Siklus Hidup Bikun: Kamu Berada di Fase Mana ya?

Bikun (Bis Kuning) udah jadi transportasi andalan mahasiswa-mahasiswa UI dari siang sampai malam, nggak peduli kemarau atau hujan, matahari gelap atau cerah, jalan macet atau lengang, naiknya ya bis kuning UI. Kemanapun kamu mau pergi di seluruh pelosok UI, bis kuning akan mengantarkanmu ke pusat-pusat kunci dari tempat tersebut. Kamu mau pergi ke Margonda? Bikun bakal nganterin kamu ke depan halte Pondok Cina. Ya, meski abisnya mesti jalan juga. Kamu mau pergi ke kutek? Bikun bakal nganterin kamu sampe ke halte FT. Kamu mau pergi ke Kober? Bikun bakal nganterin kamu sampai ke halte St. UI.

Bikun melakukan hal-hal tersebut setiap hari dari pagi sampai kira-kira jam 9 malam. Selain biru dan merah, kamu tahu nggak siklus hidup si Bikun ini? Eitss, tapi bukan siklus hidup dari embrio sampai lahir, ya. Ini tuh tentang siklus hidup dari kegiatan bikun sehari-hari saat nganterin kamu kamu. Apa dan bagaimana sih keadaan si Bikun yang suka kerja lembur ini? Sahabat Anakui.com kalau nggak tahu dan kalau penasaran, kuy kita cek!

1. Fase Jam 6:45 “Sancyaaai

Sumber: dokumentasi pribadi

Pernah berada pada fase ini? Kalau iya, kamu orang yang emang beruntung. Fase pertama ini berlangsung tepat jam 6:45 yang kayaknya cocok dinamakan dengan fase Sancyaaai dengan huruf ‘a’ tiga biar bisa menambah penekanan dari maknanya. Kenapa dinamakan Sancyaaai? Karena pada fase pertama ini Bis Kuning memasuki fase paling sederhana dan awal banget untuk aktifitasnya, Sobat Anakui.com. Bikun pada jam-jam seperti ini masih kosong, kaca-kacanya lumayan masih berembun dan masih banyak juga yang nongkrong-nongkrong di pangkalannya.

Fase jam 6:45 ini juga bisa dibilang siklus bayinya si Bikun. Kok bisa? Kasih tahu nggak yah? Kasih aja deh. Jadi, pada jam-jam ini kadang-kadang jalan si Bikun masih lambat-lambat gitu kayak ngerangkaknya dedek bayi (bukan dedek emes), terus Sopir Bikun masih agak mager buat nyalain mesin, udara juga masih jahil-jahilnya ngehipnotis mahasiswa-mahasiswa biar bisa terus ketarik gravitasi di tempat tidur. Itulah kenapa pada siklus jam 6:45 ini semua berasa kayak slow motion.

BACA JUGA: Mitos Horor UI Paling Legendaris, Bikun hingga Hantu Wisuda UI

2. Fase jam 7:30 – 7:40 “Pilu

Sumber: flickr.com

Fase kedua adalah fase jam 7:30 sampai 7:40 yang cocok banget disebut fase Pilu. Kita sudah memasuki waktu yang berat untuk Sang Bikun nih, Sobat. Pada fase ini, berat badan Bikun akan bertambah, nggak seimbang antara kiri dan kanan, Sopir Bikun mulai kesulitan nginjak gas, suara sistem pencernaan Bikun yang ada di belakang mulai bersuara keras merespon puluhan manusia-manusia yang membebani dirinya dan pilunya lagi, laju Bikun semakin melambat dari fase awal. Kasihan, Bikunnya udah tua. Setidaknya, fase ini tidak berlangsung lama, Sobat. Ketika “Teng” jam sembilan, fase berat ini akan berakhir.

BACA JUGA: Ada Bikun Nyasar di Jalanan, Ya Ampun Ada Apa Ya?

3. Fase jam 12:30 – 16:00 “Gresek Grusuk”

Sumber: dokumentasi pribadi

Fase Gresek Grusuk? Fase yang kepiluannya di bawah fase kedua. Kenapa dinamakan fase Gresek Grusuk? Hei kamu yang pernah berada di fase ini tahu nggak jawabannya? Jadi, sebenernya fase ini lebih fokus ke Babang Bis Kuningnya, Sobat. Ngerasa nggak sih kalau di jam-jam siang atau sore kadang  Bikun suka ngerem mendadak, Sopirnya sensitif banget sama pengendara lain, suka banget bunyiin klakson, masih ada yang belum naik tapi pintu udah main tutup, atau masih ada yang belum turun tapi udah main injek gas. Nah, itu dia alasan kenapa fase ini dinamakan “Gresek Grusuk”. Kamu tahu kenapa? Karena Sopir Bikun itu manusia yang butuh asupan nutrisi dan pemulihan energi di pagi, siang dan sore, Sobat. Ketika nutrisi dan pemulihan energi belum terpenuhi, menurutmu, kalau terjadi padamu, apa yang kamu rasakan dan lakukan? Hayo hayo hayoo.

BACA JUGA: Tipe-Tipe Pengguna Bikun, Kamu Termasuk yang Mana ya?

4. Fase jam 18:00 – 18:50 “Pucus Asa”

Sumber: dagdoyes

Fase keempat adalah fase pada jam 18:00 sampai 18:50, sebut saja “Pucus Asa”. Ini adalah fase terberat, sangat berat, luarbiasa berat, ter-ter-ter berat. Kenapa mesti jadi fase terberat sangat berat luarbiasa berat ter-ter-ter berat? Karena hampir seluruh kegiatan mahasiswa berakhir di jam-jam antara 18:00-19:00. Kebanyakan mereka yang naik Bikun di jam-jam ini adalah mahasiswa yang selesai rapat antar organisasi fakultas atau departemen, kerja kelompok, latihan dance, sementara sisanya adalah mereka yang selesai kelas (MPKTB, ya nggak?)

Di fase terberat sangat berat luarbiasa berat ter-ter-ter berat ini, Bis Kuning sulit didefinisikan keadannya. Hampir sama dengan fase kedua, akan tetapi pada fase ini penumpangnya lebih membludak tumpah ruah macam air bah. Nggak peduli Bikun merah atau biru, semua bikun yang beroperasi di jam-jam ini akan sangat penuh, Sopir Bikun akan sangat kepayahan sampe nggak tahu mesti ngomong apa lagi (yawdahlah ya, biarin aja, terserah, masa bodo). Kadang-kadang ada aja sih Sopir Bikun yang nyuruh geser (dengan nada datar tentunya)

“Mba, Mas, tengah masih kosong. Belakang! Belakang!”

Ya, tapi itu nggak bertahan lama. Keramaian penumpang selalu bisa melenyapkan suara Babang Bikun. Fase ini adalah fase terputus asa dari fase-fase yang lain. Bukan cuma Sopir Bikun yang putus asa ngatur dan nganter mereka-mereka yang naik, tapi mereka-mereka yang naik juga putus asa karena nunggu Bikun kosong nggak ada mulu akhirnya naik Bikun yang penuh aja dech (yawdahlah ya, biarin aja, terserah, asalkan pulang) udah nggak peduli lagi dengan semua keraguan-keraguan “naik nggak ya? Naik jangan ya? Penuh nggak ya?” Semua udah ilang karena pengen cepet pulang meskipun harus bela-belain nemplok di pintu kayak cicak atau berdiri deket pintu kehabisan pegangan dan hilang keseimbangan saat Bikun mulai melaju di tengah malam.

Sadar nggak sih kamu, ya kamu, yang pernah berada atau sering berada pada fase ini berpikir kalau Bikun di jam-jam rentan seperti ini tuh udah kelebihan muatan. Sedih ya, Sobat. Bus yang wajarnya ngangkut 30-40 orang dicekokin terus-terusan sampai 50 orang atau bahkan lebih. Inilah fase paling paling berat untuk Sang Bikun. Kalau kamu sayang Bikun, kuy jaga dia baik-baik dan patuhi aturan yang berlaku, ya! Turun dari belakang, naik dari depan, jangan berdiri menghalangi kaca spion, tutup pintu bikun dengan hati-hati dan satu lagi jaga kebersihan.

BACA JUGA: Selain Antar-Jemput Mahasiswa, Bikun Juga Bisa Telolet Lho!

5. Fase jam 20:00 – 21:00 “Galawers vs Lelahers

Sumber: Pipit prautami

Tet teret tereeet….

Inilah fase terakhir dari siklus hidup Bikun selama seharian penuh. Pada fase ini, Bikun sudah sangat lengang, melanju sedikit lebih cepat dan orang-orang yang naik bisa dihitung dengan jari tangan tanpa jari kaki. Biasanya, kalau lagi musim hujan suka ada embun-embun di jendela Bikun dan saran buat kalian yang ingin menikmati moment dalam Bikun jam segini, kalian harus duduk di kursi belakang, dengerin musik yang lagi hits (Akad?), lihat jendela. Dijamin lelah bakal hilang.

Btw, kenapa fase ini dinamakan dengan “Galawers vs Lelahers” sih? Jadi, alasan yang pertama adalah di jam 20:00 sampai jam 21:00 ini Sang Bikun akan terisi oleh orang-orang yang galau dan kelelahan, Sobat. Bukan hanya penumpangnya, tapi Sopir Bikunnya juga. Kok bisa? Pernah berada pada fase ini? Pernah dengar lagu Minang yang suka diputar Sopir Bikun atau lagu Sunda yang kadang-kadang menghiasi perjalanan singkat Sang Bikun mengelilingi UI? Lagu itu diputar oleh Sopir Bikun bukan tanpa alasan lho. Kalau kamu berada di Bikun malam hari kemudian mendengar lagu itu, artinya Sopir Bikunnya lagi galau-galau gitu. Barangkali kamu juga tiba-tiba aja langsung rindu rumah saat dengar lagu daerah itu (buatmu yang Minang). Bahkan rindu doi yang jauh dimato?

Terus, alasan yang kedua kenapa fase ini dinamakan “Galawers dan Lelahers” apa tuh? Alasan yang kedua adalah kamu.

Kamu, buat aku tersipu~

Ya, kamu, mahasiswa UI. Fase terakhir Bikun ini umumnya diisi oleh mahasiswa UI yang udah rapat organisasi fakultas dan luar fakultas, mungkin ada juga yang udah kelas. Kebanyakan sih rapat organisasi luar fakultas mendominasi di jam-jam ini, kalau nggak rapat atau kelas, paling abis jalan. Ya nggak?

BACA JUGA: Ini Dia Kelanjutan Kabar dari Cikal Bakal Bikun Baru UI

***

Nah, itulah siklus hidup Bis Kuning UI selama seharian penuh, Sobat. Udah tahu kamu seringnya berada di fase yang mana? Fase 1? 2? 3? 4? 5? Di fase manapun kamu, jangan lupa untuk taat aturan naik turun Bikun, ya! Tunjukkan kalau kita mahasiswa yang baik di mata Sopir Bikunnya. Kalau di tengah belum penuh, bisa dong di geser. Kalau Sopir Bikun nanya ada yang turun di RIK atau Menwa, bisa dong jawab kalau nggak ada. Intinya, Bikun itu milik kamu bukan hanya kita. Jaga Bikun baik-baik selayaknya jaga diri sendiri. Udah dulu ya, kayaknya kebanyakan ngomong nih. Sebelum kamu tutup halaman ini, ada baiknya kuy share biar bisa mengingatkan tentang pentingnya saling menjaga milik kita, yaitu Bikun. Share ya, share kuy, share dong. Share. Share. Share.

Penampakan Bis Kuning Hantu Di Universitas Indonesia

Cerita-cerita hantu di Universitas Indonesia bukan lagi menjadi hal yang baru bagi anak-anak UI,  Sebenarnya gue gak percaya dengan cerita-cerita hantu seperti itu karena menurut gue hal-hal tersebut sangat tidak rasional dan tidak ilmiah, tapi karena rasa penasaran gue mengenai hal ini akhirnya gue melakukan pencarian kebenaran cerita-cerita itu dengan mewawancarai beberapa orang yang mengakui dirinya mengalami kejadian supranatural di UI.

Cerita pertama adalah bis kuning hantu di UI, cerita bus hantu ini bukanlah cerita yang tidak diketahui mahasiswa dan mahasiswi UI, semua mahasiswa UI pasti mengetahui cerita ini dan gue sempet mencari-cari kebenaran dari cerita ini, seperti menunggu di halte UI di atas jam 12 malam untuk melihat apakah masih ada bis kuning yang beroperasi ataupun mewawancarai para supir bus di UI, tapi hasil dari pemerikasaan gue menunjukkan bukti negatif.

Akhirnya gue mendapatkan seorang narasumber yang berinisial C (tidak ingin disebut namanya) yang mengaku melihat Bus Hantu di Stasiun UI. C adalah seorang mahasiswa Universitas Indonesia dan gue sempat berusaha mewawancarai dia, walaupun dia menolak karena merasa trauma dengan peristiwanya tapi akhirnya dengan sedikit bujukan, dia akhirnya mau untuk gue wawancarai tetapi dengan syarat tidak ingin direkam.

C menceritakan bahwa dia mengalamai kejadian melihat bus hantu UI pada saat masih menjadi mahasiswa baru UI angkatan 2019, dia mengaku pada saat itu dia ada latihan tari bersama kawan sejurusannya di suatu Fakultas UI dan dia mengatakan selesai latihan nari sampai sekitar jam 11 malam.

Mohan: Hmm, Jadi kamu selesai latihan nari di Fakultas x (C tidak ingin disebut nama fakultasnya) jam sekitar 11 malam?

C: Ya, gue selesai latihan nari sekitar jam 11 malam, soalnya maba sejurusan gue bakal nampilin nari dan deadlinenya shownya deket banget jadi latihannya emang harus keras dan lama.

Mohan: Terus, setelah selesai latihan, lu lihat bis kuning hantunya dimana?

C: Nah, setelah gue selesai latihan nari, kan gue mau balik ke asrama, tapi karena itu udah jam 11 malem gue tau pasti gak ada bikun kan ya, yaudah gue mikir jalan kaki aja  terus gue ngajak temen gue si W, O, sama F buat jalan bareng ke asrama karena mereka juga anak asrama.

C: Kita bereempat tuh jalan dari Fakultas x ke asrama, lumayan jauh tuh dan itu udah malam banget. Nah ketika udah deket stasiun UI tiba-tiba ada Bis Kuning Lewat kenceng banget, terus kacanya gelap dan kayak gak ada supirnya. Gue kaget dong, temen-temen gue juga kaget dan gue ngelihat HP gue dan tau gak itu jam berapa?

Mohan: Jam berapa?

C: Jam 11.30 malam, gila kan, abis itu kenceng banget, kayak ngebut gitu dan pas lewat itu gue ngelihat kacanya dan itu gelap banget, kan aneh, gimana cara supirnya nyetir kalo lampu di bikun mati semua gitu kan gelap ya? Dan di jadwal, bikun itu cuma beroperasi sampe jam 9.00 malem kan? Ini ngapain jam 11.30 beroperasi.

Mohan: Serius lu? Lu gak halusinasi kan?

C: Gak lah, orang temen-temen gue juga pada liat kok.

Mohan: Terus lu ngapain setelah ngeliat itu?

C: Ya jelas gue takut, temen gue, juga, ya akhirnya kita bereempat pegangan tangan jalan dari stasiun UI sampe asrama. Dan akhirnya selamat.

Mohan: Sebentar, gue mau nanya, bikun yang lo lihat di Stasiun UI yang cepet itu arahnya mau kemana? Ninggalin asrama atau menuju asrama?

C: Arahnya ninggalin asrama ‼

Itu sesi tanya wawancara gue dengan si C yang tidak ingin di sebut namanya. Tentu saja gue yang dari kecil di didik dengan sains tentu tidak percaya dengan hal tersebut dan gue yakin ada penjelasan ilmiahnya. Gue yakin itu bukan hantu melainkan memang ada supir bis yang beroperasi, tetapi karena dia tidak berhenti ketika di halte dan stasiun serta menjalankan bis kuning itu dengan cepat, jelas kemungkinan supir itu pasti menggunakan bis kuning itu untuk kepentingan pribadi. Mungkin lampu di bis sengaja dimatikan supaya tidak ada yang bisa melihat wajahnya karena dia mengoperasikan bis kuning di luar jam kerja. Jadi sebenarnya gue skeptis terhadap cerita itu.

Nah diatas itu hasil penyelidikan gue terhadap cerita bis kuning hantu di UI, jika kalian ada permintaan tentang cerita hantu yang harus diselidiki, kasih tau aja di kolom komentar ya.

Bus Hantu UI (sumber: otosia.com)

Apakah ada pembaca sekalian yang pernah melihat bis kuning hantu beroperasi di tengah malam?

Spot-Spot di UI yang Asyik Buat Ngabuburit

Ngabuburit yang kita kenal sebagai kegiatan untuk menunggu buka puasa ini berasal dari bahasa Sunda yang artinya menunggu datangnya waktu Magrib atau menunggu matahari sore terbenam. Banyak cara yang orang lakukan untuk melakukan ngabuburit demi membunuh waktu; ada yang ngobrol-ngobrol santai aja, main hape, nyiapin hidangan berbuka, sampe jalan-jalan yang memakan sebagian besar isi dompetmu.

Nyadar gak sih, ternyata di UI juga banyak, loh spot-spot yang asik buat ngabuburit biar waktu menunggu buka puasa kita gak terasa. Deket banget kan tuh, gak perlu keluar banyak biaya pula. Di mana aja hayo? Langsung aja nih sikat spot-spot di UI yang asik buat ngabuburit!

BACA JUGA: Hal-Hal Berikut Ini Hanya Dapat Kamu Temukan Saat Bulan Ramadhan Tiba

 

Menara Air

Menara air via jurnalpopuler
Menara air via jurnalpopuler

Mungkin menara air ini merupakan lokasi yang paling jarang dijamah oleh mahasiswa-mahasiswi UI karena lokasinya emang gak strategis dan super sepi jadi ya lumayan horor. Akan tetapi, tau gak sih kamu, kalo makin antik suatu lokasi, justru daya tarik wisatanya semakin tinggi? Masa sih kamu yang ngakunya civitas academica Universitas Indonesia belum pernah menghabiskan beberapa waktu di sini? Gak deng becanda.

Kalo kamu bosen banget nih sama temen-temen kamu mau ngabuburit ngapain, mending ke menara UI aja! Lokasinya deket bundaran ke Rektorat dan Kuburan Bikun. Gak kalah menarik loh sama menara-menara lainnya. Di sini kamu bisa foto-foto, ngobrol ditemani siliran angin yang berhembus, atau bahkan berharap dapet air gratis. Apa sih gak lucu ya.

  

Di Bawah Jembatan Teksas

Pemandangan danau yang syahdu beserta semilir angin di bawah Jembatan Teksas via ajengtonia
Pemandangan danau yang syahdu beserta semilir angin di bawah Jembatan Teksas via ajengtonia

Siapa sih yang gak suka pemandangan danau yang syahdu beserta semilir angin di sekitarnya? Yup, Jembatan Teksas dapat memberikan kamu itu semua. Kamu tinggal turun ke bawahnya, cari kursi yang kosong, duduk manis, dan kamu akan mendapatkan view paling ciamik sejagat raya. Jangan lupa bawa air mineral dan perlengkapan berbuka, ya. Kalo gak punya makanan, ambil aja rumput sebelah. Banyak, kok.

 

Rooftop Crystal of Knowledge

Rooftop Crystal of Knowledge via kencuupzz
Rooftop Crystal of Knowledge via kencuupzz

Udah pernah nyobain ke rooftop Perpusat? Admin juga belum sih, tapi katanya kamu bisa naik ke lantai 5 dan keluar pintu melihat pemandangan yang aduhai dari atas. Naik lift, bukan naik tangga nanti kamu malah buka di tengah jalan. Kalo gak bisa ke rooftop lewat lift, lewat luar aja, sensasi mendaki licin-licin miringnya itu kayaknya bikin nagih. Kayaknya.

 

Halte Bikun

Ngabuburit di halte Bikun via panoramio
Ngabuburit di halte Bikun via panoramio

Tur keliling UI pake Bikun menjelang Magrib sepertinya juga bisa dijadikan alternatif untuk membunuh waktu sambil ngabuburit. Dari sekian banyaknya halte Bikun di UI, kamu bisa turun di mana aja; kalo bisa sih semuanya kamu cobain satu-satu.  Jika bikun itu datang 10 menit sekali, maka kalo kamu naik di 13 Fakultas, kamu akan menghabiskan waktu 130 menit atau setara dengan 2 jam 10 menit bahkan bisa lebih! Keren, kan?

 

Jembatan Aborsi

Ngabuburit antimainstream di Jembatan Aborsi via news.merahputih
Ngabuburit antimainstream di Jembatan Aborsi via news.merahputih

Semua orang tahu bahwa jembatan yang menghubungkan antara UI dan kehidupan di balik pagarnya ini memiliki kekuatan membunuh segala macam hal secara perlahan; otot kaki, jantung, paru-paru, dan yang paling menyenangkan adalah… waktu.

Yak, dengan 98 anak tangga yang memiliki tinggi setara dengan sebuah Gunung Jayawijaya ini, waktu yang biasanya kamu gunakan untuk melintasi Barel-UI hanya 50 detik (tidak termasuk menunggu kereta lewat). Sekarang, waktu yang kamu gunakan untuk melintasi Barel-UI berlipat ganda menjadi kurang lebih lima menit, itu pun tergantung kecepatan kamu menaiki tangga. Kalo kamu fit dan lagi gak lemes, ya bisa kurang dari itu. Belum lagi kamu harus berhenti di atasnya dulu saking takjubnya terhadap pemandangan Yang Maha Kuasa. Gak tau antara takjub apa menangis; hayati lelah.

Bisa dibayangkan jika kamu dengan kecepatan yang super santai untuk menempuh jembatan ini, kamu bisa memperoleh waktu 10 menit. Jika kamu bolak-balik tiga kali, kamu udah dapet 30 menit. Lumayan kan buat ngabuburit antimainstream?

BACA JUGA: Udah Tau Belum? Ini Nih Kenyataan Tentang Jembatan Aborsi UI

 

Wall Climbing

Kali aja wall climbing bikin adzan lebih cepet via jerami
Kali aja wall climbing bikin adzan lebih cepet via jerami

Bagi kamu yang suka banget sama tantangan, wahana ngabuburit ini juga wajib banget dicoba. Kalo Burj Khalifa memiliki perbedaan waktu berbuka lebih lama 2 menit di lantai 80 hingga 150 (atau ketinggian sekitar 414 meter), dan perbedaan waktu lebih lama 3 menit untuk yang berada di lantai 150 ke atas, siapa tau jika kamu memanjat wall climbing ini dan nyampe puncak, adzannya bisa lebih cepet. Iya, kamu yang adzan sendiri dan jangan lupa pake toa biar bisa kedengeran sampe seluruh Depok.

  

MUI

Abis ngabuburit, kamu bisa langsung sekalian buka puasa di sini via theorinaldi
Abis ngabuburit, kamu bisa langsung sekalian buka puasa di sini via theorinaldi

Nah, ini dia tempat yang paling tepat untuk kamu ngabuburit! Abis ngabuburit, kamu bisa langsung sekalian buka puasa di sini. Tempat yang sejuk, siraman rohani dari kultum, serta… takjil gratis! Cocok buat anak kosan maupun siapa pun yang belum punya persiapan buat berbuka. Hahahaha. Hotspot UI di MUI ini pun cepet loh kawan-kawan, tapi alangkah baiknya kalau kita mengisi ngabuburit di MUI ini dengan hal-hal yang jauh lebih bermanfaat. Asyik.

Mulai sekarang gak usah bingung lagi ya kalo gak punya uang, bosen tidur, gak punya kuota, bosen di kosan doang, serta mau mencoba suatu hal yang baru, silakan cobalah salah satu atau semua spot-spot di UI yang bisa kamu kunjungi untuk ngabuburit lucu! Selamat mencoba!

Tiga Kata ini Bisa Bikin Kamu Keliatan Anak UI Banget kalo Lagi Ngecakkin Temen

Sebagai mahasiswa, kita tentu saja memiliki temen yang menjengkelkan atau enak banget dibully, karena dia selalu rela-rela aja kalo dicengin. Dicakkin, pasti temen-temen pernah melakukan dong atau seengganya pernah denger, artinya ngejailin atau ngeledekin temen. Gak enak banget ya nyebutnya. Bahasa mana pula itu.

Caranya gampang, tinggal pake kata-kata di bawah ini aja untuk ngisengin temen karena kamu akan terlihat anak UI banget deh pokoknya! Apa aja sih tuh? Yuk, dibaca bareng-bareng!

 

Bikun

Katain aja temen kamu yang suka telat dengan kata, "Ye, bikun lu!" via Kaskus
Katain aja temen kamu yang suka telat dengan kata, “Ye, bikun lu!” via Kaskus

Bikun ini emang merupakan transportasi paling efisien yang ada di UI: muat banyak, adem, dan murah. Tapi sayangnya, keterlambatan bikun ini udah familiar banget, sampe ujung dunia pun tau kalo papan jadwal yang ada di halte bikun itu cuma bikin kita berharap. Pilihan terakhirnya adalah ngandelin hoki lagi dan mengorbankan antara hati, kaki, atau dompet; mau nunggu, jalan, atau naik ojek.

Penulis sendiri juga jadi ragu apakah bikun ini terbuat dari steel and iron apa malah justru terbuat dari karet.

Gak deng becanda, positif thinking aja kali kalo bikun telat ini karena haltenya banyak, supirnya dikit, Bikunnya ada salah teknis atau apalah, dan satu lagi: sebagai penguji kesabaran kita.

Daripada ketelatan bikun ini cuma jadi sejarah karena di masa depan bikun udah tepat waktu (semoga 100x), lebih baik kita terapkan sehari-hari buat bahan cengan ke temen yang jamnya super karet.

“Dasar bikun lo!”

 BACA JUGA: 7 Tipe Pengguna Bis Kuning

Perpusat

Tau gak kamu kalo beberapa bagian perpusat ada yang bocor... ya, kaya mulut temen kamu itu via chirpstory
Tau gak kamu kalo beberapa bagian perpusat ada yang bocor… ya, kaya mulut temen kamu itu via chirpstory

Wah pas banget lagi musim ujan nih, jadi kamu bisa ngeliat fenomena yang gak biasa terjadi di Perpusat. Yup. Perpustakaan Pusat UI ini yang dijuluki Crystal of Knowledge emang menyimpan jendela ilmu dari mana-mana, tapi tau gak sih kalo kalo kamu ke sini dan melihatnya lebih dekat dan jauh lagi, akan terlihat bocor di sana sini, entah dari air hujan atau dari AC.

Emang bukan sesuatu yang harus dibesar-besarkan sih karena ya mungkin emang kesalahan teknis, wajar-wajar aja selama ada perbaikan, kita juga gak bisa sepenuhnya memojokkan rektor atau pihak kampus akan hal ini. Ambil keunikannya aja ya, kalo kamu abis curhat atau cerita sama temen dan takut diapa-apain, bilang aja gini,

“Awas lo macem-macem, jangan bilang siapa-siapa, Perpusat!”

“Hah? Perpusat?”

“Iya elo jangan kayak Perpusat”

“Lah kenapa? Gue malah pengen jadi kayak Perpusat. Banyak buku. Gudang Ilmu. Pengetahuan tak terbatas. Hehehe”

“Bocor. Ah elah.”

BACA JUGA: Tanpa Disadari, Ternyata Ada Banyak Kerusakan yang Dialami Perpustakaan UI

HotspotUI

“Yeeee dasar php lo kayak HotspotUI Labil! via widiprikidiw
“Yeeee dasar php lo kayak HotspotUI Labil! via widiprikidiw

Internet sekarang sudah menjadi kebutuhan setiap umat manusia. Gak ada internet hidup hampa bro, katanya. Ada internet aja tetep hampa karena gak ada yang ngabarin, gimana gak ada? Keadaan ini juga sangat relevan dengan mahasiswa yang butuh internet untuk bahan tugas ini itu, maunya banyak, tapi tetep harus gratisan. Nah, hadirnya HotspotUI menjadi solusi bagi fakir-fakir internet, apalagi aksesnya yang katanya super cepet itu.

“Wah, gak sia-sia gue bayar kuliah tujuh setengah juta!”

Ini reaksi mereka kalo bisa internetan dengan lancar dengan si dewa hotspot. Kalo lagi kesel… ya mau diapain lagi, paling minjem Bolt temen atau sepait-paitnye tethering dari hape sambil ngeluh,

“Php amat ini hotspot… Percuma gue bayar kuliah tujuh setengah juta!”

Dan ini yang paling sering terjadi setiap harinya: sinyal HotspotUI full tumpe tumpe, tapi apa daya buka situs SSO buat log in saja tak mampu. Kalo kejadiannya kayak gini, enaknya sih jadiin aja HotspotUI ini sebagai bahan cakkan.

“Yeeee dasar php lo kayak HotspotUI Labil!

Yak kira-kira demikianlah kalo kamu mau keliatan  dan anak UI banget; cakkin aja temen-temen kamu pake kata-kata yang berbau UI. Emang sih fasilitas kampus itu gak ada yang sempurna, selalu ada kekurangan, gimana kita memanfaatkannya dan menjaganya dengan baik aja biar gak tambah rusak.

Kalo kamu punya bahan kataan lain yang asik buat diterapkan dalam kehidupan, komentar aja, yuk!

 

Ingat! Perubahan Rute Bis Kuning Selama Proyek Jembatan Gedung A RIK dan Gedung Rumah Sakit UI (RSUI)

Adanya proyek jembatan penghubung antara gedung A RIK dan Gedung Rumah Sakit UI (RSUI), untuk sementara bikun mengalami perubahan jalur via cityanalysts
Adanya proyek jembatan penghubung antara gedung A RIK dan Gedung Rumah Sakit UI (RSUI), untuk sementara bikun mengalami perubahan rute via cityanalysts

Berhubungan dengan adanya pekerjaan proyek jembatan penghubung antara gedung A RIK dan Gedung Rumah Sakit UI (RSUI) maka akan ada penutupan akses jalan di depan gedung A RIK untuk sementara waktu, terhitung mulai tanggal 26 November 2015 s.d. 9 Desember 2015. Sehubungan dengan penutupan akses tersebut maka akan ada rekayasa lalu lintas seperti berikut.

  1. Dari arah Pusgiwa menuju Fakultas Psikologi diarahkan masuk ke arah Gedung Rektorat – Menara Air belok kanan menuju parkiran bus – FMIPA – Balai Sidang – ATM BNI Gedung RIK – pertigaan PLK – Halte Pondok Cina – Masjid UI kemudian terus menuju arah gerbatama
  2. Dari arah Gerbatama menuju Gedung Vokasi, ketika di depan gedung PLK akan diarahkan ke kanan menuju Balai Sidang – FMIPA – Parkiran Bus – Menara Air belok kiri menuju FIK sampai jalan Boulevard UI – lalu putar arah menuju FMIPA – Gymnasium – Stadion UI – FT

Ada pun untuk menyesuaikan rekayasa lalu lintas tersebut,  rute Bis Kuning juga akan mengalami sedikit perubahan.  Rute Bis Kuning yang akan berlaku mulai tanggal 26 November 2015 s.d. 9 Desember 2015 adalah.

  1. Jalur Bis Kuning Merah: Asrama – Gerbatama – Stasiun UI – FH – Stasiun Pondok Cina – Menara air – FMIPA – Jalan Boulevard – FMIPA – dst
  2. Jalur Bis Kuning Biru: Asrama – Gerbatama – Stasiun UI – Fakultas Psikologi – FISIP – FIB – FE – FT – Vokasi – Pusgiwa – Menara air – Stasiun Pocin –dst

Dengan adanya pembangunan proyek yang mengakibatkan diberlakukannya rekayasa lalu lintas dan perubahan rute bis kuning tersebut, diharapkan seluruh warga UI dapat bersabar serta bersedia mengikuti dan memakluminya.

Di UI Bisa Ngojek Ala Go-Jek? Sekarang Bisa, dengan Ojek Mitra Kampus (OMK)!

Ojek di UI

Masih ingat dengan banyak permasalahan tentang ojek di kawasan UI? Tentu pengguna sejati ojek tahu dong! Pertama, mengenai tarif ojek yang kadang beda-beda, kedua perseteruan antara ojek UI dan gojek yang masuk lingkungan kampus. Masalah yang paling bikin gempar adalah masalah yang kedua. Kebayang waktu dua pihak itu saling pukul dan adu mulut, terlebih peristiwa yang ada di Fakultas teknik beberapa waktu lalu. Ya, masalahnya cukup riskan, sih!

Pastinya kita sebagai masyarakat UI sudah gerah dengan masalah itu, tapi permasalahan itu kini mulai diberantas oleh PLK UI (Pengamanan Lingkungan Kampus UI). Nah, kabar gembira untuk kita semua, kini sistem perojekan di UI akan lebih mudah diakses dengan tarif yang sudah ditentukan, dan keamanan yang terjamin. PLK UI bekerjasama dengan BEM UI dan Paguyuban Ojek Pangkalan sepakat untuk membuat Ojek Mitra Kampus (OMK) yang mulai dioperasikan pada Selasa, 17 November 2015. Waw, terobosan terbaru dari PLK UI ini sangat bermanfaat, loh untuk mahasiswa yang hidupnya ketergantungan dengan ojek UI. Manfaat naik OMK itu apa saja?

 

Ojek Mitra Kampus
Ojek Mitra Kampus

1. Tarif Rp8.000,00 sudah fix, gak dimahalin asal jangan nego lagi

Menanggapi isu-isu yang ada, katanya ojek UI itu tarifnya suka berubah-ubah, kadang dimahalin, kadang harga standar. Sebagai mahasiswa tarif beda seribu aja kan nyesek. Oleh karena itu tafir OMK ini sudah ditentukan dari sananya, untuk sekitar kampus UI tarifnya Rp8.000,00 aja, dan jangan ditawar lagi, ya!

 

2. Bisa pesan via SMS dan telepon

#UIjugapunya layanan panggil ojek lewat handphone. Nah, terobosan ini ceritanya untuk menyamakan gojek mungkin, biar gak ada lagi perseteruan di antara keduanya. OMK disebar di 4 titik tempat sekitar UI, ada di pangkalan tugu, stasiun UI, stasiun Pocin, dan di depan Fakultas Teknik (FT). Masing-masing pangkalan ini punya dua nomer yang dijadikan narahubung.

Berikut narahubung tiap pangkalan,

(1) Pangkalan Tugu Buku/Gerbatama; 0856-8329-141 dan 0878-8590-7151;

(2) Pangkalan Stasiun UI: 0856-8329-142 dan 0878-8590-7152;

(3) Pangkalan Pondok Cina: 0856-8329-143 dan 0878-8590-7153; dan

(4) Pangkalan depan Fakultas Teknik : 0856-8329-144 dan 0878-8590-7154.

Dengan adanya layanan ini, kamu bisa booking ojek tanpa repot, ya langsung di-SMS atau telepon saja. Mungkin kalau abang narahubungnya ada Whatsapp dan line, boleh juga di-chat.

 

3. Teraman dan terpercaya

Kalau biasanya naik ojek suka takut abang-abangnya menyeramkan, pakai motor bodong, atau gak punya SIM (Surat Izin Mengemudi), dengan menggunakan OMK, jangan takut lagi, ya Dek, abang OMK baik, kok. Pihak PLK sudah menyaring ojek-ojek yang tergabung dalam OMK. Mereka dipastikan mempunyai surat-surat kendaraan yang resmi, SIM, dan keamanan kamu lahir batin pasti terjaga.

 

4. Punya identitas

Rompi Ojek Mitra Kampus 1 Rompi Ojek Mitra Kampus 2

Untuk mengetahui mana OMK mana bukan, kamu bisa mengidentifikasinya lewat rompi yang dipakai. OMK punya rompi warna oranye yang bisa secara mudah diidentifikasi, di sebelah kanan bagian rompi ada nama abang OMK-nya, di sebelah kiri ada lambang OMK, dan di bagian belakang pun ada nama pengendaranya, jadi kalau mau naik OMK lihat rompinya saja, ya!

Terobosan ini tujuannya untuk mengoptimalkan system perojekan di UI, dan semoga benar-benar bisa tercapai, ya. Apa di antara kamu sudah ada yang coba OMK baru? Gimana rasanya?

Photo Credit: tommywahyuutomo via Compfight cc

Kesasar di UI Siapa yang Pernah Ngalamin?

 

Pasca wawancara dengan maba yang dilakukan oleh BMKG, beberapa orang berbagi pengalaman nyasar mereka pada BMKG dan berhasil merumuskan beberapa skenario nyasar di UI, as in senyasar apa yang pernah dialami di UI maupun menuju UI. Semua sudah sepakat bahwa kompleks ini bukan labirin, tapi ya gak cuma labirin yang bisa bikin nyasar. Buktinya si dia juga. Ah, udah mulai melenceng, langsung dijabarkan saja hasil rumusannya.

 

Nyasar as in gak nyampe-nyampe

"Ini di mana sih?" via suaramahasiswa
“Ini di mana sih?” via suaramahasiswa

Ini nyasar tipe satu, yang dialami oleh orang yang gak pernah ke UI dan gak tau jalan supaya nyampe UI. Entah gak tau atau gak ngeh bahwa mungkin mereka udah melewati UI atau malah mereka udah di UI tapi gak nyadar. Agak gila, tapi mungkin terjadi.

BACA JUGA: Kekonyolan Mahasiswa Pada Minggu Pertama Kuliah

Jenis nyasar ini juga mencakup mereka yang baru sampe di UI dan bingung harus ke mana, misalnya udah sampe stasiun UI, terus mau ke FMIPA, bingung deh tuh, gak ada papan petunjuknya dan jadi harus tanya sana-sini. Atau mau ke FIB tapi naik bikun yang merah. Atau mau ke FH tapi naik bikun biru. Atau mau ke asrama tapi naik dari sisi stasiun.

 

Nyasar naik bikun

"Kayaknya gue salah naik bikun." via petrabarus
“Kayaknya gue salah naik bikun.” via petrabarus

Senyasar apa kamu di bikun? Bikun cuma muter-muter loh. Mungkin seperti yang dijabarin di atas, agak nyasar kalau misalnya ke asrama tapi naik bikun dari sisi stasiun. Mau lebih nyasar lagi adalah coba naik bikun PNJ padahal kamu mau ke FIB.

BACA JUGA: Something Missed in Our Lovely Bikun

Itu bikun lewat FH, dan entah kapan kamu nyampe FIB. Skenario paling epik adalah ketika kamu ketiduran di bikun, gak ada yang bangunin dan akhirnya ngikut bikun keluar UI untuk isi bensin. Tapi itu gak pernah kejadian, ‘kan? Iya,’kan?

 

Nyasar di dalam perpus

"Misi, Pak. Ini di mana ya?" via joehudijana
“Misi, Pak. Ini di mana ya?” via joehudijana

Ini… mungkin banget terjadi. Kamu bingung ini perpus atau mall, jadinya kamu seenaknya berkeliling lalu nyangkut entah di ruang bilik yang bisa di akses dari mac room, atau nyasar dalam labirin koleksi buku, atau lebih gila lagi kamu hilang ingatan gara-gara main ke ruang koleksi skripsi.

BACA JUGA: Pedoman Kebijakan Penggunaan Fasilitas Perpustakaan UI

Skenario nyasar di dalam perpus yang lumayan parah adalah keliling ruang koleksi karena nyariin rak buku nomor 500-an atau 400-an. Kalau gak cermat, mungkin terlewat dan akhirnya kamu muter-muter selama satu jam di ruang koleksi lantai dua.

 

Nyasar masuk kelas

"Kok sepi? Apa salah masuk kelas?" via jekjeki
“Kok sepi? Apa salah masuk kelas?” via jekjeki

Ini lucu banget. Sering kejadian, entah itu mahasiswa ataupun dosen. Bahkan pernah kejadian nyasar kelas OBM dan malah nambah temen. Skenario paling keki adalah ketika kamu salah masuk kelas dan malah masuk kelas jurusan lain (kamu dan sekelas gak nyadar karena itu hari pertama kuliah semester satu), dan kamu ikut itu kelas selama setengah jam sampai akhirnya sadar salah kelas gara-gara ada temen yang nanyain keberadaan kamu.

“Lo di mana?”

“Lah, lo di mana? Gak jadi masuk?”

“Apaan sih, lo tuh di mana? Ini dosennya udah dateng.”

“Iya ini gue udah di kelas!”

*diem, noleh kiri-kanan* “Gak ada elo ah…”

“Iyalah, lu salah kelas beg*.”

Gak bisa sepik izin ke toilet karena kamu harus bawa tas keluar. Fix, gak ada cara yang bisa dilakukan kalau udah salah kelas. Pasti diketawain.

 

Nyasar tempat kuliah

yang sedih kalau kamu salah pilih jurusan via cs ui
Nah yang sedih itu kalau kamu salah pilih jurusan via cs ui

Ini tipe nyasar paling parah. Ini sering terjadi pada mahasiswa yang mentalnya gak kuat atau emang bukan passionnya, jadi mereka merasa nyasar, salah masuk jurusan. Memang lebih baik kalau udah berasa nyasar ya cepetan yakinkan diri untuk pindah, sih.

BACA JUGA: 13 Film Box Office yang Paham Gimana Rasanya Kuliah di Jurusan Kamu

Jangan sampai kaya dua skenario terburuk dari nyasar tempat kuliah: Baru sadar kamu nyasar setelah temen-temen seangkatan kamu wisuda, dan kamu belum. Skenario yang lebih gawat adalah ketika kamu nyasar dan di D.O., kamu berhasil pindah namun ternyata tetap merasa nyasar.

Hidup itu berat, Bung. BMKG turut berduka.

Nah, gimana, kamu gak nyasar kan? Ayo share tulisan ini via Facebook, Twitter dan Line, dan berharap temen-temen kamu gak ada yang benar-benar nyasar, selain nyasar ke hatinya si dia.