4 Argumen Penolakan Teori Evolusi Darwin

Siapa sih yang nggak mengenal Teori Evolusi Darwin. Sebuah teori yang menyatakan bahwa manusia memiliki asal-usul kekerabatan yang sama dengan kera ini menuai banyak kontroversial. Penulis kali ini akan membahas mengenai empat argumen untuk menolak teori evolusi Darwin.

Poster Teori Evolusi (Sumber: http://www.evolution-facts.org/ketahui-teori-evolusi-darwin/)

1. Sel Hidup Pertama ?

Teori evolusi kimia (sumber: slideshare.net)

Teori evolusi Darwin menyatakan bahwa manusia merupakan hasil dari suatu peristiwa kebetulan dan kemudian berkembang mengalami adaptasi dengan lingkungannya. Bentuk tubuhnya akan disesuaikan dengan keadaan lingkungannya yang berakibat pada makin sempurna nya bentuk dan fungsi tubuh.

Pertanyaannya bagaimana dengan sel hidup pertama? Jika manusia merupakan hasil kebetulan apakah sel pertama hidup muncul dengan sendirinya terutama pada saat bumi masih primitif? Sebenarnya mustahil sel hidup yang terdiri dari triliunan molekul protein bisa muncul secara kebetulan, apalagi pada saat bumi masih sangat primitif yang artinya bumi belum dalam keadaan stabil dan statis. Mungkin jika anda baca teori evolusi kimia yang menjelaskan kemunculan bagaimana sel hidup pertama muncul, tampak sangat menawan, tetapi kita jangan lupa teori itu hanya menjelaskan bagaimana asam amino terbentuk bukan sel hidup secara keseluruhan yang terdiri dari ribosom, mitokondria, retikulum endoplasma, ataupun membran sel, dan lain-lain. Memang asam amino adalah unsur terkecil penyusun sel tubuh tetapi asam amino tidak mampu dengan sendirinya membentuk organel-organel sel yang kompleks.

Seorang penganut evolusionis yaitu Profesor Ali Demirsoy, terpaksa memberikan pengakuan sebagai berikut :

Sebenarnya kemungkinan terbentuknya sebuah protein dan asam nukleat (DNA dan RNA) secara kebetulan adalah diluar batas perhitungan. Lebih jauh lagi, peluang munculnya suatu rantai protein adalah sedemikian kecilnya sehingga bisa disebut tidak mungkin.

Jadi teori evolusi tidak dapat menjelaskan kemunculan sel hidup pertama, selain itu mengatakan manusia adalah makhluk yang muncul secara kebetulan tidaklah memberi penjelasan. Seperti misalnya, kenapa saya menemukan uang 500 rupiah di jalan Citayam? Kalo saya menjawab kebetulan, saya sama sekali tidak memberi penjelasan bagaimana saya bisa menemukan uang disitu. Jadi teori evolusi gagal menjelaskan kemunculan sel hidup pertama.

BACA JUGA: Hal-Hal ‘Horor’ yang Dialami Mahasiswa Rumpun Sains

2. Apakah Harusnya Ada Manusia Setengah Kera (Tahap Transisi)?

Perkembangan evolusi (sumber: jadiberita.com)

Jika memang manusia hasil evolusi secara bertahap sebagaimana sering didengungkan oleh kaum evolusionis seharusnya kita saat ini atau bahkan hari ini masih bisa melihat manusia setengah kera yang masih dalam tahap evolusi, pada kenyataannya kita tidak pernah menemukan manusia setengah kera pada saat ini (yang mana hal ini menunjukkan juga bahwa teori evolusi tidak dapat diverifikasi).

Catatan fosil pun mengungkapkan bahwa kita tidak pernah menemukan fosil yang menunjukan bentuk peralihan dari kera menjadi manusia, semuanya didasarkan pada dugaan semata yang tanpa bukti. Peralihan evolusi manusia dari Australopithecus, Homo Habilis, Homo Erectus, Homo Sapiens sebagaimana sering didengungkan oleh kaum evolusionis hanya didasarkan pada dugaan dan asumsi semata. Lebih masuk akal dikatakan bahwa antara Australopithecus, Homo Habilis, Homo Erectus, Homo Sapiens tidak ada hubungan sama sekali. Mereka sebenarnya hanyalah organisme-organisme yang berbeda dan hidup di zaman berbeda tetapi kemudian dihubung-hubungkan oleh kaum evolusionis.

BACA JUGA: Evolusi Tes Psikometri Dalam Beberapa Tahun Terakhir

3. Melanggar Hukum Logika?

Aristoteles (sumber: idntimes.com)

Secara logika dapat dikatakan sesuatu yang tidak sempurna tidaklah dapat menghasilkan sesuatu yang sempurna. Artinya jika kita melihat suatu objek sempurna maka objek itu pasti dihasilkan oleh sesuatu yang lebih sempurna. Teori evolusi menjelaskan bahwa kita merupakan perkembangan bertahap dari makhluk yang tidak sempurna menuju kesempurnaan yaitu dari sel kecil berkembang menjadi organisme kompleks, tentu ini sangatlah bertentangan dengan akal sehat. Lebih masuk akal kita diciptakan oleh makhluk yang lebih sempurna dari kita yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan kita. Masalahnya sel kecil tidaklah punya kecerdasan, sel itu adalah benda yang berada pada dirinya sendiri, dia menggeletak begitu saja. Jadi mustahil sel kecil yang tidak punya kecerdasan dapat membentuk makhluk yang kompleks yang butuh kecerdasan untuk menciptakannya terutama pada kemampuannya menciptakan keteraturan sistem organ.

BACA JUGA: 3 Gadget Non-elektronik yang Tercatat dalam Sejarah Besar Manusia

4. Teori Evolusi Dijadikan Bahan Bakar Rasisme?

Slogan anti rasisme (sumber: indosport.com)

Teori evolusi sering dijadikan bahan bakar rasisme. Menurut mereka pemegang ideologi rasisme, ras-ras manusia berada dalam tahap evolusi yang berbeda. Ada beberapa ras yang berevolusi lebih cepat dibandingkan ras-ras lainnya dan beberapa diantara mereka ada yang tidak berhasil mengalami evolusi sehingga setingkat dengan kera. Akibatnya adalah ras-ras yang terpilih akan muncul sebagai pemenang di dalam seleksi alam. Siapa ras-ras pemenang itu? Kebanyakan ideolog rasisme mengatakan ras-ras pemenang itu adalah bangsa kulit putih Eropa sedangkan ras-ras yang kalah didalam seleksi alam adalah bangsa Asia dan Afrika. Mengindentikan ras pemenang adalah ras Eropa didasarkan bahwa ras Eropa relatif lebih maju dalam berbagai bidang dibandingkan dengan ras Asia dan Afrika. Itu sebabnya muncul berbagai paham yang ultranasionalistik diantara negara-negara Eropa pada perang dunia ke dua. Contoh negara-negara itu adalah Jerman dan Italia. Jelas Teori Evolusi merupakan bahan bakar bagi ideologi rasisme maka dari itu kita harus menolak teori evolusi jika kita tidak ingin mengalami bencana kemanusiaan.

BACA JUGA: Jangan Ngaku Anak Kosan Pecinta Indomie, Kalau Gak Tau Resep Spesial Ini!

Daftar Pustaka

Yahya,Harun. “The Disasters Darwinism Brought to Humanity”. Global Cipta Publishing(2002):18-19

Yahya,Harun. “The Collapse of the Theory of Evolution in 20 Questions” Global CiptaPublishing(2002): 10-11

Referensi gambar header evolusi