Apa yang terlintas di benakmu kalau mendengar tentang Fakultas Teknik UI (FTUI)? Cowok-cowoknya yang keren dan ganteng? Atau kuliahnya yang pergi pagi pulang pagi?
FTUI merupakan salah satu fakultas rumpun saintek yang populer di UI. Tidak hanya soal akademiknya, tapi juga soal kegiatan mahasiswanya. Salah satu yang terkenal dari fakultas ini adalah suporteran yang wajib diikuti oleh maba pas masa-masa awal kuliah. Katanya sih, sebagai bukti solid dan kompak satu angkatan.
Selain itu, apa saja sih hal-hal unik yang perlu kamu tahu dari fakultas makara biru ini? Yuk, simak fakta FTUI berikut ini.
Ada Hubungannya dengan ITB

Tahukah kamu kalau FTUI ada hubungannya dengan ITB di masa lalu?
Pada tahun 1950, salah satu kampus UI berada di Bandung. Di kampus tersebut terdapat dua fakultas, yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Namun, pada tahun 1959, dua fakultas tersebut memisahkan diri dari UI dan menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Hingga akhirnya, sebuah gagasan dicanangkan oleh Perkumpulan Insinyur Indonesia (PII) untuk mendirikan fakultas teknik di Jakarta. Gagasan tersebut disetujui oleh Presiden Soekarno. Akhirnya, pada 17 Juli 1964, berdirilah FTUI.
Program Studi Baru Tahun 2021

Tahun ini, FTUI membuka tiga program studi (prodi) baru untuk sarjana kelas paralel. Tiga prodi baru tersebut adalah Teknik Perkapalan, Teknik Komputer, dan Arsitektur Interior. Tiga prodi itu sebelumnya sudah ada untuk kelas sarjana reguler. Dibukanya kelas paralel ini menjadi bukti bahwa FTUI membuka kesempatan yang lebih luas bagi mereka yang ingin menjadi mahasiswanya.
Selain kelas paralel untuk jenjang sarjana, FTUI juga membuka prodi baru untuk jenjang magister, yaitu Prodi Manajemen Integritas Material. Prodi di bawah naungan Departmene Teknik Metalurgi dan Material FTUI tersebut merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Memiliki Gedung Laboratorium Terintegrasi

Pada 17 Juli 2021, FTUI meresmikan gedung laboratorium terintegrasi bernama Integrated Creative Engineering Learning Laboratory (i-CELL). Waktu peresmian tersebut bertepatan dengan Dies Natalis FTUI ke-57.
Gedung yang menerapkan smart building ini memiliki delapan lantai dan satu rooftop laboratorium. Selain itu, gedung ini juga mengusung konsep green building yang ramah lingkungan dan efisien dalam pemanfaatan energi, pencahayaan, sirkulasi udara, memiliki teknologi water harvesting, dan dilengkapi solar panel sebesar 101 kWp. Keren banget, ya!
Aktif Berinovasi Membuat Riset untuk Penanganan COVID-19

Selama pandemi COVID-19, FTUI aktif berinovasi melakukan berbagai riset. Dilansir dari laman resmi FTUI, selama pandemi ini setidaknya terdapat 10 inovasi yang diciptakan oleh FTUI. Sepuluh inovasi tersebut antara lain sebagai berikut.
- COVENT-20 (COVID-19 Ventilator 2020), yaitu alat bantu pernapasan atau ventilator yang sangat dibutuhkan oleh pasien Covid yang dirawat di rumah sakit.
- Flocked Swab HS-19, yaitu alat bantu uji usap (swab test) untuk mengambil cairan hidung tenggorok.
- Swab Test Chamber, yaitu alat yang digunakan untuk menunjang pemeriksaan swab
- Movable Hand Washer, yaitu alat cuci tangan yang merupakan hasil kerja sama dengan FKUI, yang sudah disebarkan di berbagai lokasi di Jabodetabek dan Bandung.
- Alat Disinfeksi Udara PUVISON DSF-01 DAN PUVICON DSF-02, yaitu alat disinfeksi yang menggunakan teknologi sinar UVC, ozon, dan plasma dingin anion.
- Alat Disinfeksi Udara PUVICON DSF-03 dan PUVICON WAH-01, merupakan pengembangan dari alat disinfeksi sebelumnya. Untuk PUVICON WAH-01, alat tersebut merupakan ruang untuk melakukan disinfeksi dan sterilisasi udara basah dan lembap.
- Bilik Disinfeksi PUVICON BDC-01/02, yaitu alat yang digunakan sebagai ruang untuk melakukan disinfeksi dan sterilisasi manusia bagian luar.
- SALAM (Sterilisasi Lantai Masjid), yaitu alat yang digunakan untuk membersihkan COVID-19 yang kemungkinan menempel di lantai masjid.
- Maroco (Makara Robot for Contagious Disease), yaitu robit yang digunakan untuk melayani pasien yang terkena penyakit menular, salah satunya COVID-19
- Propolis Indonesia, yaitu obat terapi COVID-19 yang berasal dari lebah tidak menyengat, Tetragonula spp, dari Sulawesi Selatan.
Banyak Cowoknya

Tidak bisa dipungkiri kalau fakultas teknik selalu identik dengan cowok, termasuk FTUI. Berdasarkan data yang dihimpun oleh BEM UI, jumlah mahasiswa laki-laki selalu lebih besar dibanding perempuan sepanjang 2014—2019.
Misalnya, pada tahun 2014, jumlah mahasiswa laki-laki yaitu 747 orang (62%), sedangkan perempuan berjumlah 461 orang (38%). Sementara pada tahun 2019, jumlah mahasiswa laki-laki yaitu 849 orang (58%), sedangkan perempuan berjumlah 608 orang (42%). Buat kamu cewek jomblo, bisa kali cari gebetan di FTUI. Siapa tahu jodoh, hehe.
***
Nah, itu tadi lima fakta unik dari FTUI. Menarik, kan? Semoga bisa menjadi motivasi kamu yang ingin menjadi mahasiswa fakultas makara biru ini, ya!
Simak fakta unik fakultas lainnya dalam Seri Kenal UI berikutnya!