Hal-Hal ‘Horor’ yang Dialami Mahasiswa Rumpun Sains

Kita tahu pasti setiap fakultas di UI ini punya cerita mistisnya masing-masing, mau itu di fakultas rumpun teknologi, sosial humaniora ataupun kesehatan, ya kan? Nah, kali ini ceritanya datang dari rumpun sains, tepatnya FMIPA. FMIPA? Pesantrennya UI? Fakultas dengan mahasiswa terbanyak di UI? Emang iya? Pasti banyak banget julukan-julukannya, ya kan? Selain itu, konon katanya FMIPA ini adalah fakultas pertama di UI yang pindah ke Depok lho, benarkah? Hayo, hayo, hayo, pada tahu nggak nih?

Nah Sobat Anak UI sekalian, kalian kalau udah denger kata horor pasti langsung mikir makhluk gaib; Kuntilanak? Tuyul? Pocong? Eits, meskipun memang di FMIPA ini juga ada banyak makhluk horornya, tapi  ada juga lho hal-hal yang berbau horor. Jadi, kata horor disini bukan diartikan sebagai makhluk-makhluk mistis. Kata ‘horor’ disini lebih kepada kegiatan yang dianggap ekstrim (horor) oleh mahasiswa FMIPA. Apa aja itu, yuk diintip!

 

BACA JUGA: (Horor) Ternyata Dosen Baru yang Ngajar di FHUI Tengah Malam Itu Adalah…

 

Dosen

Ya ya ya (via sidicka)

Di UI ini terutama di fakultas kamu-kamu semua, dosen pasti bermacam-macam jenisnya dari mulai yang ‘killer’ sampai yang lembut selembut sutera hatinya. Nah, kalau dosen FMIPA pun sama sampe-sampe bikin pusing kepala. Berikut adalah keunikan dosen-dosen tersebut; berkata ‘nilai A untuk Tuhan, nilai A- untuk saya, dan sisanya kalian’

Namun percayalah tidak semua dosen seperti ini, memiliki aturan main ketika masuk kelas dan aturannya adalah seperti ini loh;

“Mahasiswa yang datang setelah saya masuk harus keluar walaupun jam kuliah belum dimulai. Ketika saya sudah ada di kelas, tidak boleh lagi ada mahasiswa yang masuk meskipun dia tidak terlambat.” Cukup unik memang. Satu kata buat kamu yang dapet dosen kayak begini: Sabar. Ini ujian.

 

Pre-Test dan Post-Test

Hadeeeeh (via gogetatip)

Apaan nih? Ujian harian?

Yup, bener banget. Pasti kalian udah  tahu kan, pre-test dan post-test ini biasanya juga rangkap bareng Jurnal Praktikum dan Laprak. Jadi, selain harus ngelaprak dan ngejurnal, kalian juga harus belajar buat menghadapi pre-test atau post-test ini untuk praktikum.  Eits, pre-test dan post-test ini bukan cuma buat praktikum kimia aja, tapi juga untuk jenis praktikum lain. Nah, kalian tahukan bedanya pre-test dan post-test? Ya, dalam waktu pelaksanaannya. Kalau pre-test itu dilakukan sebelum praktikum, sedangkan post-test sesudah praktikum. Kebanyakan mahasiswa lebih merasa enak di post-test. Kenapa? Karena bakalan ada pemaparan materi terlebih dulu.

Umumnya, pre-test dan post-test ini diperuntukkan bagi program studi yang ada unsur praktikumnya seperti Kimia, Biologi, dan mungkin Fisika atau Geografi. Kalau di FMIPA sendiri,  pre-test dan post-test sering dilakukan sebanyak 2-3 kali selama seminggu atau bahkan ada saja yang lebih dari itu. Kalau kalian punya 3 mata kuliah berbasis praktikum dalam seminggu, maka kalian akan ujian harian (pre-test/post-test) sebanyak tiga kali selama seminggu itu. Jadi, kalian bisa ujian harian sebanyak belasan kali selama sebulan. Itu sih kalau mata kuliah praktikumnya cuma 3, kalau 4, bisa sampai 20 kali.

Disamping itu, pre-test dan post-test punya kelebihan masing-masing, lho. Pre-test membuat kamu berlatih sebelum masuk kuliah, agar ketika perkuliahan berlangsung dapat menyamakan perspektif dan menggali lebih banyak materi dengan bertanya, sedangkan post-test dapat menuntut kamu untuk mengikuti seluruh jalannya perkuliahan. Gimana, pilih post-test atau pre-test?

Jawabannya pasti nggak dua-duanya sih. Hehe.

 

Cenat Cenut Tutup

Eh sumpah Cenat Cenut tutup!!! Eh gimana dong…?

Apa itu Cenat Cenut? Cenat Cenut adalah tempat serbaguna untuk mahasiswa FMIPA yang didirikan oleh babang-babang perkasa. Kalau di fakultas kamu ada foto-kopian, tempat nge-print, tempat cetak foto, bahkan koperasi yang nyediain alat tulis dan barang-barang keperluan mahasiswa, maka Cenat Cenut adalah gabungan dari itu semua. Cenat Cenut adalah tempat terlaris, teramai dan tersibuk di FMIPA.

Kenapa namanya Cenat Cenut?

Sumpah, dari dulu nggak ada yang pernah tahu makna terselubung dari nama ini dan nggak berani juga nanya ke babang-babang perkasa yang ada di sana. Mungkin karena Cenat Cenut adalah tempat yang selalu on time setia dari pagi sampai sore, makanya dinamain Cenat Cenut (kayak jantung yang berdetak terus, jadi ber-Cenat Cenut). Kalau si Cenat Cenut ini tutup, percayalah mahasiswa FMIPA bakal gentayangan nggak jelas untuk nyari tempat macam Cenat Cenut. Tutupnya Cenat Cenut adalah bencana besar buat mereka-mereka yang deadliner dan para ambiser.

 

BACA JUGA: Geosains: Program Studi Junior di FMIPA yang Mirip-Mirip Ilmu Perminyakan dan Pertambangan

 

Laprak Belum

Perjuangan membuat laprak. (via kampusholic)

Laprak? Makanan? Itu Ketoprak! Laprak? Laprak aja, biar kapok! Itu sih Labrak.

Laprak itu adalah kependekan dari Laporan Praktikum, ya pasti semua manusia tau lah ya. Laprak bukan hanya ada di FMIPA tapi juga ada di fakultas-fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan contohnya FKM. Nah, hampir semua jurusan di FMIPA ini memuat matkul yang ada lapraknya. Konon katanya, anak-anak Kimia sering banget nggak tidur gara-gara nge-labrak, eh, nge-laprak maksudnya. Jelas, Kimia basisnya praktikum banget, Sob.

Nah, gimana kalau ada yang belum nge-Laprak?

SKS (sistem kebut sedetik)

Nih ciri orang yang belum ng-laprak; diem-dieman tapi dalam hati panik, bergaya santai tapi tangannya gerak cepat, kena tremor secara tiba-tiba, pas jam praktikum belum dimulai masih muka-muka biasa, pas temen bilang “masuk, ada dosen” baru bilang “eh laprak gue belum kelar” baru deh rasa panik meningkat signifikan. Jangan tiru adegan itu ya, karena Laprak dapat sangat berpengaruh pada rekap nilai kita nanti.

Buat kalian yang belum tahu, Laprak ini muatannya terdiri dari data pengamatan, pembahasan yang bisa sampe berlembar-lembar , perhitungan, lembar dokumentasi praktikum dan MSDS (Material Safety Data Sheet) yang berisi informasi tentang zat-zat yang ada di praktikum. Dan, semua muatan di atas itu dari mulai data pengamatan, pembahasan, perhitungan sampai MSDS wajib ditulis tangan tanpa terkecuali.

Terkesan ribet memang, tapi bobotnya lumayan. Selain itu tahu nggak sih, kalau untuk praktikum Kimia, si Laprak ini selalu barengnya sama Jurnal Praktikum yang kira-kira 3-4 lembar. Pokoknya, Laprak sama Jurnal Praktikum ini kayak Romeo dan Julietnya semua tugas-tugas, mereka takkan bisa terpisah oleh ruang dan waktu deh.

 

Ujian Teng-Tengan

Hah? Ayu Ting-ting? Ada Ayu Ting-ting di FMIPA?!

Parah. Bukan Ayu Ting-Ting ya, Sobat. Tapi Ujian Teng-tengan. Adanya dimana tuh? Fisika? Kimia? Matematika? Geosains? Geografi? Biologi? Yup, jawaban yang terakhir saaaangaat tepat. Apa sih ujian teng-tengan? Ujian yang paling dipertanyakan dan ditakutkan maba-maba Biologi.

Berbeda dengan jenis ujian lain, dalam ujian teng-tengan ini kamu bakal dikasih 50 soal isian tepat bisa beranak pinak macam ayam, setiap soal berada di meja yang berbeda dan dikasih nomor soalnya, lalu setiap satu menit sekali ketika lonceng dipukul berbunyi “Teng” maka Sobat harus berpindah ke soal berikutnya. Kenapa harus pindah? Karena teman di samping kita akan bergeser ke tempat kita untuk mengisi soal tadi. Pergeseran akan terus berganti sampai semua mahasiswa mencicipi 50 soal tersebut.

Tidak boleh ada yang lirik kanan lirik kiri lho. Ya kali mau nyebrang. Kalau ada yang ketahuan lirik kanan lirik kiri, percayalah semua yang ikut ujian itu akan terkena imbasnya. Kok bisa? Karena semua Asisten Lab berdiri di setiap sudut, Sobat. Dan saat satu orang ketahuan sedikit saja melirik, lonceng akan berbunyi sangat cepat meskipun belum tepat satu menit. Jadi, semua mahasiswa bakal berpindah terus-terusan tanpa mengisi soal. Jangankan mengisi, ngeliatpun nggak bakal sempat karena kalau sudah dipinta “geser” wajib “geser”.

Nah, yang ditakutkan dari ujian ini adalah kalau ada lebih dari 5 orang yang lirik kanan lirik kiri di waktu yang berbeda, bakal ada banyak soal yang nggak keisi. Kalau udah kayak gini, suhu ruangan akan meningkat, udara menipis, keringat bercucuran, tubuh panas dingin, dan jantung akan berkontraksi lebih cepat dari biasanya!

Jadi jangan berani lirik-lirik saat ujian ini, ya. Mau kalian bertanya atau tidak, mencontek atau tidak, saat ujian ini semua harus menunduk. Karena di sini bukan lagi ‘lirikan matamu menarik hati’, tapi ‘lirikan matamu membuat rugi’.

 

BACA JUGA: Tujuh Tipe Maba di Universitas Indonesia, Kamu Termasuk Tipe yang Mana?

 

Nah, itulah beberapa hal ‘horor’ yang sering banget dilalui mahasiswa FMIPA. Dari yang awalnya simple-simple saja sampai yang bikin tubuh panas dingin luar biasa. Nggak kerasa sudah selesai perjumpaan kita, Sobat AnakUI.com. Gimana? Gimana apanya? Ya, gimana habis bacanya, seru atau serem atau kaget atau sedih? Pasti perasaan kalian beragam, ya kan? Iya aja lah, mumpung perasaan kalian masih anget-anget, Yuk share biar semua pada tahu dan biar semua pada ingat dengan nge-Labrak, eh, nge-Laprak maksudnya.

Feargasm, Istilah BMKG untuk Rasa Takut yang Bikin Kecanduan. Ini Nih Ciri-cirinya, Kamu Termasuk Gak?

 

Takut sih… tapi pengin… gimana, dong? Eits, jangan tamasya kemana-mana dulu itu pikiran! Barusan itu adalah kata-katanya beberapa temen kamu sendiri loh, dan umumnya cewek-cewek. Dan yang diomongin adalah tentang horror.

Hmm, mungkin agak telat ya ngomongin yang horror dan serem, Halloween udah berlalu dan sekarang udah November. Tapi jangan khawatir, ini bukan mau bahas halloween jadi sah-sah aja. BMKG berhasil melakukan pengamatan gak penting lainnya perihal horror dan serem ini. Coba diamatin deh sekitar kamu, pasti ada tipe cewek dengan seenaknya, menyenangi feargasm. Rasa takut yang bikin kecanduan. Jangan cari di kamus, ini istilah bikin sendiri oleh BMKG. Nah berikut ciri-cirinya.

BACA JUGAHati-hati! Sosok Ibu Ini Hadir Saat Anak FHUI Pulang Terlalu Malam

 

 

Ngintip Film Horror

Ngintip Film Horror via gainesvillescene
Ngintip Film Horror via gainesvillescene

Nah, loh ini apaan artinya? Ngintip orang nonton film horror, atau gimana? Bukan. Ini maksudnya adalah cewek doyannya nonton film horror di bioskop. Kalau ada film keluaran Disney/Pixar yang lucu imut, barengan sama film action dan film romcom chick-flick sejenis itu, plus film horror, dia pasti pilih film horror. Gitu, doang? Enggak. Ini cewek nontonnya bakal sambil nutupin mata pake tangan, tapi diem-diem ngintip-ngintip dikit soalnya penasaran dan akhirnya teriak-teriak ketakutan.

Yap. Dia takut loh, itu keliatan banget. Di depan pas beli tiket kesannya dia berani banget ye kan, eh taunya pas masuk gemeteran teriak-teriak ketakutan ngalahin bocah SMP yang ikut nonton juga. Tapi tetep keukeuh mau nonton. Dia nggak ngeh bahwa suasana itu gelap, trus sound system bioskop yang oke punya, gak melindungi dia dari musik horror dan suasana serem, pun ketika dia tutup mata.

Oh iya, keluar dari bioskop, dia bakal seneng dan seakan-akan dia berhasil menikmati filmnya dengan sempurna, plus dia hapal seluruh adegan padahal dia tutup mata hampir sepanjang film.

Yap, dia mengidap feargasm.

 

Doyan Teriak

Gak cuma nonton, apa-apa teriak via zekefilm
Gak cuma nonton, apa-apa teriak via zekefilm

Di atas disebutkan dia bakal teriak kan? Well, itu gak cuma di bioskop kok. Dia bakal teriak basically setiap kali kamu kagetin ataupun ditakutin, atau di setiap film yang ada adegan sadis atau serem dan melibatkan darah. Ya, ketakutan dia juga termasuk dalam ketakutan yang diciptakan oleh film-film thriller. Jadi, mau kamu kagetin, kamu takutin malem-malem, kamu ajak nonton Rumah Dara, atau kamu ajak nonton Game of Thrones yang adegan The Mountain ngancurin kepala Oberyn Martell, efeknya sama, yakni dia teriak plus tutup mata dan kemudian ngintip.

 

Bad Decisions

Udah tau penakut, tapi nontonnya Paranormal Activity via exacttarget
Udah tau penakut, tapi nontonnya Paranormal Activity via exacttarget

Bad decisions ini sebenernya bukan secara general ya, tapi hanya yang berhubungan dengan rasa takutnya dia. Katakanlah dia takut gelap, terus suka merinding kalau denger suara jangkrik malem-malem, terus takut jalan sendirian. Tapi kalo malem, dia milih jalan lewat tempat-tempat semacam hutan FISIP atau Kandang Rusa. Ya, udah tau serem dan dia takut, tapi malah milih jalan itu dan jalan sendirian.

Bad decisions ini juga bisa meluas hingga ke pemilihan film seperti yang dijelaskan sebelumnya dan pemilihan buku yang dia baca. Udah tau penakut, dia pilih nonton Conjurer atau Paranormal Activity dan milih baca buku-buku Stephen King yang temanya sering horror. Atau sebelum tidur baca Goosebumps. Keputusan yang sangat tidak bijak.

 

Paranoid

Selalu paranoid via careplusindonesia
Selalu paranoid via careplusindonesia

Ini salah satu ciri utama. Ketika jalan ramean lewat kandang rusa, dia yang bawaannya ketakutan mulu, padahal yang lain selow aja. Ketika di kosan sendirian, dia gak berani buka gorden jendela. Gak berani tidur kalau lampunya mati, ekstra peka sama yang namanya suara sampe ketika lagi tidur pun dia bisa kebangun cuma gegara suara, meskipun dia cuma ngayal. Tapi, dia gak berusaha menghilangkan ketakutannya dan malah menikmati. Coba deh, situ ceritain cerita serem. Pasti dia bilang “Gak mau denger gak mau denger! Eh, udah sih aah seremm! Gue tidur sendiri nih di kosan!” tapi tetep duduk deket lu dan mukanya bener-bener minta diceritain sampe selesai.

Nah, coba pikir, ada gak temen kamu yang memenuhi kriteria di atas? Ayo share tulisan ini via Facebook, Twitter dan Line, siapa tau ada yang tanpa sadar memiliki feargasm juga.

(Horor) Ternyata Dosen Baru yang Ngajar di FHUI Tengah Malam Itu Adalah…

Siapa di sini anak UI yang sudah lewat semester tiga? Ada? Ada lah pasti, kalau nggak ya nggak mungkin kamu buka-buka situs anakui.com. Nah, kalau kamu sudah lewat semester 3 dan sedang buka situs anakui.com, saya sarankan supaya kamu nggak baca artikel yang satu ini saat di kosan, sendirian dan tengah malam.

“Kenapa, Kak?”

 Ya nggak kenapa-kenapa daripada kamu galau dan ngomongin mantan sendirian.

“Emang kita kali ini mau bahas apa sih, Kak? Kok ngomongin mantan?”

Enggak kok, kita nggak akan ngomongin mantan. Kita hanya akan kasih cerita yang lebih serem daripada ceritain mantan.

Jadi gini lho, kamu tau kan kalau di kampus yang selama ini terkenal tidak hanya karena cewek cakep dan cowok pinternnya itu sering banget ada cerita-cerita seru. Terutama seputar Fakultas Hukum yang bikin merinding.

“Ah, apaan sih kak, mulai aneh deh. Malas ah baca lanjutannya.”

Eh, jangan ditutup dulu, serius ini. Kalau kamu nggak baca sampai selesai nanti bahaya, lho!

“Kenapa sih kak emangnya?”

Yasudah, gini aja, aku akan ceritain satu per satu ya. Yuk, duduk manis.

Gedung FHUI. (Sumber: langit11)
Gedung FHUI. (Sumber: langit11)

Jadi ya, beberapa bulan lalu, ada salah satu temanku, dosen di Fakultas Hukum UI. Katakanlah namanya “Ilman” (bukan nama sebenarnya, kalau pun bener ya cuma buat ilustrasi aja).

Nah, jadi si Ilman ini seringkali ngajar mata kuliahnya sampai sore,  bahkan lewat Magrib. Hingga suatu hari, dia bersama seorang temannya yang juga dosen, asik sibuk di ruang dosen Fakultas Hukum sampai larut malam. Temannya ini namanya “Jody” (lagi-lagi bukan nama sebenarnya). Ketika mereka hendak pulang bersama, si Jody ini mendadak kebelet pipis. Iya, pipis, bukan kebelet yang lain lho ya, jangan ngeres.

Jadilah si Jody ini bilang ke Ilman “Pak Ilman, saya ke WC dulu sebentar ya, nanti saya tunggu di bawah.”

“Oh baik, pak. Siap,” ujar Ilman.

Ilman pun turun dari lantai 3 ke lantai 1. Namun, ketika lewat lantai 2, Ilman tiba-tiba melihat sosok seperti Pak Jody yang menyalakan lampu kelas dan mengajar dengan suara lantang. Nah, Ilman penasaran dong kan. Katanya ke WC kok malah nyalain lampu.

Sontak, Ilman langsung berjalan ke kelas itu dan baru selesaikan kalimat, “Pak Jody, katanya ke WC, kok malah ke kelas?”

Saat Ilman, membuka pintu kelas, ternyata di ruangan hanya duduk seorang bapak tua yang tidak dikenalnya. “Oh, maaf pak, saya kira teman saya.” Ujar Ilman sambil tersenyum. Si bapak tua berjas itu pun turut tersenyum.

Lalu Ilman pun berfikir, “Itu tadi siapa yah? kayaknya sih dosen baru. Tapi kok malam-malam gini? Apa ada kelas malam? Ah sudahlah, pulang saja. Capek.”

Ilman pun bergegas ke lantai 1. Sesampainya di bawah pak Jody pun kesal “Kemana sih, Pak? Saya cari-cari malah baru nongol di sini? Sudah sejam saya menunggu.” ujar pak Jody.

Ilman pun terheran-heran. Rasanya ia 30 menit pun nggak sampai saat menuruni tangga. “Lho kan saya tadi nyari Pak Jody, tak kirain ngajar lagi. Nggak taunya malah ketemu dosen baru,” Ilman menjelaskan.

“Dosen baru apa? Kalau ada dosen baru pasti saya tahu, kan yang ngajar di sini saya. Saya cari situ sudah sejam, lho. Sampai bolak-balik 3 lantai nggak ketemu. Emang tadi kemana, sih?” tanya Jody kesal.

Ilman pun bingung lalu menjelaskan kronologis kejadian yang baru saja ia alami. Mereka pun sempat kembali ke lantai 2 dan mencari ruangan yang dimaksudkan Ilman, namun sudah tidak ada apa-apa di lokasi kejadian.

Tak mau ambil pusing, mereka pun berjalan keluar. Begitu sampai di gerbang Fakultas, Ilman menepokkan jidatnya.

Prof. Djokosoetono SH. (Sumber: bayudjokosoetono)
Prof. Djokosoetono SH. (Sumber: bayudjokosoetono)

“Astaga! Ini dia, Pak! Ini dia dosen yang tadi saya temuii! Astagfirullah!” teriak Ilman histeris seraya menunjuk patung dekan pertama Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang mereka lewati.

Saking histerisnya mereka pun berlari keluar terbirit-birit. Mereka terheran-heran, bagaimana mungkin Prof. Djokosoetono SH yang sudah meninggal sejak tahun 1965 itu bisa terlihat seolah-olah mengajar di kelas tersebut.

Apakah kisah ini hanya isapan jempol belaka? Apakah ini hanya cerita yang beredar di kalangan dosen dan mahasiswa FH UI? Apapun itu, hanya “Ilman” dan patung itu lah yang tahu. Karena hanya mereka yang pernah betemu dan bertegur sapa.

Ada juga nih cerita seram yang masih ada kaitannya dengan FHUI yang belum lama ditulis di AnakUI.com: “Hati-hati! Sosok Ibu Ini Hadir Saat Anak FHUI Pulang Terlalu Malam“.

Share cerita ini di Twitter, Facebook atau LINE kamu! Jika kamu punya cerita seru lain seputar fakultas kamu jangan sungkan untuk berbagi di kolom komentar yah! 😉

Hati-hati! Sosok Ibu Ini Hadir Saat Anak FHUI Pulang Terlalu Malam

Hai Anak UI! Udah siap buat cerita horor? Yuk siapin pop corn, kopi, bantal, dan matiin lampu. Ajak temen kamu juga buat baca cerita kali ini. Karena kalau kamu baca cerita horor tanpa teman, makaaaaa… hati-hati aja kalau tiba-tiba ada yang ikut nimbrung nemenin.

Cerita kali ini terjadi di sekitar tahun 2000. Pada suatu hari, ada mahasiswa bernama Faisal (bukan nama sebenarnya, karena sebenarnya mungkin dia tidak punya nama) yang baru saja selesai kuliah dan bersiap untuk membuat tugas di suatu kantin. Saking banyaknya tugas, nggak terasa, malam semakin larut.

Faisal pun berencana untuk langsung pulang ke tempat kostnya. Karena tidak membawa kendaraan, Faisal pun berjalan kaki menuju kosannya. Tak lama ia berjalan, saat ia melewati gedung Fakultas Hukum Universitas Indonesia, di depan gedung FHUI tepatnya, Faisal melihat seorang ibu-ibu tua berpakaian adat Betawi dengan kebaya & tutup kepala yang menegurnya sambil menanyakan arah jalan.

FHUI. (Sumber: Twitter)
FHUI. (Sumber: Twitter)

“Dek, tau jalan ke gedung anu, nggak?” tanya sang ibu-ibu misterius tersebut.

“Ha? Gedung apa bu?” tanya Faisal tanpa banyak rasa curiga.

Ternyata, si Ibu minta ditunjukkan arah menuju salah satu gedung di FHUI. Karena Faisal adalah anak yang baik hati dan tidak sombong, ia pun memberitahukan arahnya pada ibu tersebut.

Tiba-tiba ia teringat bahwa bukunya tertinggal di ruang kelas. Jadi,  Faisal pun tidak langsung pulang, melainkan berjalan kembali ke kampus untuk mengambil bukunya. Setelah mengambil buku, tiba-tiba lagi, Faisal ingin ke toilet. Padahal kampus sudah sepi dan gelap.

Akhirnya, Faisal memberanikan diri untuk mencari-cari toilet yang masih buka karena ingin buang air kecil. Currrr… terdengar suara basah dari toilet yang digunakan Faisal. Entah apa yang dilakukannya, Faisal tampak lama sekali keluar dari toilet.

Setelah selesai, Faisal pun membenarkan ritsletingnya di depan toilet. Saat hendak melangkahkan kaki, tiba-tiba (LAGI) ia mendengar ada suara ibu-ibu tua yang ditemuinya tadi memanggil dirinya.

“Deek… Dek Faisall…,” ujar suara itu.

Ia pun heran, kok si ibu bisa tau namanya, padahal ia tidak memperkenalkan diri saat menjawab pertanyaan tadi.

Lama-kelamaan, suara tersebut semakin kencang. Ia pun penasaran dan mencari dari mana arah suara tersebut berasal. Setelah sibuk mencari-cari, ternyata suara tersebut berasal dari toilet pria yang ia gunakan tadi.

Entah Faisal yang lupa mengunci pintu atau bagaimana, ternyata toilet yang ia gunakan tadi pintunya tidak ditutup. Ia pun melongok ke dalam dan… betapa kagetnya ia melihat kepala si ibu yang memanggil2nya tergeletak persis di atas kakus!

Faisal pun pingsan dan ditemukan esok paginya oleh penjaga kampus. Konon, ibu itu adalah penduduk sekitar yang mati dibunuh dan jasadnya dibuang di lokasi FHUI jauh sebelum UI Depok berdiri. Ketahuilah, dulunya area FHUI adalah hutan atau rawa-rawa yang tidak berpenghuni. Nah loooh.

Buat anak-anak FH UI, pernah denger cerita misteri ini sebelumnya?

Yuk bagikan tulisan ini ke Facebook, Twitter atau LINE kamu agar teman-teman kamu semakin berhati-hati di saat berjalan pulang.