Siklus Hidup Bikun: Kamu Berada di Fase Mana ya?

Bikun (Bis Kuning) udah jadi transportasi andalan mahasiswa-mahasiswa UI dari siang sampai malam, nggak peduli kemarau atau hujan, matahari gelap atau cerah, jalan macet atau lengang, naiknya ya bis kuning UI. Kemanapun kamu mau pergi di seluruh pelosok UI, bis kuning akan mengantarkanmu ke pusat-pusat kunci dari tempat tersebut. Kamu mau pergi ke Margonda? Bikun bakal nganterin kamu ke depan halte Pondok Cina. Ya, meski abisnya mesti jalan juga. Kamu mau pergi ke kutek? Bikun bakal nganterin kamu sampe ke halte FT. Kamu mau pergi ke Kober? Bikun bakal nganterin kamu sampai ke halte St. UI.

Bikun melakukan hal-hal tersebut setiap hari dari pagi sampai kira-kira jam 9 malam. Selain biru dan merah, kamu tahu nggak siklus hidup si Bikun ini? Eitss, tapi bukan siklus hidup dari embrio sampai lahir, ya. Ini tuh tentang siklus hidup dari kegiatan bikun sehari-hari saat nganterin kamu kamu. Apa dan bagaimana sih keadaan si Bikun yang suka kerja lembur ini? Sahabat Anakui.com kalau nggak tahu dan kalau penasaran, kuy kita cek!

1. Fase Jam 6:45 “Sancyaaai

Sumber: dokumentasi pribadi

Pernah berada pada fase ini? Kalau iya, kamu orang yang emang beruntung. Fase pertama ini berlangsung tepat jam 6:45 yang kayaknya cocok dinamakan dengan fase Sancyaaai dengan huruf ‘a’ tiga biar bisa menambah penekanan dari maknanya. Kenapa dinamakan Sancyaaai? Karena pada fase pertama ini Bis Kuning memasuki fase paling sederhana dan awal banget untuk aktifitasnya, Sobat Anakui.com. Bikun pada jam-jam seperti ini masih kosong, kaca-kacanya lumayan masih berembun dan masih banyak juga yang nongkrong-nongkrong di pangkalannya.

Fase jam 6:45 ini juga bisa dibilang siklus bayinya si Bikun. Kok bisa? Kasih tahu nggak yah? Kasih aja deh. Jadi, pada jam-jam ini kadang-kadang jalan si Bikun masih lambat-lambat gitu kayak ngerangkaknya dedek bayi (bukan dedek emes), terus Sopir Bikun masih agak mager buat nyalain mesin, udara juga masih jahil-jahilnya ngehipnotis mahasiswa-mahasiswa biar bisa terus ketarik gravitasi di tempat tidur. Itulah kenapa pada siklus jam 6:45 ini semua berasa kayak slow motion.

BACA JUGA: Mitos Horor UI Paling Legendaris, Bikun hingga Hantu Wisuda UI

2. Fase jam 7:30 – 7:40 “Pilu

Sumber: flickr.com

Fase kedua adalah fase jam 7:30 sampai 7:40 yang cocok banget disebut fase Pilu. Kita sudah memasuki waktu yang berat untuk Sang Bikun nih, Sobat. Pada fase ini, berat badan Bikun akan bertambah, nggak seimbang antara kiri dan kanan, Sopir Bikun mulai kesulitan nginjak gas, suara sistem pencernaan Bikun yang ada di belakang mulai bersuara keras merespon puluhan manusia-manusia yang membebani dirinya dan pilunya lagi, laju Bikun semakin melambat dari fase awal. Kasihan, Bikunnya udah tua. Setidaknya, fase ini tidak berlangsung lama, Sobat. Ketika “Teng” jam sembilan, fase berat ini akan berakhir.

BACA JUGA: Ada Bikun Nyasar di Jalanan, Ya Ampun Ada Apa Ya?

3. Fase jam 12:30 – 16:00 “Gresek Grusuk”

Sumber: dokumentasi pribadi

Fase Gresek Grusuk? Fase yang kepiluannya di bawah fase kedua. Kenapa dinamakan fase Gresek Grusuk? Hei kamu yang pernah berada di fase ini tahu nggak jawabannya? Jadi, sebenernya fase ini lebih fokus ke Babang Bis Kuningnya, Sobat. Ngerasa nggak sih kalau di jam-jam siang atau sore kadang  Bikun suka ngerem mendadak, Sopirnya sensitif banget sama pengendara lain, suka banget bunyiin klakson, masih ada yang belum naik tapi pintu udah main tutup, atau masih ada yang belum turun tapi udah main injek gas. Nah, itu dia alasan kenapa fase ini dinamakan “Gresek Grusuk”. Kamu tahu kenapa? Karena Sopir Bikun itu manusia yang butuh asupan nutrisi dan pemulihan energi di pagi, siang dan sore, Sobat. Ketika nutrisi dan pemulihan energi belum terpenuhi, menurutmu, kalau terjadi padamu, apa yang kamu rasakan dan lakukan? Hayo hayo hayoo.

BACA JUGA: Tipe-Tipe Pengguna Bikun, Kamu Termasuk yang Mana ya?

4. Fase jam 18:00 – 18:50 “Pucus Asa”

Sumber: dagdoyes

Fase keempat adalah fase pada jam 18:00 sampai 18:50, sebut saja “Pucus Asa”. Ini adalah fase terberat, sangat berat, luarbiasa berat, ter-ter-ter berat. Kenapa mesti jadi fase terberat sangat berat luarbiasa berat ter-ter-ter berat? Karena hampir seluruh kegiatan mahasiswa berakhir di jam-jam antara 18:00-19:00. Kebanyakan mereka yang naik Bikun di jam-jam ini adalah mahasiswa yang selesai rapat antar organisasi fakultas atau departemen, kerja kelompok, latihan dance, sementara sisanya adalah mereka yang selesai kelas (MPKTB, ya nggak?)

Di fase terberat sangat berat luarbiasa berat ter-ter-ter berat ini, Bis Kuning sulit didefinisikan keadannya. Hampir sama dengan fase kedua, akan tetapi pada fase ini penumpangnya lebih membludak tumpah ruah macam air bah. Nggak peduli Bikun merah atau biru, semua bikun yang beroperasi di jam-jam ini akan sangat penuh, Sopir Bikun akan sangat kepayahan sampe nggak tahu mesti ngomong apa lagi (yawdahlah ya, biarin aja, terserah, masa bodo). Kadang-kadang ada aja sih Sopir Bikun yang nyuruh geser (dengan nada datar tentunya)

“Mba, Mas, tengah masih kosong. Belakang! Belakang!”

Ya, tapi itu nggak bertahan lama. Keramaian penumpang selalu bisa melenyapkan suara Babang Bikun. Fase ini adalah fase terputus asa dari fase-fase yang lain. Bukan cuma Sopir Bikun yang putus asa ngatur dan nganter mereka-mereka yang naik, tapi mereka-mereka yang naik juga putus asa karena nunggu Bikun kosong nggak ada mulu akhirnya naik Bikun yang penuh aja dech (yawdahlah ya, biarin aja, terserah, asalkan pulang) udah nggak peduli lagi dengan semua keraguan-keraguan “naik nggak ya? Naik jangan ya? Penuh nggak ya?” Semua udah ilang karena pengen cepet pulang meskipun harus bela-belain nemplok di pintu kayak cicak atau berdiri deket pintu kehabisan pegangan dan hilang keseimbangan saat Bikun mulai melaju di tengah malam.

Sadar nggak sih kamu, ya kamu, yang pernah berada atau sering berada pada fase ini berpikir kalau Bikun di jam-jam rentan seperti ini tuh udah kelebihan muatan. Sedih ya, Sobat. Bus yang wajarnya ngangkut 30-40 orang dicekokin terus-terusan sampai 50 orang atau bahkan lebih. Inilah fase paling paling berat untuk Sang Bikun. Kalau kamu sayang Bikun, kuy jaga dia baik-baik dan patuhi aturan yang berlaku, ya! Turun dari belakang, naik dari depan, jangan berdiri menghalangi kaca spion, tutup pintu bikun dengan hati-hati dan satu lagi jaga kebersihan.

BACA JUGA: Selain Antar-Jemput Mahasiswa, Bikun Juga Bisa Telolet Lho!

5. Fase jam 20:00 – 21:00 “Galawers vs Lelahers

Sumber: Pipit prautami

Tet teret tereeet….

Inilah fase terakhir dari siklus hidup Bikun selama seharian penuh. Pada fase ini, Bikun sudah sangat lengang, melanju sedikit lebih cepat dan orang-orang yang naik bisa dihitung dengan jari tangan tanpa jari kaki. Biasanya, kalau lagi musim hujan suka ada embun-embun di jendela Bikun dan saran buat kalian yang ingin menikmati moment dalam Bikun jam segini, kalian harus duduk di kursi belakang, dengerin musik yang lagi hits (Akad?), lihat jendela. Dijamin lelah bakal hilang.

Btw, kenapa fase ini dinamakan dengan “Galawers vs Lelahers” sih? Jadi, alasan yang pertama adalah di jam 20:00 sampai jam 21:00 ini Sang Bikun akan terisi oleh orang-orang yang galau dan kelelahan, Sobat. Bukan hanya penumpangnya, tapi Sopir Bikunnya juga. Kok bisa? Pernah berada pada fase ini? Pernah dengar lagu Minang yang suka diputar Sopir Bikun atau lagu Sunda yang kadang-kadang menghiasi perjalanan singkat Sang Bikun mengelilingi UI? Lagu itu diputar oleh Sopir Bikun bukan tanpa alasan lho. Kalau kamu berada di Bikun malam hari kemudian mendengar lagu itu, artinya Sopir Bikunnya lagi galau-galau gitu. Barangkali kamu juga tiba-tiba aja langsung rindu rumah saat dengar lagu daerah itu (buatmu yang Minang). Bahkan rindu doi yang jauh dimato?

Terus, alasan yang kedua kenapa fase ini dinamakan “Galawers dan Lelahers” apa tuh? Alasan yang kedua adalah kamu.

Kamu, buat aku tersipu~

Ya, kamu, mahasiswa UI. Fase terakhir Bikun ini umumnya diisi oleh mahasiswa UI yang udah rapat organisasi fakultas dan luar fakultas, mungkin ada juga yang udah kelas. Kebanyakan sih rapat organisasi luar fakultas mendominasi di jam-jam ini, kalau nggak rapat atau kelas, paling abis jalan. Ya nggak?

BACA JUGA: Ini Dia Kelanjutan Kabar dari Cikal Bakal Bikun Baru UI

***

Nah, itulah siklus hidup Bis Kuning UI selama seharian penuh, Sobat. Udah tahu kamu seringnya berada di fase yang mana? Fase 1? 2? 3? 4? 5? Di fase manapun kamu, jangan lupa untuk taat aturan naik turun Bikun, ya! Tunjukkan kalau kita mahasiswa yang baik di mata Sopir Bikunnya. Kalau di tengah belum penuh, bisa dong di geser. Kalau Sopir Bikun nanya ada yang turun di RIK atau Menwa, bisa dong jawab kalau nggak ada. Intinya, Bikun itu milik kamu bukan hanya kita. Jaga Bikun baik-baik selayaknya jaga diri sendiri. Udah dulu ya, kayaknya kebanyakan ngomong nih. Sebelum kamu tutup halaman ini, ada baiknya kuy share biar bisa mengingatkan tentang pentingnya saling menjaga milik kita, yaitu Bikun. Share ya, share kuy, share dong. Share. Share. Share.

Perjalanan UI untuk Pertahankan Posisi Teratas sebagai Universitas Terbaik di Indonesia versi QS World University Ranking

Sudah baca berita? Sudah tahu hasilnya?

Yups! Betul sekali. Di tahun 2017 ini Universitas Indonesia (UI) kembali menjadi kampus terbaik nomor 1 di Indonesia diikuti oleh ITB dan UGM pada urutan kedua dan ketiga versi Quacquarelli Symonds (QS) World University Rangking baru-baru ini. Nah, kira-kira nih sobat tahu nggak sih ternyata meskipun mempertahankan posisinya di peringkat dunia sebagai kampus terbaik nomor 1 di Indonesia, UI, kampus tercinta kita ini punya saat up and down-nya yang mungkin belum kalian ketahui dalam kancah persaingan internasional dengan universitas di seluruh dunia. Tak tahu maka tak sayang. Berikut ini adalah perjalanan kampus kita tercinta dari beberapa tahun kebelakang sampai sekarang. Yuk dicek!

 

1. Tahun 2010: 236 di Dunia dan Satu-Satunya dari Indonesia

Setelah melakukan evaluasi terhadap sekitar 600 perguruan tinggi terbaik dunia, QS mengeluarkan hasil penilaiannya pada September 2010. UI menempati peringkat 236 dengan skor 42,90 dan jadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang masuk 300 besar universitas terbaik dunia. Bahkan, UI mengalahkan University of Humburg lho. Berdasarkan QS World University Ranking ini pula, UI menduduki peringkat 6 universitas terbaik di Asia Tenggara dan peringkat 40 di Asia. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, Universitas Indonesia menempati posisi pertama universitas terbaik versi QS World University Rangking.

 

2. Tahun 2011: 217 di Dunia, melejit!

Menginjak tahun 2011, penilaian QS World University Ranking dikeluarkan pada 5 September 2011. Dan tahukah kalian kampus kita telah melejit cukup baik dari sebelumnya 236 menjadi peringkat 217 dengan skor 45,10 diantara jajaran universitas terbaik dunia versi QS. Peningkatan yang signifikan terlihat pada publikasi jurnal UI yang mencapai angka 200%. Keren bukan? UI sendiri tahun 2011 sudah bisa mengungguli University of Technology di Sydney, Australia lho. Meskipun begitu, peringkat UI di Asia turun 10 poin menjadi 50.

 

3. Tahun 2012: 273 di Dunia, yah 🙁

Pada tahun 2012, berdasarkan QS World University Ranking, UI mengalami penurunan peringkat di Asia menjadi 59 dari tahun sebelumnya dengan skor 59,68. Dana riset UI tahun 2012 ini mencapai Rp 18,29 miliar lho. Untuk peringkat dunia sendiri, Kampus Perjuangan mengalami penurunan cukup signifikan dari 217 menjadi 273 didunia. Tapi, UI masih mempertahankan posisinya sebagai universitas terbaik utama di Indonesia versi QS.

 

4. Tahun 2013: 309 di Dunia, kamu kenapa?

Hasil resmi daftar dari QS dikeluarkan pada hari Selasa, 10 September 2013. Sayangnya, peringkat UI mengalami penurunan lagi dari peringkat 273 menjadi 309 dengan skor 39,40 didunia dan 59 menjadi 64 di Asia versi QS. Seperti yang diungkapkan Kepala Kantor Internasional UI pada masanya, Bapak Junaidi, penurunan peringkat UI dari tahun ke tahun kemungkinan karena universitas lain di luar Indonesia yang bermetamorfosis lebih baik. Dapat kita simpulkan, hipotesis Bapak Junaidi menandakan kalau persaingan UI dikancah internasional semakin ketat ditahun 2013 dan tentu pada tahun-tahun yang akan datang.

 

BACA JUGA: Status UI Sebagai PTN-BH, Apa Sih Maksudnya?

 

5. Tahun 2014: 310 di Dunia, turun satu tangga

Di posisi berapakah UI pada tahun ini? Hayo siapa yang tahu?

QS World University Ranking mengeluarkan daftar peringkat universitas pada hari Selasa, 9 September 2014. Tahun ini ada 9 PTN yang masuk penilaian dan ranking tertinggi masih diraih oleh kampus tercinta kita, Universitas Indonesia. UI, pada tahun 2014, menempati posisi 310 dengan skor 40,9 dari sebelumnya peringkat 309 dunia. Di Asia sendiri UI turun dari 64 menjadi 71 versi QS, menyusul ITB dan universitas lain di Indonesia.

 

6. Tahun 2015: 358 di Dunia, mulai panik

Di tahun ini, apakah kampus kita kembali mengalami penurunan?

Tahun 2015, UI berada diperingkat 79 dalam pemeringkatan “Top 100 of the 2015 QS University Ranking for Asia”. Artinya, UI turun sebanyak 8 poin. Sedangkan secara global, peringkat UI turun untuk ketiga kalinya dari 310 menjadi 358 dari total perguruan tinggi dunia. Mengacu pada QS, UI sebenarnya mengalami penurunan pada reputasi akademik dengan peringkat 225. Meskipun demikian, kampus kita ini unggul telak lho diindikator Reputasi versi Karyawan yang menempati posisi 217. Karyawan UI keren dong!

Adanya penurunan peringkat UI di tahun ini mendorong Kampus Perjuangan kita untuk kembali memperbaiki berbagai faktor lagi seperti data, masalah dosen dan mahasiswa serta jumlah publikasi jurnal. UI benar-benar semangat berbenah diri dari tahun ketahun, lho. Keren kan? Panutan banget buat kalian-kalian yang SIAK-nya nggak ramah-tamah, jangan pasrah tapi teruslah berbenah. UI aja bisa, kenapa kita nggak?

 

7. Tahun 2016: 325 di Dunia, kembali bangkit!

Hasil penilaian QS World University Ranking keluar pada hari Selasa, 6 September 2016. Dan, kampus kita mengalami peningkatan hebat di tahun ini. Dari 3800 perguruan tinggi dunia, peringkat UI menjadi 325 yang semula 358. Kenaikan tersebut cukup tinggi karena di tahun-tahun kebelakang, UI banyak mengalami penurunan. Sementara peringkat UI di Asia versi QS juga meningkat dari yang awalnya 79 menjadi 67.

Di tahun 2016 ini, UI gencar-gencarnya melaksanakan konferensi internasional lho dan menjadi tuan rumah dari sebanyak 24 konferensi internasional. Hal tersebut merupakan salah satu langkah untuk kembali berbenah diri, Sobat. Terlepas dari apa yang telah dicapai Sang Kampus Perjuangan selama ini.

 

8. Tahun 2017: 277 di Dunia dan Nomor Satu di Indonesia!

Dan tibalah kita pada tahun 2017, dimana UI kembali menyandang status kampus nomor 1 di Indonesia versi QS World University Ranking. Bahkan di tahun ini UI masuk jajaran 300 besar universitas terbaik dunia dengan peringkat yang sangat baik dari 325 menjadi 277. Selain UI, ITB dan UGM juga berhasil memperbaiki posisi mereka dengan cukup baik. Hal ini menunjukkan kalau kualitas pendidikan di Indonesia nggak kalah dengan negara lain.

Ngomong-ngomong tentang QS, ada 9 indikator yang digunakan QS untuk menilai/mengevaluasi prestasi universitas lho, seperti; kualitas penelitian, rasio mahasiswa terhadap staf pengajarnya, hasil penelitian yang dikutip, kesiapan lulusan masuk dunia kerja, publikasi staf pengajar, pertukaran mahasiswa (masuk/keluar negeri), jumlah mahasiswa asing dan jumlah dosen mengajar keluar negeri. Nah, untuk tahun ini sendiri QS melakukan pemeringkatan terhadap 959 universitas di 84 negara di dunia.

 

BACA JUGA: 5 Hal ini Otomatis Mengingatkan Kamu akan Universitas Tercinta

 

Itulah perjalanan panjang Sang Kampus Perjuangan. Wah nggak terasa beberapa menit baca artikel ini kita udah kayak menjelajah waktu ya, sobat. Bagaimana perasaan kalian sebagai pemegang yellow jacket setelah melihat perjalanan kampus kita selama lebih dari 5 tahun? Semoga kalian tergerak untuk terus bekerja keras walau badai menghadang, walau angin topan menerjang. Eits sebelum kita berpisah, ada baiknya kalian ciwi-ciwi dan cowo-cowo berbagi bahagia dan motivasi lewat info ini keteman-teman. Share dimanapun dan ke siapapun. Ke anak UI boleh, anak kampus lain boleh, dosen juga boleh (takutnya ada yang belum tahu), kenenek kakek buyut kalian di kampung juga boleh (mumpung lagi liburan). Sampai ketemu di lain kesempatan!

OBM dan Ospek, Beberapa Hal Ini yang Harus Dihindari Maba Kalau nggak Mau Telat

Hai Mutiara Indonesia, sudah siapkah menjadi bagian dari Kampus Perjuangan? Harus siap dong, karena kalian adalah orang-orang yang dipilih UI dari sekian banyak pendaftar di seluruh Indonesia.  Kalian sebentar lagi akan disuguhkan rangkaian acara mahasiswa baru dari OBM, ospek universitas, ospek fakultas sampai ospek jurusan yang tentunya seru abis. Eits, tapi kalian tahu nggak sih terkadang ada saja hambatan saat kita mempersiapkan diri buat menghadapi rangkaian acara itu? Kendalanya bisa dari jauh-jauh hari bahkan yang sifatnya spontan seperti satu atau dua jam sebelum menghadapinya. Dan jelas banget itu bikin kamu telat. Mutiara Indonesia nggak boleh telat dong, ya nggak? Nah, apa aja hambatan itu dan gimana cara mengatasinya, yuk kita intip!

 

Tidur larut malam

Santai aja, jangan sampe kepikiran banget. (via huffingtonpost)

Ciri anak SMA saat pertama kali akan menghadapi OBM atau Ospek adalah sehari sebelumnya merasa gugup dan banyak memikirkan situasi yang akan terjadi nanti. Contohnya, gegana (gelisah galau merana), mikirin gimana kalau kamu nggak bisa menghadapi seluruh rangkaian acara dengan baik, ketidakpercayaan diri untuk berinteraksi, takut nggak dapet temen, dan muasih buanyak lagi sehingga hal-hal tersebut membuatmu terus berpikir berlarut-larut bahkan sampe nggak bisa tidur.

Kamu tipe orang yang seperti itu?

Percayalah, OBM dan Ospek tidak seperti yang kamu bayangkan. Kita nggak lagi tes SBMPTN atau SIMAK UI kok, kita tuh bakalan seru-seruan, jadi jangan gugup atau terus kepikiran apalagi sampai kamu tidur terlalu larut. Rileks aja dan pikirkan hal menyenangkan misalnya saat-saat dimana kamu bakalan punya teman yang kocak, kenalan sama cogan atau cetik (cewe cantik) anak FT, FH, FK dan yang pasti ketemu dosen-dosen keren dengan seabrek cerita seru dan pengalaman. Nah, coba pikirkan hal itu dan bangunlah semangat. Mutiara Indonesia harus percaya diri dan siap menghadapi apapun tantangannya.

 

Makan masakan pedas di malam hari

Makan pedes-pede gini emang enak sih… Asal nggak malem-malem dan besoknya harus bangun pagi. (via aminoapps)

Ini hambatan yang kedua. Buat yang suka banget sama masakan pedas, usahakan saat masa masa kegiatan maba kayak begini dikurangin dulu ya. Kenapa? Karena saat kamu makan masakan pedas secara berkesinambungan apalagi saat malam hari, maka sisa metabolismenya bakal dibuang pada esok hari. Dan pernahkah kamu tahu kapan dan jam berapa sisa metabolisme itu dibuang? Nggak, kan? Nah, gimana jadinya kalau pas kamu mau berangkat OBM atau Ospek tiba-tiba perutmu sakit luar biasa sampe bikin kamu keringet dingin? Tentu kamu akan mengeluarkan sisa metabolisme itu kan? Kalau kamu bukan orang yang sengaja telat-telatan, kamu nggak akan kesiangan kalau cuma sekedar duduk di kamar mandi 5-10 menit saja. Tapi kalau kamu termasuk orang yang molor, otomatis kamu bakalan kesiangan. Jadi, kurang-kurangin dulu hobi cabainya karena selain nggak sehat, itu juga bakal menghambatmu menghadapi masa-masa kegiatan mahasiswa baru.

 

BACA JUGA: Beberapa Poin yang Harus Kamu Perhatiin Sebelum Mengikuti OBM

 

Sarapan Bersama Handphone

Jangan sarapan sambil main handphone ya, apalagi sarapan pake handphone. (via inglesnoteclado)

Apakah kalian sering melakukannya? Hindari hal fatal ini, ya. Bukan hanya pada saat OBM atau Ospek, tapi juga pada keseharian. Waktu sarapan adalah untuk sarapan, waktu tidur adalah untuk tidur, waktu handphone adalah untuk handphone, tapi waktu sarapan bukanlah untuk handphone.  Saat sarapan, sesibuk apapun kamu atau sepanik apapun kamu, usahakan handphone-mu disimpan terlebih dulu. Hindari penggunaan handphone secara berlebihan biar kamu nggak kehilangan waktu yang percuma dan biar nggak terlambat gara-gara sarapan bersama handphone.

 

Telat Mikir

Jangan lama-lama mikirnya! (via blog.jaringanhosting)

Sepatu yang biru hitam atau yang abu hitam, ya?

Ikat rambut warna pink atau yang merah, ya?

Kerudung segiempat atau yang pashmina, ya?

Rok rampel atau celana bahan, ya?

WARNING keras! Hindari semua pertanyaan yang sejenis dengan pertanyaan diatas kalau kamu nggak mau telat. Ayolah, karena semakin lama kamu berpikir, semakin banyak waktu yang terbuang.  Siapkanlah pakaian di malam hari sebelum tidur, biar ketika kamu mau berangkat OBM atau Ospek nggak ribet lagi pilih-pilih pakaian. Dan untuk sepatu, percayalah semahal apapun harganya atau sekeren apapun jenisnya kebanyakan orang nggak bakal terlalu memperhatikanmu. Kecuali kalau sepatumu warnanya merah terang, karena itu melanggar aturan yang ditetapkan untuk maba.

 

Nada alarm yang melow

Tuh kan telat. (via chicagoent)

Kalau kamu tipe orang yang nggak bisa bangun tanpa alarm, maka hindari nada alarm yang melow and slow saat masa-masa kegiatan mahasiswa baru. Meskipun kamu pasang alarm sebanyak 10 kali berselang 2 menit, kalau nada alarmnya melow and slow nggak akan ada pengaruhnya. Pasanglah yang bener-bener rock atau seenggaknya nge-beat sampe bikin kamu melek. Jangan pasang lagu Titanic atau Beauty and Beast karena itu malah buat kamu makin lelap tidur atau bahkan sampe bermimpi indah. Tahu-tahu kesiangan terus nanti pas OBM atau Ospek ditanya kenapa terlambat?

Jawabnya “alarm saya nggak bunyi”

(geleng-geleng kepala) (cakar tembok)

 

BACA JUGA: 5 Jenis Pertanyaan yang Bisa Kamu Tanyakan Pada Sesi Tanya Jawab Kelas dan Cara Praktis Membuatnya

 

Nah, adik-adikku yang manis dan polos-polos, itulah beberapa hal yang harus kamu hindari saat akan menghadapi serangkaian kegiatan maba. Fighting! Karena seluruh rangkaian kegiatan maba sangat sangat bermanfaat buat kamu saat benar-benar kuliah nanti. So, nikmati dan jalani sepenuh hati, Mutiara Indonesia. Dan jangan lupa share kuy, biar temen-temen kamu pada nggak telat gara-gara 5 hal di atas.

Kabar Gembira, Sekarang SIMAK UI Kosongkan Jatah S1 Reguler!

Buat kamu para siswa SMA yang pengen masuk UI, pasti tau dong ada beberapa jalur untuk bisa masuk ke kampus favorit di Indonesia ini. Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Indonesia yang juga peringkat 67 se-Asia tahun 2016 versi lembaga pemeringkat dunia Quacquarelli Symonds (QS) ini selalu ramai peminat apapun jurusannya. Sehingga, bukan rahasia lagi kalau Universitas Indonesia harus sangat selektif nih dalam menyeleksi setiap calon mahasiswanya tiap tahun.

Seperti yang kita tau, kalau untuk masuk UI kita bisa lewat tiga jalur, yakni SNMPTN, SBMPTN, dan SIMAK UI. Pada tahun lalu, peminat UI melalui jalur SBMPTN dan SNMPTN mencapai angka 55.000 orang dengan daya tampung hanya 1415 kursi atau setiap peserta memiliki kesempatan 2,5% masuk di semua jurusan UI, yang artinya setiap 100 orang hanya 2 orang yang berkesempatan mencicipi kuliah di UI. Itupun tanpa kita request jurusannya. Sementara itu, peminat yang lewat jalur SIMAK UI, sekitar 37.456 peserta yang memperebutkan sebanyak 2.537 bangku terbagi dalam tiga program pendidikan, yakni Vokasi, Sarjana Reguler, dan Paralel.

Nah, seperti yang kalian lihat dari angka-angka di atas, SIMAK UI meskipun lebih sedikit peminatnya dan daya tampungnya lebih banyak, tapi itu masih dibagi ke dalam sembilan program pendidikan. Jadi, bagi kalian lulusan SMA yang mau kuliah di UI kelas Sarjana Reguler, kalo kita pukul rata dibagi sembilan, kuota Sarjana Reguler cuma kebagian 280an kursi. Weits, inget ya itu cuma perhitungan matematis ala kita aja, karena yang pasti setiap tahun dan setiap program punya kuotanya masing-masing.

Informasi jalur masuk S1 Reguler (via ui.ac.id)

 

BACA JUGA: SIMAK UI: Coba di SIMAK

 

Anyway, kalian tau nggak sih bedanya SIMAK UI, SBMPTN, dan SNMPTN?

SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) adalah seleksi yang dilihat dari nilai rapor kalian selama sekolah guys. Jadi, kalau kalian punya nilai rapor yang baik selama sekolah dan tepat dalam memilih jurusan, kalian bisa berkesempatan masuk UI TANPA TES. Sedanngkan, SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) adalah seleksi yang dilakukan dengan mengikuti serangkaian tes tertulis serentak di seluruh Indonesia, mulai dari TPA (Tes Potensi Akademik), TPD (Tes Pengetahuan Dasar) baik saintek maupun soshum, sesuai jurusan yang kalian pilih.

Jalur terakhir untuk masuk UI itu adalah SIMAK UI. SIMAK UI (Seleksi Masuk Universitas Indonesia) adalah ujian seleksi terpadu masuk UI yang diselenggarakan kampus makara bagi calon mahasiswa yang pengen masuk UI. Tes ini juga hampir sama seperti SBMPTN, yakni tertulis dan serentak dilakukan di seluruh Indonesia. Tes ini diperuntukkan bagi para calon mahasiswa yang bakal mengambil program pendidikan Vokasi (D3), Sarjana Reguler, Sarjana Paralel, Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor. Nah, kalau program Sarjana Kelas Internasional dan Sarjana Kelas Ekstensi tesnya dilakukan di waktu yang berbeda.

Jadwal SNMPTN dan SBMPTN 2017 (via ui.ac.id)
Logo SIMAK UI (via twitter)

Fyi, 9 Januari lalu, format SIMAK UI baru aja dirubah. Perubahan ini bisa membuka harapan baru nih buat kalian yang mau kuliah di UI Program Sarjana Reguler tahun 2017 ini. Kenapa eh kenapa? Apa kabar terbarunya? Apaan sih? Penasaran ya?

Yup, mulai tahun ini SIMAK UI bagi lulusan SMA hanya diperuntukkan bagi program pendidikan Vokasi, Paralel, Internasional, Profesi, Spesialis, Magister, Doktor, dan Ekstensi. Tidak lagi diperuntukkan untuk Program Sarjana Reguler. Ketetapan tersebut merujuk pada Peraturan Menteri Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor No. 126 Tahun 2016  tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri. Alokasi daya tampung penerimaan mahasiswa S1 Reguler melalui jalur SNMPTN adalah sebesar 30 %, dan pada jalur SBMPTN sebesar 70 %. Dengan ketetapan baru tersebut, maka penerimaan mahasiswa S1 Reguler melalui jalur SIMAK UI pada tahun ini ditiadakan.

Dihapusnya kebijakan Program Sarjana Reguler melalui SIMAK UI, otomatis membuat kuota SBMPTN bertambah, yang berarti bangku Sarjana Reguler via SBMPTN ditambah sekitar 280an bangku, berdasarkan hitungan matematis ala penulis di atas.

Entah ini merupakan gembira atau tidak, yang jelas kamu yang pengen banget masuk kelas reguler tinggal maksimalin diri di SNMPTN atau SBMPTN, nggak usah daftar dan ikut tes SIMAK lagi yang “katanya” soal-soalnya cuma bisa diSIMAK!

 

BACA JUGA: Adik-adik SMA Mau Masuk Universitas Indonesia? Sssst, Ini Jalur Rahasianya!

 

Jadi, buat kalian yang ngebet banget masuk UI kelas reguler, sekarang mesti persiapkan diri lebih matang lagi. Setidaknya, kuota masuk UI yang tadinya kepotong SIMAK UI, sekarang hanya diperuntukkan melalui SNMPTN dan SBMPTN. SEMANGAT! Kasih tau juga ke teman-teman kalian yang ngebet kawin jadi anak UI dengan cara share artikel ini melalui akun Facebook, Twitter, dan Line kalian biar semuanya tau, kalo UI selalu hadir buat kalian yang membutuhkan!

Sudah Kenalkah Kita dengan Pemimpin BEM Universitas Indonesia yang Baru?

Pemilihan Umum Raya 2016 telah menemukan pemenangnya. Ketua dan Wakil Ketua BEM UI periode 2017 telah siap dilantik, setelah pemungutan suara yang digelar di Aula Utama Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI selesai dilaksanakan pada Selasa (13/12) lalu. Hasilnya, pasangan nomor urut dua, M. Syaeful Mujab dan Yoga Prawira resmi terpilih menjadi pemucuk jabatan tertinggi organisasi mahasiswa kampus kuning dengan perolehan suara sebesar 7.352.

Dengan selisih 3.467 suara, pasangan yang memiliki tagline #MenyelamYuk ini berhasil menumbangkan suara pasangan nomor urut satu, Fauzan Budi Prasetya dan Ardan Aziz yang hanya mampu meraih 3.885 suara. Demikian, Mujab-Yoga telah resmi menjadi Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia di periode mendatang. Ngomong-ngomong, kalian sudah kenal belum sama mereka? Milih mereka, bukan karena gantengnya, kan? Atau kenal kulit luarnya saja?

Ketua

1481857373200
Ketua BEM UI 2017 terpilih (via Official Line Menyelam Yuk!)

Bernama lengkap Muhammad Syaeful Mujab, pria bertubuh ideal ini jagoannya FISIP UI untuk menempati pucuk pemerintahan organisasi mahasiswa kampus kuning kita tercinta. Pria yang cukup aktif dalam berbagai kegiatan, baik ketika masih bersekolah maupun berkuliah, ini selalu menempati posisi strategis di organisasi yang diikutinya.

Organisasi seperti OSIS, Forum Osis Nusantara, dan Gramuda Sabudarta Indonesia Jawa Tengah pernah diampunya semasa sekolah. Sementara itu, masa kuliahnya sebagai mahasiswa Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia, Mujab selalu menjadi bagian Badan Eksekutif Mahasiswa, baik fakultas maupun universitas, di antaranya ia pernah menjadi Staf Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FISIP UI 2014, Deputi/Wakil Kepala Departemen Kajian Strategis (Kastrat) di BEM UI 2015, dan Kepala Departemen Kajian Strategis BEM UI 2016.

Pria yang pernah bersekolah di SMAN 1 Slawi, Tegal, Jawa Tengah itu juga gemar menunjukkan kesukaannya di bidang politik dengan mengikuti berbagai perlombaan debat politik, salah satunya menjadi juara pertama di Kompetisi Debat Politik dan Pemerintahan Nasional di UGM pada 2015 lalu. Dengan pengalamannya di bidang organisasi dan pemerintahan serta politik, pria yang juga melakukan kegiatan magangnya sebagai Staf Anggota DPR RI, Oktober lalu itu kini mendapatkan kepercayaan para mahasiswa UI menduduki pucuk tertinggi pemerintahan organisasi internal kampus perjuangan.

 

Wakil Ketua

1481857375327
Wakil Ketua BEM UI 2016 terpilih (via Official Line Menyelam Yuk!)

Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Konsentrasi Sastra Jawa angkatan 2013 yang terpilih menjadi Wakil Ketua BEM UI periode 2017 itu bernama lengkap Yoga Prawira. Yoga mewakili FIB sebagai jagoan pemucuk Badan Eksekutif Mahasiswa mendampingi Mujab. Pria berkumis tipis, dengan tubuh ideal itu telah aktif sebagai organisator sedari awal mengikuti perkuliahan di UI.

Dua tahun berkuliah, ia terpilih menjadi Kepala Departemen Pengabdian Masyarakat dan Lingkungan BEM FIB UI 2015, serta Kepala Departemen Sosial Masyarakat BEM UI 2016. Tidak hanya itu, pria kelahiran Tangerang 22 tahun lalu itu juga terlibat dalam Forum Nasional Sosial Masyarakat DKI, Jabar, Banten 2016 sebagai Koordinator Wilayah.

 

1481857397047
Mujab-Yoga di RIK (via Official Line Menyelam Yuk!)
1481857392731
Mujab-Yoga berkunjung ke FKUI Salemba (via Official Line Menyelam Yuk!)
1481857384902
Mujab-Yoga berkunjung ke Fakultas Hukum (via Official Line Menyelam Yuk!)
1481857380174
Mujab-Yoga berkunjung ke Fasilkom (via Official Line Menyelam Yuk!)

1481857348312

 

BACA JUGA: Kalau Papa Minta Saham, BEM UI Minta Kita untuk Tandatangani Petisi

 

Nah, sudah kenal dengan para pemucuk kepemimpinan tertinggi lembaga kemahasiswaan kita? Semoga mereka bisa membawa BEM UI tahun depan ke arah yang jauh lebih baik ya. Jangan lupa bagikan artikel ini ke Akun Facebook, Twitter, dan Line kalian agar lebih banyak yang kenal dengan para nahkoda eksekutif kita!