Arti Dibalik Nilai A B C D E yang Kamu Dapat Semasa Kuliah

Kuliah. Masa-masa yang cukup indah untuk dikenang dan diingat. Banyak sekali kisah yang telah dirajut oleh mahasiswa selama mereka berkuliah. Berbicara tentang kuliah, maka menuntut ilmu menjadi tujuan utama atau kewajiban utama mahasiswa/mahasiswi yang berkuliah. Kegiatan menuntut ilmu identik dengan kehidupan akademis. Seperti yang diketahui bahwa kehidupan akademis mahasiswa tidak selalu indah dan bahagia. Ada salah satu faktor yang membuat kehidupan akademis kuliah terasa begitu indah atau sebaliknya begitu menyeramkan yaitu nilai.

Nilai menggambarkan evaluasi ilmu mata kuliah yang telah didapat dalam satu semester. Biasanya nilai akhir menjadi momok bagi sebagian mahasiswa karena menentukan lulus atau tidaknya dalam suatu mata kuliah. Hal ini lah yang membuat kehidupan akademis terasa manis dan pahit. Manis jikalau mahasiswa mendapat nilai bagus dan lulus, akan tetapi pahit jikalau mendapat nilai jelek dan harus mengulang suatu mata kuliah karena tidak lulus.

Biasanya sistem nilai perkuliahan yang digunakan untuk evaluasi akhir semester menggunakan huruf yaitu A, B, C, D, dan E. Setiap huruf memiliki nilai angka tersendiri dari yang terbesar yaitu A hingga yang terkecil itu E. Proses pengubahan nilai huruf menjadi nilai angka ini memudahkan dalam proses perhitungan IP (Indeks Prestasi) mahasiswa. Tapi, apakah kalian tau bahwa sebenarnya nilai-nilai A B C D E tersebut memiliki arti? Arti tersebut sangat berkaitan dengan lulus atau tidaknya mahasiswa dalam suatu mata kuliah. Dengan mengetahui arti nilai-nilai tersebut, maka mahasiswa dapat mengetahui evaluasi akhir semester mereka. Yuk simak arti dibalik nilai A B C D E yang kamu dapat semasa kuliah.

A..aahhh gue mah hoki ini alias beruntung

(A)aalalalala yihaa (sumber: kompasiana.com)

Merupakan respon beberapa mahasiswa yang mendapatkan nilai A pada suatu mata kuliah. Ciri mahasiswa tersebut sangat identik dikarenakan sifat yang merendahnya tetapi menyimpan kebanggaan. Bangga dengan nilai A yang didapat, akan tetapi mencoba untuk tetap rendah hati. Padahal, justru respon seperti ini yang terkadang menimbulkan perang saudara. Misalnya saja ada seorang mahasiswa bernama Asep dan Budi.

Asep bertanya sama Budi, “Bud, dapet nilai apa lu di matkul Y?”.

Budi menjawab, “Aaahhh gue mah hoki ini alias beruntung lulus matkul Y”.

Asep penasaran, “Emang apa?”.

Budi tersenyum sambil bilang, “A (hehehe)”.

Asep merasa ingin melempar Budi dari lantai teratas Monumen Nasional. Pada kondisi lain, nilai A juga bisa menjadi perekat pertemanan. Karena mahasiswa yang mendapat nilai A memiliki daya tarik untuk diajak belajar dan mengerjakan tugas bareng. Meskipun banyak polemik yang dihasilkan dari nilai A tersebut, nilai A masih menjadi nilai primadona bagi setiap mahasiswa. Mahasiswa di seluruh bumi sangat berharap kemunculan nilai A di laporan hasil akhir semester mereka.

BACA JUGA: Tujuh Macam Grafik IPK di SIAK-NG

B..agus lumayan dan yang penting lulus

(B)uahahah okelah (sumber: liputan6.com)

Mahasiswa yang mendapatkan nilai B biasanya lebih dewasa. Hal ini terbukti dengan respon yang diberikan ketika ditanya dapat nilai apa matkul ini. Mahasiswa nilai B biasanya menjawab “B nih. Baguslah lumayan dan yang penting lulus”. Tingkat kedewasaan mahasiswa nilai B juga ditunjukkan dengan tidak keponya mereka pada nilai teman-temannya. Mereka lebih memilih diam dan memperbanyak bersyukur karena telah diberikan nilai B. Mereka merasa telah diberikan kemudahan dan kelancaran selama berkuliah satu semester.

Sifat mahasiswa nilai B sangat berkebalikan dengan sifat mahasiswa nilai A. Belum sempet disinggung sebelumnya, bahwa mahasiswa nilai A akan cenderung bertanya pada teman-temannya terkait nilai mereka. Ini dilakukan agar temannya bertanya kembali kepada mahasiswa nilai A tentang nilai yang dia dapat. Kemudian dengan cara menjawab rendah hati disertai kebanggaan si mahasiswa A akan bilang mendapat nilai A dan tersenyum. Mahasiswa nilai B cenderung diam dan akan menjawab jika ditanya terkait nilai yang dia dapat.

C..ukup lah main-mainnya semester ini, semester depan harus lebih baik

(C)ielah yang penting lulus (sumber: prelo.co.id)

Sebuah pernyataan dusta yang diucapkan oleh sebagian mahasiswa yang mendapatkan nilai C. Respon pertama mahasiswa apabila muncul nilai C di laporan akademis mereka adalah menyesal. Mahasiswa nilai C cenderung menyesal setelah melewati 1 semester dengan sia-sia. Kemudian mereka akan niat dan bertekad dalam hati serta jiwa raga bahwa akan memperbaiki semester berikutnya untuk mendapatkan nilai yang lebih baik. Sayangnya, hal itu hanyalah bualan atau dusta belaka. Karena namanya juga mahasiswa, niat dahulu rebahan kemudian. Kondisi ini merupakan sebuah siklus semesteran  yang dialami oleh mahasiswa nilai C. Mereka akan menyesal di akhir semester karena nilai C yang didapat, kemudian bertekad untuk memperbaiki diri semester depan agar mendapat nilai lebih baik, lalu kuliah seperti biasa (dengan porsi rebahan lebih banyak), dan akhirnya tetap mendapat nilai C di akhir semester. Nampak tidak ada perubahan yang dilakukan selama 1 semester berikutnya dan pola ini seperti siklus. Hingga akhirnya, mahasiswa nilai C berada di akhir semester mereka kuliah. Walaupun begitu, tidak semua mahasiswa nilai C bersikap seperti itu. Sebagian lainnya ada yang biasa saja mendapat nilai C tersebut (mungkin karena udah terlalu sering dan paham kerasnya kuliah), ada yang menyesal dan berniat berubah semester berikutnya (dibarengi dengan realisasi pastinya), dan ada juga yang tidak peduli karena intinya yang penting lolos sehingga tidak perlu mengulang semester depan.

D..apat hidayahnya kok semester ini buat pembelajaran aja

(D)uhh nasibb (sumber: id.wikihow.com)

Mahasiswa nilai D memiliki sifat kedewasaan yang hampir sama dengan mahasiswa nilai B. Berbeda dengan mahasiswa nilai C yang menyesal, mahasiswa nilai D justru terkesan kalem dan menerima apa yang telah mereka dapatkan. Mereka melihat nilai yang didapat dari segi positifnya. Mereka lebih menerima dan menyadari kekurangan mereka selama 1 semester sehingga mendapatkan nilai D tersebut. Biasanya mahasiswa nilai D akan bergumam “Ya dapat hidayahnya kok semester ini, bisa buat pelajaran semester depan”. Mereka lebih mensyukuri nilai D yang didapat daripada menghujat keadaan. Meskipun mahasiswa nilai D harus mengalami kenyataan pahit mengulang matkul bernilai D tersebut semester/tahun depan. Selebihnya, mahasiswa nilai D yang mendapat hidayah akan lebih giat belajarnya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Kebalikan dengan mahasiswa nilai C, mahasiswa nilai D akan lebih bersungguh-sungguh dan giat untuk belajar karena adanya dorongan mengulang semester hingga menunda wisuda. Hasil yang baik pun bisa didapatkan di semester berikutnya sehingga ucapan mahasiswa nilai D tentang hidayah nyata adanya.

E..eehhh nilai apaan ini, kok gini, eh eh eh (pingsan)

(E)alahh anjir (sumber: faisalriza.com)

Nilai E merupakan nilai yang paling banyak dihindari oleh mahasiswa. Bukan hanya karena nilainya berwarna merah di laporan akademis, tetapi juga tekanan moral yang didapat lebih besar daripada nilai D. Biasanya mahasiswa nilai E ini akan mendapat tekanan batin apabila ditanya oleh teman-temannya. Perasaan tidak bisa menyampaikan nilai tersebut hingga perasaan tidak tega dari teman-temannya turut menyelimuti. Nilai E seperti tanda bahwa selama 1 semester tidak ada hal yang dilakukan dan terkesan sia-sia. Kebiasaan tidur di kelas, tidak mengerjakan tugas, hingga bermasalah dengan dosen bisa menjadi salah satu faktor yang membuat mahasiswa mendapat nilai E. selain itu, faktor keberuntungan juga terkadang mempengaruhi. Bagi mahasiswa nilai E, kewajiban harus mengulang mata kuliah yang mendapat nilai E juga turut membebani. Tiap akhir semester jika terdapat mahasiswa yang sedikit kaget sambil berbicara “Eeehhh nilai apaan ini? Kok gini sih? Padahal kayaknya gue bisa deh? Hmmm ehh ehh ehh…” maka bisa diasumsikan mahasiswa tersebut mendapat nilai E. Bisa jadi setelah kalimat itu selesai mahasiswa yang bersangkutan tergeletak di lantai karena terlalu kaget. Ya walaupun tidak semua mahasiswa pingsan ketika melihat nilai merah E di laporan akademis mereka, tapi mungkin rasa kaget pasti dirasakan.

 

Kehidupan akademis mahasiswa memang tidak selalu manis atau pahit. Banyak lika-liku yang dialami mulai dari mendapat nilai A hingga nilai E seperti yang telah disebutkan di atas. Ada yang bilang kuliah gak afdol kalo gak ada matkul yang ngulang. Hmm mungkin untuk sebagian mahasiswa bisa membenarkan pernyataan tersebut, tapi mungkin sebagian mahasiswa lain ada yang berjuang untuk menjaga laporan akademis mereka mulus alias tidak ada matkul yang mengulang. Apapun pilihannya, selalu belajar dan bersyukur harus diutamakan agar kehidupan mahasiswa kalian lebih indah. Biarlah nilai menjadi kumpulan angka dan huruf sebagai saksi bisu perjuangan kalian selama berkuliah. Di luar nilai banyak hal yang lebih penting untuk mencapai sebuah keberhasilan. Misalnya seperti sebuah kalimat, “Siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan berhasil”.

BACA JUGA: 4 Jurus Rahasia Buat Naikin IPK Kamu

Kemahiran Berbahasa Isyarat, Salah Satu Mata Kuliah Belanja Terfavorit Kebanggaan Prodi Sastra Indonesia

Holla para pengumpul 144 SKS! Berapa skskah yang telah kamu ambil pada semester ini? Merasa bosen dengan pelajaran yang gitu-gitu aja? Pengen belanja demi terkumpulnya 144 SKS tapi bingung mau ambil matkul apa?  Butuh referensi mata kuliah?

Ladies and Gentleman, progaram studi Sastra Indonesia dengan bangga mempersembahkan sebuah mata kuliah yang ‘’nggak biasa’’ kita temuin di kampus-kampus lainnya.

KEMAHIRAN BERBAHASA ISYARAT!

ABJAD Baasa Isyarat Indonesia (BISINDO)

Pernahkah dalam keseharian kamu, kamu bertemu dengan orang tuli yang lagi talking-talking dengan orang tuli lainnya?

Apa yang tergambarkan di dalam pikiranmu saat itu?

Bagaimanakah bila orang tuli itu tiba-tiba mendekat ke kamu dan ngajakin kamu untuk saling berbicara?

Apa reaksi kamu saat itu juga?

Apa emang bener orang tuli itu identik dengan kesunyian?

Terus kenapa sih penulis memakai diksi orang tuli yang terkesan kasar, padahal ada diksi yang lebih halus lagi yaitu tunarungu?

Semua pertanyaan itu bakal terjawab kalau kamu mengikuti kelas ini, kelas yang dibuka setiap semester—baik ganjil mau pun genap, berbobot tiga SKS, dan bertempat di FIB. Konon katanya, matkul ini jadi salah satu penyebab mengapa server SIAK-NG selalu down setiap SIAK WAR berlangsung.

Dan nggak sedikit korban SIAK WAR yang berjatuhan menyesali karena internetnya tiba-tiba lemot selemot Rocky (siputnya Patrick Star) saat perang berlangsung. Ckckck… dont try this at home!

Lalu, emangnya ada cerita apa aja sih di matkul ini, kuy simak ulasannya di bawah ini!

 

Dimulai Sejak Tahun 2007

Pada awalnya, ketika Departemen Linguistik diketuai oleh Bapak Umar Muslim—dosen Sastra Indonesia yang jago banget memusikalisasikan puisi—datanglah sebuah tawaran kerja sama dengan GERKATIN (Gerakan Untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) untuk penelitian Bahasa Isyarat, sebab pada waktu itu Bahasa Isyarat belum diakui dan belum ada penelitiannya. Selain itu, orang-orang juga masih berpikiran negatif terhadap kaum-kaum tuli. Kemudian, GERKATIN ini merasa kalau kita mau memajukan Bahasa Isyarat berarti harus ada universitas yang digandeng. Bentar, bentar… nah tuh mblo, GERKATIN ada yang ngegandeng, masa kamu nggak?

Mas Adhie dalam videonya tentang pendidikan orang tuli di Indonesia

Jadi simpelnya, universitas punya ilmunya sementara orang tuli belum sampai di situ. Sebenarnya langkah awal untuk menarik minat penelitian Bahasa Isyarat yaitu dengan membuka sebuah kelas kemahiran. Dan ternyata peminatnya uuuaaanyak cekaleeeh dan bukan b-ajah yeu.

Bayangin nih, awalnya aja dibuka sampe tiga kelas dan itu pun pada akhirnya harus dibatasi karena yang medaftar tuh bisa milyaran rupiah, eh ratusan maksudnya.

Awalnya sih lintas fakultas, tetapi semakin ke sini menjadi lintas prodi karena untuk memenuhi syarat-syarat mata kuliah pilihan yang ada di prodi masing-masing.

Lho, jadi cuman lintas prodi nih?

Tenang, tenang. Sebenarnya fleksibel, cuman tahun 2017 ini karena adanya perubahan kurikulum, jadinya cuman dibuka pada lintas prodi.

 

Pertama Kali Muncul di UI

UI adalah universitas pertama yang membuka kelas Bahasa Isyarat, sekaligus menjadi pusat penelitiannya, tepatnya berada di Gedung 8 FIB UI. Pada tahun dibukanya kelas Bahasa Isyarat, gemanya itu nggak terlalu terdengar di dunia luar tetapi kalau dilihat sekarang, langkah seperti ini sudah mulai diikuti oleh universitas lain, seperti yang terbaru ada di universitas swasta di Palembang, UIN Jogja, Universitas Brawijaya, UNM Makassar, dan beberapa universitas lainnya. Ada yang mengambil sebagai mata kuliah dan ada pula yang mengambilnya sebagai ekstrakurikuler. Nah, kalau kamu ada yang ngambil nggak?

Dengan mulai munculnya Bahasa Isyarat sebagai sebuah mata kuliah, dari komunitas tulinya sendiri merasa seneng banget ditandai dengan dari mereka yang merasa semangat banget kalau tiba saatnya ngajar. Mungkin rasanya seseneng makan sepuasnya di Warkop Cumlaude, gratis, terus pulangnya dibayarin naik haji plus laundry gratis sampe lulus S-2.

 

BACA JUGA: Jurus Rahasia Anak Sastra UI: 5 Cara Praktis Menguasai Bahasa Asing

 

Jadi Piihan Favorit Mahasiswa Non-FIB

Para pengajar yang unyu-unyu

Harus disadari salah satu kepopuleran matkul bahasa Isyarat menurut Bu Silva Tenrisara Isma, pengajar Bahasa Isyarat yang belum lama ini manjadi salah satu Juru Bahasa Isyarat (JBI) pada debat pilkada, mengatakan bahwa pertama, kelas bahasa Isyarat ini sangat mudah karena tidak memakai teori—seketika terdengar hembusan nafas merdu dari anak-anak Teknik, Fasilkom, dan FEB (ampun om! Rumus kita udah banyaaaq)—dan yang kedua, nilainya cukup gampang. Asalkan kamu rajin masuk dan ngerjain semua tugas-tugasnya, A udah di tangan. Jadi, dua faktor itu mungkin menurut beliau berperan besar terhadap ketenaran mata kuliah ini. Pertanyaannya, apakah kamu sudah setenar matkul ini mblo? Kalau belum, cobalah tanyakan kepada daun-daun yang nggak bergoyang.

 

Bakal Sering Muncul di Youtube

Kalau kamu mikir bahwa matkul ini bisa jadiin kamu di Youtube dengan views yang jutaan? Engga, engga, bukan itu! Ini berkaitan dengan tugas matkul ini yang unik banget, yaitu ngebuat video percakapan bahasa Isyarat terus diupload di Youtube.

Tugas mingguan yang nantinya bakal memorable banget!

‘’Jadi, gue harus bikin film nih?’’ teriak salah satu anak non-FIB.

Bukan, bukan, kamu nggak harus bikin film dan ngedatengin Vin Diesel buat main Fast and Furious di Margonda, tetapi kamu hanya ditugasi setiap minggunya untuk membuat video sederhana, seperti memperkenalkan diri, menceritakan hobi, menceritakan kehidupan sehari-hari, yang kesemuanya itu menggunakan Bahasa Isyarat.

Tapi kan, aku ga punya akun Youtube QaQa???

Jangan khawatir! Pak Phieter dan Mas Adhie, selaku pengajar dari komunitas tuli, bakal kasih kemudahan buat kamu dengan hanya mengumpulkannya ke beliau. Yang jelas, satu kata yang anti ada di kelas ini yaitu ‘’bosen’’. Gimana bisa ngerasain bosen, kalau tiap kali Pak Phieter mau pun Mas Adhie meragakan setiap kosakata bahasa Isyarat, pasti bakal ada yang ketawa karena memang masih belum terbiasa. Meskipun begitu, setiap tiba momen buat serius, semuanya juga akan serius.

Jadi, kamu serius nggak sama aku? Inget ya, nggak lulus matkul ini itu artinya 3 SKS bakal nge-lost, itu artinya 144 sks kamu tertunda, itu artinya bakal nunda wisuda kamu dan tertunda pulalah acara resepsi kamu. Huft.

 

BACA JUGA: Begini Cara Menyelamatkan IP Kamu dengan Bantuan Satu Eskaes MPKO/S!

 

Keluar dari kelas ini, kamu dijamin bakal ngerasa ‘’sesuatu’’ yang berbeda, lebih bahagia dan lebih ngebuat hati dan pikiran kamu lebih terbuka lagi. Ternyata dunia itu luas ya. Apalagi buat kamu yang tiap harinya sibuk sama dunia sendiri ataupun dunia bersama temen-temen kamu, ternyata ada loh dunia yang lain yang kurang diperhatikan oleh kita padahal kita pernah jumpai meskipun kita suka menganggapnya b-ajah; yaitu dunia orang tuli.

Harapan dari Bu Silva dan juga penulis yang notabene pernah ngambil matkul ini kurang lebih sama, yaitu semoga Bahasa Isyarat diberikan kesempatan untuk dipelajari oleh semua kalangan, baik di FIB mau pu non-FIB dengan cara diberi kesempatan untuk membuka lebih banyak kelas. Tak hanya itu, khusus dari Bu Silva sendiri juga berharap pada masa yang akan datang, bahasa Isyarat punya levelnya sendiri berdasarkan tingkat kesulitan, misalnya Kemahiran Bahasa Isyarat I,  Kemahiran Bahasa Isyarat II, Kemahiran Bahasa Isyarat IIII, dst…

Begini Cara Menyelamatkan IP Kamu dengan Bantuan Satu Eskaes MPKO/S!

Dunia kuliah yang super duper nyebelin adalah ketika kalian banyak diuji dengan berbagai cobaan tugas, praktikum, makalah, penelitian, dan pre-test sana-sini. Gimana nggak, sebagai mahasiswa kita mesti lakuin itu semua dengan ikhlas biar nilai kita aman-aman aja di SIAK, apalagi kalau udah laporan sama mami-papi, kalau IP kita pas-pasan bahkan anjlok, siap-siap deh uang jajan dipotong!

Terkadang, IP kita bisa anjlok gara-gara ada salah satu mata kuliah yang nggak lulus, atau dapet nilai C! Nah, atas pedoman itulah kita mesti bener-bener memaksimalkan semua mata kuliah yang kita ambil setiap semesternya. Nggak peduli itu satu, dua, atau tiga eskaes, selama nilai kalian itu bisa diselametin, pasti IP bakal kedongkrak guys!

Anyway, mata kuliah paling favorit untuk menjadi juru selamat IP di kala nilai yang lain anjlok adalah MPKS/MPKO! Weits… meskipun kedua mata kuliah itu hanya bernilai 1 SKS, tapi efeknya dahsyat guys! Khususnya buat penulis… hehehe. Langsung aja yuk dibaca tips dari anakui.com untuk memaksimalkan 1 SKS yang bisa menyelamatkan keindahan SIAK kamu!

 

Pantengin SIAK Tiap Saat

Mohon bersabar, ini ujian…

Meskipun terkesan lebay, tapi ini bener-bener manjur guys! Soalnya, berebut mata kuliah di SIAK emang betulan greget abis. Kalian mesti bertarung berhadapan ratusan, bahkan ribuan mahasiswa UI yang lain untuk sekedar memilih mata kuliah, termasuk MPKS/O. Sebab, anak UI pada suka milih mata kuliah pengembangan kepribadian yang super gabut! Ya, itu sih salah satu cara buat bikin otak lebih segar kembali dan beristirahat dari cobaan tugas yang menggunung.

SIAK War juga bisa loh buat ngelatih mental bertarung dan berkompetisi yang cepat, tepat, dan akurat, apalagi kita sebagai mahasiswa muda yang masih punya jiwa bertarung kaya Batman! Bukan apa-apa sih, tapi kalau kita bisa milih lebih cepat daripada yang lain dalam hal MPKS/O, kita bisa pilih yang kita suka atau gabut!

 

Tanya Kakak Tingkat

Kalau tips ini sih mesti dilakuin jauh hari sebelum menentukan pilihan hidup kalian.

Tanya ke kakak tingkat, “Kak, kakak suka engga sama aku?”

*eh maksudnya, “Kak, MPKS apa MPKO sih yang paling enak kelasnya?”,

“Kak, MPKS apa MPKO sih yang dosennya ganteng?”,

“Kak, MPKS apa MPKO sih yang paling hits?”,

“Kak, MPKS apa MPKO sih yang dosennya rajin menolong?”

Yup, cara yang ini bener-bener butuh kalian lakuin. Ya meskipun kakak tingkat kita bukan Dewa, tapi setidaknya mereka lebih berpengalaman lah dalam dunia percintaan mata kuliah.

 

BACA JUGA: Anak UI, Gunakan Situs ini Biar Kamu Menang SIAK WAR!

 

Pilih MPKS/O yang Kalian Suka

Misalkan passion kamu drama, sampe kebawa di kehidupan sehari-hari, ya pilih kelas MPKS Teater aja! (via suma ui)

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Seni dan Olahraga memang ditujukan kampus makara agar para mahasiswa dapat mengapresiasi kehidupan seni dan olahraga. Jadi, kalau kalian sudah lulus, kalian nggak cuma jago teori tentang ilmu di bidang kalian aja, tapi kalian bisa juga terjun di masyarakat dengan berbagai keterampilan.

Anyway, kalau kalian ingin menjadi seseorang yang merdeka dan nggak mau dituntut bernilai tinggi yang gampangan, cara ini patut kalian coba! Selain bisa ningkatin skill kita di bidang kesenian atau olahraga kesukaan, siapa tau kita bisa jadi terkenal gara-gara kedua mata kuliah itu kan. Jadi, kalau kalian suka bulutangkis, jangan pilih tenis meja cuma karena tertarik akan kegabutannya.

Pilihlah apa yang menjadi passion kalian, jangan cuma karena mau nilai gede tapi hasilnya nihil! Eits, bukan sok bijak ya guys, tapi beneran loh ini penting. Banyak mahasiswa yang jurusannya jauh sama profesinya, tapi bisa jadi tenar karena suka dan ningkatin skill nya sesuai passion. Siapa tau, dengan kalian ikut MPKS Teater, meskipun kalian kuliah jurusan kedokteran, kalian bisa jadi artis kaya Mba Dian Sastro yang dulunya mahasiswa FEB UI loh!

 

Pilih MPKO, Jadikan MPKS Kekasih Kedua

Pilih MPKO aja dulu, kalo ga dapet baru MPKS hehe (via depokita)

Dari awal kalian jadi anak UI, pasti banyak banget tuh gosip hangat, selentingan, atau bisikan roh halus yang bilang kalau MPKO dijamin dapet nilai A atau A- paling mentok. Kenapa eh kenapa? Sebab, menurut pengalaman penulis, di MPKO ini selain enak buat refreshing tapi juga dosen dan tugasnya nggak rese, apalagi kalau kalian masuk kelas Tenis Meja, banyak mahasiswa yang berebut kursi kelas (sampe tarik-tarikan, gontok-gontokan, phsywar) buat duduk sebagai mahasiswa kelas Tenis Meja. Katanya sih, kelasnya paling gabut, bisa sambil goler-goleran di kelas, bisa sambil hahahihi, cabut, dan nilai A sudah pasti di tangan!

Itu sih sebabnya banyak kelas MPKO yang waiting list-nya menjalar dan mengakar sampai ke bawah bumi, alias banyak peminatnya! Beda sama MPKS, soalnya banyak anak UI yang bilang kalau ngambil MPKS, demi mendapatkan nilai super, butuh berusaha super! Apalagi, masih kata-katanya, buat dapet nilai bagus di MPKS paling banter A- ya walaupun banyak juga yang dapet A, itupun mesti usaha buat makalah, presentasi, dan praktikum! Makanya, siap-siap aja BESOK tanggal 19 jam 9 pagi  buat berjuang di medan perang!

 

BACA JUGA: Life Guide: Biar Kamu Gak Frustrasi Gara-Gara SIAK-NG

 

Sebenarnya semua mata kuliah itu sama-sama punya tingkat kesulitan dan kemudahannya masing-masing, asalkan kita sebagai mahasiswa ikhlas dan niat aja ngejalaninnya. Nggak ada usaha yang sia-sia, termasuk rebutan MPK wkwkwk. Nah, kalau kamu gimana? Mari bagikan artikel ini ke akun Facebook, Twitter, dan Line kalian biar anak UI bisa menimbang-nimbang MPK mana yang paling pas. Well, let’s share it!

Life Guide: Biar Kamu Gak Frustrasi Gara-Gara SIAK-NG

Masa-masa liburan kayak gini SIAK-NG emang jadi hot topic yang gak pernah basi buat diperbincangkan. Ada yang seneng parah, biasa aja, bahkan sampe nge-down gara-gara si SIAK memberikan kenyataan yang gak sesuai dengan harapan. Jikalau udah begitu, jangan overthinking kelamaan, depresi, apalagi frustasi, karena SIAK bukanlah penentu hidup dan matimu, Nak.

Artikel life guide di bawah ini mungkin bisa membantu kamu yang hampir frustarsi gara-gara SIAK-NG, biar kamu bisa tersenyum dan semangat kamu bangkit lagi.

 BACA JUGA: Tujuh Macam Grafik IPK di SIAK-NG

 

Langkah 1: Tarik napas sampe lega, jangan sampe ada yang mengganjal

Tarik napas, siap-siap buat tau hasilnya via socialgadgetnews
Tarik napas, siap-siap buat tau hasilnya via socialgadgetnews

Langkah pertama yang harus kamu lakukan untuk menangani shock akibat website ini adalah tarik napas sampe kamu bener-bener lega, rehat sejenak, pokoknya tenangin diri kamu karena shock therapy ini mungkin bikin otak kamu lelah dan air mata kamu mengalir gitu aja. Akan tetapi, percayalah dan yakinkan dirimu sendiri bahwa everything is gonna be alright. Kalo kamu peru minum air putih, silakan minum sebanyak mungkin. Kalo kamu udah males ngapa-ngapain karena dunia seolah tidak lagi memihak padamu, silakan tidur dan rehat sejenak. Kadang tidur merupakan pilihan yang baik untuk melupakan masalah walau sebentar.

 

Langkah 2: Biarkan berlalu, kadang cara terbaik untuk melepas adalah dengan mengikhlaskan

Ikhlas kalau ternyata nilainya... yaaa gitu deh via blog.puali
Ikhlas kalau ternyata nilainya… yaaa gitu deh via blog.puali

Kalo kamu udah menarik napas, tidur, minum air putih, dan sebagainya yagn membuat kamu tenang sejenak tapi masih kepikiran juga, silakan ikuti langkah yang satu ini; mengikhlaskan.

Yaudah lah ya, semuanya udah lewat, mungkin emang Tuhan memberikan ini semua untuk membuat kita berusaha dan belajar lebih dan lebih dan lebih giat lagi. Percayalah Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan hambanya. Serius deh. Mungkin bagi kamu ini klise dan klasik untuk saat ini, tetapi siapa tau di masa depan kamu bisa dapet hikmahnya. Kegagalan akan membuat kamu kuat, kok.

 

Langkah 3: Fokus ke masa depan, semua orang juga tau kalo masa lalu itu gak akan bisa diubah

Ikhlas. Move on. Jadiin pelajaran via karyaguru
Ikhlas. Move on. Jadiin pelajaran via karyaguru

Setelah kamu mengikhlaskan dan udah gak ada lagi perasaan atau penyesalan yang tertinggal, tiba waktunya kamu untuk move on. Fokus ke masa depan, masa lalu yaudah biarin aja udah terjadi dan gak akan bisa diubah. Sekarang giliran kamu untuk memperbaiki masa sekarang dan masa depan biar hal yang tidak diinginkan tidak terulang kembali di masa yang akan datang.

Bangkit! Move on! Keadaan ga akan berubah kalo kamu cuma meratapi apa yang udah terjadi tapi kamu gak berbuat apa-apa. Selalu ada jalan bagi yang mau berusaha. Jangan minta dimudahkan oleh Tuhan, tapi mintalah agar pundakmu senantiasa dikuatkan.

 

Langkah 4: Buka lagi academic.ui.ac.id

Buka lagi academic.ui.ac.id via vespafirza
Buka lagi academic.ui.ac.id via vespafirza

Cara yang paling tepat untuk menguji apakah kamu sudah siap menghadapi kenyataan dan melangkah ke depan adalah dengan dihadapkan pada sesuatu yang membuatmu jatuh tersebut. Sama aja kayak abis putus sama doi kamu, bukti kalo kamu udah let his/her go and move on adalah ketika kamu ketemu mantan, semua udah biasa aja.

Maka dari itu, coba beranikan diri kamu lagi buat buka academic.ui.ac.id, terutama bagian ringkasan atau riwayat. Kalo kamu udah biasa aja dan mengikhlaskan masa lalumu, pasti kamu gak akan ragu buat buka, malah dengan senang hati membukanya kembali ke bagian IRS untuk mengatur masa depan yang jauh lebih baik dari hari kemarin. Persiapkan dengan matang masa depanmu.

Aslinya SIAK itu gak serem-serem amat kok, temen-temen kita aja mungkin yang menganggapnya berlebihan dan kalo IP kamu jelek seolah kamu jadi orang paling sedih dan dunia berakhir. Padahal mah biasa aja kok, bukan berarti menyepelekan, tapi kalo kamu udah berusaha dan berdoa secara maksmial tapi hasilnya masih belum memenuhi ekspektasi, ya berarti harus mencoba lebih keras lagi. Semangat, putera puteri terbaik pusat ilmu budaya bangsa!

UAS, Bisa Bagus Bisa Jelek?

Kita bisa tertawa dan bahagia ketika lihat nilai UAS kita “A” atau minimal baik, tapi ironi hati ini ketika melihat nilai yang sesungguhnya tidak kita harapkan muncul bahkan hati yang tegar ini akan bisa hancur … Baca Selengkapnya