Cerita Horror Misteri Gedung VI FIB Universitas Indonesia

Seperti biasa, suara alarm benar-benar menganggu ketika di pagi hari, gue segera bangun dari tempat tidur dan melihat handphone, jam menunjukkan sekitar jam 7 pagi. Masih ada waktu sekitar satu jam untuk bersiap-siap. Ini merupakan hari pertama gue mengajar MPKT-A di Universitas Indonesia, karena sebelumnya gue sekedar bekerja sebagai dosen sementara di mata kuliah Sejarah Filsafat.

Tetapi akhir-akhir ini kepala departemen memberikan gue kesempatan untuk mengajar MPKT-A dan ini merupakan kesempatan untuk membuktikan kemampuan gue sebagai dosen yang cukup hebat. Sebenarnya melelahkan juga mengajar MPKT-A karena selain dapat harus menguasai seluruh materi MPKT-A, gue juga sebelumnya diharuskan mengikuti pelatihan terlebih dahulu. Ya ada beberapa mata kuliah yang harus diajarkan di MPKT-A seperti Logika sehingga kepala departemen Filsafat UI berusaha membuka kelas kepada dosen-dosen MPKT-A untuk mempelajari logika. Hmm, ya memang menarik.

Setelah usai mandi, gue segera berpakaian dan segera berangkat menggunakan mobil. Sialnya ketika sampai di jalan Stasiun Depok, ternyata macet parah. Gue melihat jam tangan gue dan ternyata menunjukkan 7.32 AM. Artinya sekitar jam 28 menit lagi, gue segera mengambil jalan pintas yang untungnya gue ketahui supaya terhindar dari kemacetan ini. 10 menit kemudian setelah melewati jalan pintas akhirnya sampai juga di halaman Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Melihat jam ternyata masih sekitar jam 7.42 AM.

“Wihh Sam, baru nyampe lu, hari pertama lu kan ini ngajar MPKT-A?”

“Yoi Ram, oh iya, lu nanti jadi pembicara juga gak di acara pembukaan maba Filsafat?” Bales gua

“Yah lihat nanti aja lah, gue masih ngecek jadwal gue di LIPI, tadi sih gue udah dapat undangan, lu juga dapet kan?” Tanya Rama

“Iya gue dapet, tapi kan gak enak kalo gak ada dosen idola kayak lu di pembukaan maba?” Bales gua

“Bisa aje lu, yaudah gue ngajar dulu ye, lu juga ngajar kan? Di gedung berapa lu?”

“Di jadwal sih gedung VI ruangan 6xxx lantai 2, yaudah broo gua cabut dulu juga.” Bales gua

“Siap-siap”. Kata Rama

Sebenarnya gue gak begitu suka dengan Rama, karena terkadang orang ini terlalu memperhatikan gerak-gerik gua, entah sepertinya dia mencurigai gue ataupun lainnya, tapi gue memang tidak begitu suka dengan dia. Gue segera pergi ke gedung enam dan meninggalkan Rama yang menuju ke gedung empat.

BACA JUGA: Filsafat Cinta Eksistensialis Gabriel Marcel

Di gedung enam suasananya seperti biasanya ramai dan bising, gue segera pergi ke ruang 6xxx di lantai 2. Setelah gua memasuki kelas ternyata suasana menjadi hening, sepertinya para Mahasiswa Baru ini masih belum saling kenal-mengenal, walaupun ada beberapa yang sudah mengenal.

“Ini ruang 6xxx ya? Kelas MPKT-A 22 kan?” Kata gua

“Ya pak MPKT-A 22”. Sahut sekelas

Kalian udah kenal saya? Ya mungkin yang mahasiswa filsafat sudah mengenal saya, tapi bagi yang belum, perkenalkan nama saya Samy dari Prodi Filsafat mengampu mata kuliah Sejarah Filsafat dan MPKT-A. Nah kalian udah saling kenal-mengenal dengan teman sebelah kalian? Belum ya? Kalo gitu saya absen dan kalian harus saling kenal, supaya suasana kelas ini menyenangkan. Oke!

“Adinda? Kata gue

“Hadir pak.”

“Syahrul?”

“Saya pak.”

Sumber: Angelia R.

Gue mengabsen seluruh mahasiswa, tetapi gue merasa setelah selesai mengabsen semuanya, ada semacam keanehan, ada seorang mahasiswa wanita yang belum gue absen dan dia duduk di bangku paling belakang. Dia hanya menunduk. Gue berusaha mencari namanya di absen tapi tidak ada sama sekali.

“Itu mahasiswa cewe yang dibelakang yang baju merah udah diabsen belum?” Kata gua

Mahasiswa yang lainnya segera melihat kebelakang.

Mahasiswa cewe yang mana pak? Enggak ada yang pakai baju merah pak? teriak sekelas

Eh bukannya semuanya udah diabsen ya? Kata syahrul.

Itu yang dibelakang si Fika, mahasiswa yang baju merah? Kata gua

BACA JUGA: Mitos Horor UI Paling Legendaris dari Bikun hingga Hantu Wisuda UI

Fika dan mahasiswa lainnya menengok ke meja dan kursi yang dibelakang fika.

Itu kan kosong pak? Teriak sekelas.

Hah kosong gimana, orang keliatan jelas ada mahasiswa cewe kok, kamu jangan nunduk dan diam aja? Jawab saya, kamu udah diabsen belum, nama kamu gak ada di absen ini? Udah isi SIAK kamu?

Mahasiswa sekelas tampak keheranan dan mereka semua menatap dengan tatapan aneh ke wajah gua.

“Siapa namu kamu, jangan nunduk dan diam aja?” Kata gua

“Ya pak saya Anita pak”. Kata cewe mahasiswa berbaju merah.

“Anita ya nama kamu, jurusan apa kamu?”Bales gua

Mahasiswa lain tampak keheranan melihat gua, mereka menatap gua dengan ketakutan.

“Kok diam aja kamu?” Bales gua.

Seketika wanita berbaju merah di belakang itu mengangkat wajahnya dan memperlihatkan wajahnya dan melotot ke arah gua, seketika itu gua inget siapa wanita itu.

Wajah wanita berbaju merah itu mirip mahasiswa filsafat angkatan 2017, Anita Petrisia Darmayanti, tapi kenapa dia ada disini? Kenapa dia bisa ada di kelas saya? Bukannya dia harusnya sudah mati? Seinget gua, dia sudah gua mutilasi dan mengubur potongan tubuhnya di gedung belakang enam ini? Kenapa dia masih hidup? Apa dia buka mulut ke si Rama bahwa gua memperkosa dan membunuh dia?

Bersambung, next episode cerita selanjutnya!

BACA JUGA: Mahasiswi Misterius Penumpang Taksi di Gerbatama UI, Begini Kisahnya

Horror Misteri Pocong Di Gedung C Asrama UI

Cerita Horror Misteri Pocong Di Gedung C Asrama Universitas Indonesia. Setelah kembali dari kegiatan kampus, gue langsung balik ke asrama UI karena rencananya gua langsung mau istirahat. Saat  itu sekitar jam 7  malam, gua balik menggunakan bikun dan sampai di asrama sekitar jam 7.20 PM.

Seperti biasanya setelah tiba di Asrama UI ternyata suasana di situ sangat ramai. Banyak yang mengobrol, membuat laprak, bercanda dengan teman. Ada yang makan dengan lahap, ada yang ber-download ria memanfaatkan wifi di asrama.

Di suasana ramai itu gua berusaha buru-buru ke gedung H1 tempat kamar gua berada, untuk segera istirahat dan tiduran. Tetapi ketika gua sedang berjalan  tiba-tiba ada suara yang memanggil gua.

Oy Mohan!!

Tentu gua bingung dan berusaha melihat sekitar ternyata setelah menengok ke belakang, yang memanggil gua adalah W teman sejurusan gue. Aneh juga dia memanggil gua, karena sebenarnya gua tidak begitu akrab dengan dia, tapi ya sudahlah.

“Lu baru balik jam malam begini, dari mana lu han?” Kata W

“Ya, biasalah tugas, eh lu udah makan? gua mau makan ni”. Bales gua

“Belum, ayo dah makan bareng, cari tempat aja dah lu, gua yang pesenin makanan, sama apa lu menunya?”

“Oke-oke, hmm, gua sama tuna balado aja, kasih sayur asamnya ya, nih uangnya. Gua duduk disana deh” (sambil menunjuk kursi di ujung deket ibu-ibu yang jualan jus)

“Oke sip dah, cepet sono, nanti ditempatin orang”. Kata W

Gue segera duduk di kursi tersebut dan mengamankan kursi satunya lagi untuk si W, sambil menunggu dia, gua buka-buka Line dan Whatsapp gua, siapa tau ada pesan dari gebetan 😀

5 menit kemudian si W datang sambil membawa dua piring.

“Nih han makanan lu.” Kata W

“Wih siap, tumben lu ngajak gua nongkrong”. Bales gua

Tiba-tiba W menatap mata gua dengan melotot dan itu membuat perasaan gua tidak enak, creepy juga saat itu dan suasana itu membuat gua tidak enak.

“Yah, sebenarnya han gua mau cerita sesuatu, tapi ini rahasia dan gua tau lu orangnya bisa jaga rahasia”. Kata W

“Ehh, tau dari mana lu kalo gua bisa jaga rahasia”. Bales gua

“Lu kan satu-satunya anak di kelas yang paling sedikit ngomong dan nongkrong, lu kan mahasiswa kupu-kupu”. Kata W

“Huftt, yaudah lu mau cerita apa emangnya, kayaknya serius banget?” Bales gua

“Serius lu bisa jaga rahasia gak? Kalo gak bisa jaga rahasia mah gak jadi deh”. Kata W

“Bisa lah, udah buruan cerita?” (Gua maksa W karena gua semakin penasaran)

Tiba-tiba seketika itu W berhenti makan dan menatap gua seolah ini permasalahan yang serius.

“Lu percaya gak kalo gua baru mengalami kejadian horror?” Kata W

“Nih dek jus jambunya”. Kata ibu kantin (Gua memesan jus jambu, kebetulan gua suka jus jambu :D.)

“Makasih bi, nih uangnya”. Bales gua ke ibu kantin.

“Eh tadi lu ngomong apa? Mengalami kejadian horror?” Kata gua

“Iya, lu percaya gak sama gua?” Bales W

Karena gua penasaran sama cerita si W dan gua gak mau si W berhenti cerita maka gua menjawab bahwa gua percaya ceritanya (Walaupun gua gak pernah percaya dengan yang namanya hantu)

“Gua sih percaya, soalnya emang banyak cerita hantu kan di sini”. Bales gua

“Tapi emang lu dimana mengalami kejadian horrornya?”. Kata gua

“Di gedung C, di kamarnya si I”. Kata W

“Eh maksud lu  si I temen sejurusan kita? Bales gua

“Iya, si I yang suka duduk di belakang itu”. Kata si W

“Coba ceritain kejadiannya”. Bales gua

“Nah, waktu itu kan gua balik selesai kuliah kan, karena gua capek banget, gua langsung memutuskan balik ke asrama dan langsung tidur. Setelah itu gua bangun jam 10 malam. Abis bangun seperti biasanya gua ngecek WhatsApp dan yah seperti biasanya WA gua sepi. Terus gua mandi dan ganti baju dari baju tidur ke baju main dan setelah selesai ganti baju gua segera kunci kamar dan ingin berangkat ke kantin, karena mau wifian. Tapi di tengah jalan gua ke pikiran mau nanya tentang tugas Logika ke si I, yaudah gua segera ke gedung C dong dan gak jadi ke kantin”. Kata si W

“Terus?” Bales gua

“Bentar, bi pesen jus jambunya satu ya”. Kata si W

“Siap dek, kasih susu gak?” Kata ibu kantin

“Iya dong bi, biar enak :D,” kata si W

“Terus gimana kelanjutannya?” Kata gua

“Nah setelah itu gua segera ke gedung C dong, sepi  banget sumpah han, dan gua segera ke ruangan Cxxx yaitu kamarnya si I. Sepanjang lorong itu gua ngerasa di awasin tau han, padahal gak ada orang sama sekali tapi ngerasa kaya diawasin gitu. Yaudah gua jalan buru-buru, gak nengok kanan-kiri. Dan sampailah gua di depan kamarnya si I.” Kata W

“Terus?” Bales gua

“Nih jus jambu nya dek”. Kata ibu kantin

“Berapa bi? delapan ribu ya?” Kata si W.

“Iya dong seperti biasanya”. Kata ibu kantin

“Sip, nih bi uangnya”. Kata si W

“Terus gimana kelanjutannya?” Kata gua

“Eh bentar han, makanan lu dilaletin tuh,udah makan dulu sono”. Kata si W

“Lah iya anjirrr”.  Kata gua

“Tumben lu lahap gitu makannya han, lu gak makan ya dari pagi?” Kata si W

Nih si kampret gak sadar apa, kalo gua makan-makanan ini karena takut dia gak cerita kelanjutannya kalo gua gak makan-makanan ini.

“Nah udah abis, terus gimana lanjutannya?” Kata gua

“Setelah gua sampai di kamarnya si I perasaan gua gak enak tuh, karena gua tau rumor yang beredar bahwa kamar di samping kamarnya si I itu pernah ada penampakan pocong”. Kata si W

“Hah, pocong?” Bales gua

“Iya, katanya dulu ada mahasiswa yang tinggal di kamar sampingnya si I dan pada saat itu katanya dia itu keluar sekitar jam 7 malam karena ada urusan dan dia balik sekitar jam 11 malam, nah pas dia  balik, ternyata pintu kamarnya gak di kunci. Padahal dia ngerasa udah mengunci kamarnya, aneh kan? Nah si penghuni ini terus masuk ke kamar dan katanya pas di kamar lu tau gak ada apaan?”

“Apaan emang?” Kata gua

“Lu tau rembesan air di atap gak kalo hujan? Nah rembesan itu kan ngebentuk pola gitu kan, nah anehnya polanya itu bentuknya seperti pocong. Nah si penghuni ini takut dan akhirnya dia mutusin pindah kamar. Jadi kamar di samping kamarnya si I itu kamar kosong han”

“Wajar aja si pindah, serem juga sih tidur sambil ngeliat atap ada gambar  pocongnya.” Kata gua

“Iya, nah terus setelah gua berada di depan kamarnya si I, gua segera ketok-ketok kamarnya dong sambil manggil si I. Terus setelah gua ketok-ketok, ada suara sahutan, suaranya mirip si I. Suaranya bilang “iya bentar dulu”. Gua tunggu tuh, lama banget tapi gak dibuka-buka. Aneh kan? Katanya bentar dulu tapi kok gak dibuka-buka. Ya akhirnya terpaksa gua paksa buka tuh pintunya. Ternyata pintunya gak ke kunci, dan lu tau gak ternyata gak ada siapa-siapa di dalam. Langsung dong gua telpon si I, dan ternyata si I lagi dikantin. Lah kalo si I di kantin terus siapa yang yahutin gua, padahal suaranya persis banget si I. Otomatis gua merinding dong, apa lagi kamar di samping kamarnya si I itu kamar kosong yang horror”. Kata si W

“Shittt, serius lu ngalamin itu? Terus lu ngapain?” Bales gua

“Yaudah gua tutup pintunya dan sambil lari gua ninggalin gedung C karena takut”. Kata si W

“Gila, anjir, gua kira cerita horror di UI itu boongan, tapi lu ngalamin sendiri”. Kata gua

“Iya, nah sekalian gua mau ngajak temen gua yg cewe, nanti malam kita ke gedung C buat berburu hantu, sekalian lu download aplikasi Ghost Detector di HP lu, gua masih penasaran siapa yang yahut gua pas di gedung C”. Kata si W

“Gua boleh ikut? haha”. Bales gua

“Ga boleh lah, bisa ditangkap satpam asrama UI lu ntar haha, malem-malem gua kesononya, sepi, sekalian gua mau bikin vlog, sekalian bawa senter”. Kata si W

“Hmm, yaudah deh, nanti malem gua siapin barangnya, tapi lu yakin mau bikin vlog?” Bales gua

“Iya gua mau bikin, inget jam 11 malem ke kantin oke, nanti gua ajak temen gua ke gedung C bareng-bareng, sekalian nanti gua mau minjem kunci kamar kosong horrornya sama penanggung jawab gedung C.” Kata si W

Kamar kosong di samping kamarnya si I? Emang boleh? Bales gua

“Ya selow aja, lu kan tau gua jago social engineering, gampang dapetin kuncinya mah”. Kata si W

(Mana gua tau anjir, kita aja baru ngobrol kali ini)

“Oke deh”. Bales gua

Lorong Gedung C Asrama UI saat sepi ditinggalkan penghuninya (saat liburan semester) Sumber: alamisteri.com

Bersambung!!!! Next Episode ya, kelanjutan dari kisah ini, gak mau terlalu panjang, nanti ngebosenin, jadi di potong dulu ya ceritanya, dan di lanjutin di next episode.

Teruntuk Pengendara Roda Empat: Ini Dia Cara yang Bisa Kamu Lakuin Biar Ga Takut Melewati Jalan Cinta!

Mahasiswa aktif UI pasti udah paham banget kalo sekarang sedang ada pengalihan jalur keluar UI. Jadi, kita gak bisa keluar lewat Gerbatama (UI Wood – Tugu Buku (Jakarta)) untuk sementara karena sedang ada perbaikan ruas jalan Gerbatama-Mako Menwa (UI Wood) mulai tanggal 13 April sampai entah kapan. Waduh, repot juga, ya! Kalo naik motor sih banyak alternatifnya; bisa lewat Beji atau Pocin. Nah kalo yang naik mobil gimana, dong?

Dikutip dari twitter PLK UI, untuk sementara UI membuka jalan Hutan Kota (portal deket FT dan Kutek), atau yang lebih dikenal dengan nama “Jalan Cinta” (jalan tembus antara Kutek – Asrama UI) yang selama ini misterius itu. Jadi, bagi pengendara mobil kalo mau keluar UI harus melewati asrama dulu. TAPI, sialnya, Jalan Cinta ini kalo malem-malem emang sepi banget, Bro, karena jarang yang lewatin dan emang creepy sih suasananya, namanya aja Hutan Kota. H – U – T – A – N .

Tenang aja, jangan khawatir, kali ini anakui.com akan ngasih cara-cara gimana sih buat kamu yang pulang-pergi naik mobil ke kampus biar gak takut melewati jalan cinta ini!

BACA JUGA: Inilah Alasan Kenapa Mahasiswa Mulai Jarang Naik Sepekun Berdasarkan dengan Lokasi Haltenya

 

Ajak Temen Nebeng

Ajak temen pulang bareng pake cara elegan via @desty_unyil
Ajak temen pulang bareng pake cara elegan via @desty_unyil

Ini satu-satunya cara yang bikin kamu depet temen pulang yang nyata dan tetep keliatan keren, apalagi kalo temen kamu pulangnya naik kereta.

“Eh nebeng yuk.”

“Yah tapi kan gak bisa lewat Gerbatama? Gue kan naik kereta.”

“Iya gue kan lewat stasiun Universitas Pancasila / Lenteng Agung. Nanti lo naik dari situ aja lebih deket.”

“Wah boleh deh.”

Mission completed, dengan cara yang berkelas.

 

Nyalain Radio

Sambil jalan jangan lupa dengerin radio via Christofer Tapiheru
Sambil jalan jangan lupa dengerin radio via Christofer Tapiheru

Mungkin radio bisa menjadi teman kamu di saat-saat sepi, karena ada yang lagi live broadcasting jadi berasa ada temen ngobrolnya. Silahkan cari channel radio yang lebih banyak cuap-cuapnya  daripada iklan atau musiknya. Dan yang harus kamu perhatiin: jangan puter channel yang isinya ceramah sehingga mengingatkan kamu akan dosa-dosa atau bahkan channel yang lagi nyeritain cerita horror. Bukan waktunya, Mz. Yang ada kamu gak jalan-jalan karena atut.

 

Jangan Panik

Namanya aja Jalan “Cinta”, anggep aja penuh bunga-bunga via bisniswisata
Namanya aja Jalan “Cinta”, anggep aja penuh bunga-bunga via bisniswisata

Santai aja, anggep aja Jalan Cinta merupakan jalan yang biasa kamu lewatin setiap hari, gak ada apa-apa dan gak serem. Namanya aja Jalan “Cinta”, anggep aja jalan ini penuh dengan bunga-bunga nan indah menawan menuju cintamu; kebahagiaan. Positive thinking.

 

Gunakan Lampu Jauh (Beam)

Gunakan Lampu Jauh (Beam) via sembilan.info
Gunakan Lampu Jauh (Beam) via sembilan.info

Meski penggunaan lampu jauh harus diminimalisir karena menyilaukan dan membahayakan pengendara yang lain, tapi mungkin di Jalan Cinta ini penggunaan beam sesekali perlu jika kamu ngerasa jalannya bener-bener gelap dan gak keliatan apa-apa. Jujur aja, penerangan di jalan ini belum bagus-bagus banget (iya soalnya emang biasanya malem-malem jalan ini kan ditutup), jadi mungkin kamu butuh pencahayaan tambahan untuk menuntun kamu melewati jalan ini. Cukup menyalakan beam jika emang diperlukan, daripada kamu celaka gara-gara gak bisa ngeliat jalan? Kebetulan kan jalannya juga sepi jadi pasti kendaraannya cuma satu arah dan gak ada orang yang mau jalan kaki lewat situ. Kalo ada, ya udah biarin aja…

 

Konvoi!

Cari aja temen yang juga naik mobil via simomot
Cari aja temen yang juga naik mobil via simomot

Belum pernah konvoi mobil kan? Gak deng bercanda. Kalo kamu emang orangnya paranoid banget, cari aja temen yang juga naik mobil atau pun motor, minta bareng keluar UI-nya, pasti sweet kan sepanjang di jalan cinta berdampingan gitu, bener-bener kayak dua insan yang saling jatuh cinta. Halah.

 

Ramaikan Semua Jok

Isi jok mobil sampai penuh via pixabay
Isi jok mobil sampai penuh via pixabay

Kalo kamu bener-bener nyetir sendirian dan semua jok kosong, lebih baik jok-jok yang kosong itu kamu isi dengan barang-barang kamu, biar… gak ada yang dudukin 🙂 ((creepy)). Ya iya sih, daripada kamu deg-degan gak fokus di jalan cinta gara-gara jok tersebut kosong dan khawatir kenapa-kenapa, lebih baik dipenuhin aja biar merasa lega.

 

Minimalisir Melihat Spion

Melihat spion bisa menyebabkan tingkat paranoid kamu meningkat via top1
Melihat spion bisa menyebabkan tingkat paranoid kamu meningkat via top1

Melihat spion bisa menyebabkan tingkat paranoid kamu meningkat, apalagi kalo sendirian. Jalan Cinta ini sepi banget kok, gak rame kayak Margonda, jadi paling ya mobil atau motor yang mau lewat pasti sabar menghadapi kendaraan di depannya. Gitu. Hati-hati ya hehehehe.

Bagaimana teman-teman pengendara roda empat? Admin sendiri belum pernah sih nyetir mobil sendirian lewat jalan cinta, boro-boro lewat jalan cinta, orang kemana-mana aku naik bikun tercinta. Udah ya gitu aja semoga selamat sampai tujuan dan hati-hati melangkah!

Ada Sosok Putih di Atas Gedung FEB?

Cerita tentang UI berhantu? Rasanya memang tidak asing lagi. Namun, siapakah yang pernah melihat sosok menyeramkan di gedung utama Fakutas Ekonomi?

Cerita ini dialami oleh saya sendiri. Terjadi pada malam Sabtu, tepat pada jadwal kumpul rutin paguyuban daerah asal makanan pempek. Malam itu, wakil ketua paguyuban kami, Khifzon-FK, sedang asyik memotret gedung utama FE saat menunggu teman-teman yang lain mendapat tumpangan pulang.

Sosok Putih Di Atas Gedung FEB? via depokpost
Sosok Putih Di Atas Gedung FEB? via depokpostdd

Hari bisa dibilang sudah larut, sekitar pukul 10 malam, dan satpam FE tampaknya sudah mengusir secara terang-terangan dengan mematikan lampu selasar gedung utama. Kebetulan, saya dan Khifzon pulang berbarengan karena searah, juga bersama beberapa teman lainnya.

Sambil menunggu teman-teman yang lain pulang, karena kami adalah kloter terakhir kepulangan, maka saya dan teman-teman yang lain mengajak Khifzon untuk membuat video Snapchat bersama. Namun, sayangnya pembuatan video gagal karena kehabisan baterai handphone. Setelah memastikan semua sudah pulang, kami pun bergegas pula untuk pulang. Dalam perjalanan, saya dan teman-teman sempat meminta lagi Khifzon untuk membuat video Snapchat dan beruntungnya, kali ini berhasil, dan tiba-tiba saja baterai handphone berstatus baik-baik saja.

BACA JUGA: (Horor) Ternyata Dosen Baru yang Ngajar di FHUI Tengah Malam Itu Adalah…

Malam itu, karena besoknya tidak kuliah, saya menginap di apartemen salah satu teman, Cindy-FH. Sesampainya di kamar, kami masih bercengkrama dan kebetulan menyiapkan project untuk paguyuban. Saat sedang asyik bercengkrama, saya iseng melihat timeline Snapchat, dan saya lihatlah hasil jeprat-jepret dan video yang kami buat bersama Khifzon tadi. Namun mata saya terhenti dan mengulang-ulang satu foto yang mengganggu mata saya.

hantu-fe-225x300 (1)

Ya, foto gedung utama yang di depannya terdapat pohon yang sangat besar. Sesosok makhluk putih tertangkap kamera sedang berdiri di pinggiran gedung paling atas. Sontak saja saya berteriak dan segera menyuruh Cindy melihatnya. Buru-buru kami screenshoot dan bertanya pada Khifzon, apakah dia sadar tentang penampakan tersebut.

Anehnya, Khifzon tak mengetahui bahwa ada sesosok makhluk berbaju putih itu saat ia mengambil foto tersebut. Usut punya usut nih ya… menurut salah satu teman yang bisa “melihat” bilang, kalau saat mengambil video Snapchat di depan gedung utama tadi, makhluk “itu” tidak meperbolehkan kami sehingga ia menggagalkan video dan membuat baterai handphone Khifzon habis. Menyeramkan! So guys, berhati-hatilah jika pulang malam.