Kalian Merasa Salah Jurusan? Lakukan 6 Hal Ini!

Duh, kok jurusan yang gue pilih ternyata begini? Kayaknya gue salah jurusan, deh!

Pernah gak sih, berpikiran seperti itu? Jangankan yang memilih jurusan asal-asalan atau yang tidak diterima di jurusan pilihan pertama, mahasiswa yang masuk ke jurusan pilihan pertamanya sendiri bahkan mungkin pernah merasakan hal ini. Banyak hal yang bisa bikin kita merasa salah jurusan, bisa dari mata kuliah yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita, tugas-tugas yang berbeda dari yang dibayangkan, hingga prospek kerja yang sama sekali gak pas dengan yang kita inginkan.

Nah, kalau sudah seperti itu, pasti kita bingung harus apa. Harus lanjut, kah? Atau haruskah mencoba untuk pindah jurusan? Tapi gimana cara pindah jurusannya, gimana cara menyeimbangkan belajar buat ujian dan belajar buat kuliah? Nah, berikut ada hal-hal yang perlu kalian lakukan kalau kalian merasa diri kalian salah jurusan dan ingin pindah jurusan.

1. Pikirkan matang-matang, beneran salah jurusan, nggak?

Pikirkan matang-matang dan jangan asal ambil tindakan. Sumber gambar: Jody Michael Associates

Coba kalian pikirin lagi, guys. Menurutmu, apa kalian beneran salah jurusan? Apakah kalian se-nggak suka itu dengan jurusanmu, se-nggak minat itu hingga kalian mau keluar dan pindah ke jurusan lain? Atau itu hanya perasaan sesaat atau demotivasi sesaat aja? Coba dipikirkan dan renungkan baik-baik seperti matakuliah, prospek kerja, serta lingkungan dari jurusanmu sekarang. Bisa jadi, kalian merasa salah jurusan karena belum menyadari akan hal-hal tersebut.

Selain itu, pikirkan juga mengenai “memang kalau bukan di jurusan ini, aku seharusnya ada di jurusan apa?”. Siapa tahu, kalian merasa salah jurusan karena kalian belum mengetahui apa sebenarnya keinginanmu dan tujuanmu. Ingat, jangan asal ambil tindakan. Pikir baik-baik dulu sebelum memutuskan suatu hal!

2. Pikirkan matang-matang plus minus

Setelah kalian terbayang sedikit tentang keinginanmu, jangan lupa untuk memikirkan juga apa saja plus dan minus dari tindakanmu yang ingin pindah jurusan. Coba pikirin lagi, apakah kalian siap meninggalkan satu tahun atau dua tahun dalam kehidupan perkuliahanmu dan mengulang kembali di jurusan yang baru? Siap nggak, kehilangan teman-teman yang telah bersama denganmu selama itu? Pikirkan juga biaya yang sudah dikeluarkan dan akan dikeluarkan lagi ketika kalian memutuskan untuk pindah jurusan.

Jangan lupa untuk memikirkan hal ini juga dengan orang tua atau wali yang akan membiayai kuliahmu. Coba tanya juga pendapat dan pandangan mereka mengenai pindah jurusan, jurusanmu yang sekarang dan jurusan tujuanmu nantinya. Kalian juga bisa konsultasi ke konselor yang ada di BKM UI atau orang yang kalian percaya lainnya. Di saat seperti ini, mendapatkan pandangan dari banyak sudut pandang itu penting loh, guys.

BACA JUGA: 10 Hal Ini Cuma Dirasakan Mahasiswa Yang Menjadi Asisten Dosen atau Asisten Penelitian

3. Pikirkan matang-matang persiapan

Buat rencana belajarmu untuk memaksimalkan tercapainya tujuanmu. Sumber gambar: Shepherds Friendly

Pikirkan juga persiapan-persiapan yang harus dilakukan. Apa saja materi yang perlu disiapkan untuk ujian ulang? Untuk memaksimalkan kemungkinan diterima, apakah akan memutuskan mengambil cuti atau mengikuti kelas persiapan, atau kalian akan belajar sendiri sembari melaksanakan kuliah? Ingat juga untuk mempertimbangkan hal-hal lain seperti perkuliahan yang sedang dijalani saat ini, organisasi yang sedang dikerjakan dan sebagainya. Jangan sampai, kalian gegabah dan akhirnya malah kehilangan dua hal sekaligus.

4. Cicil materi

Nah, kalau sudah mendapatkan titik terang, kalian yang keputusannya sudah bulat untuk pindah jurusan kini memiliki dua tanggung jawab, yaitu belajar dengan baik di jurusan yang sekarang (supaya kalau ternyata gagal ikut seleksi, kalian masih bisa melanjutkan perkuliahan) dan belajar materi untuk SBMPTN (UTBK) dan ujian lainnya.

Nah, kalian bisa mulai dengan menyusun rencana perminggu menuju tanggal tes UTBK. Cari tahu semua materi-materi yang diujikan lalu susun target yang ingin kalian capai per minggunya. Cari tahu juga mata mata ujian yang sudah cukup kalian kuasai dan mana yang belum, supaya rencana belajar kalian bisa lebih efektif.

Kalian juga perlu latihan dengan mengikuti try out-try out yang disediakan oleh banyak lembaga dan platform. Saat ini, banyak platform di internet yang menyelenggarakan try out online secara gratis, loh. Jangan lupa juga untuk mencari informasi terkait ujian tulis yang akan kalian ikuti.

BACA JUGA: Sebuah Kisah Tentang Mimpi, Belajar, dan Perjuangan

5. Cari teman seperjuangan

Cari teman seperjuangan bisa memberimu insight baru, Sumber gambar: Brainscape

Yakin deh, pasti bukan hanya kamu seorang saja yang merasa salah jurusan dan berniat untuk pindah jurusan, baik di jurusanmu atau di kampusmu. Cobalah cari teman atau komunitas mahasiswa yang berniat untuk pindah jurusan. Dengan bertemu dengan komunitas semacam itu, kalian bisa mendapat insight baru mengenai metode belajar yang mereka lakukan dengan mengimbangi perkuliahan. Kalian juga bisa belajar dan berbagi beban yang sama bersama. Hal ini bisa membuat kalian less stressed dan gak merasa sendirian salah jurusan.

6. Jangan hanya denial dan mengandalkan pindah jurusan!

Coba pikirkan hal lainnya yang bisa kamu lakukan. Sumber gambar: Wikiwand

Ingat, gak semua hal dapat berjalan sesuai dengan yang kita mau. Masih ada banyak kemungkinan-kemungkinan yang gak sesuai dengan yang kita inginkan, misalnya gak dapat restu orang tua, gak diterima di SBMPTN yang kedua, dan sebagainya. Nah, karena adanya kemungkinan-kemungkinan tersebut, kalian perlu memiliki backup plan atau rencana cadangan kalau-kalau kalian harus bertahan di jurusan yang bukan minat kalian tersebut. Explore lebih dalam lagi mengenai jurusan kalian, tentang matakuliah dan prospek kerjanya. Kalian juga bisa cari kegiatan lain di jurusan, fakultas, kampus, atau bahkan luar kampus.

***

Nah, biarpun kalian sudah mengentahui hal-hal tadi, semua harus kembali lagi ke poin pertama: Apa betul kalian salah jurusan, dan apa kalian yakin buat pindah jurusan? Mungkin banyak orang yang punya pendapatnya masing-masing, termasuk teman-teman dan keluarga kalian. Namun, balik lagi bahwa memutuskan untuk tetap lanjut berkuliah atau tes ulang semuanya ada di tangan kalian sendiri. Apapun keputusan yang akan kalian ambil, semoga kalian bisa mempertimbangkannya dengan baik dan menjadi keputusan yang tepat, ya. Semangat!

BACA JUGA: Layanan Dari Fakultas-Fakultas UI Yang Bisa Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Umum

Prospek Kerja Lulusan Vokasi Okupasi Terapi UI, Apa Saja Sih?

Bingung menentukan jurusan kuliah? Vokasi Okupasi Terapi UI bisa jadi salah satu pertimbangan bila kamu ingin berkarir di bidang pelayanan kesehatan. Pasalnya, alumnus jurusan ini memiliki prospek kerja yang cemerlang dan sangat dibutuhkan. Di Indonesia, hanya ada dua perguruan tinggi yang memiliki program studi ini. Salah satunya adalah Program Pendidikan Vokasi UI. Yuk, cari tahu lebih jauh seputar Okupasi Terapi!

Apa sih Okupasi Terapi?

Okupasi Terapi adalah ilmu yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien melalui berbagai aktivitas. Pasien disabilitas dan pasien yang memiliki gangguan fisik atau psikis akan dilatih melalui serangkaian terapi menggunakan media aktivitas agar pasien mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari

Lalu, Apa Bedanya dengan Ilmu Keperawatan?

Sumber: Dokumentasi Pribadi Okupasi Terapi UI 2017

Meskipun sama-sama dapat memulai karir di rumah sakit, Okupasi Terapi berbeda dengan Ilmu Keperawatan. Kalau Ilmu Keperawatan kan melayani pasien yang menjalani pengobatan. Nah, Okupasi Terapis berfokus untuk melatih pasien agar lebih mandiri di tengah keterbatasan yang ada. Biasanya Okupasi Terapis akan menangani pasien trauma, seperti penderita stroke atau anak berkebutuhan khusus.

BACA JUGA: 7 Hal yang Kamu Nggak Tau dari Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UI

Apa Saja yang akan Dipelajari Bila Jadi Mahasiswa Okupasi Terapi?

Sumber: Dokumen Vokasi UI

Di program studi ini kamu akan belajar cara menghadapi dan menangani pasien dengan keterbelakangan mental atau kelainan fisik seperti autis, down syndrome, hiperaktif, dan sebagainya.

Gak hanya fisik dan mental nih, guys! Okupasi Terapi memiliki ruang lingkup yang luas banget, mulai dari pediatri (anak), geriatri (lansia), psikososial (gangguan jiwa), gangguan fisik, dan kesehatan kerja. Jurusan yang merupakan perpaduan bidang ilmu Kedokteran dan Psikologi ini akan mengajarkan kamu tentang menangani pasien dari sisi psikologis, seperti cara memotivasi, mendengarkan hingga mengedukasi keluarga terkait perkembangan kesehatan pasien.

Prospek Kerja Okupasi Terapi Gimana?

Bisa dibilang, jurusan ini mempunyai prospek kerja yang cemerlang. Lulusan program studi Okupasi Terapi dapat meniti karir di rumah sakit, klinik, pusat rehabilitasi, sekolah khusus, industri hingga menjadi seorang pendidik dan konsultan, lho! Beberapa kondisi yang dapat ditangani oleh Okupasi Terapis antara lain; gangguan perkembangan, gangguan sensori, gangguan sistem saraf, gangguan jantung, hingga gangguan kognitif dan psikomotorik.

Karena perguruan tinggi yang mempunyai jurusan ini terbatas, lulusan Okupasi Terapi sangat dibutuhkan. Dalam kondisi ideal, satu orang pasien perlu ditangani sekurang-kurangnya selama 60 menit, sehingga tiap rumah sakit perlu memiliki seorang Okupasi Terapis.

Duh, Kuliah Okupasi Terapi bakal Lama Gak ya?

Sumber: Dokumentasi Pribadi Okupasi Terapi UI 2017

Untuk menjadi Ahli Madya Okupasi Terapi, kamu membutuhkan tiga tahun atau enam semester untuk menyelesaikan studi. Di tiga semester awal, kamu akan diajari teori dan praktik di laboratorium oleh dosen yang mumpuni di bidangnya, 2 semester selanjutnya kamu akan mempraktikan ilmu yang kamu dapatkan di dunia industri, dan semester akhir kamu akan menjalani magang.

Menariknya lagi, Vokasi Okupasi Terapi UI telah bermitra dengan berbagai rumah sakti sebagai tempat praktik. Kamu dapat dididik oleh praktisi handal yang telah tersertifikasi. Kegiatan perkuliahannya pun didukung dengan laboratorium dan fasilitas yang disesuaikan dengan kondisi di dunia kerja. Pastinya, kamu dapat belajar dengan nyaman deh!

Nah, itu dia info seputar Okupasi Terapi UI. Jadi, gimana? Apakah kamu tertarik untuk mendaftar program studi yang satu ini?

BACA JUGA: Inilah Profesi yang Bisa Ditekuni Setelah Lulus dari Jurusan Sastra Indonesia

Mengenal Lebih Dekat 3 Peminatan di Sastra Indonesia UI

Mengenal 3 Peminatan di Sastra Indonesia UI. Pada artikel berkenalan dengan Sastra Indonesia UI, telah dijelaskan sekilas mengenai Sastra Indonesia UI dan kegiatan mahasiswanya. Selain itu, pada artikel profesi jurusan Sastra Indonesia juga telah dijelaskan mengenai prospek kerja dari jurusan Sastra Indonesia. Kira-kira, kalian masih bingung nggak sama jurusan yang satu ini?

Kalau masih bingung, kali ini Anak UI akan memberikan ulasan mengenai tiga peminatan yang ada di Sastra Indonesia UI. Sebelumnya, peminatan itu bidang yang akan digunakan sebagai dasar fokus untuk tugas akhir—fyi, di Sastra Indonesia UI sudah nggak ada skripsi dan diganti dengan tugas akhir. Peminatan ini dimulai pada semester tiga dan setiap semesternya terdapat satu mata kuliah (matkul), kecuali pada semester tujuh terdapat dua matkul peminatan. Nah, kalau masih awal-awal, kalian boleh memilih lebih dari satu matkul peminatan untuk mengisi jumlah SKS. Namun, ketika mengerjakan tugas akhir, kalian harus fokus pada satu peminatan tertentu.

Tanpa perlu basa-basi lagi, berikut adalah tiga peminatan yang ada di Sastra Indonesia UI.

1. Sastra

Sumber gambar: pixabay.com

Namanya juga jurusan sastra, pastinya ada peminatan sastranya, dong. Sebagai dasar untuk memilih peminatan sastra, terdapat empat mata kuliah wajib yang harus diikuti, yaitu Pengantar Kesusastraan, Pengkajian Prosa Indonesia, Pengkajian Puisi Indonesia, dan Pengkajian Drama Indonesia. Prosa, puisi, dan drama itulah yang akan menjadi sumber data dari tugas-tugas matkul peminatan nanti.

Nah, matkul peminatan sastra yang ada di Sastra Indonesia UI itu ada enam, yaitu Sastra Anak, Sastra Melayu Tionghoa, Gender dalam Sastra, Sosiologi Sastra Indonesia, Sastra Bandingan, dan Sastra Populer. Kalau kalian mau fokus di peminatan sastra untuk tugas akhir, semua matkul tersebut harus kalian ambil setiap semesternya. Serunya, sastra ini bisa dianalisis dengan berbagai pendekatan loh, seperti sosiologi, psikologi, sampai analisis gender.

BACA JUGA: Peminatan-peminatan Jurusan Ilmu Komunikasi UI yang Harus Kamu Tahu

2. Linguistik

Sumber gambar: pixabay.com

Linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang bahasa, mulai dari unsur terkecil hingga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum kalian memutuskan untuk memilih peminatan ini, ada beberapa matkul wajib yang harus kalian ambil. Matkul tersebut antara lain Pengantar Linguistik Umum, Fonologi Bahasa Indonesia, Morfologi Bahasa Indonesia, Sintaksis Bahasa Indonesia, Semantik dan Pragmatik Bahasa Indonesia, dan Analisis Wacana Bahasa Indonesia. Masing-masing ilmu tersebut dapat diterapkan pada data penelitian untuk tugas akhir.

Sama seperti peminatan sastra, ada enam matkul peminatan yang harus kalian ambil jika ingin fokus di peminatan linguistik. Matkul-matkul tersebut antara lain Bahasa Isyarat Indonesia, Bahasa-bahasa di Indonesia, Pengantar Sosiolinguistik, Pengantar Leksikografi, Pengajaran Bahasa, dan Pengantar Dialektologi. Selama mengerjakan tugas akhir dari masing-masing matkul, nggak menutup kemungkinan kalau kalian menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan aplikasi khusus seperti Antconc, Language Explore, dan SPSS.

3. Filologi

Sumber gambar: pixabay.com

Last but not least, peminatan ketiga yang ada di Sastra Indonesia UI yaitu filologi. Filologi adalah ilmu yang berusaha mengungkapkan hasil budaya bangsa melalui kajian bahasa pada peninggalan dalam bentuk tulisan. Sedehananya, filologi ini mempelajari isi dari naskah-naskah klasih, baik dari segi sastra maupun linguistiknya.

Matkul wajib yang harus kalian ambil jika ingin mendalami filologi yaitu Pengantar Sastra Klasik, Kemahiran Membaca Naskah Klasik, dan Pengkajian Naskah Klasik. Uniknya, pada semester satu kalian akan mendapat matkul Ikhtisar Tata Bahasa Arab sebagai dasar untuk membaca aksara Jawi yang terdapat dalam naskah klasik. Jadi, bisa dibilang kalau peminatan ini memang membutuhkan ketelitian dan kesabaran karena harus berhadapan dengan naskah kuno.

Sementara itu, sama seperti peminatan lainnya, ada enam matkul peminatan yang harus kalian ambil. Matkul-matkul tersebut antara lain Sastra Wayang, Tradisi Sastra Nusantara, Bahasa Melayu Klasik, Pokok dan Tokoh Sastra Klasik, Sastra Sejarah, dan Sastra Lisan. Sedikit bocoran, kalau kalian akan mengambil peminatan ini, kalian akan sering berkunjung ke Perpustakaan Nasional untuk mencari naskah klasik, loh.

BACA JUGA: 5 Tempat di UI Ini Ramah untuk Kamu yang Introvert

***

Nah, itulah tadi sedikit ulasan mengenai tiga peminatan yang ada di Sastra Indonesia UI. Masih banyak matkul seru yang bisa kalian dapatkan di Sastra Indonesia UI. Kalau kalian punya pertanyaan atau saran ulasan mengenai Sastra Indonesia UI, kalian bisa tulis di kolom komentar, ya.

Pendaftaran SBMPTN Sudah Dibuka, Intip 5 Prodi di UI yang Paling Diminati

Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) resmi membuka pendaftaran UTBK dan SBMPTN 2020 mulai tanggal 2 Juni 2020 pukul 13.00 WIB hingga 20 Juni 2020 pukul 22.00 WIB.  Pada tahun ini, pelaksanaan UTBK akan dilaksanakan empat sesi tiap harinya. Masing-masing peserta hanya diperbolehkan untuk mengikuti satu kali tes saja. Selain itu, pelaksanaan UTBK kali ini tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah pandemi COVID-19. Nantinya tiap peserta yang mengikuti UTBK diwajibkan untuk mengenakan masker serta mengikuti prosedur pemeriksaan COVID-19.

Sumber: ayosemarang.com

Kalo udah dibuka gini, biasanya banyak pelajar SMA menempatkan pilihan pertama mereka di universitas bergengsi tanah air, salah satunya Universitas Indonesia (UI). Buat kamu yang tertarik untuk mendaftar ke UI, Anak UI bakal kasih bocoran ke kamu nih mengenai 5 program studi dengan peminat terbanyak berdasarkan total pendaftar pada tahun sebelumnya. Kira-kira program studi apa saja sih? Daripada kelamaan basa-basi, yuk langsung simak bocoran program yang dilansir dari website LTMPT di bawah ini!

5. Ilmu Komputer

Sumber: bem.cs.ui.ac.id

Bagi kamu yang tertarik untuk masuk ke program studi yang satu ini, sebaiknya kamu harus belajar ekstra keras nih, Anak UI. Sebagai program studi yang lulusannya paling dicari di bidang teknologi komputer, program studi ini hanya menampung 46 mahasiswa dari jalur UTBK SBMPTN 2020 nih.

Yup! Ilmu Komputer menjadi salah satu program studi primadona yang digandrungi pelajar. Itu terbukti dengan total pendaftar program studi ini yang mencapai 879 orang pada 2019. Jurusan ini tidak berkutat pada cara merancang komputer, melainkan mempelajari tata cara terkait pemrograman komputer. Lulusan dari program studi ini diharapkan mampu mengembangkan teknologi, pemrograman, dan mampu melahirkan software atau teknologi terbaru.

BACA JUGA: Ya Begini Nasib Jadi Anak Fasilkom UI

4. Pendidikan Dokter

Sumber: instagram.com/rhezalubis

Program studi selanjutnya datang dari rumpun ilmu kesehatan. Yup, Pendidikan Dokter. Program studi incaran 981 orang pada tahun 2019 ini hanya memiliki daya tampung sebesar 54 orang saja.

Jika kamu akhirnya memutuskan untuk mengambil Pendidikan Dokter UI, kamu harus menyadari bahwa tahapan yang akan kamu lalui sangat panjang hingga menjadi seorang dokter. Sebab, setelah lulus pendidikan, kamu baru menyandang gelar S.ked alias Sarjana Kedokteran, bukan gelar dokter.

Untuk memperoleh gelar dokter, kamu harus menjalani Koass selama minimal 2 tahun. Nah, saat menjadi Koass inilah kamu baru diperkenankan untuk menerapkan ilmu yang kamu pelajari selama memperoleh S.Ked.

Setelah lulus Koass pun kamu harus berjuang untuk mengikuti Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI). Di tahapan ini, kamu akan mengerjakan soal yang pernah kamu pelajari selama kuliah. Soal tersebut pun berupa analisa kasus yang sangat kompleks. Jangan lupa untuk menyiapkan mental sebelum mendaftar ya!

BACA JUGA: Beberapa Alasan Kenapa Anak Makara Hijau itu Terkesan “WOW”

3. Manajemen

Sumber: bemfebui.com

Untuk kamu yang menyukai ilmu manajemen, Manajemen UI merupakan pilihan yang tepat. Pasalnya, program studi berakreditasi A ini dilengkapi dengan praktisi dan ahli manajemen yang berkualitas. Selain itu, terdapat beragam konsentrasi yang disesuaikan dengan minat mahasiswa mulai dari Keuangan, Pemasaran, Sumber Daya Manusia, serta Organisasi dan Operasi.

Tiap tahunnya, prodi ini membuka jalur masuk melalui jalur undangan dan tertulis. Sayangnya, kuota pada jalur tertulis (UTBK) hanya memiliki daya tampung sebesar 54 orang dari total peminat pada 2019 sebanyak 1.131 orang. Oleh karena itu, kamu harus belajar giat ya agar bisa jadi pemilik makara abu!

BACA JUGA: Panduan Singkat untuk Kamu yang Tertarik dengan Program Studi Manajemen FEBUI

2. Ilmu Psikologi

Sumber: instagram.com/debizahirah

Bisa dibilang, Psikologi jadi salah satu prodi yang laku keras, terutama di kalangan anak IPS. Pada 2019, tercatat ada 1.147 orang yang berjuang untuk memperebutkan 54 bangku di jalur UTBK. Ilmu yang satu ini terbilang istimewa nih. Pada program studi ini, kamu akan diajak untuk mengoptimalkan dan merealisasikan potensi diri melalui metode student-centered learning, collaborative learning, dan problem-based learning selama empat tahun hingga berhasil memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi).

BACA JUGA: Selain Skripsi, Matkul-Matkul Ini Juga Jadi Ajang Anak Psiko Bagi-Bagi Hadiah! Yuk Catat!

1. Ilmu Hukum

Sumber: instagram.com/jihanfh

Hukum UI jadi program studi yang paling diminati pendaftar UTBK pada 2019. Dengan total peminat sebanyak 1.634 orang, program studi ini hanya memiliki daya tampung sebanyak 93 orang saja.

Pada program studi ini, kamu tidak hanya menghafal pasal dan perundang-undangan saja, namun kamu dituntut untuk mampu memahami makna dan alur kerjanya. Selain itu, kamu akan merasakan asyiknya simulasi sidang bersama teman-teman. Peluang kerjanya pun luas banget, lho! Kamu bisa berkarir sebagai dosen, peneliti, konsultan hukum, legal officer, hakim, jaksa, hingga pengacara. Seru bukan?

BACA JUGA: Tertarik Sama Ilmu Hukum UI? Apa Saja yang Kamu Pelajari di Jurusan Ini?

Itu dia 5 prodi dengan pendaftar terbanyak pada 2019. Jadi, gimana? Apakah kamu semangat belajar atau malah gentar untuk mendaftar?

Jurusan di UI Yang Paling Mencetak Banyak Artis? Ya Ilmu Komunikasi dong!

Setiap jurusan di Universitas Indonesia pasti punya ceritanya masing-masing. Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia juga punya ceritanya, loh! Percaya nggak percaya, selain terkenal karena mahasiswa yang berprestasi di bidang akademik, Ilmu Komunikasi (Kom) UI juga terkenal karena banyak lulusan atau bahkan mahasiswa yang berkarir sebagai artis di dunia hiburan, loh. Ada yang jadi aktor atau aktris, musisi, influencer, dan sebagainya.

Kenapa sih kok di Ilmu Komunikasi bisa banyak artis?

Selain karena kemauan pribadi itu sendiri dan hasil perjuangannya, ilmu komunikasi sendiri mempelajari skill-skill berkomunikasi seperti membangun citra yang cocok untuk diterapkan di jurusan-jurusan yang harus berhubungan dengan dunia luar secara intens, seperti humas, announcer dan wartawan, agensi periklanan, dan juga… artis! Jurusan komunikasi yang menuntut mahasiswanya untuk berpikir kreatif, sehingga gak heran jika mahasiswa komunikasi akhirnya banyak yang bekerja di industri kreatif dan industri hiburan untuk menyalurkan kreativitasnya.

Nah, penasaran kan siapa aja sih artis yang pernah berkuliah di Kom UI? Berikut ini daftar artis yang merupakan lulusan dari Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia!

1. Maia Estianty

Sebelumnya, Bunda Maia juga pernah menjadi dosen tamu di tahun 2018, loh! (Sumber: brilio)

Siapa yang enggak kenal dengan Maia Estianty, atau yang lebih akrab disapa dengan Bunda Maia? Pasti kalian pernah mengenali Bunda Maia dari karya-karyanya melalui Duo Ratu serta karirnya berakting di Extravaganza dan acara TV lainnya. Wanita berusia 44 tahun ini ternyata dulu merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi UI, loh! Selain cantik, ternyata isteri dari Irwan Mussry ini juga pintar dan berprestasi, ya.

Bahkan, Bunda Maia juga sempat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi UI angkatan 2016 pada Desember tahun lalu, loh! Beliau diundang sebagai dosen tamu dalam mata kuliah Kepemimpinan dan Pengembangan Kelompok ditemani keponakannya. Dalam kuliah umum tersebut, Bunda Maia juga menyampaikan pentingnya influencer dalam dunia marketing loh. Semoga ilmu yang disampaikan Bunda Maia bisa dimanfaatkan mahasiswa kom di dunia pekerjaan nanti, ya!

2. Andien

Andien dan Dian Sastro ternyata satu angkatan, loh! (Sumber: liputan6.com)

Untuk kalian penyuka jazz, pasti kenal wanita berusia 34 tahun ini. Andien, dengan nama lengkap Andini Aisyah Haryadi, adalah penyanyi indonesia beraliran jazz. Tahu nggak, ternyata penyanyi yang melantunkan lagu “Sahabat Setia” ini merupakan alumni Ilmu Komunikasi UI bidang hubungan masyarakat, loh!

Andien yang memiliki ilmu dari hubungan masyarakat juga mengungkapkan bahwa sebagai penyanyi profesional, wawasan luas dan sikap positif juga diperlukan disamping paras cantik. Andien juga turut menerapkan strategi kehumasan pada dirinya dalam pekerjaannya di industri musik. Selain itu, ternyata Andien juga memiliki adik bernama Dias Kinanthi yang merupakan lulusan Universitas Indonesia juga loh, guys.

3. Rossa

Ini dia foto wisuda Rossa dengan latar Rektorat UI! (Sumber: iNews.id)

Untuk yang mampir ke Bedah Kampus UI 2017 lalu, pasti tahu bahwa salah satu pembicara yang diundang adalah penyanyi Rossa! Teh Ocha yang memiliki nama lengkap Sri Rossa Roslaina Handiyani ternyata merupakan lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia juga, loh. Rossa yang terkenal dengan lagu “Hati Yang Kau Sakiti” ini mengambil peminatan public relation atau hubungan masyarakat selama masa berkuliahnya di UI.

Saat menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi UI, Teh Ocha juga pernah menjadi mahasiswa magang di TVRI, loh! Saat magang, Rossa berperan sebagai reporter yang bahkan pernah meliput lokasi banjir serta pasar tradisional. Biarpun menyukai pekerjaan sebagai reporter, namun Rossa akhirnya memutuskan untuk menghidupi cita-citanya sebagai penyanyi ketika lulus dari UI. Jerih payahnya pun terbukti hingga kini Rossa menjadi penyanyi yang sukses di Indonesia, dan bahkan sudah dilirik SM Entertainment dari industri musik Korea, loh!

4. Ramengvrl

Ramengvrl dan gayanya yang keren abis! (Sumber: Sonora.ID)

Di balik gayanya yang swag abis, ternyata Ramengvrl merupakan lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, loh! Ramengvrl yang memiliki nama asli Putri Estiani merupakan rapper yang sudah berkarir sejak tahun 2016 lalu. Wanita berusia 28 tahun ini mulai dikenal penyuka musik hip hop dan R&B melalui debut singlenya yang berjudul “I’m Da Man”.

Sebelum sukses menjadi rapper, Ramengvrl juga pernah bekerja kantoran dengan ijazah ilmu komunikasi yang ia punya. Ramengvrl juga merupakan lulusan berpredikat cumlaude, loh! Biarpun sempat diragukan oleh keluarga karena memutuskan untuk menjadi rapper, nyatanya Ramengvrl bisa sukses dengan menjadi apa yang ia inginkan hingga saat ini, kan?

5. Baskara Putra

Baskara dan aksi panggungnya yang selalu asik! (Sumber: IDN Times)

Kalau pria yang satu ini pasti dikenal oleh warga FISIP UI. Daniel Baskara Putra, atau yang memili nama panggilan Baskara, adalah vokalis dari grup musik .Feast dan juga penyanyi solo dengan nama Hindia. Penyanyi berusia 26 tahun ini merupakan lulusan dari Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Baskara dan grup musik .Feast yang beranggotakan mahasiswa FISIP UI juga sering tampil di acara-acara musik di kampus jingga tersebut loh, guys.

Selain menjadi penyanyi dan musisi, saat ini Baskara juga bekerja sebagai brand manager dari Double Deer Records. Baskara dan teman-temannya juga mendirikan perusahaan label rekaman dan manajemen bakat, yaitu Sun Eater Coven. Ia juga CEO dari BagiKata, loh. Di tengah-tengah banyaknya proyek tersebut, Baskara masih bisa menjalankan karirnya sebagai musisi dan sempat berkolaborasi dengan RAN loh, guys.

6. Aldrian Risjad

Single pertama “Milk Candy” Aldrian diproduseri oleh Baskara, loh. (Sumber: infopensi.com)

Last but not least, ada Aldrian Risjad yang merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2016. Aldrian yang mengambil peminatan Kajian Media ini baru memulai debutnya di Mei 2019 lalu dengan single yang berjudul “Milk Candy”. Sebelumnya, dia dikenal melalui acara pencarian bakat dengan nama “Ksatria Bergitar”. Saat ini, Aldrian telah mengeluarkan dua single lainnya yaitu “Premature” dan “Help You Out” yang masih bergenre garage rock. Untuk yang belum tahu, Aldrian berkarya di bawah naungan label Sun Eater, sama seperti Hindia dan .Feast, loh. Wah, kedepannya pasti bisa sukses juga seperti mereka, ya.

***

Itu dia beberapa musisi jebolan Ilmu Komunikasi UI, dan sebenarnya masih banyak juga loh yang lainnya serta calon-calon orang sukses lainnya karena di ilmu komunikasi kita tidak hanya belajar ilmu akademis, namun juga mengolah kreativitas dan bakat dengan kegiatan-kegiatan kampus serta matakuliah-matakuliah yang menuntut kita untuk jadi kreatif. Selamat berjuang untuk mencapai cita-cita masing-masing, ya!

Referensi gambar header: lightaholic.com