Saya baru membaca ada selebaran dari BEM FT UI yang isinya mengajak kita mahasiswa UI untuk hadir pada Talkshow BOP Berkeadilan yang diadakan oleh Kestari & Litbang BEM FT UI. Kurang lebih, berdasarkan tulisan yang ada di selebaran itu, mereka mengajak kita datang ke sana untuk mengkaji tentang penyesuaian biaya operasional pendidikan (BOP) per semester. Katanya pihak rektorat sih, metode ini berkeadilan, karena menerapkan metode pembayaran BOP dengan subsidi silang.
Ngomong-ngomong, kita udah pada tahu kan, kalo mekanisme pembiayaan BP (Biaya Pendidikan) bagi mahasiswa baru 2008 besok akan berbeda dengan kita? Kalo kita sekarang membayar dengan besaran yang fixed setiap semesternya (fakultas2 IPA sebesar 1,5jutaan, dan fakultas2 IPS 1,3jutaan), mahasiswa 2008 besok akan membayar biaya antara 100ribu – 7juta untuk fakultas2 IPA dan 100ribu – 5juta untuk fakultas2 IPS.
Kalo udah tahu, tampaknya kita bisa nanya lebih jauh tentang itu di talkshow ini, dan buat yang belum tahu, kita bisa cari tahu di sini..
Kabar gembira bagi kamu yang tahun ini ingin menjadi mahasiswa UI. Pada Penerimaan Mahasiswa UI 2021 mendatang, UI membuka 10 program studi (prodi) baru. Prodi baru tersebut dibuka oleh Program Vokasi UI dan Fakultas Teknik (FT) UI.
Vokasi UI
Sumber: vokasi.ui.ac.id
Vokasi UI biasanya akrab dengan jenjang D3. Namun, tahun ini Vokasi UI membuka jenjang D4 untuk enam prodi. Sebagai gambaran umum, jenjang D4 hampir sama seperti S1. Kuliahnya sama-sama empat tahun, tetapi gelar yang akan didapatkan adalah sarjana terapan.
Enam prodi baru tersebut antara lain sebagai berikut.
Fisioterapi
Terapi Okupasi
Manajemen Rekord dan Arsip
Manajemen Bisnis Pariwisata
Bisnis Kreatif
Produksi Media
Dari enam prodi tersebut, dua di antaranya merupakan prodi terbaru yang sebelumnya belum ada, yaitu Bisnis Kreatif dan Produksi Media. Sementara itu, prodi lainnya merupakan pengembangan dari prodi yang sudah ada sebelumnya yang dibuka untuk program D3.
Prodi Bisnis Kreatif merupakan prodi yang lulusannya nanti akan difokuskan pada tenaga kerja terampil, kreatif, dan bisa beradaptasi dengan pergeseran fokus industri. Prodi ini diharapkan akan menghasilkan lulusan yang menjadi tenaga kerja yang tidak hanya bekerja secara profesional, tetapi juga memadukan inovasi, menciptakan teknologi dalam mempermudah pekerjaan, dan menciptakan lapangan pekerjaan. Mata kuliah yang akan diajarkan berfokus pada problem solving based innovation dan project business impelementation.
Sementara itu, prodi Produksi Media merupakan prodi yang bertujuan untuk mencetak ahli sarjana terapan yang mampu menciptakan industri kreatif di bidang produksi media, seperti televisi, radio, dan saluran komunikas massa lainnya. Selain itu, prodi ini juga akan mengikuti perkembangan media yang kini bergerak di dunia digital. Nantinya lulusan berpotensi untuk bekerja di berbagai uniet kerja di stasiun televin, radio, agensi periklanan, start-up, BUMN, dan perusahaan penyiaran lainnya.
Untuk informasi lebih lanjut tentang dua prodi tersebut dan prodi D4 lainnya, kamu bisa cek di laman resmi dan media sosial Vokasi UI.
FT UI
rcbe.eng.ui.ac.id
FT juga membuka tiga prodi baru di program sarjana paralel. Sebelumnya, prodi tersebut hanya dibuka untuk program sarjana reguler. Tiga prodi baru tersebut antara lain sebagai berikut.
Teknik Perkapalan
Teknik Komputer
Arsitektur Interior
Sistem kuliah S1 Paralel hampir sama seperti S1 Reguler. Hal yang membedakan yaitu biaya dan jalur masuk. Biaya pendidikan yang berlaku untuk S1 Paralel hanya Biaya Operasional Pendidikan Pilihan (BOPP). Sementara itu, jalur masuk yang dibuka hanya melalui PPKB dan SIMAK UI.
Selain membuka prodi baru untuk S1 Paralel, FT juga membuka satu prodi baru untuk jenjang magister. Prodi tersebut yaitu Manajemen Integritas Material. Prodi ini berada di bawah naungan Departemen Teknik Metalurgi dan Material FT UI.
Prodi Manajemen Integritas Material ini merupakan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja ahli profesional yang dapat mengelola secara holistik aset produksi di industri migas, petrokimia, manufaktur, dan bidang yang terkait. Tujuannya agar mencapai value, keuntungan, dan returns yang optimal sekaligus menjagal keselamatan personle, komunitas, dan lingkungan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai prodi baru di FT, kamu bisa cek di laman resmi dan media sosial FT.
Nah, bagaimana? Tertarik dengan prodi baru di UI tersebut? Tentukan pilihan kamu dan persiapkan diri untuk menjadi bagian dari kampus perjuangan tahun ini, ya!
Indi namanya, alumni teknik kimia UI 2009 yang awalnya tidak sengaja membaca broadcast tentang Putri Rokhmayati. Mahasiswi teknik kimia UI yang terserang TBC dan kini telah menjalar ke syaraf otak dan matanya.
“Ini Junior saya, saya tergerak mau bantu”
Indi
Ia pun teringat dengan kitabisa.com, website untuk menggalang dana secara online. Dalam beberapa menit ia langsung buat campaign berjudul “Bantu Putri Untuk Bisa Operasi”
Setelah itu, Indi langsung bikin Jarkom di whatsapp dan broadcast ke grup BEM, grup angkatan, grup alumni,dll. Hasilnya?
Boom, dalam hitungan jam saja, campaign ini langsung menarik 60an donatur dan sudah terkumpul dana 15 juta.
“Aku belum pernah ketemu putri, tapi ngeliat semangatnya kuliah dan dengan beasiswa full pula, aku terinspirasi”
Indi
Foto Putri berlatar belakang Fakultas Teknik UI, sebelum sakit
Kini penyakit Putri sudah menjalar ke mata dan ia mengalami kesulitan dalam melihat. Apa daya karena biaya pengobatan yang mahal, saat ini Putri hanya menjalani terapi saja. Dan kondisinya semakin memburuk.
“Untuk siapapun yang mau donasi, silahkan kunjungi kitabisa.com/bantuputri dan klik tombol Beri Donasi” Ujar Putri mengajak semua orang untuk ikut membantu juniornya.
PS : Saat tulisan ini selesai ditulis, donasi sudah meningkat menjadi 47 juta. Berapakah progress donasi saat Anda membaca artikel ini. Cek dan donasi via kitabisa.com/bantuputri
Jurusan Teknik Sipil mungkin termasuk jurusan yang asing bagi anak-anak Sekolah Menengah Atas (SMA). Asing maksudnya belum banyak yang mengenal apa itu jurusan Teknik Sipil. Sungguh terlalu, kalau di antara kamu ada yang sampai berpikiran bahwa sarjana Teknik Sipil ini nantinya akan bekerja di kantor catatan sipil.
Nah oleh karena itu, mari kita mengenal lebih jauh tentang jurusan yang satu ini. Siapa tahu dengan mengenalnya, akan tumbuh benih ketertarikan pada jurusan Teknik Sipil. Yang mana lagi kalau bukan Jurusan Teknik Sipil di Universitas Indonesia.
Teknik Sipil adalah salah satu dari cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang penerapan teknik untuk keperluan masyarakat sipil. Mahasiswa akan belajar bagaimana merancang, membangun, memelihara, serta mengevaluasi struktur bangunan yang digunakan oleh masyarakat sipil. Tidak hanya itu, di jurusan ini juga dipelajari keterkaitan bangunan dan lingkungan sekitarnya. Contohnya adalah bagaimana merancang dan membangun sebuah gedung, jembatan, bendungan, rumah sakit, sekolah yang baik dan aman, disesuaikan dengan karakteristik lingkungan sekitarnya dan bahan material penyusunnya.
Jurusan Tenik Sipil Universitas Indonesia berada di bawah Fakultas Teknik. Fakultas ini merupakan salah satu fakultas tertua di Indonesia. Sebelumnya dikenal dengan nama Technische Hoogeschool Bandung yang telah berdiri sejak tahun 1950. Wah, hanya 5 tahun saja dari kemerdekaan Indonesia! Lalu pada tahun 1964, Universitas Indonesia mendirikan Fakultas Teknik yang saat itu hanya memiliki tiga departemen saja, yang salah satunya adalah Teknik Sipil.
Jurusan Teknik Sipil Universitas Indonesia telah terakreditasi oleh badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai A. Program sarjana Teknik Sipil Universitas Indonesia pada tahun 2008 menjadi salah satu dari dua jurusan di Universitas Indonesia yang lolos penilaian oleh ASEAN University Network melalui program jaminan mutu. Wow! Kualitas terbaik dan diakui secara internasional, lho.
Jurusan Sistem Informasi Ini Cocok Bagi Kamu yang…
Jurusan Sistem Informasi Ini Cocok Bagi Kamu yang… via eng.ui.ac.id
Jadi, jurusan ini sangat cocok buat kamu yang menyukai bidang desain, konstruksi, dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat sekitar. Selain itu, kamu juga harus menyukai pelajaran matematika dan fisika, karena di jurusan ini interaksi dua ilmu itu akan sangat sering dipakai dalam aplikasi merancang dan membuat desain. Susah? Tentu tidak. Kata susah hanya untuk orang yang malas berusaha, dan itu bukan kamu pastinya. Iya, kan?
Mata Kuliah, Kurikulum, dan Peminatan
Mata Kuliah, Kurikulum, dan Peminatan via eng.ui.ac.id
Pada jurusan Teknik Sipil UI terdapat dua jenis kelas, yaitu kelas regular dan kelas paralel. Kelas regular diperoleh melalui jalur masuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan ujian tertulis SIMAK UI. Kelas regular mendapatkan hak berupa beasiswa dan Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan (BPO-B). Yang boleh mendaftar kelas regular adalah lulusan SMA/sederajat dengan maksimal usia ijazah tiga tahun dari tahun aktual. Sementara kelas paralel tidak mengenal usia ijazah, siapa pun kamu, asalkan lulusan SMA/sederajat, boleh mengambil kelas ini. Kekurangannya adalah tidak berhak mengajukan beasiswa dan BPO-B.
Lama belajar program sarjana jurusan ini adalah 4 tahun dengan jumlah total 144 SKS. Dalam jumlah itu, ada banyak jenis mata kuliah yang harus kamu pelajari, berupa mata kuliah umum universitas, mata kuliah dasar-dasar teknik, mata kuliah inti dan mata kuliah pilihan, seminar, dan skripsi. Setelah lulus, kamu akan mendapatkan gelar Sarjana Teknik (ST). Nama kamu akan lebih keren dengan tambahan ST, apalagi saat dicetak dalam undangan pernikahan kamu atau pun kartu nama.
Peminatan di jurusan ini terbagi dalam 6 bidang, yaitu struktur, geoteknik, transportasi, manajemen sumber daya air, manajemen konstruksi, dan lingkungan. Oh, ya! Ada jalur cepat bagi kamu yang ingin menyelesaikan sarjana (S1) dan magister (S2) hanya dalam waktu 5 tahun saja. Kamu bisa menghemat waktu 1 tahun dalam program ini. Selama kamu memiliki syarat yang telah ditentukan untuk program fast track ini, jangan ragu untuk mendaftar.
Sesuai dengan misi jurusan Teknik Sipil UI di mana para lulusannya dicetak agar menguasai pengetahuan dasar teknik, kemampuan desain, keterampilan memecahkan masalah teknik dan eksperimental atau pelaksanaannya secara global, sehingga mampu bersaing dalam kancah nasional hingga internasional. Prospek kerja bagi para lulusan Teknik Sipil sangat bervariasi.
Tersedia pada sektor umum dan swasta, level nasional hingga internasional. Bisa bekerja di bidang konstruksi, properti, produksi, pemerintahan, atau pun perbankan sebagai penilai kualitas bangunan. Lulusan Teknik Sipil juga biasanya adalah calon menantu idaman. Coba bayangkan, untuk sebuah bangunan saja, dia harus mendesain struktur dan membangun sesuai dengan karakteristik lingkungannya dengan penuh perhitungan dan penuh tanggung jawab! Apalagi untuk merancang rumah tangga bersamamu nanti? Wuih, enggak kuat deh bayanginnya.
Selain Universitas Indonesia, ada beberapa universitas negeri dan swasta yang juga memiliki program studi Teknik Sipil dengan akreditasi A. Universitas negeri di Jawa Barat hanya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, inilah daftar beberapa universitas swasta yang memiliki program studi Teknik Sipil buat kamu yang tidak bisa jauh dari Jakarta:
Universitas Indonesia memiliki sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebagai sistem pembayaran yang berlaku. Sistem ini merupakan biaya paket pendidikan yang sudah ditetapkan dan tidak lagi membayar sesuai SKS yang diambil mahasiswa. Biaya kuliah S1 reguler disesuaikan dengan kemampuan penanggung biaya yang bersangkutan (BPO-B) di mulai dari Rp100.000,00 – Rp7.500.000,00 dan tidak perlu membayar uang pangkal. Sedangkan untuk program paralel, besaran BOP setiap semesternya adalah Rp7.500.000,00 dan uang pangkal sebesar Rp45.000.000,00.
Nah, apakah kamu siap bergabung dengan jurusan Teknik Sipil UI? Siap dong, ya.
BMKG dibantu oleh tenaga beberapa orang melakukan penelitian terhadap tempat parkir di UI. Alasannya? Satu, ya jelas itu salah satu fungsi Badan Mahasiswa Kurang Kerjaan. Dua, tempat parkir di UI ada banyak dan perlu ada pembahasan gak penting dan gak krusial namun informatif mengenai hal itu. Tiga, anak UI beserta jajaran dosen banyak yang bawa mobil, mungkin mereka perlu tau profil tempat parkir di UI biar gak bosen parkir di situ-situ aja.
Langsung aja, gak pake basa-basi: FEB. Parkiran fakultas ini mampu menampung sekitar 300 mobil dalam waktu yang sama. Memang luas parkirannya hampir mirip dengan fakultas tetangga. Namun, dengan jumlah pengguna kendaraan yang jauh lebih banyak, FEB menampung jumlah yang terbanyak. Mobilnya bagus-bagus pula.
Kalau parkiran motor, FMIPA UI jadi juara. Menurut pengakuan Satpam FMIPA, parkiran mereka mampu menampung hingga 500 motor sekaligus. Alhasil, padet macam Pasar Tanah Abang menjelang lebaran. Bahkan sekarang tempat parkir motornya ada dua. Satu di depan, dan satu lagi di belakang. FYI, itu parkiran belakang baru dibikin tahun 2015.
Fasilkom. Saking kecilnya, parkiran ini harus dijaga oleh satpam khusus untuk menghindari mahasiswa fakultas lain yang ingin ke Perpustakaan Pusat (Perpusat), namun tidak mendapat lahan parkir di Perpusat. Parkiran ini hanya menampung sekitar 50 mobil. Jadi, jangan heran kalau kalian mau numpang parkir di Fasilkom, tapi parkirannya ditutup.
Sementara parkiran motor terkecil ada di Psikologi. Parkiran ini terbilang sangat mungil jika dibandingkan parkiran motor di fakultas lain, parkiran motor ini hanya menampung kira-kira 50 motor. Tapi anehnya, untuk parkir di parkiran ini, mahasiswa gak ada yang rebutan. Hmm, mungkin mereka lebih nyaman naik bikun kali ya. Harus dicontoh, nih.
Pada umumnya, parkiran akan dibuat dengan serapi mungkin dengan cara dibeton atau diaspal, namun lain halnya dengan parkiran FIB. Parkiran ini menawarkan sensasi berbeda dalam memarkirkan kendaraan mahasiswanya.
Parkiran ini berada di atas tanah yang cukup berbukit-bukit karena sedang direnovasinya sebagian lahan parkiran tersebut. Kamu gak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk merasakan sensasi off-road seperti itu, cukup dengan dua ribu rupiah saja. Tertarik?
Entah apa yang menjadi pertimbangan pihak FKM, tapi parkiran FKM ternyata menjadi sahabat baik bagi mahasiswanya. Soalnya parkiran ini sama sekali gak menarik pungutan biaya untuk menitipkan motor. Meskipun gratis, parkiran ini masih layak, dalam artian tidak seperti kamu membayangkan kondisi sesuatu yang gratis pada umumnya. Mungkin kamu yang lagi kepepet gak punya uang sama sekali di dompet, parkiran FKM ini bisa menjadi alternatif yang menjanjikan.
Lah? Emang ada parkirannya ngapain sampe bikin lelah? Yang lelah sebenernya bukan mahasiswanya, tapi satpamnya, terutama satpam motor Fisip. Menurut curhatan para penjaga motor di fakultas tersebut, mereka cukup lelah dengan eksistensi mahasiswa yang gak paham cara parkir motor dengan rapi dan efisien, terutama mereka-mereka yang udah telat masuk kelas, soalnya mau gak mau harus para penjaga inilah yang merapihkan dan merapatkan barisan motor-motor tersebut supaya bisa menampung banyak motor. Gak jarang mahasiswa FIB juga numpang parkir di parkiran motor Fisip karena kelas di pagi hari yang berada di gedung yang lebih dekat dari parkiran FISIP daripada parkiran FIB.
Parkiran paling gak asik
Parkiran paling gak asik, jam 8 malem udah tutup via jamkumpul
“Bro, gue pulang duluan ya!”
“Ah gak asik lo, ntaran dikit lah.”
Kira-kira gitulah definisi gak asik yang dimaksud di sini. Gedung RIK yang dihuni beberapa fakultas seperti FK, FIK, FKM, FKG, dan FF ini bisa dibilang paling gak asik. Menurut lo aja, parkiran ini udah harus ditutup pukul 20.00. Ketika fakultas lain masih berkutat dengan ini itu, mereka udah tutup.
Bahkan pernah terjadi suatu mahasiswa yang baru usai belajar tidak bisa membawa pulang mobilnya karena sudah dirantai oleh Satpam setempat dan akhirnya dia pulang dengan menebeng temannya.
Parkiran paling romantis
Parkiran paling romantis-ilustrasi via shopanddrive
Kalian pasti ngebayanginnya banyak pasangan yang jadian di parkiran tersebut? Enggak. Kalian salah besar. Untuk parkiran mobil yang sangat padet semacam parkiran FE, dibutuhkan kemampuan parkir mobil yang sangat tinggi. Semua orang harus parkir dengan rapat supaya lahan bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Kalo dirasa posisi parkir kalian merugikan orang lain, nantikan saja sepucuk surat cinta yang diselipkan di antara wiper dan kaca mobil kalian. Semua unek-unek orang yang merasa dirugikan dengan posisi parkir kalian tertuang di situ dengan cara sopan maupun sebaliknya.
—
Nah, gimana, udah tau tempat parkir favorit? Ayo share tulisan ini via Facebook, Twitter & Line supaya semua pengendara di UI bisa tau info tentang tempat parkir di UI.
Di dalam dunia perkantinan fakultas di kampus kita, Kantin Teknik, atau yang biasa disebut Kantek adalah salah satu yang nggak bisa diragukan lagi popularitasnya. Selain karena punya menu yang beragam dan porsi sebanyak kuli, konon Kantek dikenal sebagai tempatnya mahasiswa UI untuk cuci mata, terutama bagi para civitas perempuan yang mendambakan calon imam yang macho, mapan, dan bakalan bergaji besar.
Nah, bicara soal Kantek, ada beberapa menu yang harus kamu cobain kalo kamu memutuskan untuk memanjakan perutmu di fakultas ini. Berikut tujuh kios “paling-paling” khas Kantek –yang wajib kamu coba sesuai dengan kondisi- yang kami coba tuliskan review-nya!
“Seminar Pengembangan Wawasan Industri atau SPWI 2012”, seminar tahunan mahasiswa Teknik Industri UI yang pada tahun ini mengangkat tema “Empowering Indonesian Industry, Green Manufacturing for Industrial Improvement”. Seminar Pengembangan Wawasan Industri (SPWI) 2012 merupakan seminar … Baca Selengkapnya
KAPA FTUI proudly presents: 1. Seminar pra observasi dengan tema “Critically Endangered in Taman Nasional Ujung Kulon” yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Januari 2012 di Auditorium K.301 Fakultas Teknik Universitas Indonesia pukul 08.00-12.30 … Baca Selengkapnya
Dalam rangka memeriahkan HUT KAPA FTUI ke-39, beberapa kegiatan dan lomba akan diadakan untuk seluruh Warga Teknik UI. Beberapa kegiatan antara lain: 1. PELANTIKAN ANGGOTA BARU Pengambilan dan pengembalian formulir dapat diperoleh: Tempat: Lobby K … Baca Selengkapnya