniorku 🙂
ah, tergelitik juga ingin komen disini… jadi ingat buku “Dalam Dekapan Ukhuwah” yang ditulis oleh Ust Salim A. Fillah ada paragraf yang tertulis
“Dalam ukhuwah, menjaga hati sesama dari kata-kata memilukan adalah bagian penting menjalin hubungan dengan sesama. Kadang, setiap kata-kata yang harus dikatakan, ada hal yang menyakitkan yang mengatakannya. “Katakan yang benar,” begitu Rasulullah bersabda dalam riwayat Al-Baihaqi dari Abu Dzar Al-Ghifari, “Meskipun pahit.” Ya, katakanlah yang benar meskipun pahit. Namun, konteks pahit disini BUKANlah PAHIT bagi ORANG YANG MENDENGAR, melainkan bagi ORANG YANG BERKATA. Jikalau konteks pahit diperuntukan bagi yang mendengar, mungkin bunyinya “dengarkanlah yang benar meskipun pahit.” Maka, jagalah perasaan orang lain, meskipun pahit, dan sulit untuk kita.”
dan “perlakukanlah seseorang seperti halnya ia ingin diperlakukan” karena “ukuran kita tidak sama”
“Seperti sepatu yang kita pakai,tiap kaki memiliki ukurannya
Memaksakan tapal kecil untuk telapak besar akan menyakitinya
Memaksakan kasut besar untuk tapak mungil akan merepotkan
Kaki-kaki yang nyaman dalam sepatunya akan berbaris rapi-rapi”
Info Loker: Dibutuhkan Periset/Analis, Pendidikan min S1 (Ekonomi Pembangunan atau lainnya), Memahami ekonomi makro, kemampuan bahasa Inggris yang bagus, mau mengikuti jam shifting. Minat? Silahkan kirimkan CV lengkap ke ariston@mifx.com. Trims
Saya kira kebijakan itu sudah tepat, ada kewajiban bagi laki-laki untuk mendatangi masjid yang dikumandangkan adzan sedang dirinya mendengarnya.