Sri Mulyani Ajak Mahasiswa UI Sadar APBN dan Pentingnya Tax Amnesty

Di tengah gejolak ekonomi pasang surut di Indonesia, Departemen Ilmu Ekonomi Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia menghadirkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani untuk mengisi dua sesi kuliah umum bagi para mahasiswa pada Senin (28/11). Kuliah umum sesi pertama dikhususkan bagi para mahasiswa FEB UI tingkat satu, dan yang kedua kuliah umum diselenggarakan terbuka bagi seluruh mahasiswa FEB UI di Balairung kampus kuning.

Bagi kampus kuning, Sri Mulyani sudah sangat akrab di telinga, selain nama besarnya sebagai Menteri Keuangan RI saat ini, ia juga merupakan salah satu Alumni FEB UI yang lulus tahun 1986 serta pernah juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi UI (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Nggak cuma itu, Bu Menkeu kelahiran Tanjungkarang, Lampung 54 tahun lalu itu juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI pada rezim SBY jilid satu. Yang lebih membanggakan, sebagai bagian dari almamater The Yellow Jacket, Bu Menteri kita ini pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia periode 2010-2016.

Sri Mulyani sedang memberikan kuliah umum di FEB UI (via ekonomi.metrotvnews)
Sri Mulyani sedang memberikan kuliah umum di FEB UI (via ekonomi.metrotvnews)

Makin transparan suatu sistem, makin jujur manusianya

Dalam kuliah umum tersebut, di sesi pertama, Bu Menteri kita ini membawakan materi tentang transparansi sistem keuangan. Menurutnya, semakin transparan suatu sistem, maka manusianya juga akan semakin berkurang untuk berperilaku tidak jujur. Sebab, tambah Bu Sri, manusia seperti kita ini pada dasarnya lemah, makanya sistem diciptakan untuk menguatkan dan mengantisipasi kelemahan-kelemahan itu.

Seperti apakah sistem yang dikatakan Bu Menteri kita itu? Kata Bu Sri, salah satu sistem yang diusahakan adalah sistem keuangan online yang diberlakukan di Kementerian Keuangan dan Badan Pajak di seluruh Indonesia. Hal itu dikatakannya, sebab baru-baru Sri Mulyani mengatakan kecewa sama Dirut Pajak yang tersandung korupsi nih guys. Kenapa bisa gitu? Ya karena nggak adanya transparansi keuangan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya transaparansi APBN. Makanya kita jangan asal percaya aja sama semua yang berurusan dengan UANG!

Apa pentingnya transparansi, sih? Menurut wanita berkacamata ini, sistem online dan transparasi bisa meningkatkan pendapatan negara, khususnya dari pajak. Sri Mulyani mengkhususkan pajak karena sumber devisa utama Indonesia itu masih berasal dari UANG kita sendiri loh guys.

BACA JUGA: Tiga Rekomendasi Sri Mulyani bagi Pemuda Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Global

 

Rasio pendapatan pajak Indonesia masih rendah

Kita udah bayar pajak rajin, tapi kok masih nggak maju-maju, sih? Pasti banyak dari kita berfikir demikian. Selain dari banyaknya kasus korupsi, ternyata masih banyak juga yang nggak menunaikan kewajiban kita sebagai warga negara yang baik. Sebab, pada kuliah umum sesi kedua bertajuk “Perkembangan Ekonomi dan Fiskal Indonesia” Sri Mulyani memaparkan kalau tax ratio atau rasio pendapatan pajak orang Indonesia masih sangat rendah.

“Tax ratio kita saat ini hanya berkisar 13% dari total penduduk kita. Kenapa? Ini karena isu trust dan problem of enforcement yang rendah,” ujarnya di Balairung.

Padahal, pajak penting dalam membentuk APBN yang seimbang dan sehat, terutama dalam sektor pendapatan negara. Sehatnya APBN itu ibarat kita makan makanan empat sehat lima sempurna. Jadi, kalau mau ekonomi Indonesia kuat ya APBN mesti sehat. Sehatnya nggak cuma dalam tubuh, juga di luar tubuh. APBN yang sehat bakal bisa bertahan di tengah tekanan faktor-faktor eksternal yang terjadi di dalam maupun di luar negeri.

Amnesty Pajak demi APBN yang sehat dan kuat

Menurut Sri, cara agar APBN bisa sehat dan kuat, salah satunya dengan meningkatkan pendapatan dalam sektor pajak. Untuk itulah, program amnesti pajak digulirkan. Menurut data, saat ini dari Rp 3.516 triliun, deklarasi harta yang sudah dilakukan para wajib pajak, realisasi pembayaran sudah sampai Rp 97 triliun. Tapi, angka itu masih jauh dari target APBN 2017 yang ditargetkan mencapai Rp 1.750,3 triliun.

Bu Menteri kita ini menutup kuliah umum dengan harapan program tax amnesty bakal mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan memotivasi masyarakat untuk dapat kembali membayar pajak dengan baik dan benar.

 

BACA JUGA: Tax Amnesty: Wajib Pajak Patuh Hanya Diapresiasi, Wajib Pajak Nakal Kok Malah Diampuni?

 

Nah, gimana wejangan Bu Sri Mulyani? Sudah mau sadar sama APBN belum? Silahkan bagikan artikel ini ke akun Facebook, Twitter, dan Line kalian biar semua orang baca betapa pentingnya untuk para wajib pajak bayar pajak! Biar apa? Supaya negara kita ini bisa maju nggak terus-terusan jadi negara berlabel berkembang!